Ekonomi Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

3 saja. Penghasilan yang didapatkan oleh keluarga ini terbilang kurang mencukupi kebutuhan sehari-hari. 1.2.1 Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga Bapak I Nengah Seneng dapat dikatakan tidak menentu tergantung dari permintaan orderan yang ada. Beliau bekerja sebagai buruh pembungkus jajan di tetangga sebelah rumah beliau. Biasanya, beliau bekerja hanya ketika menjelang hari rahinan karena pada saat tersebutlah terdapat banyak order untuk membuat jajan. Sebagai buruh pembungkus jajan, Bapak I Nengah Seneng hanya memperoleh penghasilan sebesar Rp. 15.000. Terkadang bapak I Nengah Seneng membantu tetangganya untuk membersihkan rumah apabila dimintai tolong, Biasanya Bapak I Nengah Seneng akan diupahi dengan beras, lauk, ataupun uang dengan kisaran Rp.10.000 hingga Rp.15.000. Apabila tidak ada pekerjaan untuk membungkus jajan, Bapak I Nengah Seneng biasanya menghabiskan waktunya untuk mencari kayu bakar yang digunakan untuk keperluan memasak ataupun memelihara seekor ayam. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga Sebagai tolak ukur kesejahteraan sebuah keluarga, umumnya digunakan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Berikut hasil wawancara dengan Bapak I Nengah Seneng mengenai biaya –biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. a. Kebutuhan Sehari-hari Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga Bapak I Nengah Seneng memerlukan biaya sekitar Rp. 75.000 dalam sebulan. Untuk biaya air, Bapak I Nengah Seneng mendapatkan bantuan air bersih dari tetangga. Sedangkan untuk biaya listrik keluarga Bapak I Nengah Seneng sudah ditanggung oleh Bapak I Made Jatiana yang sudah dianggap sebagai keponakan oleh Ibu Ni Nengah Lompong. b. Pendidikan Dalam sisi pendidikan, keluarga Bapak I Nengah Seneng pernah merasakan bangku sekolah hanya sampai kelas 1 SD saja hingga akhirnya beliau putus sekolah. c. Kesehatan Untuk urusan kesehatan, baik Bapak I Nengah Seneng serta Ibu Ni Nengah Lompong belum terdaftar sebagai penerima KIS Kartu Indonesia Sehat. Sehingga 4 apabila untuk memeriksakan kondisi kesehatan keluarga beliau akan membutuhkan pengeluaran yang cukup besar. d. Sosial dan Kerohanian Bapak I Nengah Seneng dan keluarga sebagai pemeluk agama Hindu tentunya terdapat pengeluaran dalam bidang sosial dan kerohanian. Namun, Bapak I Nengah Seneng beserta Ibu Ni Nengah Lompong tidak mengeluarkan biaya karena sudah ditanggung oleh Bapak I Made Jatiana yang sudah dianggap sebagai keponakan oleh Ibu Ni Nengah Lompong Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka sakit, kematian, ngaben tidak dikenakan kepada keluarga Bapak I Nengah Seneng. 5

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

1.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nengah Seneng dilakukan pendekatan intensif sehingga dapat memperoleh data yang merepresentasikan kondisi yang riil. Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari – hari, maka keadaan yang dihadapi Bapak I Nengah Seneng dapat dikatakan kurang mencukupi, mengingat pendapatan yang tidak menentu dan sangat minim. Penataan bangunan di tempat tinggal Bapak I Nengah Seneng sudah cukup baik karena sudah pernah mendapat bantuan bedah rumah pada tahun 2014 dari Provinsi Bali. Kondisi rumah keluarga Bapak I Nengah Seneng sudah memiliki sebuah dapur sederhana yang dapat digunakan untuk memasak, sebuah kamar tidur yang ditempati oleh Bapak I Nengah Seneng beserta Ibu Ni Nengah Lompong, serta sebuah kamar mandi. Kondisi kamar dari Bapak I Nengah Seneng kurang baik karena pada kamar tidur beliau juga terdapat kandang ayam dari Bapak I Nengah Seneng. Untuk permasalahan air bersih, bapak I Nengah Seneng biasanya mendapatkan bantuan dari tetangganya yakni Bapak I Wayan Sudana yang memberikan air bersih yang dapat digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi, memasak dan lainnya serta listrik yang ditanggung oleh Bapak I Made Jatiana.

1.2 Masalah Prioritas

1.2.1 Ekonomi Keluarga

Melihat kondisi keluarga Bapak I Nengah Seneng, permasalahan utama yang dihadapi adalah pada bidang ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bapak I Nengah Seneng bekerja sebagai buruh pembungkus jajan dengan penghasilan yang minim dan bergantung pada bantuan baik dari warga sekitar ataupun bantuan dari pemerintah. Terkadang terdapat tetangga yang hendak ingin agar Bapak I Nengah Seneng membantu membersihkan rumah yang nantinya diupahkan dengan beras, lauk ataupun uang yang hanya sekitar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 rupiah. 6

1.2.2 Kesehatan Keluarga

Keluarga Bapak I Nengah Seneng tidak memiliki jaminan kesehatan seperti KIS Kartu Indonesia Sehat. Sehingga apabila untuk memeriksakan kondisi kesehatan keluarga beliau akan membutuhkan pengeluaran yang cukup besar. 2.2.3 Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal Kondisi kamar tidur dari Bapak I Nengah Seneng bersama Ibu Ni Nengah Lompong cukup kecil, namun yang menjadi masalah adalah lokasi kandang ayam yang diletakkan satu tempat dengan lokasi tempat tidur dari Bapak I Nengah Seneng yang menyebabkan kondisi tempat tinggal dari Bapak I Nengah Seneng kurang bersih.