Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Pembangunan Di BAPEDA Kab. Subang Berbasis Client Server

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RYANS FARAERA 10104041

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan pada Program S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika di Universitas Komputer Indonesia. Doa selalu penulis panjatkan kepada Nya untuk kedua orang tua penulis yang selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas dan adanya kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penulisan tugas akhir ini. Namun demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi segala kesulitan dan kekurangan tersebut agar penyajian dari tugas akhir ini memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari kerjasama dan bantuan penulis diperoleh dari berbagai pihak, baik moral maupun material, oleh karenanya perkenankanlah penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tuaku, Dasuki Rahmat dan Ika Kartika, yang telah memeliharaku sedari kecil dan membiayaiku sehingga bisa menyelesaikan laporan tugas akhir ini tanpa pamrih.


(3)

v kost lg untuk penulis tinggal dibandung

3. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing laporan tugas akhir yang dengan segala kesabaran hatinya membimbing penulis dalam menulis laporan tugas akhir ini.

5. Bapak Irfan Maliki, S.Si., M.T. sebagai reviewer yang telah banyak memberikan saran, arahan dan bimbingan kepada penulis.

6. Bapak Purwani ,M.Sc, selaku pembimbing kerja praktek di BAPEDA sekaligus sebagai seorang yang telah menerima penulis dengan baik dan mau meluangkan waktunya untuk penulis.

7. Semua saudaraku yang dibandung yang telah menghibur penulis di saat-saat yang berat.

8. Siti Rohmah “Ai” yang senantiasa menemani, dan memberi semangat kepada penulis.

9. Teman-teman di kelas IF-1 angkatan 2004 baik yang sudah lulus maupun yang sama-sama sedang melakukan penyusunan laporan tugas akhir. 10.Adam MB S. Kom terima kasih atas bimbingan analisisnya

11.Adam Galih Gumilar terima kasih atas pencerahan logikanya.

12.Riyan “Thae” Verdiyansyah , terimakasih atas bimbingan coding-nya. 13.Galih “Tulang” Dwiadhiutama, terima kasih atas printernya.


(4)

vi

14.Teman seperjuangan IF-1 2004 dalam menempuh tugas akhir “Nendi, Angga, Suherdiana, Gugun, Satriyo,Salt, Riki, Amet, Ani, Tessa, Irma. 15.Tim Abal-abal yang senantiasa riweuh selalu.

Penulis mengharapkan mdah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi semuanya. Amiin.

Wassalamu’alaikaum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2009


(5)

i

SISTEM INFORMASI MONITORING KEGIATAN

PEMBANGUNAN DI (BADAN PERENCANAAN DAERAH)

BAPEDA KAB. SUBANG BERBASIS CLIENT SERVER

Oleh

RYANS FARAERA

10104041

Badan Perencanaan Daerah merupakan salah satu instansi pemerintah yang bagian integral dari Pembangunan Nasional yang diupayakan berjalan secara serasi, efektif, efisien dan berkesinambungan dengan memberdayakan seluruh potensi daerah yang dimiliki, secara keseluruhan BAPEDA mengalami beberapa permasalahan, yaitu monitoring kegiatan pembangunan masih dilakukan secara manual, masih mengalami kesulitan dalam mengolah data yang begitu banyak, serta menimbulkan keterlambatan dan ketidakakuratan dalam memberikan informasi. Sedangkan dalam menyimpan data akhir pihak pengelola masih melakukan penumpukan arsip yang mengakibatkan lamanya proses pencarian data.

Sistem informasi monitoring kegiatan pembangunan berbasis client-server ini dibangun untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sistem ini memiliki kemampuan dalam mengolah data, mencetak laporan monitoring kegiatan dan mendukung komunikasi antar komputer. Dengan dibangunnya sistem ini, diharapkan dapat mengurangi kesulitan-kesulitan yang ada. Metodologi pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metodologi waterfall. Dalam metodologi ini dilakukan beberapa langkah untuk membangun sebuah perangkat lunak, yaitu: rekayasa perangkat lunak, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Setelah semua langkah di atas dilakukan maka terciptalah sebuah aplikasi sistem informasi monitoring yang sesuai dengan kebutuhan.

Setelah membandingkan antara tujuan pembangunan perangkat lunak dengan hasil pengujian sistem maka diambil beberapa kesimpulan bahwa perangkat lunak yang dibangun sudah bisa menghasilkan monitoring kegiatan yang benar dan mempunyai tampilan yang user-friendly.


(6)

ii Kata kunci :


(7)

iii

INFORMATION SYSTEM OF DEVELOPED MONITORING

ACTIVITY IN (

BADAN PERENCANAAN DAERAH) BAPEDA

KAB. SUBANG

BASE ON CLIENT SERVER

By

RYANS FARAERA

10104041

Badan Perencanaan Daerah is one of goverment institution integral part from National developing, BAPEDA found a lot of problem, that is manually monitored developing activity, found difficultly on processing data , late and unacurate on present an information, need more time to search data causes by stack of file .

This Information system of monitored developing activity base on client-server build for solve that problem. This system have an ability on processing data , forward a report of monitored activity and supporting for coputer comunication. With build this system, hopely can reduce difficultly. Methodologies of software development that used is methodologies waterfall.in this methodologies conducted some steps to develop a software, that is: software engineering, system analysis, system design, system implementation, system testing, and system maintenance. After all steps above conducted then created a information system of monitored developing activity that match with needs.

After compare between target of software development with result of system testing then taken some conclusion that software that built have enough information and have user-friendly interface

Keyword :


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ……… ... i

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xxi

DAFTAR SIMBOL ... xxvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3


(9)

viii

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Pengumpulan Data ... 5

1.5.2 Pembangunan Sistem ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 9

2.1.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Daerah ... 9

2.1.2 Kerangka Pemikiran ... 13

2.2 Landasan Teori ... 19

2.2.1 Pengertian Sistem ... 19

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 19

2.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi ... 22

2.2.3.1 Pengertian Data ... 22

2.2.3.2 Pengertian Informasi ... 22


(10)

ix

2.2.3.4 Nilai Informasi ... 24

2.2.3.5 Siklus Informasi ... 24

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 25

2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi ... 25

2.2.4.2 Tujuan Sistem Informasi ... 26

2.2.4.3 Manfaat Sistem Informasi ... 27

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak ... 27

2.2.5.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak ... 27

2.2.5.2 Model Sekuensial Linear (Waterfall) ... 29

2.2.5.3 Model Prototipe (Prototype Models) ... 31

2.2.5.4 Model RAD (Rapid Application Development) ... 32

2.2.5.5 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner ... 35

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem ... 35

2.2.6.1 Diagram Konteks ... 35

2.2.6.2 Diagram Alir Data ... 36

2.2.7 Pengertian Basis Data ... 37


(11)

x

2.2.7.3 DDL (Data Definition Language) ... 39

2.2.7.4 DML (Data Manipulation Language) ... 39

2.2.7.5 Perancangan Basis Data ... 40

2.2.7.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 40

2.2.7.7 Kamus Data ... 43

2.2.7.8 Database Management System (DBMS)... 44

2.2.8 Pengertian Jaringan ... 46

2.2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 47

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer ... 48

2.2.8.3 Topologi Linear Bus ... 49

2.2.8.4 Topologi Ring ... 50

2.2.8.5 Topologi Star ... 51

2.2.8.6 Client-Server ... 52

2.2.8.7 Manfaat Jaringan Komputer ... 52

2.2.8.8 Media transmisi ... 53


(12)

