Aplikasi Hybrid Library Berbasis web Di SMS Bangsa Sejahtera

(1)

APLIKASI

HYBRID LIBRARY

BERBASIS

WEB

DI SMA BINA BANGSA SEJAHTERA

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

INTAN PERMATASARI 10106716

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

by

INTAN PERMATASARI

10106716

School library is the important contributor factor in teach and taught, which is library can being a resource of referral for its user. Nevertheless, school library in SMA Bina Bangsa Sejahtera still has problem in its maintenance. Such as no member registration and manual transaction note.

Based on IT (Information Technology), that problem can be solved. This application is collaborating digital library concept and library automation system concept, and it is called hybrid library. This application based on web, so every user can access it, but for conventional library service only can accessed by authorized user that its data is saved in academic database of SMA Bina Bangsa Sejahtera.

This application has functions to manage the library, such as collections processing, members processing, operators processing, and collection lend and return processing. This application also provides a function to convert collection report, lending report, and member report to xls document. Moreover, there are discussion forum and guest book as addition functions.

Methodology of software development that used is Methodology of Waterfall. This methodology is consisted of processes to develop a software, such as system analyst, system design, system implementation, system testing and system maintenance.

By comparing software development goal and system testing result (alpha testing and betha testing), we can get conclusions that application of hybrid library has good interface, easy to learn, congruence between requirements and its functionals, better in library service management, better in customers service, collections increase in quality and quantity.

Keywords :

Digital library, collaboration, library automation system, hybrid library, web, waterfall.


(3)

ABSTRAK

APLIKASI

HYBRID LIBRARY

BERBASIS WEB

DI SMA BINA BANGSA SEJAHTERA

Oleh

INTAN PERMATASARI

10106716

Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajar dan mengajar, dimana perpustakaan dapat dijadikan sumber referensi bagi para penggunanya. Namun perpustakaan sekolah di SMA Bina Bangsa Sejahtera masih memiliki kendala dalam pengelolaannya. Seperti belum adanya pengaturan anggota, transaksi koleksi yang masih tercatat manual dalam buku besar.

Melalui penerapan teknologi informasi, permasalahan yang terdapat di perpustakaan SMA Bina Bangsa Sejahtera dapat diatasi. Penerapan teknologi informasi yang digunakan dalam aplikasi ini adalah membangun perangkat lunak yang di dalamnya memiliki konsep hyrid library, yaitu mengkolaborasikan konsep perpustakaan digital dengan sistem automasi perpustakaan. Aplikasi perangkat lunak ini berbasis web, sehingga bisa diakses oleh siapa saja, tetapi untuk layanan perpustakaan konvensional seperti peminjaman koleksi hanya bisa diakses oleh para civitas akademik SMA Bina Bangsa Sejahtera.

Aplikasi ini memiliki fungsional untuk mengelola perpustakaan seperti pengolahan koleksi bahan pustaka, pengolahan anggota, pengolahan operator, pengolahan koleksi, pengolahan peminjaman dan pengembalian koleksi. Aplikasi ini juga menyediakan fungsional untuk mengkonversi laporan data koleksi, data anggota dan data peminjaman menjadi dokumen dalam format xls. Selain itu, terdapat fungsional tambahan seperti forum diskusi dan buku tamu.

Metodologi pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah metodologi waterfall. Dalam metodologi ini dilakukan beberapa langkah untuk membangun sebuah perangkat lunak, seperti analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Semua tahap ini dilakukan untuk menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan.

Setelah membandingkan antara tujuan pembangunan perangkat lunak dengan hasil pengujian sistem (baik pengujian alpha maupun betha), maka diambil beberapa kesimpulan bahwa aplikasi hybrid library ini memiliki tampilan yang bagus, strukturnya mudah dipelajari, fungsional yang ada sesuai dengan kebutuhan, pengelolaan layanan perpustakaan menjadi lebih baik, sehingga layanan yang diberikan pada pengunjung atau anggota perpustakaan menjadi lebih baik, serta kualitas koleksi bahan pustaka pun meningkat.

Kata kunci :

Perpustakaan digital, kolaborasi, sistem automasi perpustakaan, hybrid library, web, waterfall.


