Tinjauan Atas Prosedur Sistem E-Faktur Pada Seksi Pengolahan Data Dan Informasi (PDI) Di KPP Pratama Subang

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk menungkatkan taraf hidup rakyat baik secara material maupun secara spiritual berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan beberapa faktor antara lain sumber dana untuk pembiayaan pembangunan tersebut. Dalam pembayaran pembangunan tersebut pemerintah mempunyai pengaruh yang sangat besar, salah satu pengaruh tersebut berwujud dalam pemasukan pemerintah yang berasal dari perekonomian dalam negeri berupa pajak, restribusi maupun iuran. Hukum pajak merupakan salah satu pendukung yang menunjang keberhasilan perekonomian. Kantor Pelayanan Pajak berada dibawah Direktorat Jenderal Pajak dan bertanggung jawab langsung kepada kepala kantor wilayah maka Kantor Pelayanan Pajak ini bertugas melaksanakan kegiatan operasional pelayanan pajak dalam bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam daerah dan wewenang yang ditetapkan oleh Direktorat jenderal Pajak.

Faktur pajak merupakan bukti pungutan pajak (PPN) yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan Barang Kena Pajak (BKP) atau jasa kena pajak.


(2)

2

Jumlah Wajib Pajak (WP) meningkat dari tahun ke tahun, dengan sendirinya beban data yang diolah juga semakin meningkat. Karena masih adanya penyalahgunaan faktur pajak, diantaranya wajib pajak non PKP yang menerbitkan faktur pajak padahal tidak berhak menerbitkan faktur pajak, faktur pajak yang terlambat diterbitkan, faktur pajak fiktif, atau faktur pajak ganda. Selain itu karena beban administrasi yang begitu besar bagi pihak DJP sehingga suatu sistem elektroninik untuk faktur pajak dipandang sangat memberikan efesiensi bagi DJP maupun PKP itu sendiri. Faktur pajak berbentuk elektronik (e-faktur) merupakan faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang ini baru menerapkan sistem e-faktur. Dengan adanya sistem e-faktur ini pengolahan data dan informasi menjadi mudah karena semua dilakukan secara online misalnya mempemudah dalam pengawasan dan juga mempermudah dalam hal pelayanan.

Fenomena yang terjadi di bagian Pengolahan Data dan Informasi (PDI) pada KPP Pratama Subang dalam penerapan e-faktur ini adalah masih adanya sistem aplikasi yang error dan itu harus ditanyakan ke kantor pusat. Selain itu, dilihat dari Wajib Pajak masih banyak para Wajib Pajak yang belum paham tentang aplikasi e-faktur ini sehingga perlu diadakan pelatihan dan sosialisasi.

Berdasarkan urian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang faktur pajak yang berbentuk elektronik tersebut di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang, maka penulis menuangkannya kedalam bentuk Laporan Kerja Praktek dengan judul ” TINJAUAN ATAS PENERAPAN E-FAKTUR PADA


(3)

3

SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PDI) DI KPP PRATAMA SUBANG ”.

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek

Adapun tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diantaranya adalah :

1. Untuk mengetahui e-faktur pada seksi Pengolahan Data dan Informasi.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terkait dalam penerapan e-faktur pada seksi Pengolahan Data dan Informasi.

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan KPP Pratama Subang dalam penerapan e-faktur.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek 1.3.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan, bahan pertimbangan dan evaluasi untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan penerimaan pajak keluaran dan pajak masukan.

1.3.2 Kegunaan Akademis

Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan mendapat suatu pengalaman dan pengetahuan baru tentang Perpajakan. Serta untuk membandingkan teori dengan praktik yang ada di lapangan.


(4)

4

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

Perusahaan yang saya jadikan sebagai media kerja praktek adalah KPP Pratama Subang yang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo No.52, Kec. Subang, Subang, Jawa Barat 41211.


(5)

5 1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu yang diberikan untuk kerja praktek adalah satu bulan, pada tanggal 03 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 23 September 2015.

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek

No Kegiatan

Bulan

Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mencari Tempat Kerja Praktek 2 Pelaksanaan Kerja Praktek 3 Pengambilan Data 4 Pembuatan Laporan 5 Sidang Laporan Praktek


(6)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1 Sejarang Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instasi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak tanggal 31 Mei 2007 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-19/PJ/2007 tanggal 13 April 2007 Tentang Persiapan Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Moderen Pada Kantor Wilayah DJP dan Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama di seluruh Indonesia tahun 2007-2008, telah ditetapkan menjadi wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang yang diterapkan pada akhir Agustus. KPP Pratama Subang merupakan unit operasional dari Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II Bekasi.