xi

2.2.8.10 Kabel Shielded Twisted Pair (STP) ... 55

2.2.8.11 Kabel Coaxsial ... 55

2.2.8.12 Kabel Fiber Optik ... 55

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung ... 55

2.2.9.1 MySQL ... 56

2.2.9.2 Borland Delphi 7 ... 57

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 63

3.1 Analisis Sistem ... 63

3.1.1 Analisis Masalah ... 64

3.1.2 Analisis Fungsional ... 64

3.1.3 Diagram Alir Dokumen ... 67

3.1.4 Analisis Pengkodean ... 71

3.1.5 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 74

3.1.5.1 Analisis Perangkat Pikir ... 75

3.1.5.2 Analisis Perangkat Keras ... 81

3.1.5.3 Analisis Perangkat Lunak... 83


(13)

xii

3.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 87

3.1.5.1 Diagram Konteks ... 88

3.1.5.2 Diagram Alir Data Level Satu ... 89

3.1.5.3 Diagram Alir Data Level Dua Proses 2 ... 91

3.1.5.4 Diagram Alir Data Level Dua Proses 3 ... 91

3.1.5.5 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 2.1 ... 92

3.1.5.6 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 2.2 ... 93

3.1.5.7 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 2.3 ... 94

3.1.5.8 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 2.4 ... 95

3.1.5.9 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 2.5 ... 96

3.1.6.10 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 3.1 ... 97

3.1.6.11 Diagram Alir Data Level Tiga Proses 3.2 ... 98

3.1.6.12 Spesifikasi Proses ... 98

3.1.6.13 Kamus Data Diagram Alir Data ... 111

3.2 Perancangan Sistem ... 115


(14)

xiii

3.2.1.1 Skema Relasi ... 116

3.2.1.2 Struktur File ... 119

3.2.2 Arsitektur ... 122

3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 126

3.2.3.1 Perancangan Form ... 126

3.2.3.1.1 Perancangan Antar Muka Menu Login ... 127

3.2.3.1.2 Perancangan Antar Muka Menu Kepala Bapeda128 3.2.3.1.3 Perancangan Antar Muka Menu Kepala Bidang Data ... 128

3.2.3.1.4 Perancangan Antar Muka Menu Pegawai Monitoring ... 129

3.2.3.1.5 Perancangan Antar Muka Menu Administrator 130 3.2.3.1.6 Perancangan Antar Muka Data SKPD ... 131

3.2.3.1.7 Perancangan Antar Muka Tambah Data SKPD 132 3.2.3.1.8 Perancangan Antar Muka Ubah Data Ubah Data SKPD ... 133


(15)

xiv

Program ... 135

3.2.3.1.11 Perancangan Antar Muka Ubah Data Program 136

3.2.3.1.12 Perancangan Antar Muka Data Monitoring

dan Data Kegiatan ... 137

3.2.3.1.13 Perancangan Antar Muka Tambah Data

Monitoring ... 138

3.2.3.1.14 Perancangan Antar Muka Ubah Data

Monitoring dan Data Kegiatan ... 139

3.2.3.1.15 Perancangan Antar Muka Data Pegawai

Monitoring ... 140

3.2.3.1.16 Perancangan Antar Muka Tambah Data

Pegawai Montoring ... 141

3.2.3.1.17 Perancangan Antar Muka Ubah Data

Pegawai Monitoring ... 142

3.2.3.1.18 Perancangan Antar Muka Data RKA ... 143


(16)

xv

3.2.3.1.20 Perancangan Antar Muka Ubah Data RKA ... 145

3.2.3.1.21 Perancangan Antar Muka Data DPA ... 146

3.2.3.1.22 Perancangan Antar Muka Tambah Data DPA ... 147

3.2.3.1.23 Perancangan Antar Muka Ubah Data DPA ... 148

3.2.3.1.24 Perancangan Antar Muka Laporan Program ... 149

3.2.3.1.25 Perancangan Antar Muka Laporan Monitoring . 150 3.2.3.1.26 Perancangan Antar Muka Pesan ... 151

3.2.3.1.27 Jaringan Semantik ... 152

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 155

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 159

4.1 Implementasi ... 159

4.1.1 Implementasi Data ... 159

4.1.2 Implementasi Antar Muka ... 164

4.2 Pengujian ... 169

4.2.1 Rencana Pengujian ... 169

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 170


(17)

xvi

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 204

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 205

5.1 Kesimpulan ... 205

5.2 Saran ... 205

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(18)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI MONITORING KEGIATAN

PEMBANGUNAN DI (BADAN PERENCANAAN DAERAH)

BAPEDA KAB. SUBANG BERBASIS CLIENT SERVER

RYANS FARAERA

10104041

Pembimbing

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008


(19)

SISTEM INFORMASI MONITORING KEGIATAN

PEMBANGUNAN DI (BADAN PERENCANAAN DAERAH)

BAPEDA KAB. SUBANG BERBASIS CLIENT SERVER

RYANS FARAERA

10104041

Penguji I

Irfan Maliki, S.T. NIP. 41277006019

Penguji II

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Penguji III

Andri Heryandi, S. T. NIP. 41277006007


(20)

Bandung, 11 Februari 2009

Perihal: Plagiat Tugas Akhir

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : RYANS FARAERA

Nim : 10104041

Judul Tugas Akhir : SISTEM INFORMASI MONITORING KEGIATAN

PEMBANGUNAN DI BADAN PERENCANAAN DAERAH (BAPEDA) KAB. SUBANG BERBASIS CLIENT-SERVER

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan meniru, menyalin atau menjiplak tugas akhir/karya ilmiah yang telah ada. Apabila saya terbukti melakukan kegiatan tersebut, maka saya bersedia untuk menerima sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Mengetahui,

Yang memberi pertanyaan

( Ryans Faraera )

Materai 6000


(21)

(22)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional yang diupayakan berjalan secara serasi, efektif, efisien dan berkesinambungan dengan memberdayakan seluruh potensi daerah yang dimiliki, serta berupaya memenuhi berbagai aspirasi masyarakat. Program dan Kegiatan yang termuat didalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan tahunan dan didukung alokasi anggaran dengan sejumlah tertentu. Kegiatan pengendalian termasuk pada upaya pembimbingan atau pembinaan dari ketiga unsur manajemen pembangunan yaitu mengendalikan proses perencanaan, mengendalikan proses pelaksanaan dan mengendalikan proses penilaian.

Pada tataran realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dikelola Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) sering menemui berbagai hambatan serta menghasilkan capaian target kinerja yang kurang konsisten dengan perencanaan semula. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pengendalian pelaksanaan rencana, diantaranya melalui aktivitas pemantauan proses perkembangan pelaksanaan kegiatan, penilaian Data SKPD yang akan dicari kualitas dan kuantitas capaian kinerja kegiatan, dan pelaporan secara berkala dan berjenjang.


(23)

Aktivitas pelaporan dan pemantuan/monitoring diperlukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan dilaksanakan, apakah sesuai dengan perencanaan semula sebagaimana digariskan dalam kerangka acuan (TOR) ataukah tidak dan juga untuk mendeteksi secara dini apakah mengalami hambatan ataukah tidak. Jika terjadi, apakah telah dilakukan langkah-langkah penyelesaian dan antisipasi, ataukah belum. Jika belum maka petugas yang memonitor dapat memberikan saran yang diperlukan. Sedangkan aktivitas evaluasi diperlukan untuk menilai konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan serta dengan hasil yang terjadi juga untuk menilai sejauh mana pencapaian target kinerja output dan outcomes dari kegiatan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala bidang data BAPEDA Subang pada tanggal 1 Agustus 2008 dan tanggal 22 Agustus 2008 dengan Kepala bidang data BAPEDA Bandung mengenai monitoring kegiatan pembangunan, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan BAPEDA mengalami beberapa permasalahan, yaitu monitoring kegiatan pembangunan masih dilakukan secara manual, masih mengalami kesulitan dalam mengolah data yang begitu banyak, serta menimbulkan keterlambatan dan ketidakakuratan dalam memberikan informasi. Sedangkan dalam menyimpan data akhir pihak pengelola masih melakukan penumpukan arsip yang mengakibatkan lamanya proses pencarian data.