(4)

APLIKASI

HYBRID LIBRARY

BERBASIS

WEB

DI SMA BINA BANGSA SEJAHTERA

INTAN PERMATASARI

10106716

Pembimbing

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Menyetujui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

APLIKASI

HYBRID LIBRARY

BERBASIS

WEB

DI SMA BINA BANGSA SEJAHTERA

INTAN PERMATASARI

10106716

Penguji I

Andri Heryandi, S.T., M.T. NIP. 41277006007

Penguji II

Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. NIP. 41277006008

Penguji III

Dian Dharmayanti, S.T. NIP. 41277006005


(6)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xxv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah……….. . 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud ... 4

1.3.2 Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Metodologi Penelitian ... 6


(7)

iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Tinjauan Lembaga Pendidikan ... 11

2.1.1 Sejarah SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor ... 11

2.1.2 Struktur Organisasi ... 12

2.1.3 Uraian Tugas (Job Description)... 13

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Basis Data ... 15

2.2.1.1 Pengertian Basis Data ... 15

2.2.1.2 Normalisasi Basis Data... 16

2.2.1.3 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 17

2.2.1.4 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System - DBMS) ... 19

2.2.1.5 Sistem Manajemen Basis Data Relasional (Relational Database Management System - RDBMS) ... 20

2.2.2 Rekayasa Perangkat Lunak ... 21

2.2.2.1 PengertianRekayasa Perangkat Lunak... 21

2.2.2.2 Analisa Persyaratan Sistem ... 21

2.2.3 Perpustakaan ... 22

2.2.3.1 Automasi Perpustakaan ... 22

2.2.3.1.1 Komponen Automasi Perpustakaan ... 23


(8)

2.2.3.2.2 Tujuan Perpustakaan Digital ... 28

2.2.3.3 Perpustakaan Hibrida ... 28

2.2.4 DFD (Data Flow Diagram) ... 30

2.2.4.1 Pengertian DFD (Data Flow Diagram) ... 30

2.2.5 Jaringan Komputer ... 31

2.2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 31

2.2.5.2 Manfaat Jaringan Komputer ... 31

2.2.5.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 32

2.2.5.4 Topologi Jaringan Komputer ... 36

2.2.6 Sistem ... 39

2.2.6.1 Karakteristik Sistem ... 39

2.2.6.2 Klasifikasi Sistem ... 41

2.2.7 PHP (Personal Home Page) ... 42

2.2.8 SQL (structured query language) ... 44

2.2.9 Macromedia Dreamweaver ... 46

2.2.10 HTML (Hypertext Markup Language) ... 46

2.2.11 Javascript ... 47

2.2.12 CSS (Cascading Style Sheet) ... 47

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 49


(9)

vi

3.1.1 Analisis Masalah ... 49

3.1.2 Analisis Fungsional ... 50

3.1.2.1 Prosedur Daftar Pengunjung ... 51

3.1.2.2 Prosedur Peminjaman Bahan Pustaka ... 52

3.1.2.3 Prosedur Pengembalian Bahan Pustaka ... 53

3.1.3 Analisis Non Fungsional dan Kebutuhan Non Fungsional ... 54

3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 55

3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 56

3.1.3.3 Analisis User ... 57

3.1.3.4 Analisis Jaringan ... 61

3.1.3.5 Analisis Pengkodean ... 63

3.1.3.5.1 Pengkodean Nomor Induk Siswa ... 63

3.1.3.5.2 Pengkodean Nomor Induk Pegawai ... 63

3.1.3.5.3 Pengkodean Kode Item Koleksi ... 64

3.1.3.6 Analisis Proses Bisnis Sistem Baru ... 64

3.1.4 Analisis Basis Data ... 66

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 67

3.1.5.1 Diagram Konteks ... 69

3.1.5.2 Diagram Aliran Data Level-0... 70

3.1.5.3 Diagram Alir Data Level-1 Proses 2.0 (Master) ... 73


(10)

... 75

3.1.5.6 Diagram Alir Data Level-2 Proses 2.4 (Pengolahan Koleksi) ... 76

3.1.5.7 Diagram Alir Data Level-3 Proses 2.3.2 (Cari Koleksi) ... 77

3.1.5.8 Diagram Alir Data Level-4 Proses 2.3.2.2 (Detail Koleksi) 78

3.1.5.9 Diagram Alir Data Level-53 Proses 2.3.2.2.3 (Pengolahan Item Koleksi) ... 79

3.1.5.10 Diagram Alir Data Level-2 Proses 2.4 (Pengolahan Pengarang). ... 80

3.1.5.11 Diagram Alir Data Level-2 Proses 2.5 (Pengolahan Penerbit) ... 81

3.1.5.12 Diagram Alir Data Level-1 Proses 3.0 (Transaksi) ... 82

3.1.5.13 Diagram Alir Data Level-2 Proses 3.1 (Pengolahan Peminjaman) ... 83

3.1.5.14 Diagram Alir Data Level-2 Proses 3.1.1 (Pemesanan) ... 84

3.1.5.15 Diagram Alir Data Level-2 Proses 3.1.2 (Daftar Peminjaman) ... 85

3.1.5.16 Diagram Alir Data Level-1 Proses 4.0 (Laporan) ... 86

3.1.5.17 Diagram Alir Data Level-1 Proses 5.0 (Pengolahan User) ... 87

3.1.5.18 Diagram Alir Data Level-2 Proses 5.1 (Pengolahan Operator) ... 88


(11)