KPP Pratama Subang mempunyai tugas : melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi dan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak PPh, PPN, dan PPnBM dan Pajak Tidak Langsung Lainnya serta PBB dan BPHTB, serta mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan potensi perpajakan dan pengembangan jumlah Wajib Pajak

2. Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Pemberitahuan Masa serta berkas Wajib Pajak


(7)

7

3. Pengawasan pembayaran masa terhadap Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan Barang Mewah dan Pajak idak Langsung Lainnya 4. Penata usahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan,

pengajuan banding dan penyelesaian restitusi

5. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan 6. Penerbutan surat ketetapan pajak

7. Pembetulan surat ketetapan pajak 8. Pengurangan sanksi pajak

9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan

10. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang sebagai kantor unit operasional dari Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II Bekasi Provinsi Jawa Barat mempunyai peran sebagai penghimpun dana untuk menunjang rencana penerimaan yang dibebankan kepada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat II Bekasi Provinsi Jawa Barat.

2.1.1 Luas Wilayah

Luas wilayah kerja KPP Pratama Subang meliputi 30 kecamatan seKabupaten Subang yaitu :

1. Kecamatan Sagalaherang 2. Kecamatan Serang Panjang 3. Kecamatan Jalancagak 4. Kecamatan Ciater


(8)

8 5. Kecamatan Cisalak

6. Kecamatan Kasomalang 7. Kecamatan Tanjungsiang 8. Kecamatan Subang 9. Kecamatan Cijambe 10. Kecamatan Cibogo 11. Kecamatan Cipunagara 12. Kecamatan Pagaden 13. Kecamatan Pagaden Barat 14. Kecamatan Kalijati 15. Kecamatan Dawuan 16. Kecamatan Purwadadi 17. Kecamatan Cikaum 18. Kecamatan Pabuaran 19. Kecamatan Patobeusi 20. Kecamatan Ciasem 21. Kecamatan Binong 22. Kecamatan Tambakdahan 23. Kecamatan Compreng 24. Kecamatan Pusakanegara 25. Kecamatan Pusakajaya 26. Kecamatan Pamanukan 27. Kecamatan Legonkulon


(9)

9 28. Kecamatan Sukasari

29. Kecamatan Blanakan 30. Kecamatan Cipeundeuy

2.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Subang

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Kantor 2. Sub Bagian Umum

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 4. Seksi Pelayanan

5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 6. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 7. Seksi Penagihan

8. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan 9. Seksi Pemeriksaan


(10)

10

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Subang Sumber : KPP Pratam Subang

2.3 Uraian Tugas KPP Pratama Subang

Secara umum tugas Kepala Kantor dan masing-masing Kepala Seksi adalah sebagai berikut:

1. Kepala Kantor

Mengingat KPP Pratama merupakan penggabungan dari KPP, KP PBB, dan Karikpa maka Kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea


(11)

11

Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Sub Bagian Umum

Dalam membantu dan menunjang kelancaran tugas Kepala Kantor, maka sub bagian umum mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan urusan tata usaha b. Melakukan urusan kepegawaian c. Melakukan urusan keuangan

d. Melakukan urusan dan perlengkapan rumah tangga 3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Dalam mernbantu tugas Kepala Kantor, maka seksi pengolahan data dan informasi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan

b. Perekaman dokumen perpajakan c. Merekam SSP lembar 3

d. Merekam SPT Masa PPN 1107, 1107A dan 1107B e. Merekam PPh Pasal 21

f. Merekam PPh Pasal 23/26

g. Merekam PPh Final Pasal 4 ayat (2)

h. Melakukan urusan tata usaha penerimaan perpajakan

i. Melakukan pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan


(12)

12

j. Memberikan pelayanan dukungan teknis computer k. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing

l. Penyiapan laporan kinerja 4. Seksi Pelayanan

Dalam membantu tugas Kepala Kantor, maka seksi pelayanan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan

c. Menerima, meneliti, dan merekam surat permohonan dari Wajib Pajak dan surat-surat lainnya

d. Melakukan penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan Wajib Pajak dan surat lainnya

e. Melakukan Penyuluhan Perpajakan

f. Melakukan penatausahaan pendaftaran, pemindahan data, dan pencabutan identitas Wajib Pajak

g. Melakukan urusan kearsipan Wajib Pajak h. Melakukan Kerjasama Perpajakan

5. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

Dalam membantu tugas Kepala Kantor, maka seksi pengawasan dan konsultasi mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan (PPH, PPN, PBB, BPHTB, dan Pajak Lainnya


(13)

13

b. Membimbing/menghimbau kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan

c. Melakukan penyusunan profil Wajib Pajak d. Menganalisis kinerja Wajib Pajak

e. Memberikan konsultasi kepada wajib pajak tentang Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan

f. Melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi

g. Memberikan usulan pembetulan ketetapan pajak, pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan h. Melakukan evaluasi hasil banding

6. Seksi Penagihan

Dalam mernbantu tugas Kepala Kantor, maka seksi penagihan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak c. Penagihan aktif

d. Memberikn usulan penghapusan piutang pajak e. Penyimpanan dokumen-dokumen penagihan 7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Dalam membantu tugas Kepala Kantor, maka seksi ekstensifikasi perpajakan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :


(14)

14 b. Pendataan objek dan subjek pajak

c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi

d. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG 8. Seksi Pemeriksaan

Dalam membantu tugas Kepala Kantor, maka seksi pemeriksaan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan

c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SP3) serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya

9. Kelompok Fungsional

Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungsional Pemeriksa dan Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional Pemeriksa berkoordinasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangkan Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan Seksi Ekstensif ikasi.