Dengan adanya permasalahan yang terjadi di bapeda BAPEDA kabupaten Subang maka timbullah kesadaran untuk membangun sebuah sistem yang dapat mempermudah dalam pengolahan data, mempercepat proses penyajian informasi


(24)

3

yang akurat, mengurangi penumpukan arsip dan memudahkan pengelola dalam pencarian data, yaitu sebuah Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Pembangunan di BAPEDA Kabupaten Subang Berbasis client-server.

2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang terdapat masalah yang timbul yaitu bagaimana membangun aplikasi Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Pembangunan Di Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Subang berbasis client-server.

3. Maksud dan Tujuan 3.1. Maksud

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Monitoring Kegiatan Pembangunan Di Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kabupaten Subang berbasis client-server.

3.2. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan Sistem informasi Monitoring Kegiatan Pembangunan ini adalah sebagai berikut :

1. Mempermudah dalam pengolahan data.

2. Mempercepat proses penyajian informasi yang akurat. 3. Mengurangi penumpukan arsip.


(25)

4. Batasan Masalah

Dalam mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu batasan masalah agar penyajian lebih terarah dan mencapai sasaran yang ditentukan sebelumnya, adapun batasan masalah dalam pembangunan aplikasi ini sebagai berikut :

1. Aplikasi ini hanya untuk memberikan informasi monitoring kegiatan pembangunan

2. Data yang akan digunakan untuk menguji aplikasi yang akan dibangun adalah data dari BAPEDA Kab.Subang.

3. Sistem tidak menangani proses pengajuan proposal, karena sistem dimulai dari proposal yan telah disetujui.

4. Keluaran dari aplikasi ini berupa laporan.

5. Pemodelan analisis yang digunakan adalah analisis tersruktur dengan alat yang digunakan adalah flowmap dan E-R, dan untuk menggambarkan diagram proses menggunakan Data Flow Diagram (DFD).

6. Aplikasi ini berbasis client-server.

5. Metodologi Penelitian

Metodologi ini memaparkan materi yang menyangkut permasalahan yang telah disebutkan di atas. Adapun metodologi yang dilakukan dalam perancangan ini adalah :


(26)

5

5.1. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Adalah metode pencarian data dengan membaca dan mempelajari melalui media buku-buku yang berhubungan yang dapat mendukung dalam pembuatan laporan ini.

2. Wawancara / Interview

Adalah metode dengan cara tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan yang ada di dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Subang yang membantu memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan.

3. Pengamatan/observasi

Adalah metode dengan cara melakukan perencanaan dan pembuatan laporan tersebut secara langsung.

5.2. Teknik Pengembangan Sistem

Pembangunan aplikasi ini menggunakan metodologi Waterfall dengan gambar sebagai berikut:


(27)

Gambar 1.1 Skema waterfall

Rekayasa Sistem : dalam tahap ini dilakukan hal – hal yang berhubungan dengan pengumpulan data yang berguna untuk aplikasi sejauh mana akan dibuat.

Analisis Sistem : dalam tahap ini yang terkumpul dilihat sejauh mana kegunaan data tersebut nantinya dalam aplikasi yang akan dibangun. Dalam tahap ini pula ditentukan kebutuhan dari aplikasi yang akan dibangun.

Rekayasa Sistem

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem

Pemeliharaan Sistem


(28)

7

Perancangan Sistem : dalam tahap ini dari data yang telah dianalisis sebelumnya dapat ditentukan bentuk rancangan aplikasi yang sesuai dengan aplikasi yang akan dibangun.

Pengkodean Sistem : setelah selesai tahap analisis dan desain maka tahap coding dapat dimulai sesuai dengan analisis dan desain yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

Pengujian Sistem : setelah tahap coding selesai maka tahap testing atau percobaan aplikasi dapat dilakukan.

Pemeliharaan Sistem : dalam tahap ini dilakukan maintenance aplikasi yang telah dites sebelumnya.

6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan memberikan informasi secara umum tentang pembahasan yang terdapat dalam setiap bab. Sehingga dalam pembahasannya akan lebih mudah dipahami. Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini menguraikan tentang tinjauan perusahaan dan teori-teori yang melandasi dari pembangunan sistem pengolahan data.


(29)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya yaitu: analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis basis data, analisis fungsional. Perancangan sistem dimulai dari perancangan antar muka program (interface).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tahap implementasi system terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : Menerapkan rencana implementasi, Melakukan kegiatan implementasi, dan Tinjau lanjut implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang dikerjakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang mengemukakan kesimpulan terhadap hasil rancangan serta saran-saran yang berguna untuk mendukung rancangan yang telah dibuat agar dikembangkan lebih baik lagi.


(30)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.1 Sejarah Singkat Badan Perencanaan Daerah (Bapeda)

Pembangunan Daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional yang diupayakan berjalan secara serasi, efektif, efisien dan berkesinambungan dengan memberdayakan seluruh potensi daerah yang dimiliki, serta berupaya mengejawantahkan berbagai aspirasi masyarakat.

Agar pembangunan daerah mencapai tujuan secara optimal, proses pelaksanaannya harus mengikuti kaidah baku manajemen pembangunan yang pada umumnya mencakup perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, serta pengendalian.

Kegiatan pengendalian termasuk pada upaya pembimbingan atau pembinaan dari ketiga unsur manajemen pembangunan tersebut di atas, yakni mengendalikan proses perencanaan, mengendalikan proses pelaksanaan dan mengendalikan proses penilaian.

Kebijakan Perencanaan Pembangunan yang dibuat pemerintah menurut Undang-undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, harus memenuhi empat tahapan, yaitu :

1. Penyusunan Rencana; 2. Penetapan Rencana;


(31)

4. Evaluasi Pelaksanaan Rencana.

Keempat tahapan tersebut hendaknya diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh.

Tahap Penyusunan Rencana dilaksanakan untuk menghasilkan rancangan lengkap suatu rencana yang siap untuk ditetapkan.

Tahap Penetapan Rencana dimaksudkan untuk menghasilkan produk hukum sehingga mengikat semua pihak untuk melaksanakannya.

Tahap Pengendalian Pelaksanaan Rencana Pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian oleh pimpinan SKPD. Selanjutnya Kepala Bapeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan SKPD sesuai tugas dan kewenangannya.

Tahapan selanjutnya adalah Evaluasi Pelaksanaan Rencana. Evaluasi Pelaksanaan Rencana adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan yang secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi untuk menilai pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana pembangunan, baik perencanaan jangka panjang (RPJP), perencanaan jangka menengah (RPJM), maupun perencanaan tahunan, untuk


(32)

11    Pemerintah Pusat : Rencana Kerja Pemerintah (RKP); untuk Pemerintah Daerah : Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Program dan Kegiatan yang termuat didalam RKPD dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan tahunan dan didukung alokasi anggaran dengan sejumlah tertentu.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan yang dikelola SKPD pada tataran realisasinya sering menemui berbagai hambatan serta menghasilkan capaian target kinerja yang kurang konsisten dengan perencanaan semula. Untuk mengeliminir hal tersebut perlu dilakukan pengendalian pelaksanaan rencana, diantaranya melalui aktivitas pemantauan proses perkembangan pelaksanaan kegiatan; penilaian kualitas dan kuantitas capaian kinerja kegiatan; dan pelaporan secara berkala dan berjenjang.