viii

3.1.5.19 Diagram Alir Data Level-2 Proses 5.2 (Pengolahan Anggota)

... 89

3.1.5.20 Diagram Alir Data Level-2 Proses 5.2.2 (Cari Anggota) .... 89

3.1.5.21 Diagram Alir Data Level-2 Proses 5.2.2.2 (Aktifasi Anggota) ... 90

3.1.5.22 Diagram Alir Data Level-1 Proses 6.0 (Pengolahan Layanan Tambahan) ... 91

3.1.5.23 Diagram Alir Data Level-2 Proses 6.1 (Pengolahan Topik) ... ... 92

3.1.5.24 Diagram Alir Data Level-2 Proses 6.2 (Pengolahan Forum) .. ... 93

3.1.5.25 Diagram Alir Data Level-2 Proses 6.3 (Pengolahan Buku Tamu) ... 94

3.1.5.26 Diagram Alir Data Level-2 Proses 6.4 (Pengolahan Komentar) ... 95

3.1.6 Spesifikasi Proses ... 96

3.1.7 Kamus Data Diagram Alir Dokumen ... 116

3.2 Perancangan Sistem ... 126

3.2.1 Perancangan Data ... 127

3.2.1.1 Skema Relasi ... 127

3.2.1.2 Struktur File ... 128

3.2.2 Arsitektur ... 134

3.2.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 135


(12)

3.2.2.4 Perancangan Struktur Menu Pengunjung ... 137

3.2.2.5 Perancangan Struktur Menu Anggota ... 138

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 138

3.2.3.1 Perancangan Form ... 138

3.2.3.2 Perancangan Pesan ... 164

3.2.3.3 Jaringan Semantik ... 167

3.2.3.3.1 Perancangan Jaringan Semantik Admin ... 167

3.2.3.3.2 Perancangan Jaringan Semantik Operator ... 170

3.2.3.3.3 Perancangan Jaringan Semantik Kepala Sekolah ... ... 172

3.2.3.3.4 Perancangan Jaringan Semantik Anggota ... 174

3.2.3.3.5 Perancangan Jaringan Semantik Pengunjung ... 175

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 176

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 181

4.1 Implementasi ... 181

4.1.1 Implementasi Data ... 181

4.1.2 Implementasi Antarmuka ... 188

4.1.3 Implementasi Program ... 196

4.1.3.1 Implementasi Halaman Utama ... 196


(13)

x

4.1.3.3 ImplementasiHalaman Koleksi ... 197

4.1.3.4 Implementasi Halaman Info Koleksi Digital ... 198

4.1.3.5 Implementasi Halaman Info Koleksi Cetak ... 198

4.1.3.6 Implementasi Halaman Peraturan ... 200

4.1.3.7 Implementasi Halaman Tambah Anggota ... 201

4.1.3.8 Implementasi Halaman Buku Tamu ... 202

4.1.3.9 Implementasi Halaman Login Admin/ Operator/ Kepala Sekolah ... 202

4.1.3.10 Implementasi Halaman Menu Admin ... 203

4.1.3.11 Implementasi Halaman Menu Operator ... 203

4.1.3.12 Implementasi Halaman Menu Kepala Sekolah ... 204

4.1.3.13 Implementasi Halaman Menu Anggota ... 205

4.1.3.14 Implementasi Halaman Ubah Password ... 205

4.1.3.15 Implementasi Halaman Lupa Password ... 206

4.1.3.16 Implementasi Halaman Data Anggota ... 207

4.1.3.17 Implementasi Halaman Pengarang ... 207

4.1.3.18 Implementasi Halaman Tambah Pengarang ... 208

4.1.3.19 Implementasi Halaman Ubah Pengarang ... 208

4.1.3.20 Implementasi Halaman Penerbit ... 209

4.1.3.21 Implementasi Halaman Tambah Penerbit ... 209


(14)

4.1.3.24 Implementasi Halaman Tambah Kategori ... 211

4.1.3.25 Implementasi Halaman Ubah Kategori ... 211

4.1.3.26 Implementasi Halaman Rak ... 212

4.1.3.27 Implementasi Halaman Tambah Rak ... 212

4.1.3.28 Implementasi Halaman Ubah Rak ... 213

4.1.3.29 Implementasi Halaman Tambah Koleksi ... 213

4.1.3.30 Implementasi Halaman Ubah Koleksi ... 214

4.1.3.31 Implementasi Halaman Tambah Item Koleksi ... 214

4.1.3.32 Implementasi Halaman Data Operator ... 215

4.1.3.33 Implementasi Halaman Tambah Operator ... 215

4.1.3.34 Implementasi Halaman Ubah Operator ... 216

4.1.3.35 Implementasi Halaman Peminjaman ... 216

4.1.3.36 Implementasi Halaman Pengembalian ... 218

4.1.3.37 Implementasi Halaman Forum ... 218

4.1.3.38 Implementasi Halaman Tambah Forum ... 219

4.1.3.39 Implementasi Halaman Ubah Forum ... 219

4.1.3.40 Implementasi Halaman Topik ... 220

4.1.3.41 Implementasi Halaman Tambah Topik ... 220

4.1.3.42 Implementasi Halaman Komentar ... 221


(15)