2.4 Kegiatan KPP Pratama Subang

Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) di KPP Pratama Subang membantu pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data, penyaian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filing serta penyiapan laporan kinerja.


(15)

15

Tujuannya untuk membantu terwujudnya pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan e-SPT dan penyiapan laporan kinerja.

2.4.1 Uraian Tugas dan Kegiatan :

1. Menyusun kompilasi Estimasi Rencana Penerimaan Pajak berdasarkan potensi pajak, perkembangan ekonomi dan keuangan.

a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk mengompilasi Estimasi Rencana Penerimaan Pajak dari seksi terkait. b. Menghimpun dan mengompilasi Estimasi Rencana Penerimaan Pajak dari

seksi terkait dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

c. Menyampaikan Estimasi Rencana Penerimaan Pajak KPP Pratama yang telah ditandatangani Kepala KPP Pratama ke Kantor Wilayah melalui Subbagian Umum.

2. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dan/atau alat keterangan (alket). a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi

untuk melakukan perekaman data dan/atau alket dan validasi perekaman. b. Merekam data dan/atau alket dan melakukan validasi serta menatausahakan

Berkas Data.

c. Menyampaikan data dan/atau alket yang ber-NPWP ke Seksi Pelayanan. 3. Melakukan pemilahan dan pendistribusiandata alket yang diterima dari luar


(16)

16

a. Menerima disposisi dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk melakukan pemilahan dan pendistribusian data alket yang diterima dari pihak di luar KPP.

b. Memilah dan mendistribusikan data alket yang diterima dari pihak di luar KPP.

c. Merekam data alat keterangan dan melakukan validasi serta menatausahakan berkas data.

4. Melayani peminjaman data dan penyaluran informasi dalam rangka pemanfaatan data perpajakan.

a. Menyiapkan data dan/atau alket yang dipinjam baik melalui Sistem Aplikasi Komputer dan/atau melalui surat peminjaman dan melaksanakan penyajian data.

b. Menyampaikan data kepada unit pemanfaatan data.

c. Menatausahakan peminjaman berkas data serta menyimpan dalam berkas data.

d. Menerima dan menyimpan kembali data yang telah dimanfaatkan.

5. Melakukan perekaman Surat Pemberitahuan (SPT) dan dokumen perpajakan lainnya serta memvalidasi hasil perekaman.

a. Menerima tugas dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk melakukan identifikasi, perekaman, dan validasi dokumen perpajakan. b. Melakukan perbaikan perekaman dan validasi dokumen perpajakan

berdasarkan daftar kesalahan yang sudah diperbaiki. 6. Menatausahakan penerimaan perpajakan.


(17)

17

a. Menerima tugas dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk menatausahakan penerimaan, validasi, penyortiran bukti pembayaran pajak, Bukti Pemindahbukuan (Pbk) dan SPh.

b. Menatausahakan penerimaan, validasi, penyortiran bukti pembayaran pajak, Bukti Pemindahbukuan (Pbk) dan SPh.

c. Membuat konsep Daftar Bukti Pbk dan SPh serta Surat Pengantarnya dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi. 7. Melaksanakan perekaman perubahan data objek dan subjek PBB.

a. Menerima data masukan objek dan subjek PBB dari Seksi lainnya untuk direkam dan sebagai bahan pembentukan Master File SISMIOP PBB. b. Melaksanakan perekaman data, memproduksi dan memvalidasi (updating,

back up) Daftar Hasil Rekaman (DHR) pada basis data SISMIOP PBB. c. Melakukan perekaman data pada basis data SISMIOP PBB berdasarkan

hasil pemutakhiran basis data, penilaian individu, pembetulan, pembatalan, keberatan, dan perubahan data objek PBB berdasarkan laporan dari pihak ketiga (Pejabat Pembuat Akta Tanah/PPAT, Badan Pertahanan Nasional/BPN, dan sebagainya).

8. Menatausahakan berkas informasi perpajakan.

a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk menatausahakan berkas informasi perpajakan.

b. Menerima dan meneliti berkasi innformasi perpajakan dari Kepala Sekasi Pengolahan Data dan Informasi.


(18)

18

c. Menatausahakan berkas informasi perpajakan dalam file tersendiri sebagai arsip.