Aktivitas pelaporan dan pemantuan/monitoring diperlukan untuk :

1. Mengetahui bagaimana proses kegiatan dilaksanakan, apakah sesuai dengan perencanaan semula sebagaimana digariskan dalam kerangka acuan (TOR) ataukah tidak;

2. Mendeteksi secara dini apakah mengalami hambatan ataukah tidak. Jika terjadi, apakah telah dilakukan langkah-langkah penyelesaian dan antisipasi, ataukah belum. Jika belum maka petugas yang memonitor dapat memberikan saran yang diperlukan.

Sedangkan aktivitas evaluasi diperlukan untuk :

1. Menilai konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan serta dengan hasil yang terjadi;


(33)

2. Menilai sejauh mana pencapaian target kinerja out put dan out comes dari kegiatan tersebut.

Disamping hal tersebut, aktivitas pelaporan secara berkala dan berjenjang, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan diperlukan untuk memenuhi ”kewajiban” sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang diantaranya untuk daerah kabupaten diatur sebagai berikut. :

1. Kepala Bapeda diwajibkan melakukan pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan SKPD kemudian menghimpun & menganalisis hasilnya; UU No.25/2004 tentang SPPN,pasal 28 ayat (2)

2. Kepala Bapeda diwajibkan untuk menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi kepala SKPD; UU No.25/2004 tentang SPPN, pasal 29 ayat (3)

3. Laporan Kinerja SKPD (termasuk kinerja kegiatan) wajib disampaikan kepada Bupati dan Menpan; PP.08/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pasal 19

4. SKPD yang mengelola Kegiatan Tugas Pembantuan, wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Triwulanan kepada Bupati c.q. Ka.Bapeda dan kepada Kementrian/Lembaga terkait serta tembusan laporan kepada SKPD Propinsi terkait; Bupati (cq. Ka.Bapeda) melakukan pemantuan dan melaporkan pelaksanaan Kegiatan TP. kepada Gubernur (c.q. Ka.Bappeda); pasal 4 s.d. 10, PP No.39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, dan PP.08/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, pasal 29 ayat (1), (2) dan (3)


(34)

13    5. SKPD pengelola kegiatan yang didanai dari bantuan APBD Prop. termasuk

bantuan keu./Bansos wajib menyampaikan laporan kegiatan dan capaian kinerja kepada Bupati (c.q.Ka.Bapeda) untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur (c.q.Ka.Bappeda, Biro Dalprog, Biro Keu. Dan Biro Perlengkapan); Keputusan Gubernur Jabar No.44 Tahun 2006.

2.1.2 KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka berpikir dalam studi evaluasi ini secara singkat terlihat dalam diagram berikut:

RPJPD (20 Tahunan)

Feed Back Perencanaan Tahun Berikutnya

RKPD (1 Tahun)

(RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH; PRIORITAS

PEMB.DAERAH; RENJA dan ANGGARANNYA )

RPJMD (5 Tahun)

(ARAH KEBIJAKAN ANGG.; STRATEGI; KEBI-JAKAN UMUM; PROGRAM SKPD; LINTAS SKPD; PROGRAM

RKPD (1 Tahun)

(RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH; PRIORITAS

PEMB.DAERAH; RENJA dan ANGGARANNYA )

RKPD (1 Tahun)

(RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH; PRIORITAS

PEMB.DAERAH; RENJA dan ANGGARANNYA )

RKPD (1 Tahun)

(RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH; PRIORITAS

PEMB.DAERAH; RENJA dan ANGGARANNYA ) RKPD(1 Tahun)

(RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH; PRIORITAS

PEMB.DAERAH; RENJA dan ANGGARANNYA )


(35)

Diagram : KERANGKA PEMIKIRAN EVALUASI

Dalam diagram terlihat bahwa proses studi evaluasi atas suatu kegiatan tidak bisa terlepas dari titik tolak utama yaitu penelaahan atas dokumen-dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan (RPJP, RPJM dan RKPD).

Mengingat dasar hukum perencanaan pembangunan jangka panjang dan menengah di Kabupaten Subang hingga TA. 2007 masih belum sesuai sebagaimana digariskan dalam UU 25/2004 tentang SPPN (masih dalam proses penyusunan), maka evaluasi kegiatan yang dilakukan masih mengacu pada POLDAS (RPJPD), PROPEDA dan RENSTRADA (RPJMD).

PERENCANAAN PELAKSANAAN HASIL KEGIATAN

Evaluasi atas

Perenca-naan

K E S E N J A N G A N ?

Evaluasi (Penilaian)

atas hasil Kegiatan MONITORING

Rencana Monitoring

Bahan Masukan

PROGRAM & KEGIATAN

HASIL EVALUAS I


(36)

15    Pola Dasar Pembangunan (POLDAS) merupakan Perwujudan dari aspirasi dan kehendak masyarakat yang dituangkan menjadi suatu “Dokumen Induk”, didalamnya termuat komitmen politis daerah tentang Visi, Misi, Arah dan Strategi Pembangunan Daerah.

Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) merupakan “Dokumen Perencanaan Manajerial” sebagai penjabaran POLDAS yang memuat Program – program Prioritas dari berbagai sumber pendanaan, baik dari swasta, masyarakat maupun pemerintah.

Rencana Strategis Daerah (RENSTRADA) merupakan “Dokumen Perencanaan Taktis Strategis” yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Indikasi Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk memecahkan potret permasalahan pembangunan secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD.

POLDAS, PROPEDA dan RENSTRADA Kabupaten Subang dibuat untuk kurun waktu lima tahun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pola Dasar, Program Pembangunan Daerah dan Rencana Strategis Daerah Kabupaten Subang Tahun 2005 – 2009.

Dalam Tahun Anggaran 2007, dokumen perencanaan tahunan yang menjadi dasar acuan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Subang telah sesuai UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN yakni telah berupa RKPD Tahun 2007.

Sedangkan dokumen perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD) masih dalam proses penyelesaian, diharapkan pada akhir Tahun 2008 Kabupaten Subang telah memiliki RPJP Daerah sesuai yang digariskan dalam UU No. 25


(37)

Tahun 2004, dan pada Tahun 2009 diharapkan RPJM Daerah telah pula ditetapkan.

Sejalan dengan mekanisme perencanaan yang telah digariskan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kegiatan Pembangunan Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2007 sebagai pengejawantahan atas indikasi kegiatan yang telah dituangkan dalam RENSTRADA dibuat dengan terlebih dahulu melalui pelaksanaan berbagai tahapan dan proses perencanaan pembangunan, yakni mulai dari musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat desa hingga penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Sebagai bagian dari upaya pengendalian kegiatan – kegiatan tersebut serta untuk menjadi bahan masukan (feed back) perencanaan tahun berikutnya, dilakukan : (1) Evaluasi atas hasil perencanaan, (2) Monitoring atau pemantauan atas pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan, serta (3) Dilakukannya Penilaian atas capaian hasil kegiatan sehingga dapat terukur, baik secara Kualitatif maupun kuantitatif.

Evaluasi yang dilakukan terhadap Output Perencanaan Kegiatan Pembangunan dalam studi ini adalah evaluasi atas konsistensi implementasi kegiatan terhadap Visi, Misi, Strategi, dan Repetada.

Evaluasi atas hasil akhir Kegiatan dilakukan berupa penilaian atas capaian hasil kegiatan. Pada evaluasi tahap ini, penilaian dilakukan terhadap beberapa sampel kegiatan terpilih dengan mempertimbangkan beberapa kriteria dasar penentuan sampel, yaitu sebagai berikut :


(38)

17    1) Memiliki nilai dukungan relatif besar terhadap Pencapaian IPM;

2) Dana kegiatan relatif besar;

3) Menyentuh langsung Kepentingan Masyarakat; 4) Bersifat Lanjutan, dan;

5) Sebaran Kegiatan relatif luas.

Perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien adalah suatu kegiatan perencanaan yang akan selalu mempertimbangkan kebutuhan yang berkembang dengan keberadaan sumber daya yang tersedia, baik untuk kondisi saat itu maupun kondisi selanjutnya (sesuai dengan paradigma yang berkembang yaitu pembangunan yang berkelanjutan /sustainable development). Guna mendukung perencanaan pembangunan harus didukung oleh informasi situasional secara kontinyu melalui kajian kondisi yang berkembang di wilayahnya. Hal ini sebagai upaya untuk selalu mensinkronkan strategi kebijakan yang akan diimplementasikan, dengan tujuan dan sasaran pembangunan, serta kondisi sumber daya maupun kebutuhan masyarakat yang berubah secara dinamis.

Kebijakan pembangunan mutlak harus memiliki nilai tambah, dimana tujuan dan sasaran yang telah didefinisikan dan disepakati bersama, perlu didukung oleh sistem dan mekanisme proses yang efektif dan efisien. Namun dalam perkembangannya mengindikasikan bahwa tujuan dan sasaran yang telah disepakati tidak atau kurang mampu dicapai, dimana hal ini disebabkan dokumen rencana yang menjadi acuan pelaksanaan dipandang kurang mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan masyarakat yang memang dinamis. Guna mendukung agar kebijakan pembangunan dapat diimplementasikan sesuai dengan


(39)

kondisi masyarakat yang berkembang dinamis tersebut, maka diperlukan pada dasarnya pengendalian kegiatan bukan hanya untuk mengendalikan agar tujuan dan sasaran kebijakan.

Proses pembangunan merupakan aktivitas yang berjalan secara simultan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi). Oleh karena itu aktivitas pengendalian menjadi sesuatu yang harus dilakukan secara komprehensif, sinergis dan objektif. Hal ini disebabkan, pengendalian tidak hanya sebagai aktivitas mengawal agar tujuan dan sasaran dapat dicapai, namun dimaksudkan pula agar kebijakan pembangunan dapat diimplementasikan sesuai kondisi masyarakat yang berkembang secara dinamis, melalui masukan (feed back) perbaikan kebijakan di masa mendatang.

Sistem dan Mekanisme evaluasi kebijakan pembangunan daerah seringkali lebih difahami sebagai upaya untuk melegalkan kebijakan yang akan diimplementasikan, sehingga aktivitas evaluasi menjadi kurang memberikan dampak yang signifikan terhadap siklus proses pembangunan itu sendiri. Untuk itu sistem dan mekanisme pembangunan harus mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi keberlangsungan proses pembangunan secara keseluruhan.

Evaluasi pembangunan seringkali kurang mampu memberikan kontribusi yang maksimal dalam proses pembangunan itu sendiri, sebab evaluasi yang dilakukan tidak atau kurang didukung suatu metodologi yang secara konseptual dan substansial didukung oleh kriteria pengukuran yang memadai, akibatnya hasil evaluasi seolah-olah dirasakan kurang berpijak pada kondisi eksisiting serta


(40)

19    dirasakan memberikan solusi tindak yang mengambang. Untuk itu dukungan sistematika dan mekanisme pelaksanaan evaluasi program pembangunan menjadi kebutuhan yang mendasar, terutama dalam lebih peningkatkan nilai tambah pembangunan secara keseluruhan.

2.2 Landasan Teori

Dalam sub bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan pembangunan sistem informasi monitoring kegiatan pembangunan.

2.2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu sistem merupakan elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) dan tujuan (goal).


(41)

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (System Interprest)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan


(42)

sumber-21    sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi Informasi.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.


(43)

Gambar 2.1 Karakteristik sistem

2.2.3 Konsep Dasar Data dan Informasi 2.2.3.1 Pengertian Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (process) atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses.

2.2.3.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu


(44)

23    subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.

2.2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung pada lima hal pokok yaitu:

a. Akurat ( accurate )

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu ( time lines )

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.


(45)

Informasi harus mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.2.3.4 Nilai Informasi

Nilai Informasi ( value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efekif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.3.5 Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk Informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus Informasi (information cycle) atau disebut pula siklus pengolahan data (processing cycles).


(46)

25   

Gambar 2.2 Siklus informasi

2.2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data ( input ) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut

Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi.

2.2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan ( building blok ) yaitu [1]:


(47)

a. Hardware yaitu suatu perangkat keras dalam komputer yang kita bisa sentuh dan rasakan.

b. Software yaitu suatu perangkat lunak di dalam komputer yang berfungsi untuk mengoperasikan suatu aplikasi di dalam sistem komputer.

c. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan ( input ) untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah.

d. Prosedur yaitu suatu urutan pekerjaan tata usaha yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, dan disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

e. User yaitu orang yang terlibat dalam sistem informasi seperti operator, pemimpin sistem informasi, dan sebagainya.

2.2.4.2 Tujuan Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

2. Efisiensi pengelolaan

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi


(48)

27    3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi

c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu. 2.2.4.3 Manfaat Sistem Informasi

Sistem Informasi memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan

2.2.5 Konsep Rekayasa Perangkat Lunak 2.2.5.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah aplikasi dari sebuah pendekatan kuantifiabel, disiplin, dan sistematis kepada pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak. Usaha yang berhubungan dengan rekayasa perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan area aplikasi, ukuran proyek, atau kompleksitasnya, yaitu :

1. Fase Definisi (Definition Phase)

Fase ini berfokus pada “apa” (what); dimana, pada definisi ini pengembang perangkat lunak harus mengidentifikasi informasi apa yang akan diproses,


(49)

fungsi dan unjuk kerja apa yang dibutuhkan, tingkah laku sistem seperti apa yang diharapkan, antarmuka apa yang akan dibangun, batasan perancangan serta kriteria validasi untuk mendefinisikan sistem yang sukses. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rekayasa sistem atau informasi, perencanaan proyek perangkat lunak, serta analisis kebutuhan.

2. Fase Pengembangan (Development Phase)

Fase ini berfokus pada “bagaimana” (how), yaitu dimana selama masa pengembangan perangkat lunak, teknisi harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi diimplementasikan sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak, bagaimana detail prosedur akan diimplementasikan, bagaimana antarmuka dikarakterisasi, bagaimana rancangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman serta bagaimana pengujian akan dilakukan. Tugas teknis yang harus selalu ada dalam fase ini yaitu rancangan perangkat lunak, pemunculan kode, dan pengujian perangkat lunak.

3. Fase Pemeliharaan (Maintenance Phase)

Fase ini berfokus pada “perubahan” (change), yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta perubahan kebutuhan pelanggan. Fase ini mengaplikasikan kembali langkah-langkah pada fase definisi dan pengembangan namun semuanya tetap bergantung pada konteks perangkat lunak yang ada.


(50)

29    Untuk menyelesaikan masalah aktual di dalam sebuah setting industri, rekayasa perangkat lunak atau tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu serta fase-fase generik. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol penyampaian yang dibutuhkan.

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dibagi menjadi empat model yaitu :

1. Model Sekuensial Linear 2. Model Prototipe

3. Model RAD

4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

2.2.5.2 Model Sekuensial Linear (Waterfall)

Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan.