xii

4.1.3.44 Implementasi Halaman Laporan ... 223

4.2 Pengujian ... 223

4.2.1 Pengujian Alpha ... 223

4.2.1.1 Rencana Pengujian ... 224

4.2.2 Kasus dan Pengujian ... 225

4.2.2.1 Pengolahan Data Login (Petugas) ... 225

4.2.2.2 Pengolahan Data Pengarang ... 226

4.2.2.3 Pengolahan Data Penerbit ... 227

4.2.2.4 Pengolahan Data Rak ... 228

4.2.2.5 Pengolahan Data Kategori... 229

4.2.2.6 Pengolahan Data Koleksi ... 230

4.2.2.7 Pengolahan Data Peminjaman... 231

4.2.2.8 Pengolahan Data Pengembalian ... 231

4.2.2.9 Pengolahan Data Laporan ... 231

4.2.2.10 Pengolahan Data Login (Anggota) ... 232

4.2.2.11 Pengolahan Data Topik ... 233

4.2.2.12 Pengolahan Data Forum ... 234

4.2.2.13 Pengolahan Data Komentar... 235

4.2.2.14 Pengolahan Data Anggota ... 236

4.2.2.15 Pengolahan Data Operator ... 237


(16)

4.2.4 Pengujian Betha ... 239

4.2.5 Hasil Pengujian Betha ... 243

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 244

5.1 Kesimpulan ... 244

5.2 Saran ... 244

DAFTAR PUSTAKA ... 245


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sekolah merupakan faktor penunjang dalam proses belajar-mengajar, dimana perpustakaan dapat dijadikan sumber referensi bagi para penggunanya. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan, di tengah pesatnya perkembangan teknologi perpustakaan sekolah justru semakin diabaikan oleh para penggunanya. Seperti yang terjadi di perpustakaan sekolah SMA Bina Bangsa Sejahtera. Sistem perpustakaan tidak berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari tidak adanya keanggotaan perpustakaan, sistem pencatatan yang masih menggunakan buku cetak, serta rendah transaksi peminjaman yang terjadi.

Koleksi bahan pustaka yang terbatas baik kuantitas maupun kualitasnya membuat para civitas akademik SMA Bina Bangsa Sejahtera kurang tertarik untuk menggunakannya sebagai referensi pembelajaran. Dari segi kuantitas, apabila jumlahnya hanya terbatas, maka membuat pengguna perpustakaan tersebut harus mengantri untuk meminjamnya. Hal ini menjadi masalah jika beberapa pengguna secara bersamaan membutuhkan bahan pustaka tersebut sebagai referensi. Sedangkan dari segi kualitas, bahan pustaka yang ketinggalan jaman tidaklah efektif untuk dijadikan referensi. Masalah yang segi kuantitas maupun kualitas dipengaruhi oleh dana. Butuh dana yang tidak sedikit untuk menjadikan bahan pustaka tersebut berkuantitas dan berkualitas baik.

Menurut Winisudarwanti S.Sos dalam makalahnya yang berjudul Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan Sekolah Melalui e-Library,


(18)

"Ditengah perkembangan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, perpustakaan sekolah perlu melakukan terobosan baru guna meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kepada penggunanya. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan e-library". Dimana di dalam e-library/ digital library atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan perpustakaan digital, koleksi bahan pustaka disediakan dalam format digital dan menyediakan aksesibillitas yang baik jika dibandingkan dengan perpustakaan konvesional. File-file digital bersifat multitasking, sehingga satu file bahan pustaka digital dapat digunakan oleh beberapa pengguna. Selain itu, bahan pustaka dengan format digital lebih mudah untuk diolah dan didistribusikan. Hal ini tentunya bisa meminimalisir dana yang dibutuhkan, dikarenakan banyak bahan pustaka digital yang sifatnya free dan mudah dalam proses pembuatannya.

Penerapan IT selain digunakan untuk konversi dari perpustakaan konvensional ke perpustakaan digital, dapat pula dilakukan automasi sistem perpustakaan. Sistem automasi perpustakaan merupakan sistem pelayanan yang berjalan di perpustakaan konvensional seperti pengolahan anggota perpustaakaan, yang telah terkomputerisasi, sehingga memudahkan petugas dalam mengerjakan tugasnya dikarenakan sistem komputer yang bekerja. Sistem automasi perpustakaan yang baik adalah yang terintegrasi dari beberapa fungsi seperti pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, pencarian bahan pustaka, sirkulasi bahan pustaka, pendaftaran anggota, dan laporan. Dengan sistem yang terkomputerisasi, tentu saja fungsi-fungsi tersebut akan berjalan dengan lebih baik dibandingkan fungsi yang masih bersifat konvensional.