9. Menysun konsep surat pemberitahuan telah dilakukan assign ke Seksi terkait. a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi

untuk menyusun konsep srat pemberitahuan telah dilakukan assign ke Seksi terkait.

b. Mengidentifikasi dan meneliti data assigment serta menyusun konsep surat pemberitahuan telah dilakukan assign untuk disampaikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

c. Menyampaikan surat pemberitahuan telah dilakukan assign yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi ke Seksi terkait.

10. Membantu menyusun konsep Renstra, RKT, PK dan LAKIP KPP Pratama sebagai bahan masukan untuk penyusunan Renstra, RKT, PK, dan LAKIP Kantor Wilayah.

a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk membantu menyusun konsep Renstra, RKT, PK, dan LAKIP.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan konsep Renstra, RKT, PK, dan LAKIP. c. Mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep Renstra, RKT, PK, dan LAKIP sesuai bimbingan Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

d. Menyajikan dan menyampaikan bahan penyusunan konsep Renstra, RKT, PK, dan LAKIP kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.


(19)

19

11. Mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep tindak lanjut dari LHP dari instansi pengawasan fungsional.

a. Menerima penugasan dari Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk mengumpulkan bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional dari Kepala Seksi.

b. Mengumpulkan bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional.

c. Mengolah dan menganalisis bahan penyusunan konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan fungsional sesuai bimbingan dari Kepala Seksi. d. Menyajikan dan menyampaikan bahan penyusunan konsep tindak lanjut


(20)

20 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Landasan Teori 3.1.1 Pengertian Pajak

Pajak merupakan suatu peristiwa terjadi antara masyarakat dengan negara, dimana setiap orang yang hidup di dalam suatu negara harus berurusan dengan pajak. Berarti setiap orang yang berkedudukan di suatu negaraharus mengerti dan mengetahui segala permasalahan pajak, baik itu mengenai asas-asas pajak, jenis-jenis pajak maupun tata cara pembayaran pajak serta hak dan kewajibannya.

Menurut Prof.S.I. Djaja Diningrat yang tertulis dalam buku S Munawir “Perpajakan” (1992;3) :

“Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian daripada kekayaan kepada negara disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan-peraturanyang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa balik dari negara secara langsung untuk memelihara kesejahteraan umum”.

Menurut Mangkoesoebroto (1998;181):

“Pajak adalah suatu pungutan yang merupakan hak preogratif pemerintah, pungutan tersebut didasarkan pada undang-undang, pemungutannya dapat dipaksakan kepada subjek pajak untuk mana tidak ada balas jasa yang langsung dapat ditunjukkan penggunaannya.”


(21)

21 3.1.2 Faktur pajak

Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP). Faktur pajak merupakan bukti pungutan pajak (dalam hal ini PPN) bagi PKP yang melakukan penyerahan. Faktur pajak juga merupakan bukti pembayaran PPN bagi PKP yang bertindak sebagai pembeli BKP atau JKP yang kita tawarkan.

3.1.3 Pengertian Faktur pajak berbentuk elektronik (e-Faktur)

Faktur pajak berbentuk elektronik (e-Faktur) adalah faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Penerbitan Faktur Pajak tidak lagi membutuhkan tanda tangan basah karena faktur Pajak elektronik ini menggunakan tanda tangan digital (digital signiture) berbentuk QR code, kemudian tidak ada kewajiban untuk mencetak Faktur Pajak, serta aplikasi ini merupakan satu kesatuan dengan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) yang selama ini dilaporkan melalui e-SPT. Sedangkan bagi DJP melalui aplikasi e-Faktur ini kita semakin mudah melakukan pengawasan dengan adanya proses validasi Pajak Keluaran – Pajak Masukan (PK-PM), adanya data lengkap dari setiap faktur pajak serta meminimalisir proses penyimpanan dokumen. E-Faktur mempermudah pelayanan karena akan mempercepat proses pemeriksaan, pelaporan, dan pemberian nomor seri faktur.


(22)

22 3.1.4 Sertifikat Elektronik

Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikasi Elektronik.

3.1.5 Pengolahan Data Elektronik

Pengertian Pengolahan Data Elektronik adalah serangkaian kegiatan yang menggunakan komputer untuk mengubah informasi yang masih mentah (data) menjadi informasi yang berguna. Penjelasan mengenai masing-masing kegiatan tersebut tanpak sebagai berikut:

1. Inputting

Inputting adalah proses pengumpulan data dan pencatatan fakta, yang dalam kaitannya dengan dunia usaha berarti transaksi bisnis organisasi yang bersangkutan. Pemasukan data ini dapat dilakukan secara langsung dan seketika (dalam hal on-line real time), dari sekelompok data atau secara periodik (batch data processing).

2. Storing

Penyimpanan (storing) maksudnya menyimpan data atau informasi secara

sekaligus sehingga dapat “digunakan “ lagi untuk waktu-waktu yang akan

datang. Uraian diatas menjelaskan penyimpanan data dan informasi sekaligus. Hal ini perlu dimengerti oleh para manager dan auditor karena adanya


(23)

23

kewajiban hukum untuk menyimpan keduanya sampai suatu batas waktu tertentu.