(51)

Model waterfall dapat digambarkan sebagai berikut :

Rekayasa dan pemodelan

sistem Analisis

Kebutuhan Perangkat

Lunak Perancangan

Perangkat

Lunak Pengkodean

Perangkat

Lunak Pengujian

Perangkat

Lunak Pemeliharaan Perangkat

Lunak

Gambar 2.3 Diagram Waterfall

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem

Merupakan langkah awal dari rekayasa perangkat lunak, yang dimulai dari membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa bagian dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Tahap ini digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang ada dan menganalisa proses-proses yang akan dilakukan dalam perangkat lunak yang akan dibuat. Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan perangkat lunak secara intensif.

3. Perancangan Perangkat Lunak

Merupakan proses penerjemahan kebutuhan sistem ke dalam representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dimulainya pemunculan kode


(52)

31    perangkat lunak (pengkodean). Proses ini berfokus perancangan pada struktur data, arsitektur program, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. 4. Pengkodean Perangkat Lunak

Pengkodean merupakan suatu kegiatan mengolah hasil rancangan ke dalam bentuk bahasa pemrograman (kode-kode pemrograman) agar dapat dibaca mesin. Pengkodean dapat diselesaikan secara mekanis jika perancangan dilakukan dengan lengkap.

5. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak atau program merupakan proses pengujian suatu program yang dilakukan secara terintegrasi maupun secara per-unit, untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada program yang sedang berjalan, dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

6. Pemeliharaan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang telah diuji dan berhasil, maka akan digunakan dan dipelihara. Pemeliharaan terjadi jika terdapat perubahan kebutuhan perangkat lunak. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat aplikasi baru lagi.

2.2.5.3Model Prototipe (Prototype Models)

Merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Tahapan yang dilakukan :


(53)

Reaksi awal dari pengguna, diawali dengan menampilkan sebuah protipe sistem informasi, kemudian melihat reaksi dari pengguna saat bekerja dengan prototipe apakah fitur-fitur sistem pada prototipe tersebut sudah sesuai dengan kebutuhannya. Reaksi tersebut dikumpulkan dalam lembar observasi, wawancara dan kuesioner.

Saran-saran pengguna, saran-saran merupakan hasil interaksi pengguna dengan prototipe yang ditampilkan (evaluasi pengguna) yang merupakan masukan untuk perbaikan, pengubahan atau ‘menghentikan’ prototipe sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguan dengan lebih baik.

Inovasi, adalah kemampuan-kemampuan sistem baru yang sebelumnya tidak ada pada saat pengguna berinteraksi dengan prototipe. Inovasi prototipe jika berhasil akan menjadi bagian dari sistem hasil jadi.

Rencana revisi, prototipe menggambarkan sistem di masa datang. Rencana revisi membantu mengidentifikasikan prioritas-prioritas apa saja yang akan diprototipekan selanjutnya.

2.2.5.4 Model RAD (Rapid Application Development)

Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. RAD


(54)

33    menekankan perkembangan komponen program yang bisa digunakan kembali (reusabilitas).

1. Pemodelan Bisnis (Business Modelling)

Aliran informasi di antara fungsi-fungsi bisnis dimodelkan untuk mengetahui informasi yang mengendalikan proses bisnis, informasi yang dimunculkan, pelaku yang memunculkan informasi, tujuan informasi, dan siapa saja yang memproses informasi tersebut.

2. Pemodelan Data (Data Modelling)

Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase pemodelan bisnis disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik masing-masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek-objek tersebut didefinsikan.

3. Pemodelan Proses (Process Modelling)

Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase pemodelan data ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data.

4. Penggunaan Generasi (Application Generation)

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi keempat. Selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang


(55)

konvensional, RAD lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa digunakan lagi (bila perlu).

5. Pengujian dan Pembalikan (Testing and Turnover)

Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua antarmuka harus dilatih secara penuh. RAD digambarkan sebagai berikut :


(56)

35    2.2.5.5 Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Merupakan model iteratif, yang ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.

2.2.6 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).

2.2.6.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut.


(57)

2.2.6.2 Diagram Alir Data

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain [5]:

a. Entitas luar ( external entity )

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.


(58)

37    b. Arus data ( data flow )

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses ( proccess )

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.

d. Simpanan data ( data store )

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambli data dari atau memberikan data ke database.

2.2.7 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan gudang atau tempat bersarang dan data yang berarti representasi fakta dunia nyata yang


(59)

mewakili suatu objek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep dan sebaginya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data ( arsip ) yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan ( redudansi ) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Atau bisa diartikan sebagai kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubunngan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.2.7.1 Konsep Dasar Basis Data

Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukan suatu kumpulan data yang dipakai dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system).

2.2.7.2 Basis Data Relasional

Konsep sebuah database adalah terdiri atas tabel-tabel yang terorganisasi. Tabel-tabel tersebut dapat saling berelasi untuk menghasilkan suatu informasi, untuk mengakses data yang ada dalam tabel-tabel tersebut digunakan sebuah perintah SQL (Structured Query Language).

2.2.7.3 DDL (Data Definition Language)

Merupakan kelompok perintah yang digunakan untuk melakukan pendefinisian database dan pendefinisian tabel. Dengan kelompok perintah dalam


(60)

39    DDL ini maka kita dapat membuat tabel, mengubah srukturnya, menghapus tabel, membuat indeks untuk tabel, dan lain-lain yang bermuara pada pembentukan struktur database. DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk mendefinisikan data dan objek database, dimana terdapat perintah-perintah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perintah DDL

Perintah Keterangan

CREATE Untuk mendefinisikan database, maupun tabel sebagai data yang akan disimpan maupun diakses

ALTER Untuk memodifikasi tabel, baik itu menambah, menghapus, maupun mengganti kolom/field pada tabel

DROP Untuk menghapus tabel dan database

2.2.7.4 DML (Data Manipulation Language)

Perintah (statement) SQL digunakan untuk melakukan manipulasi data dalam database, menambahkan (insert), Mengubah (update), menghapus (delete), mengambil dan mencari data (query). DML atau Data Manipulation Language adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk memulihkan dan memanipulasi data. terdapat perintah-perintah yang digunakan dalam DML adalah sebagai berikut:


(61)

Tabel 2.2 Perintah DML

Perintah Keterangan

SELECT Untuk mengambil atau menampilkan data dari tabel pada database

INSERT Untuk menyisipkan data pada tabel

UPDATE Untuk memperbaharui nilai suatu data dalam database

DELETE Untuk menghapus record pada tabel

2.2.7.5 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat melalui tahapan berikut :

2.2.7.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram atau biasa dikenal dengan diagram E-R secara grafis menggambarkan isi sebuah database. Diagram ini memiliki dua komponen utama yaitu entity dan relasi. Untuk melambangkan fungsi diatas maka digunakan simbol-simbol yang bisa dilihat pada daftar simbol.

Elemen-elemen Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:


(62)

41    Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokan dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship (Relasi)

Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Realationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehinga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya.

3. Atribut

Seacara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya adalah sesutau yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun relationship, sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah elemen dari setiap entitas dan relationship.

4. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas yang lainnya. Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan yang terjadi dari entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari entitas yang satu ke entitas yang lainnya dan begitu juga sebaliknya. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu :


(63)

Tingkat hubungann satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

Gambar 2.5 One to One Relationship

b. One to many Relationship

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.

Gambar 2.6 One to Many Relationship

c. Many To One Relationship

Untuk banyak kejadian pada entitas yang pertama hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.


(64)

43    d. Many to many Relationship

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, baik dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 2.8 Many to Many Relationship

5. Key (Kunci)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam suatu entitas. Key memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing, yaitu primary key (kunci utama), foreign key (kunci tamu).