(19)

3

Meskipun perpustakaan konvensional sudah terkonversi ke perpustakaan digital, namun berdasarkan observasi yang dilakukan di beberapa lembaga pendidikan (sebut saja perguruan tinggi X dan SMA Y) masih memiliki perpustakaan konvensional yang menyediakan bahan pustaka non-digital yang bisa untuk dipinjam oleh para anggotanya. Selain itu dikarenakan perpustakaan selain berfungsi sebagai penyedia informasi, perpustakaan konvensional dapat berfungsi sebagai media untuk berdiskusi para siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh para pengajar. Namun untuk menjadikan media diskusi, perpustakaan haruslah memberikan pelayanan yang baik. Untuk itulah perlu diadakan kolaborasi antara perpustakaan digital dengan sistem automasi perpustakaan tersebut. Kolaborasi tersebut disebut dengan perpustakaan hibrida (hybrid library), sehingga pada hybrid library ini selain menyediakan bahan pustaka dalam format digital yang bersifat multitasking (bisa digunakan secara bersamaan oleh banyak user) dan mudah untuk diolah serta diorganisir, juga menyediakan layanan sistem automasi perpustakaan yang telah terkomputerisasi.

Pemanfaatan teknologi internet dalam membuat suatu hybrid library dapat dijadikan faktor penunjang sistem yang ada berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Sistem hybrid library yang bersifat online membuat perpustakan tersebut dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja sehingga dapat menyediakan informasi yang dengan cepat dan tepat.

Berdasarkan pertimbangan dari hal-hal tersebut, maka akan dibuat


(20)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam tugas akhir ini, yaitu Bagaimana membangun Aplikasi Hybrid Library Berbasis Web di SMA Bina Bangsa Sejahtera?

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud

Maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah membangun Aplikasi Hybrid Library Berbasis Web di SMA Bina Bangsa Sejahtera yang di dalamnya memiliki fungsionalitas guna menyelesaikan permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang.

1.3.2. Tujuan

Tujuan yang dicapai setelah aplikasi ini terealisasikan adalah :

1. Membuat layanan perpustakaan di SMA Bina Bangsa Sejahtera dapat berjalan dengan lebih baik dengan menerapkan sistem automasi perpustakaan.

2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi bahan pustaka, karena tidak hanya menyediakan bahan pustaka tercetak, tetapi juga bahan pustaka dalam format digital yang mudah diolah dan didistribusikan.

3. Menerapkan konsep hybrid yang mengkolaborasikan konsep perpustakaan digital dengan konsep sistem automasi perpustakaan.

4. Menyediakan hybrid library berbasis web yang bersifat online, sehingga memudahkan penggunanya (terutama bagian admin perpustakaan dan kepala sekolah) untuk mengaksesnya dimana saja dan kapan saja.


(21)

5

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas pada penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Proses-proses yang ditangani antara lain : a. Login.

b. Ubah password. c. Pengolahan user. d. Pengolahan kategori. e. Pengolahan koleksi. f. Pengolahan item koleksi. g. Pengolahan pengarang. h. Pengolahan penerbit. i. Pengolahan rak.

j. Pengolahan transaksi (peminjaman, pengembalian).

k. Pengolahan layanan tambahan (topik, forum, komentar, buku tamu). l. Laporan.

2. Data-data yang diolah antara lain : a. Data user.

b. Data anggota. c. Data penerbit. d. Data rak. e. Data pengarang. f. Data koleksi.


(22)

g. Data item koleksi. h. Data peminjaman. i. Data pengembalian. j. Data forum.

k. Data topik. l. Data komentar. m. Data buku tamu.

3. Perangkat lunak (software) yang akan digunakan untuk membangun aplikasi ini antara lain :

a. Sistem Operasi Windows XP, merupakan tools yang digunakan untuk mempermudah penggunaan komputer, sebagai tempat menyimpan sumber daya secara efisien dan berfungsi pula sebagai program pengendali.

b. Xampp Server (PHP 5.1.4+Apache 2.24+MySql 5.0.21). c. Macromedia Dreamweaver MX.

d. Aplikasi ini akan dibangun menggunakan pemodelan terstruktur dengan tools DFD (Data Flow Diagram) sebagai analisis kebutuhan Fungsional dan ERD (Entity Relationship Diagram) sebagai analisis perancangan basis data.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan perangkat lunak seperti yang tertera di bawah ini :


(23)

7

1. Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah wawancara dan observasi di beberapa perpustakaan di lembaga pendidikan.

2. Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah waterfall.


(24)

Penjelasan:

1. System Engineering

Tahap ini untuk mendefinisikan sistem, batasan-batasan, maksud dan tujuan, dan kebutuhan pembangun sistem.