3. Processing

Pengolahan (Processing) adalah manipulasi masukan untuk diubah menjadi keluaran sebagaimana yang direncanakan.

4. Outputing

Merupakan proses menghasilkan keluaran (output) yaitu menghasilkan informasi yang berguna dan hasil pemrosesan tersebut dapat ditayangkan dalam layar monitor, dituangkan dalam kertas pita (print-out), atau disimpan dalam disket, hardisk atau media penyimpanan data lainnya sebagaimana yang dilakukan dalam tahap penyimpanan.

5. Controling

Pengendalian (controlling) dalam hal ini mengarah pola dan urut-urutan kegiatan sehingga inputting, storing, processing, outputting dapat terlaksana sebagaimana yang dikehendaki atau yang direncanakan.

3.1.6 Penjelasan Nomor Faktur Pajak (e-Nofa)

Elektronik Nomor Faktur Pajak merupakan kebijakan baru yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak yang tertuang dalam PER/24/PJ/2012 tentang bentuk, ukuran, tata cara pengisian keterangan, prosedur pemberitahuan dalam rangka pembuatan, tata cara pembetulan atau penggantian, dan tata cara pembatalan faktur pajak.


(24)

24

Menggunakan Elektronik Nomor Faktur Pajak ini Pengusaha Kena Pajak harus membuat faktur pajak dengan menggunakan kode dan nomor seri faktur pajak yang terdiri dari16 (enam belas) digit yaitu:

a. 2 (dua) digit kode transaksi b. 1 (satu) digit kode status

c. 13 (tiga belas) digit nomor seri faktur pajak yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak

3.2 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek 3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh penulis selama melakukan kegiatan kerja praktek di KPP Pratama Subang adalah membantu pegawai di seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) dalam melaksanakan tugas-tugasnya dalam menginput data-data serta mempelajari data-data dan modul mengenai perekaman data Wajib Pajak yang diberikan oleh pegawai seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI).

3.2.1.1Prosedur Pembuatan e-Faktur Secara Umum

Sehubungan dengan implementasi Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-Faktur), dengan ini Direktorat Jenderal Pajak menerbitkan pengumuman Nomor PENG-6/PJ.02/2015 tentang Penegasan Atas e-Faktur.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan e-Faktur adalah sebagai berikut :


(25)

25

a. Mengajukan permohonan Sertifikat Elektronik dengan menyertakan Formulir Pengajuan, setelah itu dilakukan verifikasi kelengkapan data sebelum disetujui oleh DJP

b. Hasil dari pengajuan Sertifikat Elektronik menghasilkan Username dan Password yang digunakan untuk mengajukan Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP) c. Username dan Password yang telah didapat digunakan untuk login ke aplikasi

e-Faktur

d. Pengusaha Kena Pajak (PKP) melakukan Perekaman Faktur Pajak yang nantinya menghasilkan NSFP yang dapat dicetak oleh PKP

e. Berdasarkan NSFP yang telah didapat, PKP melakukan validasi NSFP kepada KPP setempat untuk diketahuai keabsahannya.


(26)

26


(27)

27

3.2.1.2Hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang mengenai e-Faktur Adapun hambatan yang terjadi pada prosedur e-Faktur di KPP Pratama Subang yaitu :

1. Hambatan yang terjadi di bagian Pengolahan Data dan Informasi (PDI) pada KPP Pratama Subang dalam penerapan e-Faktur ini adalah masih adanya sistem aplikasi yang error dan itu harus ditanyakan ke kantor pusat.

2. Hambatan yang terjadi pada Wajib pajak yaitu :

a. Di kabupaten Subang tidak semua wajib pajak mempunyai fasilitas komputer dan internet yang dapat menompang kinerja dari e-Faktur sehingga ditakutkan di daerah pelosok Subang penerapan e-Faktur penerapan e-Faktur tidak berjalan secara maksimal

b. Pemahaman Wajib Pajak yang belum memahami terkait dengan E-Faktur sebagai sistem elektronik tentu antara bahasa pemrograman tidak akan sama dengan bahasa undang-undang perpajakan. Ini menyebabkan ada kemungkinan ketidaksesuaian penerapan aturan dengan pelaksanaan dari aplikasi e-Faktur.