2.2.7.7 Kamus Data

Kamus data merupakan kumpulan data-data. Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan tempat penyimpanan definisi dari aliran-aliran data, file-file dan proses-proses dalam sebuah sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat memberikan informasi mengenai definisi struktur pemakaian masing-masing elemen, dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap, dapat menghindari duplikasi elemen-elemen dan menghindari


(65)

konflik antara elemen-elemen. Kamus data berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengartikan alokasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

2.2.7.8 Database Management System (DBMS)

Database adalah kumpulan data yang saling berkaitan, berhubungan yang disimpan secara bersama-sama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data-data ini harus mengandung semua Informasi untuk mendukung semua kebutuhan sistem.

Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4, yaitu :

1. Pembuatan data-data baru (create database) 2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (edit) 4. Menghapus data (delete)

Sistem manajemen database (Database Management System) merupakan sistem pengoperasian dan sejumlah data pada komputer. Dengan sistem ini dapat merubah data, memperbaiki data yang salah dan menghapus data yang tidak dapat dipakai. Sistem manajemen database merupakan suatu perluasan software sebelumnya mengenai software pada generasi komputer yang pertama.


(66)

45    Salah satu tujuan DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas atau antarmuka (interface) dalam melihat atau menikmati data kepada pemakai. Untuk itu, sistem tersebut seringkali akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan, dipakai atau dipelihara. Karena itu, seringkali data yang dilihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.


(67)

Gambar 2.9 Struktur Sistem

2.2.8 Pengertian Jaringan


(68)

47    “ komunikasi data yang dapat diartikan sebagai perpindahan data dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui media tertentu, sedangkan jaringan akan muncul ketika dua atau lebih peralatan komunikasi data digunakan untuk menghubungkan data. Peralatan komunikasi ini dapat berupa apapun yang bersifat maya (virtual) yang dapat mengkomunikasikan data”.

2.2.8.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya ada 4 kategori utama dalam jaringan komputer [9], yaitu

a. LAN

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkannya bisa mncapai 5 sampai 10 Km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menadi populer karena memungkinkan banyak pengguna untuk memakai sumber daya yang dapat digunakan itu misalnya suatu mainframe, file server, printer dan sebagainya.

b. MAN

MAN merupakan suatu jaringan yang cangkupannya meliputi suatu kota. MAN menhubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 Km sampai beberapa ratus Km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.


(69)

c. WAN

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 Km sampai 1.000 Km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps samapai 2,4 Gbps. Biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps samapai dengan 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

2.2.8.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.


(70)

49    2.2.8.3 Topologi Linear Bus

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone), jaringan-jaringan ethernet dan local talk mengunakan topologi liner bus ini

Gambar 2.10 Topologi bus

Keuntungan :

a. Hemat kabel

b. Layout kabel sederhana c. Mudah dikembangkan Kerugian :

a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil b. Kepadatan lalu lintas

c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh


(71)

2.2.8.4 Topologi Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan

Gambar 2.11 Topologi token ring

Keuntungan :

a. Hemat Kabel Kerugian :

a. Peka kesalahan


(72)

51    2.2.8.5 Topologi Star

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Gambar 2.12 Topologi star

Keuntungan :

a. Paling fleksibel

b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

c. Kontrol terpusat

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan • Kemudahaan pengelolaan jaringan


(73)

Kerugian :

a. Boros kabel

b. Perlu penanganan khusus

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

2.2.8.6 Client-Server

Konsep dari client server adalah sebagai Sebuah aplikasi yang dapat dianggap sebagai requestor (client) atau dapat juga dianggap sebagai provider (server).

Biasanya jumlah client jauh lebih banyak daripada jumlah server dan mampu memberikan layanan kepada banyak client dengan kemampuan yang sama sebagaimana ketika hanya melayani sebuah client dari sisi suatu arsitektur client server, bahwa client adalah sebuah aplikasi yang berjalan pada komputer pribadi dan bergantung pada server untuk mengerjakan oprerasi. Sedangkan server adalah node yang memungkinkan node lain pada LAN untuk mengakses sumbernya. Server ini bersifat terdedikasi yang artinya node tersebut dapat dipakai dengan cara lain.

2.2.8.7 Manfaat Jaringan Komputer 1. Resource Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak


(74)

53    mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atu lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang.

4. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/pribadi. Akan tetap, harga mainframe seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.2.8.8 Media Transmisi

Kabel adalah penghubung untuk mengirim informasi dari satu computer ke computer yang lain. Ada beberapa macam tipe kabel yang umumnya digunakan pada LAN. Dalam beberapa kasus, sebuah jaringan hanya menggunakan satu macam tipe kabel, sedangkan di jaringan yang lain menggunakan kabel yang


(75)

berbeda. Kabel yang dipilih adalah berdasarkan dengan topologi jaringan protocol jaringan , dan ukurannya. Hal ini sangat penting untuk diketahui karena kesuksesan jaringan bergantung dari semua perihal tersebut.

Pada bagian ini dibahas mengenai tipe-tipe dan penggunaan kabel yang digunakan di dalam jaringan local diantaranya:

2.2.8.9 Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel Twisted Pair terdiri dari dua tipe yaitu sheilded and unshielded. Unsheilded twisted pair (UTP) adalah yang paling populer dan umumnya merupakan pilihan yang terbaik untuk jaringan sederhana.

Gambar 2.13 Kabel Unshielded Twisted Pair

Jenis konektor untuk kabel jenis ini adalah RJ-45.


(76)

55    2.2.8.10Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Kekurangan kabel jenis ii adalah, sangat sensitif terhadap signal radio dan listrik. Kabel seperti ini sangat baik digunakan dimana lingkungan pengaruh listrik kurang, serta biasanya digunakan pada jaringan yang menggunakan topologi token ring.

2.2.8.11Kabel Coaxsial

Coaxial Cabel merupakan kabel yang dibungkus dengan metal yang lembek. Coaxial Cabel mempunyai tingkat transmisi data yang lebih tinggi dibandingkan dengan kabel biasa, tetapi lebih mahal.

2.2.8.12Kabel Fiber Optik

Fiber Optik cable dibuat dari serabut-serabut kaca (Optikal Fibers) yang tipis dengan diameter sebesar diameter rambut manusia. Fiber Optik cable mempunyai kecepatan pengiriman data sampai sepuluh kali lebih besar dari coaxial kabel.

Gambar 2.15 Kabelfiber optik

2.2.9 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem. Kebutuhan ini diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.


(77)

2.2.9.1 MySQL

MySQL adalah suatu sistem manajemen database. Suatu database adalah sebuah kumpulan data yang terstruktur. Untuk menambahkan, mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada suatu database komputer anda memerlukan sistem manajemen database seperti MySQL. Karena komputer sangat unggul dalam menangani sejumlah besar data, sistem manajemen database memainkan suatu peranan yang penting dalam komputasi, baik sebagai utility stand-alone maupun bagian dari aplikasi lainnya.

Suatu database relasional menyimpan data dalam tabel-tabel terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel yang dihubungkan dengan relasi yang ditentukan membuatnya bisa mengkombinasikan data dari beberapa tabel pada suatu permintaan. Bagian SQL dari kata MYSQL berasal dari “Structured Query Language” bahasa paling umum yang dipergunakna untuk mengakses database.

Beberapa perintah dasar SQL yang sering dipergunakan pada MySQL adalah sebagai berikut :

a. Create Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat database baru. Sintaks : Create database database_nama database

b. Drop Database

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus database. Sintaks : Drop Tabel Tabel_name


(78)

57    Yaitu perintah yang digunakan untuk membuat tabel baru.

Sintaks Create Tabel tabel_name (create_definition) d. Describe

Yaitu perintah yang digunakan untuk mendeskripsikan tabel atau logam Sintaks Describe (Desc) tabel [colum]

e. Alter Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk memodifikasi tabel Sintaks Alter [Ignor] Tabel table_name

f. Drop Tabel

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus tabel Sintaks Drop Tabel tabel_name [tabel_name..]

g. Delete

Yaitu perintah yang digunakan untuk menghapus record dri tabel Sintaks Delete From tabel_name Where Where_definiition h. Select

Yaitu perintah yang digunakan untuk query ke database Sintaks select*from tabel_name

Select Field from tabel_name

2.2.9.2 Borland Delphi 7

Borland delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan


(79)

kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrograman yang terstruktur. Keunggulan lain delphi adalah dapat dipergunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis windows.

