Perbedaan kebudayaan sistem nilai dan norma, Perbedaan kepeningan, seiap individu atau ke- Perubahan sosial, seiap orang idak sama dalam Konlik pribadi, konlik antarindividu yang diawali Konlik rasial, konlik yang terjadi di suatu negara Konlik anta

kendi_mas_mediayahoo.com A. Pengertian Konlik Konlik adalah suatu benturan antara berbagai nilai- nilai dan kepeningan tertentu. Soerjono Soekanto, mendeinisikan konlik sebagai bentuk pertentangan dari proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan menentang disertai dengan ancaman atau kekerasan. B. Sebab-sebab Terjadinya Konlik

1. Perbedaan individu, dipicu adanya perbedaan ka-

rakterisik seiap individu.

2. Perbedaan kebudayaan sistem nilai dan norma,

kebudayaan mempengaruhi perkembanganpem- bentukan kepribadian seseorang.

3. Perbedaan kepeningan, seiap individu atau ke-

lompok pasi memiliki kepeningan yang berbeda, dan perbedaan itu dapat memicu konlik.

4. Perubahan sosial, seiap orang idak sama dalam

menyikapi adanya perubahan, dan perbedaan sikap tersebut dapat menimbulkan konlik. C. Bentuk-bentuk Konlik

1. Konlik pribadi, konlik antarindividu yang diawali

dengan rasa idak suka.

2. Konlik rasial, konlik yang terjadi di suatu negara

yang memiliki banyak suku.

3. Konlik antarkelas sosial, konlik yang terjadi

karena perbedan kelas sosial.

4. Konlik antarkelompok sosial, terjadi karena

banyaknya kelompok di dalam masyarakat dan menganut paham atau poliik yang beda pula.

5. Konlik yang bersifat internasional, terjadi karena

perbedaan kepeningan seiap negara dan biasanya berlangsung lama serta sering menimbulkan perang. D. Upaya Mengatasi Konlik

1. Kompromi,

kedua belah pihak yang berikai mau saling mengalah.

2. Toleransi, sikap saling menghormaimenghargai

pendirian masing-masing.

3. Konversi, salah satu pihak ada yang bersedia

mengalah.

4. Paksaan Coersion, cara ini bisa dilakukan secara

isik atau psikis jika salah satu pihak ada dalam posisi yang lemah.

5. Mediasi Mediaion, menggunakan pihak keiga berindak sebagai penasehat.

6. Perwasitan Arbitraion, menggunakan pihak ke-