3.2.3 Flowchart Lihat Log Aplikasi
Pada flowchart ini akan terlihat proses kerja pada saat user memilih menu log aplikasi yang menampilkan proses enkripsi dan dekripsi data.
Data yang tersimpan
Start
Plain string yang akan
dienkripsi
Plain hex yang akan dienkripsi
Proses enkripsi
Chiperhex hasil enkripsi
Chiperhex yang akan
dideskripsi Proses deskripsi
Plain hex hasil deskripsi
Plain string hasil deskripsi
Data yang akan ditampilkan
Lihat Lihat
Salin Log no
no
no
no Log telah
disalin di Clipboard
End Tutup
no no
no no
no yes
yes
yes yes
yes yes
yes
yes yes
yes no
yes no
Jendela Log Aplikasi
Gambar 3.11 Flowchart Log Aplikasi Password Management
Dari flowchart tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Pengguna akan diberikan pilihan untuk memilih proses apa yang ingin ditampilkan di layar.
2. Pengguna juga dapat menyalin log yang ditampilkan ke tempat yang
diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4 Data Flow Diagram DFD
Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana aplikasi beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data
berpindah di antara aktivitas-aktivitas itu. Ada banyak cara untuk mempresentasikan proses model. Cara yang populer adalah dengan menggunakan data flow diagram
DFD.
3.2.4.1 Diagram Konteks
USER APLIKASI
PASSWORD MANAGER
Master password
Data account Daftar account
Master password
Gambar 3.12 Diagram Konteks
Aliran data bersumber dari pengguna user yang memasukkan data-data master password, username, password, URL ke dalam system. Kemudian akan diproses dan
menghasilkan output data yang telah terenkripsi.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4.2 DFD Level 1
USER
2.0 Buka
Database Dekripsi
1.0 Buat Database
Baru Enkripsi
Master Password Master Password
File .apm Daftar Account
Daftar Account
Daftar Account Daftar Account
Log Aplikasi Enkripsi Log Aplikasi Dekripsi
Daftar Account Daftar Account
Master Password
Gambar 3.13 DFD Level 1
Penjelasan proses DFD level 1 pada aplikasi ini adalah: a.
Proses 1.0 Nama Proses : Database Baru.
Masukan : - Master password -
Daftar account. Keluaran : - Master password
- Daftar account - Log aplikasi enkripsi
Keterangan : Proses untuk membuat file baru dimana data account dan master password disimpan ke dalam bentuk file .apm
b. Proses 2.0
Nama Proses : Buka Database. Masukan : - Master password.
- Daftar account.
Universitas Sumatera Utara
Keluaran : - Master password. -
Daftar Account -
Log proses enkripsi Keterangan : Proses untuk membuka database yang telah disimpan.
3.2.4.3 DFD Level 2 Proses Enkripsi
1.1 TambahUbah
Hapus Data
USER 1.2
Enkripsi Daftar
Account
1.3 Log Enkripsi
File .apm Daftar Account
Daftar Account Daftar Account
Master Password Daftar Account
Master Password Master Password
Log Enkripsi
Gambar 3.14 DFD Level 2 Proses Enkripsi
. Penjelasan proses DFD level 2 pada aplikasi ini adalah: a.
Proses 1.1 Nama Proses : TambahUbahHapus Data
Masukan : Daftar account. Keluaran : Daftar account
Keterangan : Proses untuk menambah data, mengubah data dan menghapus data daftar account.
b. Proses 1.2
Nama Proses : Enkripsi Data. Masukan : - Master password.
- Daftar account
Universitas Sumatera Utara
Keluaran : - Master password. -
Daftar account Keterangan : Proses yang mengenkripsi daftar account yang akan disimpan
ke dalam file .apm c.
Proses 1.3 Nama Proses : Log Enkripsi.
Masukan : - Master password. -
Daftar account Keluaran : Log enkripsi
Keterangan : Proses menampilkan log proses enkripsi data daftar account.
3.2.4.4 DFD Level 2 Proses Dekripsi
2.1 TambahUbah
Hapus Data
USER 2.2
Dekripsi Daftar
Account
2.3 Log Dekripsi
File .apm Daftar Account
Daftar Account
Daftar Account Master Password
Master Password
Log Dekripsi Daftar Account
Master Password Daftar Account
Daftar Account
Gambar 3.15 DFD Level 2 Proses Dekripsi
. Penjelasan proses DFD level 2 pada aplikasi ini adalah: a.
Proses 2.1 Nama Proses : TambahUbahHapus Data
Masukan : Daftar account.
Universitas Sumatera Utara
Keluaran : Daftar account Keterangan : Proses untuk menambah data, mengubah data dan menghapus
data daftar account.
b. Proses 2.2
Nama Proses : Enkripsi Data. Masukan : - Master password.
- Daftar account
Keluaran : - Master password. -
Daftar account Keterangan : Proses yang mendekripsi daftar account.
c. Proses 2.3
Nama Proses : Log Dekripsi. Masukan : - Master password.