2. System Analysis

Tahap ini digunakan untuk menganalisa hal-hal yang diperlukan untuk pembangunan perangkat lunak.

3. System Design

Tahap ini digunakan untuk melakukan bentuk rancangan antarmuka aplikasi yang sesuai dengan aplikasi yang akan dibangun berdasarkan data yang diperoleh dalam tahap sebelumnya.

4. System Coding

Tahap ini adalah penterjemah hasil perancangan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca yaitu membuat program dengan menggunakan bahasa pemograman.

5. System Testing

Tahap testing atau percobaan aplikasi dapat dilakukan yang difokuskan pada kebenaran logika perangkat lunak dan fungsional sistem serta interaksi antara sistem dan pemakai. Karena setiap program yang dibuat harus diuji


(25)

9

6. System Maintenance

Tahap ini akan dilakukan pemeliharaan aplikasi yang telah diimplementasikan sebelumnya untuk melakukan pengecekan kesalahan atau perubahan-perubahan atau penambahan yang sesuai dengan permintaan user.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terbagi menjadi beberapa sub bab dari pokok bahasan, secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini secara umum berisikan tentang kondisi perusahaan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dan secara spesifik membahas tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang tinjauan perusahaan dan teori-teori yang melandasi dari pembangunan sistem pengolahan data.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas analisis kebutuhan sistem dan pengguna, kemudian dilakukan pula proses perancangan sistem yang akan dibangun sesuai dengan analisa yang telah dilakukan.


(26)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini berisi tentang implementasi dan pengujian sistem yang telah dikerjakan, yang terdiri dari : menerapkan rencana implementasi, melakukan kegiatan implementasi, tinjau lanjut implementasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan berisikan kesimpulan-kesimpulan dari skripsi yang dibuat dan terdapat pula saran yang diberikan agar dapat digunakan dimasa mendatang untuk perbaikan sistem menjadi lebih baik.


(27)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Lembaga Pendidikan

2.1.1 Sejarah SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor

Yayasan Bina Bangsa sejahtera yang mendirikan SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor pada tahun 1995, sejak awal mencanangkan visi untuk menghasilkan anak didik yang memiliki keunggulan seimbang antara Ilmu Pengetahuan (IPTEK) dan Iman Takwa (IMTAK).

Untuk merealisasikan visi yayasan tersebut SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor menjabarkannya dalam bentuk visi sekolah menghasilkan sumber daya menusia (SDM) yang unggul prestasi berwawasan kebangsaan dan berakhlakul karimah. Maka dalam program-programnya dilakukan yaitu dalam hal prestasi akademis, ditahun ketiga ketika untuk pertama kalinya mengikuti (EBTANAS).

Dalam hal mendidik para siswa untuk berwawasan kebangsaan, telah dimulai dengan logo yang berlatar belakang merah putih. Merah putih merupakan warna bendera kebangsaan menunjukkan keindonesiannya SMA Bina Bangsa sejahtera Bogor. Sekalipun dalam seluruh kegiatan bernuansa islami tetapi kepada pada siswa benar-benar ditanamkan bahwa islam adalah rahmatanlilalamin. Islam mengayomi seluruh anak negeri apapun suku, agama dan keyakinannya, tentu saja selama tidak memerangi islam, islam menghargai perbedaan dan telah dibuktikan SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor dengan menerima siswa beragama kristen protestan di tahun pertama dan kong hu chu di tahun 2004.


(28)

Sementara itu SDM yang unggul prestasi, berwawasan kebangsaan tidaklah cukup, siswa SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor dididik agar memiliki akhlak yang mulia (akhlakul karimah) maka usaha terus dilakukan dengan program shalat dhuha, Al-Qur'an dan Asmaul Husna 4 hari dalam seminggu, pesantren kilat, wajib memakai jilbab, peringatan hari besar islam dan lain-lain. 2.1.2 Struktur Organisasi

truktur Organisasi SMA Bina Bangsa Sejahtera Bogor merupakan suatu gambaran yang menunjukan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh tiap-tiap bagian atau pengurus dari organisasi yang bersangkutan dan menggambarkan status pertanggungjawaban. Dari struktur organisasi tersebut akan diketahui masing-masing tanggung jawab yang harus dijalankan.

! "! # $

% ! & % ' % # % ! &

' () % ! & '

)

& ' " %

%


(29)

13

2.1.3 Uraian Tugas (Job Description)

A. Kepala Sekolah

Uraian tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut : 1. Mengatur, mengadakan urusan pendidikan.

2. Mengatur, mengadakan urusan tata usaha. 3. Mengatur, mengadakan urusan kepegawaian. 4. Mengatur, mengadakan urusan perpustakaan. 5. Mengatur, mengadakan urusan sarana dan prasarana.

B. Wakil Kepala Sekolah

Uraian tugas wakil kepala sekolah adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan jadwal pelajaran.