3.2.1.3Upaya yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Subang untuk mengatasi hambatan yang terjadi mengenai e-Faktur

Adapun upaya yang dilakukan oleh KPP Pratama Subang dari prosedur penerapan e-Faktur adalah sebagai berikut :

1. Untuk hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang tentang aplikasi e-Faktur yang masih error dan harus ditanyakan ke kantor pusat itupun tidak langsung


(28)

28

diberikan jawaban dari kantor pusatnya sendiri, maka perlu diadakan evaluasi bersama antara KPP Pratama Subang dengan kantor pusat untuk masalah aplikasi e-Faktur yang masih terdapat error sehingga tidak harus ditanyakan kepada kantor pusat dan bisa diperbaiki oleh pihak KPP Pratama Subang. 2. Hambatan yang terjadi di Wajib Pajak

a. Disarankan untuk KPP Pratama Subang menyediakan fasilitas komputer untuk Wajib pajak yang tidak mempunyai fasilitas komputer agar Wajib Pajak dapat melakukan kewajibannya.

b. Perlu diadakan pelatihan dan sosialisasi dari pihak KPP Pratama Subang ataupun Direktorat Jenderal Pajak langsung.

3.2.2 Pembahasan Kerja Praktek

Adapun pembahasan atas hasil kerja praktek yang dilakukan oleh penulis di KPP Pratama Subang.

3.2.2.1Prosedur Pembuatan e-Faktur

Prosedur e-Faktur di KPP Pratama Subang sudah baik dan sesuai dengan teori. Prosedur e-Faktur dapat dilakukan dengan cara :

Langkah 1 :

a. Menyiapkan Surat Permohonan Sertifikat Elektronik :

1) Surat Permintaan Sertifikat Elektronik dan Surat Pernyataan Persetujuan Penggunaan Sertifikat Elektronik ditandatangani oleh pengurus PKP yang tercantum pada SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak Terkhir.


(29)

29

2) WNI : KTP Elektronik asli, Kartu Keluarga asli beserta photocopy kedua dokumen tersebut.

3) WNA : Paspor asli, KITAS/KITAP asli, beserta photocopy kedua dokumen tersebut.

4) Softcopy pas foto WNI/WNA terbaru yang disimpan kedalam CD (compact disc) atau media lain. File foto diberi nama (NPWP-nama pengurus-nomor KTP).

5) Asli SPT Tahunan Badan dan Bukti Penerimaan atau Tanda Terima Pelaporan SPT.

b. Menyiapkan Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password

1) Surat Permohonan Kode Aktivasi dan Password harus diisi dengan lengkap dan ditandatangani oleh pengurus PKP.

2) Format Surat Permohonan harus sesuai dengan Lampiran IA Peraturan DJP No. PER 17/PJ/2014.

3) PKP harus memenuhi syarat agar dapat mengajukan kode aktivasi dan password, yakni telah melakukan Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak oleh KPP Pratama Subang berdasarkan Peraturan DJP 120 PER-05/PJ/2012 beserta perubahannya dan laporan hasil registrasi ulang atau verifikasi berdasarkan peraturan Menteri Keuangan No. PMK-73/PMK.03/2012. Langkah 2 : Pergi ke Kantor Pelayanan Pajak

1) Pengurus PKP harus secara langsung menyampaikan surat Permohonan Sertifikat Elektronik ke KPP Pratama Subang.


(30)

30

2) Petugas KPP menerima Perwakilan untuk surat Permohonan Kode Aktivasi dan password jika akan ditandatangani oleh selain pengurus PKP.

3) Penerbitan surat persetujuan atau penolakan Kode Aktivasi dikirim melalui pos ke alamat PKP, passwor dikirim melalui email PKP yang dicantumkan dalam surat permohonan Kode Aktivasi dan Password.

Langkah 3 : Aktivasi

1) PKP wajib membawa surat persetujuan aktivasi dan password yang dikirim oleh DJP beserta lembaran surat Permintaan Aktivasi Akun PKP ke Kantor Pelayanan Pajak. Aktivasi akun akan selesai pada hari itu juga.

2) Surat Permintaan Aktivasi Akun PKP harus sesuai dengan lampiran IE Peraturan DJP No. PER/17/PJ/2014.

Langkah 4 : e-Nofa

1) PKP dapat mengakses e-Nofa dengan memasukkan username dan password yang sudah diberikan oleh DJP.

2) E-Nofa sebuah aplikasi untuk mendapatkan elektronik nomor seri faktur pajak yang akan dilakukan pada e-Faktur.

3.2.2.2Hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang mengenai e-Faktur Hambatan yang terjadi di bagian Pengolahan Data dan Informasi (PDI) pada KPP Pratama Subang dalam penerapan e-Faktur ini adalah masih adanya sistem aplikasi yang error dan itu harus ditanyakan ke kantor pusat. Selain itu kurangnya pemahaman Wajib Pajak mengenai e-Faktur tersebut karena antara bahasa pemrograman tidak sama dengan bahasa undang-undang perpajakan, hal tersebut


(31)

31

dapat memungkinkan ketidaksesuaian penerapan aturan dengan pelaksanaan aplikasi e-Faktur. Ada pula hambatan mengenai masalah geografis seperti sinyal yang tidak bagus di daerah tertentu.

