7
pembangunan gardu distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios Modular dan Kios Bertingkat.
Gambar 2.4 Gardu Kios
Sumber : Gardu di jalan kartika plaza
2.1.1.5 Gardu Pelanggan Umum Umumnya konfigurasi peralatan Gardu Pelanggan Umum adalah π section,
sama halnya seperti dengan Gardu Tiang yang dicatu dari SKTM. Karena keterbatasan lokasi dan pertimbangan keandalan yang dibutuhkan,
dapat saja konfigurasi gardu berupa T section dengan catu daya disuplai PHB- TM gardu terdekat yang sering disebut dengan Gardu Antena. Untuk tingkat
keandalan yang dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung
lebih dari satu dan dapat digerakan secara Otomatis ACOS : Automatic Change Over Switch atau secara remote control.
2.2 Komponen Utama Gardu Distribusi
2.2.1 Pengertian Umum Transformator
Transformator merupakan suatu alat magnetoelektrik yang sederhana, andal, dan efisien untuk mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke
tingkat yang lain. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan
8
kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung pada rasio jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya kumparan terbuat dari kawat tembaga
yang dibelit seputar “kaki” inti transformator. Secara umum dapat dibedakan dua jenis transformator menurut konstruksinya, yaitu tipe inti, dan tipe cangkang.
Pada tipe inti terdapat dua kaki, dan masing-masing kaki dibelit oleh satu kumparan. Sedangkan tipe cangkang mempunyai tiga buah kaki, dan hanya kaki
yang tengah-tengah dibelit oleh kedua kumparan. Transformator adalah alat statis yang digunakan untuk mentransfer energi dari satu rangkaian AC ke rangkaian
yang lain.
Gambar 2.5. Kumparan Transformator
Sumber : power system and stability
2.2.2 Spesifikasi Transformator Distribusi
Transformator yang penggunaannya untuk keperluan pendistribusian tenaga listrik dari pusat-pusat listrik ke pemakaian beban, fungsi transformator
distribusi untuk menurunkan tegangan menjadi tegangan rendah step down sesuai dengan peralatan konsumen selain keperluan pusat-pusat listrik tersebut.
Spesifikasi transformator distribusi diatur dalam standar ketentuan SPLN yang dimaksudkan untuk dijadikan pedoman dalam pemilihan, pengoperasian dan
pemeliharaan transformator distribusi.
9
2.2.3 Transformator Distribusi 3 fasa
Untuk transformator fase tiga , merujuk pada SPLN, ada tiga tipe vektor grup yang digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5, Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral
langsung dihubungkan dengan tanah. Untuk konstruksi, peralatan transformator distribusi sepenuhnya harus merujuk pada SPLN D3.002-1: 2007. Gambar dalam
tranformator 3 fasa dapat di lihat pada Gambar. 2.8. Transformator gardu pasangan luar dilengkapi bushing Tegangan Menengah isolator keramik.
Sedangkan Transformator gardu pasangan dalam dilengkapi bushing Tegangan Menengah isolator keramik atau menggunakan isolator plug-in premoulded .
Gambar 2.6 Transformator Distribusi Fasa 3 yang dibelah
Sumber : http:electro.tneutron.com201502jenis-gardu-distribusi.html
2.2.3.1 Bagian – Bagian Utama Transformator : A.
Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, magnetik yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-
lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas sebagai rugi-rugi besi yang ditimbulkan oleh Eddy Current.
B. Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari
10
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan
lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.
C. Minyak Transformator
Minyak transformator merupakan salah satu bahan isolasi cair yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada transformator. Sebagai bagian
dari bahan isolasi, minyak harus memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan sebagai pendingin minyak transformator harus mampu
meredam panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator dari gangguan.
D. Bushing
Hubungan antara kumparan transformator dengan jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Bushing
sekaligus berfungsi sebagai penyekat atau isolator antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. Pada bushing dilengkapi fasilitas untuk pengujian
kondisi bushing yang sering disebut center tap.
E. Tangki dan Konservator
Untuk menampung pemuaian minyak transformator, maka tangki dilengkapi konservator. Konservator adalah sebuah tabung yang mempunyai
sebagian ruang kosong untuk menampung volume pemuaian minyak transformator.
2.2.4 Pola Pembebanan Transformator
Transformator overload apabila beban transformator melebihi 80 dari kapasitas transformator nameplate atau arus nominal In. Beban transformator
rekondisi 80 untuk semua merk transformator . Berikut merupakan ketentuan pembebanan transformator dilihat dari arus
di sisi primer Ip dan di sisi sekunder Is.
11
Tabel 2.2. Arus Nominal Berdasarkan Pola Pembebanan Transformator
No. Daya kVA Fasa
Ip A Is A
80 x Is A
1 25 1
1.25 54.1
43.28 2
50 1 2.5
108.23 86.58
3 64 1
3.2 138.53
110.82 4
25 3 0.72
36.08 28.86
5 50 3
1.44 72.17
57.74 6
100 3 2.89
144.34 115.47
7 160 3
4.62 230.94
184.75 8
200 3 5.77
288.67 230.94
9 250 3
7.22 360.84
288.67 10
315 3 9.09
454.66 363.73
11 400 3
11.54 577. 35
461.88
Untuk mengetahui arus sisi primer Ip transformator, dapat menggunakan persamaan :
Ip =
.
2.1
Dimana : S
= Daya transformator kVA V
= Tegangan primer V = 20 kV Untuk mengetahui arus sisi sekunder Is transformator, dapat menggunakan
persamaan : Is =
.
2.2 Dimana :
S = Daya transformator kVA
12
V = Tegangan primer V = 400 V
2.2.5 Arus Beban Penuh Transformator