2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar. 3. Menjabarkan instruksi kepala kekolah kepada guru maupun siswa.

4. Memprogramkan dan mengamalkan pelaksanaan 5K (Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kesehatan dan Keamanan) sekolah.

C. Guru

Uraian tugas guru adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum yang berlaku.

2. Melaksanakan instruksi atasan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.


(30)

4. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah.

5. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Menguasai pembuatan Ssatuan Pelajaran yang terarah dan efektif berdasarkan pedoman yang berlaku.

D. Wali Kelas

Uraian tugas guru adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan instruksi-instruksi kepala sekolah atau wakil kepala sekolah.

2. Membatu kepala sekolah dalam membimbing, membina dan mengawasi kelasnya.

3. Membantu kepala sekolah dalam menengakkan atau memelihara tata tertib sekolah dan disiplin siswa kelasnya.

4. Meningkatkan dan memelihara situasi belajar mengajar yang baik di kelasnya.

5. Mengawasi dan memberikan nasihat tentang pelaksanaan manajemen kelasnya.

6. Mengadakan komunikasi dan kunjungan ke rumah orang tua atau wali siswa.

E. Tata Usaha

Uraian tugas guru adalah sebagai berikut : 1. Pengurusan administrasi pegawai.


(31)

15

2. Pengurusan program tata usaha.

3. Membantu administrasi penyusunan anggaran pendapatan belanja sekolah. 4. Penyusunan program pengembangan karir pegawai.

5. Penyusunan program laporan kegiatan pelaksanaan ketata usahaan. 2.2Landasan Teori

2.2.1 Basis Data

2.2.1.1Pengertian Basis Data

Secara umum, basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang tersimpan dalam suatu tabel yang saling berelasi. Dimana setiap data pada tabel tersebut memiliki identitas yang unik. Menurut Faried, seorang para pakar, basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di dalam hardware komputer dan dijalankan dengan menggunakan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.

Adapun kegunaan basis data adalah :

1. Basis data merupakan komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.

2. Menentukan kualitas informasi yang akurat, tepat pada waktunya, dan relevan, dimana informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

3. Mengurangi duplikasi data (data redudancy).

4. Meningkatkan relasi antar data (data relatability).


(32)

Di dalam basis data terdapat beberapa istilah yang juga dikenal sebagai urutan jenjang data :

1. Characters

Merupakan bagian data yang terkecil yaitu berupa karakter numerik, huruf, maupun karakter spesial (simbol) yang membentuk item data/ field.

2. Field

Merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data, misalnya nama.

3. Record

Merupakan kumpulan dari field, menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan record membentuk suatu file. Misalnya, file personalia, tiap-tiap record mewakili data tiap-tiap karyawan.

4. File

File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya, file mata kuliah berisi data tentang semua mata kuliah yang ada.

5. Database

Merupakan kumpulan dari file/ tabel. 2.2.1.2Normalisasi Basis Data

Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logika desain sebuah basis data, yaitu mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).


(33)

17

1. Normalisasi ke-1

Suatu data dikatakan normal pertama jika sudah memiliki karakter berikut ini : a. Mendefinisikan atribut kunci (key).

b. Tidak ada grup yang berulang.

c. Semua atribut bukan key tergantung pada atribut kunci. 2. Normalisasi ke-2

Suatu data dikatakan normal kedua jika sudah memiliki karakter berikut ini : a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama.

b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field tergantung pada sebagian key field.

3. Normalisasi ke-3

Suatu data dikatakan normal jika sudah memiliki karakter berikut ini : a. Sudah berada pada bentuk normal kedua.

b. Tidak ada ketergantungan transitif (field bukan key bergantung pada field

bukan key lainnya).

2.2.1.3ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (tabel). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, kita dapat menguji data dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan serta bisa mengetahui data apa yang kita perlukan, serta bagaimana data-data tersebut bisa saling berhubungan. Pada dasarnya terdapat 3 macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, yaitu :


(34)

1. Entity

Suatu objek, merupakan bagian dari sitem yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Entity dapat berupa sebuah kelompok dari sesuatu, harus dapat dibedakan.

2. Atribut

Merupakan elemen dari entiti. Setiap entiti memiliki atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakternya. Misalnya, entiti mahasiswa memiliki atribut nim, nama, dan sebagainya.

3. Relationship (hubungan)

Merupakan penghubung antar satu entiti dengan entiti yang lain, ataupun satu entiti ke dalam entiti itu sendiri. Relationship dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : a. Satu ke satu (1-1)

Seorang supir hanya dapat menyetir satu mobil. Satu mobil pun hanya bisa digunakan oleh seorang supir.

b. Satu ke banyak/ banyak ke satu(1-n / n-1)

Satu kelas dapat terdiri dari banyak siswa, dan banyak siswa bisa belajar di dalam satu kelas. Tapi tidak sebaliknya, seorang siswa tidak bisa belajar di kelas yang berbeda.

kelas 1 belajar n siswa supir 1 menyetir 1 mobil


(35)

19

c. Banyak ke banyak (n-n)

Seorang karyawan bisa mengerjakan satu atau lebih proyek. Dan setiap proyek bisa dikerjakan oleh seorang atau lebih karyawan.

