tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa sistem pengawasan tidak akan berhasil dengan baik.
D. Pembahasan Pengawasan Internal Penerimaan Kas
Pengawasan dapat dilakukan secara aktif melalui pemeriksaan dan laporan. Pemeriksaan dan pelaporan pada umunya bersifat represif, yaitu apabila
suatu kecurangan telah terjadi dan diketahui, maka kejadiannya telah berlalu. Untuk memperoleh sistem pengawasan yang bersifat preventatif, maka
diperlukan suatu cara tertentu. Pengawasan yang bersifat preventatif ini adalah seperti yang terdapat dalam ilmu akuntansi yang disebut sistem pengawasan
intern. Suatu pengawasan intern yang baik diharapkan akan memperkecil kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.
Bila ditinjau dari cara prosedur penerimaan kas yang dilakukan perusahaan sudah dapat dikatakan baik, karena :
1. Formulir-formulir dan catatan yang digunakan oleh perusahaan memenuhi
persyaratan yang diterapkan dan didalamnya tercantum aspek pengawasan. 2.
Penggunaan bukti-bukti yang telah dirancang dengan baik dan digunakan oleh perusahaan untuk merekam penerimaan kas dalam bentuk sederhana
sehingga mudah dimengerti cara pemakaiannya. Dimana masing-masing formulir mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda.
3. Pencatatan bukti dengan sepanjang penerimaan kas tersebut telah
dibuktikan dengan bukti-bukti, maka mencatatnya kedalam pembukuan
dilakukan dengan segera oleh kasir sampai proses selanjutnya diserahkan kepada bagian akuntansi untuk diproses lebih lanjut.
Sistem akuntansi penerimaan kas yang ditetapkan oleh perusahaan dapat dikatakan baik, karena :
1. Diadakan pemisah fungsi pengurusan kas dengan fungsi pengeluaran kas.
2. Terciptanya kerja sama yang baik antara bagian yang berhubungan dengan
penerimaan kas. 3.
Diadakan pengawasan yang ketat pada fungsi penerimaan dan pencatatan kas.
4. Harus ditunjuk dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas harus
dicatat. 5.
Faktor-faktor yang mendukung seperti struktur organisasi, sistem otorisasi dan lain-lain.
Berdasarkan keterangan diatas, tujuan dari pengawasan intern adalah : a.
Menjaga harta kekayaan perusahaan agar selalu aman. b.
Meneliti dengan cermat tentang keabsahan data akuntansi yang berhubungan dengan kas
c. Mengusahakan agar pelaksanaan operasi perusahaan yang berhubungan
dengan kas seefisien mungkin. d.
Saldo kas yang tercantum dalam neraca disajikan secara wajar.