Parameter yang mempengaruhi Pembobotan Citra

menekan sinyal lemak, TI disesuaikan sedemikian rupa sehingga pulsa RF yang bersudut 90° dipancarkan tepat pada saat ketika lemak melewati nol. TI menekan lemak sekitar 150-175 msec pada kekuatan bidang magnet 1,5 T dan sekitar 100 msec pada bidang magnet 0,5 T. Gambar 2.19 Grafik Pembobotan STIR STIR merupakan urutan pulsa recovery inversi yang menggunakan TI yang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari inversi penuh lemak terhadap bidang transversal sehingga tidak ada magnet longitudinal yang sesuai dengan lemak. Ketika pulsa RF yang bersudut 90º bereksitasi diterapkan setelah waktu tunda TI, sinyal dari lemak batal. STIR digunakan untuk mencapai penekanan sinyal lemak dalam gambar � 1 weighted dan � 2 weighted. Sebuah TI dari 150-175 msec mencapai penekanan lemak meskipun nilai ini bervariasi pada kekuatan lapangan magnet yang berbeda.

2.5 Parameter yang mempengaruhi Pembobotan Citra

2.5.1 Time Repetition TR, Time Echo TE, Flip Angle Time Repetition TR merupakan parameter yang mengontrol jumlah magnetisasi longitudinal � � yang recoveri sebelum RF pulse berikutnya. TR yang panjang memungkinkan full recovery sehingga lebih banyak yang akan mengalami magnetisasi transversal � �� pada RF pulse berikutnya. TR yang panjang akan meningkatkan Signal Noise Ratio dan TR yang pendek menurunkan Signal Noise Ratio. Sedangkan Time Echo TE merupakan parameter yang mengontrol jumlah magnetisasi transversal � �� yang akan Decay sebelum echo itu dicatat. Time Repetition TR dan waktu Time Echo TE merupakan kunci dari penciptaan kontras citra MRI. Pada Gambar 2.14 menunjukkan simbol yang paling sering digunakan untuk diagram urutan pulsa, termasuk echo dengan penggunaan Spin Echo SE dan Gradien Echo GRE. Hal ini penting untuk mengenali simbol-simbol ini, karena selalu digunakan untuk mewakili TR dan TE. Gambar 2.20 Definisi simbol yang digunakan dalam diagram urutan pulsa. TR adalah waktu biasanya diukur dalam milidetik antara penerapan pulsa RF eksitasi dan awal pulsa RF berikutnya. TE juga biasanya diukur dalam milidetik adalah waktu antara penerapan pulsa RF dan puncak gema terdeteksi seperti terlihat pada Gambar 2.16a. Kedua parameter mempengaruhi kontras gambar MR karena memberikan berbagai tingkat kepekaan terhadap perbedaan waktu relaksasi antara berbagai jaringan. Pada TR pendek, perbedaan waktu relaksasi antara lemak dan air dapat dideteksi magnetisasi longitudinal pulih lebih cepat dari pada lemak dalam air, di TR panjang, tidak dapat dideteksi. Oleh karena itu, TR berhubungan dengan � 1 seperti terlihat pada Gambar 2.16b dan mempengaruhi kontras gambar � 1 Weighted. Pada TE singkat, perbedaan sinyal � 2 lemak dan air tidak dapat dideteksi dan penggunaan TE panjang dapat dideteksi. Oleh karena itu, TE berhubungan dengan � 2 seperti terlihat pada Gambar 2.16b dan mempengaruhi kontras gambar � 2 Weighted. Ketika TR panjang dan TE pendek, perbedaan dalam pemulihan magnetisasi dan peluruhan sinyal antara lemak dan air yang tidak dapat dibedakan seperti terlihat pada Gambar 2.16b Oleh karena itu, kontras diamati pada gambar MR dihasilkan adalah terutama karena perbedaan kepadatan proton antara kedua jenis jaringan. Jaringan dengan lebih proton memiliki intensitas sinyal yang lebih tinggi, dan jumlah proton lebih sedikit memiliki intensitas sinyal yang lebih rendah. Gambar 2.21 a Skema representasi dari TR dan TE b Grafik menunjukkan efek TR pendek dan panjang kiri dan pendek dan panjang TE kanan pada pemulihan � 1 dan � 2 pada peluruhan lemak dan air, TR berhubungan dengan � 1 dan mempengaruhi pembobotan � 1 Weighted , sedangkan TE berhubungan dengan � 2 dan mempengaruhi pembobotan � 2 Weighted Partial flip angle imaging adalah teknik yang dapat digunakan untuk meminimalkan saturation dan mendapatkan sinyal MR yang memadai meskipun TR yang sangat singkat. Sudut Flip yang lebih kecil tidak membelokkan magnetisasi dengan sudut 90° tetapi hanya beberapa fraksi dari sudut 90° misalnya 30°. Secara umum, semakin pendek TR, sudut flip yang lebih kecil diperlukan untuk mencegah saturation yang berlebihan. Sudut Flip memaksimalkan sinyal yang diberikan TR dan TE dikenal sebagai sudut Ernst. Parameter ini dipilih saat melakukan field echo sequence guna menghasilkan kontras gambar yang memuaskan. Flip angle berhubungan dengan jumlah spin pada bidang tranversal flip angle pendek dihasilkan dari jumlah spin yang sedikit pada bidang tranversal. Pemilihan flip angle bersamaan dengan pemilihan TR, di dalam bergantung pada kekuatan medan dari system operasi. Secara umum, ketika flip angle pendek dipilih, efek � 2 predominan, image akan tampak dalam � 2 Weighted sequence sehingga struktur yang berisi cairan akan nampak terang. Memperbesar flip angle akan meningkatkan pengaruh � 1 dengan cara membiarkan relaxasi komplit pada jaringan dengan � 1 pendek, sehingga memberi kontribusi terhadap terbentuknya lebih banyak signal pada repetisi sequence berikutnya. Waktu relaksasi pada jaringan ditentukan oleh medan magnet yang terjadi pada saat NMR. Ini dapat dirubah hanya jika medan magnetik juga diubah. Ketika sequence digunakan untuk menghasilkan flip angle khusus seperti yang dilakukan pada gradient echo imaging atau sequence membutuhkan persiapan pulsa, waktu relaksasi akan menjadi fungsi dari sudut tersebut. Sebagai contoh bila flip angle yang dipilih dengan sudut 45 , vektor tissue akan recover ke bidang magnetisasi longitudinal � 1 growth lebih cepat dibandingkan ketika menggunakan Spin Echo dimana pulsa sequence yang digunakan ialah sudut 90 . TR seharusnya diubah untuk mengakomodasi peningkatan waktu relaksasi tersebut. Untuk alasan tersebut, sequence Gradient Echo imaging dapat diilakukan pada waktu yang lebih cepat dari Spin Echo sequence. Citra yang menggunakan partial flip teknologi akan menghasilkan kontras yang mirip dengan image dengan TR sequence � 2 Weighted Spin Echo sequence dengan waktu imaging yang lebih pendek. Gambar 2.22 Hasil citra MRI dengan variasi Filp angel

BAB III Metodologi Penelitian