Tahapan Pelaksanaan Chitosan protects against high fat diet-induced atherosclerosis in rats through reduction of CD36 expression and intimal thickness.

IV.1 Tahapan Pelaksanaan

IV.2.1 Persiapan hewan coba Tikus diberi makan berupa makanan standar dan minum ad libitum selama 2 minggu untuk penyetaraan sebelum diberikan intervensi. IV.2.2 Pembuatan Zichoat Sebanyak 200 mg asetat kitosan yang dibuat dengan melarutkan kitosan berat molekul rendah 15-50 kDa dalam asam asetat lalu dilarutkan dalam 30 ml air deionisasi. Succinic anhydride ditambahkan dalam bentuk padat ke larutan kitosan sambil. pH campuran reaksi dipertahankan pada kisaran 6 –6.5, kemudian dinaikkan hingga pH 8–9 dengan menambahkan 1 N NaHCO 3 . Setelah itu diamkan semalam pada temperatur ruangan dan dengan pengadukan, campuran reaksi kembali didialisis terhadap air dan pH dipertahankan pada kisaran 8-9 dengan 1 N NaOH. Dilanjutkan dengan dipresipitasi menggunakan etanol. Presipitat yang terbentuk dicuci dengan aseton kemudian dikeringkan pada suhu 50°C. Sebelum diadministrasikan ke tikus, disiapkan larutan dengan konsentrasi volume Zichoat per 100 ml pelarut etanol menjadi 5, 10, 25, dan 50. IV.2.3 Induksi adrenalin, pemberian diet kuning telur dan zichoat Ekor tikus dikompres dengan kapas berisi hangat sampai terjadi dilatasi vena, kemudian dilakukan injeksi adrenalin intravena dengan dosis 0,006 mg konversi dosis kelinci 0,018. Induksi adrenalin dilakukan sebanyak satu kali pada awal perlakuan. Adapun diet kuning telur diberikan melalui sonde lambung sebesar 3-4 BB tikus ±5 gr, dicampur dengan zichoat sebanyak 1 cc, diberikan 1 kali setiap hari selama 30 hari. IV.2.4 Pembedahan, pengambilan aorta, dan parafinisasi Tikus dieutanasia dengan ketamine dosis tinggi lalu diemboli. Setelah itu dilakukan pembedahan dan diambil bagian aorta abdominalis sepanjang 5 cm di bawah arteri renalis sampai percabangan arteri iliaca termasuk bifurcatio aorta. Aorta kemudian dimasukkan ke dalam fiksatif formalin 10 selama 24 jam, lalu dibuatkan blok parafin. IV.2.5 Pemeriksaan Imunohistokimia Ekspresi CD36 Makrofag pada Tunika Intima Sampel aorta yang telah disayat dengan mikrotom tebal 6 mikron diletakan pada slide polilisin dan difiksasi dengan menggunakan etanol 95 dan direhidrasi menggunakan 0,1 M PBS phosphate - buffered saline dalam pH 7,4. Selanjutnya dilakuan inkubasi 3 kali dengan hidrogen peroksida 3 selama 30 menit pada ruang kedap cahaya, 5 serum fetus sapi dan antibodi primer rabbit anti CD36 selama 2 jam dalam suhu ruangan, dan inkubasi dengan antibodi sekunder selama 2 jam. Reaksi positif dideteksi dengan meneteskan substrate chrommogen DAB dilanjutkan counterstain dengan hematoxylin dan kemudian ditutup dengan cover glass untuk diamati di bawah mikroskop cahaya pembesaran 100x. IV.2.6 Pengukuran Ketebalan Intimal dan Hiperplasia Dinding Aorta Setelah proses deparafinisasi, dibuat sayatan histologi dengan mikrotom, tebal 4 mikron, dan dilakukan pemulasan dengan HE. Pengukuran pertama menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 100x untuk mengukur ketebalan neointimal pada 8 zona jam 12.00, 13.30, 15.00, 16.30, 18.00, 19.30, 21.00, 22.30. Dilanjutkan dengan pemeriksaan hiperplasia dengan pembesaran 400x. IV.2.7 Prosedur Pengumpulan Data Data dikumpulkan berupa data kuantitatif imunohistokimia ekspresi CD36 makrofag tunika intima dan gambaran mikroskopik penebalan intimal berupa ketebalan dan hiperplasia dinding aorta abdominalis. Untuk pengukuran ekspresi CD36 dihitungan dengan skala rasio menggunakan aplikasi imagescope aperio, sementara untuk ketebalan intimal dan hiperplasia dihitung dengan aplikasi aperio. IV.2.8 Teknik Analisa Data Analisa data yang dipergunakan adalah Kolmogorov - Smirnov test, Levenne test, uji statistik parametric Anova satu arah dan uji beda nyata terkecil . Derajat kemaknaan yang ditetapkan adalah α=0,05.

IV.3 Instrumen Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Antihypercholesterolemic Effect of Murbei (Morus alba L.) Leaves and Its Combination with Simvastatin in Rats Induced by Propyltiouracil and High Fat Diet

0 3 5

ROLE OF HIGH CHOLESTEROL AND HIGH FAT DIET ON LIPID PROFILES IN SPRAGUE DAWLEY RATS | Yanuartono | Jurnal Sain Veteriner 256 148 1 PB

0 0 11

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 16

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 19

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 4

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

THE EFFECT OF EVOO IN REDUCING ICAM-1 AND INCREASING e-NOS IN HIGH FAT DIET RATS - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 9