1. Komponen Delphi

Component palette terdiri dari beberapa komponen yang dapat dipilih yang digunakan untuk menangani beberapa tugas pemrograman. Komponen-komponen yang terletak pada bagian component palette sudah ditata dalam beberapa tab yang masing-masing menunjukan maksud dan fungsi. Masing-masing tab ditampilkan dalam konfigurasi default yang semua juga tergantung pada versi delphi yang digunakan.

Tabel berikut menunjukan daftar tab default dan beberapa komponen yang terdapat di dalamnya.

Tabel 2.3 Tabel komponen delphi

Nama Tab Isi

Standart Kontrol-kontrol standar program windows dan menu

Additional Kontrol-kontrol tambahan


(80)

59    Nama Tab Isi

System Komponen dan kontrol-kontrol dari sistem komputer termasuk timer, multimedia dan DDE

Data Access Komponen-komponen non-visual yang digunakan untuk mengakses tabel-tabel database, query, dan report

Data Controls Komponen-komponen visual, dan kontrol-kontrol data-aware

dbExpress Komponen-komponen non-visual yang digunakan aplikasi untuk berhubungan dengan database dengan menggunakan dbExpress

DataSnap Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk membuat aplikasi database bertingkat (multi-tiered)

BDE Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database dengan menggunakan BorlandDatabase Engine (BDE)

ADO Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan Informasi database dengan menggunakan ActiveX Data Object (ADO)

InterBase Komponen dan kontrol-kontrol non-visual yang digunakan untuk menghubungkan secara langsung database interbase


(81)

Nama Tab Isi

tanpa menggunakan BDE ataupun ADO

InternetExpress Komponen yang digunakan untuk membangun aplikasi InternetExspress yang simultan dengan Web Server dan klien dari suatu aplikasi database bertingkat

2. Fitur Pada Delphi 7

Fitur baru dan perbaikan yang ada pada Borland Delphi 7 ini adalah :

a. IDE ( Interface Development Environtment )

Lingkungan pengembangan aplikasi (IDE) Borland Delphi 7 telah mengalami perubahan dari versi sebelumnya. Diantaranya, terdapat Compiler Message, perubahan pada Component Pallete, Code Insight dan Debugger

b. Web

Borland Delphi 7 menyediakan Intraweb buatan AtoZed Software, yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi web server dengan sarana standar. Borland Delphi 7 juga mendukung pada Apache 2. Borland juga menghilangkan Win-CGI sebagai target aplikasi Web server dan web service. Fasilitas untuk Web server juga mengalami perbaikan - perbaikan


(82)

61    c. COM

Sekarang ini dengan Delphi 7.0, dapat membuat CoClass wrapper bagi pengembangan – pengembangan .NET dengan cara menggunakan kotak dialog Import Type Library. Dengan adanya resulting wrapper, maka fitur interoperabilitas dari Microsoft’s .NET Framework dapat digunakan.

d. Database

Pada Delphi 7.0 driver dbExpress telah diupdate bagi Informix SE, Oracle 9i, DB2 7.2, InterBase 6.5, dan MySQL 3.23.49. Driver baru bagi MSSQL 2000 juga tersedia. Disamping itu, beberapa hal baru dan perubahan juga dilakukan pada komponen database. Borland juga telah membuang SQL Links. Borland merekomendasikan pemakaian dbExpress bagi database SQL Server yang diakses di Delphi.

e. Component Library

Jika ditelusuri komponen librari Delphi 7.0, maka akan ditemukan komponen baru, unit baru, komponen yang berubah, komponen yang hilang dan komponen yang mendukung bagi tema Windows XP.

f. Runtime Library

Beberapa perubahan di Runtime Library antara lain ialah perubahan pada unit Classes, Math, StdConv,StrUtils, SysUtils, VarCmplx, dan Variants.


(1)

205

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perbandingan antara tujuan pembangunan perangkat lunak yang akan dibangun dengan hasil pengujian baik secara alpha maupun beta maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perangkat lunak yang dibangun mempermudah pengolahan data. 2. Sistem informasi ini mempercepat dalam penyajian informasi. 3. Sistem informasi ini mempermudah dalam pencarian data. 4. Sistem informasi ini telah dapat mengurangi penumpukan arsip.

5.2 Saran

Terlepas dari kelebihan-kelebihan, sebuah perangkat lunak pastilah memiliki kekurangan-kekurangan yang sifatnya masih dapat dikembangkan lagi di kemudian hari. Adapun saran-saran dalam pengembangan aplikasi sistem informasi monitoring kegiatan pembangunan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk penyempurnaan, perangkat lunak ini dapat dibangun ke arah sistem terdistribusi yang lebih baik dan mendukung semua fitur yang ada dalam sistem terdistribusi.

2. Untuk perkembangannya, perangkat lunak ini bisa dikembangkan menjadi aplikasi berbasis web.


(2)

206

DAFTAR PUSTAKA

Bentley, Lonnie D, Dittman, Kevin C, Whitten, Jeffrey L. (2004). System Analysis and Design Methods. McGraw-Hill Companies, New York,10-727

Cantu, Marco. (2003). Mastering Delphi 7. Sybex, San Fransisco, 1-614

Korth, Henry F, Silberschatz, Abraham, Sudarshan, S.(1997). Database System Concepts. McGraw-Hill Companies, New York, 1-213

Pressman, R.S. (2005), Software Engineering : A Practitioner’s Approach, McGrawHill, NewYork,33-460

Pranata, Anthony. (2003), Pemrograman Borland Delphi 6, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 3-551

Setiawan, Yudha C. (2004), Trik dan Tip Delphi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 63-121

Shneiderman, Ben. (1998). Designing the User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction, Addison-Wesley, Maryland, 95-235

Sidik, Betha. (2005). MySQL Untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang Aplikasi Web, Informatika, Bandung, 1-381.


(3)

RIWAYAT HIDUP

NIM : 10104041

Kelas : IF-1

Nama Lengkap : Ryan’s Faraera

Tempat / Tanggal Lahir : Subang / 04 November 1985

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Jl. Jeruk I Blok II No. 49 Perumnas Subang No. Telp. : (0260) 420035 / 02609147785/085222999369

PENDIDIKAN

1992 – 1998 : SDN Perumnas 1 Subang 1998 – 2001 : SMPN 1 Subang

2001 – 2004 : SMAN 1 Subang

2004 – 2009 : Program S1, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia – Bandung

Bandung, 12 Februari 2009

Ryan’s Faraera NIM : 10104041


(4)

xxviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A IMPLEMENTASI PROGRAM ... 207 LAMPIRAN B LISTING PROGRAM ... 228 LAMPIRAN C KUISIONER ... 256


(5)

xxvi

DAFTAR SIMBOL

1. Diagram Aliran (Flowmap)

2. Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Keterangan

Proses

Menunjukan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal

ini sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran ataupun

sebaliknya

Terminator

Mewakilii entitas luar dimana sistem berkomunikasi

Penyimpanan Untuk memodelkan kumpulan data/

paket data No 1 2 3 4 Aliran

Menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari suatu bagian lain

dari sistem dimana sistem penyimpanan mewakili lokasi


(6)

xxvii