7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
2.1.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Menurut Suparlan 2012, Kesehatan lingkungan adalah pencegahan terhadap penularan dan timbulnya penyakit serta kecelakaan melalui upaya perlindungan
manusia dan lingkungan dari unsur hazardpencemar dengan jalan mengurangi, melemahkan atau menghilangkan hazardpencemar tersebut.
Menurut Widiarti 2002, Kesehatan Lingkungan adalah usaha-usaha pengendalianpengawasan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
atau yang dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan hidup manusia.
Istilah Kesehatan lingkungan seringkali dikaitkan dengan istilah sanitasi lingkungan yang oleh Organisasi Kesehatan Sedunia WHO, menyebutkan
pengertian sanitasi lingkungankesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia,
terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan tubuh hidup manusia Kusnoputranto, 1986.
2.2 Sanitasi Tempat-tempat Umum
2.2.1 Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan tumbuh dan berkembangnya jasad renik pembusuk dan pathogen yang dapat membahayakan
manusia. Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Pengawasan
atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-tempat umum yang bersih guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan
gangguan kesehatan lainnya Chandra, 2007.
Menurut Suparlan 2012 Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh terhadap manusia, terutama
terhadap hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup.
2.2.2 Pengertian Tempat-tempat umum
Menurut Suparlan 2012 Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun
terus menerus, secara membayar ataupun tidak membayar. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan nomor 288MenkesSKIII2003,
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi
kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunannya hidup dan bekerja dengan
produktif secara sosial ekonomis. Menurut Suparlan 1988, ada beberapa macam-macam tempat umum sebagai
berikut : 1. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Sarana Transportasi, misalnya
Transportasi darat terminal dan stasiun, Transportasi laut pelabuhan, dan Transportasi udara pelabuhan udara
2. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Sarana Perdagangan, misalnya pasar, supermarket, dan restaurant
3. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Sarana Pariwisata, misalnya hotel, kolam renang, tempat rekreasi, bioskop, gedung pertemuan, dll
4. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Sarana Peribadatan, misalnya Masjid, Gereja, Pura, dan Wihara
5. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Pelayanan jasa, misalnya beauty salon, dan panti pijat
6. Tempat-tempat umum yang berhubungan dengan Sarana Sosial, misalnya Rumah sakit dan Puskesmas.
Kriteria suatu tempat umum adalah terpenuhinya beberapa syarat sebagai berikut :
1. Tempat tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum
2. Ada tempat dan kegiatan yang permanen, baik yang berupa peralatan maupun
bagunan gedung dimana masyarakat mengadakan aktivitas 3.
Didalam tempat tersebut dilakukan kegiatan atau aktivitas yang menimbulkan terjadinya penyakit menular, penyakit akibat kerja dan kecelakaan pengusaha,
pegawai, dan pengunjung 4.
Didalam tempat tersebut terdapat fasilitas atau perlengkapan-perlengkapan yang dapat menimbulkan penyakit saluran air bersih, WC, urinoir, tempat sampah,
dan lain-lain.
2.2.3 Pengertian Sanitasi Tempat-tempat Umum
Menurut Mukono 2006 Sanitasi tempat umum merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan
tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya
segala penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara, dan air. Dengan demikian, sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi persyaratan
kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sanitasi tempat-tempat umum bisa diartikan sebagai usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari pemanfaatan tempat maupun hasil usaha produk
oleh dan untuk umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya menularnya suatu penyakit Karbi, 2007.
Menurut Suparlan 2012, Sanitasi tempat-tempat umum adalah suatu usaha mengawasi, mencegah dan mengendalikan kerugian akibat dari pemanfaatan tempat
maupun hasil usaha produk oleh dan untuk umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya dan menularnya penyakit serta kemungkinan terjadinya
kecelakaan. Beberapa bidang kegiatan yang mendasari antara lain : 1. Penyediaan air minum Water Supply
2. Pengelolaan sampah padat Solid Waste Disposal 3. Pengelolaan air kotor dan kotoran manusia Sawage and Exreta Disposal
4. Hygiene dan sanitasi makanan Food Hygiene and Sanitation 5. Perumahankontruksi bangunan Housing and Construction
6. Pengawasan vektor Vector Control 7. Pengawasan pencemaran fisik Physical Pollution
8. Hygiene dan Sanitasi Industri Industrial Hygiene Sanitation
2.3 Terminal