29
Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
2.4 Pembelajaran Materi Pelajaran IV
Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
2.4.1 Pembangunan KonteksSituasi Pembelajaran
No Kegiatan Guru
1 Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam. Setelah itu,
guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Pelajaran IV “Kritik dan Humor dalam Layanan Publik”. Teks yang
akan dipelajari adalah teks anekdot. Guru mengarahkan siswa agar pelajaran “Kritik dan Humor dalam Layanan
publik” dapat mengembangkan sikap santun, jujur, tanggung jawab, cinta damai melalui kegiatan belajar teks anekdot.
2
Guru melakukan apersepsi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapaimelalui tema “Kritik dan Humor dalam Layanan Publik”. Guru juga
membangkitkan minat baca siswa dengan memberikan tugas tambahan membaca buku tentang topik pelajaran ini. Guru meminta siswa untuk
mencari buku yang berisi kritik dan humor mengenai layanan publik dan membaca buku itu.
3 Guru menjelaskan pengertian pelayanan publik, penyelenggara pelayanan
publik, pelaksana pelayanan publik, dan masyarakat. Guru bertanya jawab
dengan siswa tentang pengertian tersebut.
2.4.2 Pemodelan Teks Anekdot
No Kegiatan Guru
1 Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk
menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca.
2
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2.
3
Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”.
4 Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas 3 dengan
mengidentiikasi struktur teks anekdot. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang struktur
teks anekdot.
5
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi
30
6
Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksi orientasi krisis reaksi koda dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa
terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi
terhadap masalah plesetan tersebut.
7
Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
8
Guru menugasi siswa untuk menganalisis struktur teks “Anekdot Hukum Peradilan” dengan menuliskan satu atau dua kalimat pendek beserta nomor
paragrafnya.
9 Guru menugasi siswa untuk
mengidentiikasi partisipan dalam teks
“Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa.
10
Guru menugasi siswa untuk menganalisis kasus hukuman bagi terdakwa yang bukan pelaku sesungguhnya.
11
Guru menugasi siswa untuk membedakan sindiran dan pengandaian dalam konteks teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru menugasi siswa untuk
mencari sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang sindiran dan pengandaian.
12
Guru menugasi siswa untuk mencari contoh lain sindiran yang diungkapkandengan penggunaan lawan kata.
13 Guru menugasi siswa untuk
mengidentiikasi penggunaan konjungsi yang
menyatakan urutan, akibat, dan yang diganti dengan penggunaan kata-kata sinonim
dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. 14
Guru menugasi siswa untuk membuat kesimpulan tentang kasus dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan” beserta bukti pendukung dari kesimpulan.
15 Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan
kejahatan dalam kasus lainnya.
16
Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 5.
17
Guru menugasi siswa untuk menceritakan ulang dengan bahasa sendiri isi teks “Anekdot Hukum Peradilan”.
2.4.3 Kerja Sama Membangun Teks Anekdot