- Daftar account
Keluaran : Log dekripsi. Keterangan : Proses menampilkan log proses dekripsi data daftar account.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang telah dirancang pada bab 3. Implementasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari perangkat lunak yang
dibangun berjalan dengan baik dan output yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
4.1 Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi password manager ini adalah netbean dan notepad++, yang sangat membantu dalam proses pengkodean dan
dapat mengurangi kesalahan penulisan sintaks program. Aplikasi ini dibangun pada sistem operasi Windows 7.
4.2 Spesifikasi Perangkat Keras
Dalam proses pembuatan aplikasi, konfigurasi komputer yang digunakan adalah notebook MSI Gx400 dengan spesifikasi processor Intel Centrino 2 – 450M 2,4 Ghz,
RAM 2.00 GB dengan sistem operasi Microsoft Windows 7. Tetapi aplikasi ini juga dapat dijalankan dengan konfigurasi minimal komputer sebagai berikut:
1. Prosesor 233 Mhz
2. Memory RAM untuk windows 7, Windows Vista, Windows XP : 756 MB
RAM. 3.
Hard Disk 52 MB hard drive space. 4.
Monitor 14.1” dengan resolusi layar 800 x 600 pixel. 5.
Mouse dan keyboard.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Implementasi 4.3.1 Proses Input Data
Gambar 4.1 Data yang Telah Disimpan
Dari gambar 4.1 data-data berupa username, password dan URL yang di masukkan ke dalam aplikasi untuk dienkripsi. Sebelum data ini dimasukkan. Aplikasi meminta
pengguna memasukkan Master Password yang berperan sebagai kunci key pada aplikasi.
4.3.2 Proses Pembentukan Kunci
Kunci key algoritma MMB pada aplikasi ini berasal dari master password yang dimasukkan oleh pengguna. Sebagai contoh, master password yang penulis gunakan
adalah “password manager” tanpa tanda kutip. Master password dalam bentuk string akan diubah kedalam bentuk biner.
Seperti pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Pembentukan key kunci
Universitas Sumatera Utara
Proses pembentukan kunci key ini dimulai dengan mengubah kunci yang masih dalam bentuk string ke dalam bentuk biner sepanjang 128 bit. Lalu, dilanjutkan
dengan proses membagi 128 bit key menjadi 4. Sehingga masing-masing subkey memiliki panjang 32 bit.
4.3.3 Proses Enkripsi
Pada proses enkripsi akan ditampilkan plaintext yang telah dikonversi kedalam bentuk
biner. Seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Plainteks Dalam Bentuk Heksadesimal dan Biner
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa algoritma MMB bekerja pada blok berukuran 128 bit yang dibagi menjadi 4 sub blok berukuran 32 bit. Maka, akan
didapat susunan key k ,
k
1
, k
2
, k
3
dan plaintext x , x
1
, x
2
, x
3
. Pada langkah pertama untuk blok plain 0 dilakukan operasi XOR antara sub-
sub blok key k ,
k
1
, k
2
, k
3
dengan sub blok plainteks x , x
1
, x
2
, x
3
. Seperti pada
gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Langkah 1 pada Blok Plain 0
Setelah didapatkan nilai plaintext dari langkah pertama. Lalu nilai plaintext tersebut digunakan sebagai plaintext untuk proses fungsi Fx pada langkah 2. Fungsi
f yang digunakan memiliki 3 langkah yaitu :
1. x
i
= γ
i
x
i
2. Jika LSB x
= 1, maka x = x
XOR δ Jika LSB x
3
= 0, maka x
3
= x
3
XOR δ 3.
x
i
= x
i-1
XOR x
i
XOR x
i+1
Langkah 2 ditunjukkan pada gambar 4.5 dan gambar 4.6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Langkah 2 untuk Blok Plain 0
Operasi perkalian yang digunakan merupakan operasi perkalian modulo 2
32
– 1. Sedangkan konstanta yang digunakan dapat dirincikan sebagai berikut :
δ = 2AAAAAAA γ = 025F1CDB
Nilai γ
1,
γ
2,
γ
3
diperoleh dengan cara sebagai berikut : γ
1
= 2 γ γ
2
= 2
3
γ γ
3
= 2
7
γ
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6 Langkah 2 untuk Blok Plain 0 lanjutan
Setiap operasi yang dilakukan akan di-modulo 2
32
– 1. Ini dilakukan terutama untuk operasi yang ada kemungkinan menghasilkan nilai yang besar melebihi 32 bit,
seperti operasi perkalian. Hasil operasi XOR tidak perlu di-modulo, karena hasil XOR dua variabel 32 bit akan selalu 32 bit.
Gambar 4.10 Ciphertext hasil enkripsi
Universitas Sumatera Utara
Langkah 5 – langkah 13 tidak akan dijelaskan lagi secara mendetail. Proses di langkah ini tidak jauh berbeda dengan yang sudah ditunjukkan sebelumnya. Di akhir langkah
13, kita akan memperoleh hasil enkripsi plaintext menjadi ciphertext dalam bentuk
heksadesimal dan biner. Dapat dilihat pada gambar 4.7
4.3.4 Proses Dekripsi