3.2.2.3Upaya yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Subang untuk mengatasi hambatan yang terjadi mengenai prosedur e-Faktur

Untuk hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang tentang aplikasi e-Faktur yang masih error dan harus ditanyakan ke kantor pusat itupun tidak langsung diberikan jawaban dari kantor pusatnya sendiri, maka perlu diadakan evaluasi bersama antara KPP Pratama Subang dengan kantor pusat untuk masalah aplikasi e-Faktur yang masih terdapat error sehingga tidak harus ditanyakan kepada kantor pusat dan bisa diperbaiki oleh pihak KPP Pratama Subang.

Untuk hambatan yang terjadi di Wajib Pajak diperlukan sosialisasi kepada para Wajib Pajak agar Wajib Pajak dapat lebih mengerti tentang e-Faktur tersebut, selain itu untuk masalah geografis untuk diberikan fasilitas dari KPP setempat agar mempermudah dalam pelaksanaan e-Faktur.


(32)

32 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

E-faktur adalah faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Merupakan sebuah sarana yang sangat efektif dalam penanggulangan dan pencegahan penggunaan faktur pajak fiktif. Dalam e-faktur terdapat berbagai macam sistem pengamanan mulai dari e-Nofa, sistem tanda tangan elektronik, QR Code disetiap cetakan e-faktur, dan setiap e-faktur yang dibuat oleh PKP akan terintegrasi antara PK dam PM dari masing-masing PKP yang bertransaksi.

Selain efektif dalam mencegah PKP menggunakan faktur pajak fiktif penggunaan e-faktur juga sangat berguna dalam meningkatkan green tax di Indonesia. Penggunaan e-faktur dapat mengurangi penggunaan kertas dalam pembuatan faktur pajak secara manual. Sehingga kita tidak lagi merusak alam untuk membuat lagi kertas untuk digunakan sebagai faktur pajak. Dari segi pemerintah penerapan e-faktur sangat membantu dalam hal pengawasan faktur pajak oleh Pengusaha Kena Pajak serta mengurangi beban administrasi dari kantor pajak dalam hal penerbitan faktur pajak.

Walaupun banyak kemudahan dalam penerapan e-faktur perlu dilihat juga kendala yang dapat timbul dalam penggunaan e-faktur di KPP Pratama Subang. Kendala yang dapat terjadi adalah :


(33)

33 2. Kendala geografis di Kabupaten Subang

3. Kendala sumber daya manusia yang menggunakan e-faktur

Sehingga perlu melakukan evaluasi bersama dalam penerapan e-faktur. Diharapkan kedepannya penerapan e-faktur seperti di Korea dapat digunakan di smartphone dan berbasis online. Semata-mata untuk memudahkan pengguna dari e-faktur dan meningkatkan penerimaan negara secara umum.

4.2 Saran

Beberapa saran dari peneliti untuk pegawai pajak yang berhubungan dengan elektronik faktur pajak adalah sebagai berikut :

1. Prosedur penerapan e-faktur di KPP Pratama Subang yang telah tergolong baik, hendaknya ditingkatkan lagi dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak sehingga penerapan e-faktur dapat berjalan dengan baik.

2. Untuk lebih meningkatkan dan memperlancar dalam penerapan e-faktur, sebaiknya diadakan lagi pelatihan dan sosialisasi mengenai e-faktur.

Penerapan e-faktur di KPP Pratama Subang sudah dikatakan baik tetapi akan lebih baik lagi pelayanan mengenai penerapan e-faktur lebih ditingkatkan lagi, agar wajib pajak lebih mengerti tentang aplikasi e-faktur.


(34)

TINJAUAN ATAS PENERAPAN SISTEM E-FAKTUR PADA SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PDI) DI KPP PRATAMA

SUBANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Prektek Program Strata 1 Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Dosen Pembimbing : Dr. Adeh Ratna Komala., SE. M.Si.

Oleh

21112115 Gita Galenistya Safitri

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

U N I V E R S I T A S K O M P U T E R I N D O N E S I A BANDUNG


(35)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTEK... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI... iv

KATA PENGANTAR ...v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek... 3

1.3.1 Kegunaan Praktis ... 3

1.3.2 Kegunaan Akademis ... 3

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.4.1 Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek ... 4

1.4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI ...6

1.5 Sejarang Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Subang ... 6

1.5.1 Luas Wilayah ... 7

1.6 Struktur Organisasi KPP Pratama Subang ... 9

1.7 Uraian Tugas KPP Pratama Subang ... 10

1.8 Kegiatan KPP Pratama Subang ... 14

1.8.1 Uraian Tugas dan Kegiatan : ... 15

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ...20

1.9 Landasan Teori ... 20

1.9.1 Pengertian Pajak ... 20

1.9.2 Faktur pajak ... 21


(36)

viii

1.9.4 Sertifikat Elektronik ... 22

1.9.5 Pengolahan Data Elektronik ... 22

1.9.6 Penjelasan Nomor Faktur Pajak (e-Nofa) ... 23

1.10 Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan Kerja Praktek ... 24

