CSS Cascading Style Sheet

DHTML mempunyai kelebihan karena tidak memerlukan plugin apapun untuk menjalankannya dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan teknologi lain. Kelemahannya, masih banyak hal-hal yang belum bisa dilakukan dengan menggunakan DHTML seperti suara dan video. Saat ini sudah cukup banyak penerapan DHTML yang sering ditemukan sewaktu mengakses internet sehari-hari. Yang umum misalnya rollover menu baik berbentuk image ataupun teks biasa, pulldown menu, trailing cursor, sliding text, dll.

2.4.1 CSS Cascading Style Sheet

CSS mendefinisikan karakteristik tampilan warna, style, dan posisi suatu elemen pada dokumen HTML dalam bentuk properti elemen tersebut. Pemisahan isi dengan tampilan yang dilakukan dengan penerapan CSS ini, memberikan kemungkinan penyusunan struktur suatu halaman HTML dengan lebih fleksibel. CSS merupakan bagiansubset dari DOM yang sangat berperan dalam DHTML. Perbedaan implementasi antara Netscape dan Microsoft sehingga akhirnya W3C melakukan suatu standardisasi CSS. Pada awalnya, upaya standardisasi CSS dibagi dua, yaitu CSS1 untuk pengaturan warna dan style, serta CSS-P untuk pengaturan posisi suatu elemen. CSS2 dari W3C selanjutnya menggabungkan kedua standar ini menjadi suatu standar yang meliputi semua setting tampilan suatu elemen halaman HTML . Resti Aulia : Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Jamiyah Mahmudiyah Menggunakan PHP, 2008 USU Repository © 2008 Dalam spesifikasi CSS2, ada beberapa properti elemen dokumen yang berhubungan dengan posisi suatu elemen di halaman browser. Properti tersebut adalah: a. position – ada dua pilihan untuk nilai properti ini, yaitu absolute dan relative. Setting absolute mengatur posisi elemen berdasarkan jarak terhadap ujung kiri-atas elemen parent-nya. Sedangkan setting absolute bekerja sesuai layout HTML biasa dimana posisinya ditentukan berdasarkan akhir elemen sebelumnya. b. Left dan top – menentukan jarak ke arah kanan dan ke bawah dari posisi awal elemen. Unitnya bisa dinyatakan dalam pointpt, pixelpx atau unit standar CSS lainnya. c. Width dan height – menentukan lebar dan tinggi elemen. Unitnya bisa dinyatakan dalam pointpt, pixelpx atau unit standar CSS lainnya. d. Z-index – menentukan apakah suatu elemen ditampilkan di layar. Nilainya bisa visible tampil atau hidden tersembunyi. e. Overflow – menentukan perilaku ruang penampung jika isinya melebihi batasnya. Ada tiga pilihan untuk nilai properti ini, yaitu clip, scroll, dan none. Setting clip berarti isi akan dipotong jika melebihi batas. Scroll akan memunculkan scrollbar pada container. Sedangkan none tidak akan melakukan apapun terhadap isi sehingga isi tersebut akan keluar dari ruang batasnya. Resti Aulia : Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Jamiyah Mahmudiyah Menggunakan PHP, 2008 USU Repository © 2008 f. Background-color atau layer-background-color – menentukan warna dasar dari suatu elemen. Yang pertama berlaku untuk IE, sedangkan yang kedua berlaku untuk NS. g. Background-image atau layer-background-image – menentukan gambar latar belakang dari suatu elemen. Yang pertama berlaku untuk IE, sedangkan yang kedua berlaku untuk NS.

2.4.2 JavaScript