1.10.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 24

1.10.1.1 Prosedur Pembuatan e-faktur Secara Umum ... 24

1.10.1.2 Hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang mengenai e-Faktur ... 27

1.10.1.3 Upaya yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Subang untuk mengatasi hambatan yang terjadi mengenai e-Faktur ... 27

1.10.2 Pembahasan Kerja Praktek ... 28

1.10.2.1 Prosedur Pembuatan e-Faktur ... 28

1.10.2.2 Hambatan yang terjadi di KPP Pratama Subang mengenai e-Faktur ... 30

1.10.2.3Upaya yang telah dilakukan oleh KPP Pratama Subang untuk mengatasi hambatan yang terjadi mengenai prosedur e-Faktur ... 31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...32

1.11 Kesimpulan... 32

1.12 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ...34

LAMPIRAN-LAMPIRAN...35


(37)

34

DAFTAR PUSTAKA

Ir. Harmaizar Zamarudin. 2006. Menggali Potensi Wirausaha. CV Dian Anugerah Perkasa, Edisi II.

DR. Timbul Hamonangan Simanjuntak, SE., MA dan DR. Imam Mukhlis, SE., Msi. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi. Penebar Swadaya Grup.

Yustinus Prastowo, Agus Priyatna, Yosep E. Nugraha. 2011. Buku Pintar Menghitung Pajak Profesi, Badan Usaha, dan Peristiwa Khusus.

http://www.pajak.go.id/ketentuan-e-faktur http://www.pajak.go.id/faq-e-faktur

http://www.online-pajak.com/id/berita-dan-tips/e-faktur-peraturan-per-16-pj-2014 Pasal 13 (8) Undang-Undang Pertambahan Nilai Tentang Tatacara Pembuatan

Faktur Pajak Diatur Dengan Atau Berdasarkan PMK.


(38)

44

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Gita Galenistya Safitri Tempat/Tgl. Lahir : Karawang, 29 Juli 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Kawin

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Perumnas Raya No.106 Rt/78 Rw/21 : Kel. Karanganyar Kec.Subang Kab.Subang

Telepon : 085659615695

Email : elf29071994@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2000 - 2001 : TK Ghoyatul Jihad 2001 - 2006 : SDN Pasir Talaga 1 2007 - 2009 : SMPN 1 Telagasari 2010 - 2012 : SMAN 3 Subang


(39)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di KPP Pratama Subang. Laporan kerja praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS PENERAPAN E-FAKTUR PADA SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PDI) DI KPP PRATAMA SUBANG” ini penulis ajukan untuk mememenuhi sayarat mata kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa penyusunan lapiran ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tatacara penyusunan, pembahasan masalah serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Sutanto dan Ibunda Umiyati yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, dan semangat kepada penulis selama penyusunan laporan ini.

2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(40)

vi

3. Ibu Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ca, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Adeh Ratna Komala., SE.Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan laporan ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Agus Margono I.S.,S.E. selaku Kepala Seksi PDI dan Tatan Indrayadi selaku pembimbing di KPP Pratama Subang.

7. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a dan semangatnya.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi penulis.

Bandung, November 2015


(41)

(42)

(43)

(1)

44

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Gita Galenistya Safitri Tempat/Tgl. Lahir : Karawang, 29 Juli 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan Status : Belum Kawin Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Perumnas Raya No.106 Rt/78 Rw/21 : Kel. Karanganyar Kec.Subang Kab.Subang

Telepon : 085659615695

Email : elf29071994@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2000 - 2001 : TK Ghoyatul Jihad 2001 - 2006 : SDN Pasir Talaga 1 2007 - 2009 : SMPN 1 Telagasari 2010 - 2012 : SMAN 3 Subang


(2)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di KPP Pratama Subang. Laporan kerja praktek yang berjudul “TINJAUAN ATAS PENERAPAN E-FAKTUR PADA SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (PDI) DI KPP PRATAMA SUBANG” ini penulis ajukan untuk mememenuhi sayarat mata kuliah Kerja Praktek.

Penulis menyadari bahwa penyusunan lapiran ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tatacara penyusunan, pembahasan masalah serta penyajiannya mengingat keterbatasan kemampuan dan ilmu yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Sutanto dan Ibunda Umiyati yang senantiasa memberikan do’a, dukungan, dan semangat kepada penulis selama penyusunan laporan ini.

2. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(3)

vi

3. Ibu Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ca, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Dr. Adeh Ratna Komala., SE.Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan laporan ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Agus Margono I.S.,S.E. selaku Kepala Seksi PDI dan Tatan Indrayadi selaku pembimbing di KPP Pratama Subang.

7. Semua pihak yang terlibat membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a dan semangatnya.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi penulis.

Bandung, November 2015


(4)

(5)

(6)