2.2.1.4Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System - DBMS)

Sistem Manajemen Basis Data adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar, serta menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, seperti penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. Adapun keuntungan dari DBMS adalah :

1. Data Independence, DBMS dapat mengurangi kebergantungan antar data. 2. Efficient Data Access, DBMS dapat menimpa data dan meretrive data dengan

efisien. Apabila suatu saat data tersebut dibutuhkan, maka efektif dalam pemanggilannya.

3. Data Integrity and Security, saat data diakses menggunkan DBMS, DBMS mengintergrasi constraints dari tiap data tersebut.

4. Data Administration, Administrasi data digunakan untuk mengatur hal-hal yang berhubungan dengan distribusi data, hak akses user yang mendistribusikan atau menggunakan data tersebut, mengorganisasikan data

karyawan mengerja proyek

kan


(36)

untuk mengurangi redudansi data dan fine-tuning penyimpanan data sehingga

retrive data berjalan dengan efisien.

5. Concurrent Access and Crash Recovery, DBMS dapat menjadwalkan

concurrent access (pengaksesan secara bersamaan) terhadap suatu data sehingga menghindari dari crash.

6. Reduced Application Development Time, DBMS mendukung banyak fungsi penting yang diakses oleh banyak aplikasi yang tersimpan dalam media penyimpanan.

2.2.1.5Sistem Manajemen Basis Data Relasional (Relational Database Management System - RDBMS)

RDBMS merupakan sekumpulan data yang saling beruhubungan yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diambil informasinya bagi pengguna. Ada tiga prinsip dalam RDBMS :

1. Data Definition

Mendefinisikan data yang akan dibuat, seperti nama tabel dan field serta keterangan mengenai field tersebut.

2. Data Manipulation

Memanipulasi data yang sudah dibuat, seperti mengubah nama field dan keterangannya, menghapus record.


(37)

21

2.2.2 Rekayasa Perangkat Lunak

2.2.2.1PengertianRekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah teknologi yang harus digunakan oleh seseorang yang akan membangun perangkat lunak, dengan serangkaian proses, menggunakan sekumpulan metode dan alat bantu (tools) (Pressman, 1997).

Perangkat lunakadalah sesuatu yang kompleks dalam hal :

1. Domain problem, yaitu software engineering dimulai dengan pengujian seluruh domain problem untuk memastikan bahwa bisnis/ konteks teknologi yang tepat dapat digunakan.

2. Data size, yaitu ukuran data digital dan non-digital.

3. Solution, yaitu algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. 4. Place or sites.

Dalam membangun suatu perangkat lunak harus sesuai dengan business rule yang berlaku dan sejalan dengan segala sesuatu dan semua pihak yang terkait. Pengelolaannya pun harus dilakukan dengan baik untuk memelihara kebenarannya (correctness).

2.2.2.2Analisis Persyaratan Sistem

Analisis persyaratan suatu sistem bisa dilakukan dengan orientasi berikut : 1. Berorientasi Data

Fakta untuk mendapatkan data mudah didapat (source document lengkap), seperti formulir-formulir tersedia, laporan-laporan, buku-buku catatan, faktur. Pemodelan yang digunakan yaitu DFD (Data Flow Diagram).


(38)

2. Berorientasi Objek

Analisis ini dilakukan jika fakta source document sulit didapat. Oleh karenanya sistem dapat dibangun dengan mengamati proses (pekerjaan) yang ada. Seperti transaksi, prosedur kerja (bussiness rule / SOP (Standard Operational procedure)). Pemodelannya dilakukan dengan tools UML (Unified Multiple Language).

2.2.3 Perpustakaan

2.2.3.1Automasi Perpustakaan

Automasi perpustakaan adalah sebuah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan bantuan teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer. Automasi Perpustakaan bukanlah hal yang baru lagi dikalangan dunia perpustakaan. Konsep dan implementasinya sudah dilakukan sejak lama, namun di indonesia baru populer baru-baru ini setelah perkembangan teknologi informasi di Indonesia mulai berkembang pesat.

2.2.3.1.1 Komponen Automasi Perpustakaan


(39)

23

1. Database

Setiap perpustakaan umum atau khusus pasti tidak akan terlepas dari proses pencatatan koleksi. Tujuan dari proses ini untuk memperoleh data dari semua koleksi yang dimiliki dan kemudian mengorganisirnya dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmu perpustakaan. Pada sistem manual, proses ini dilakukan dengan menggunakan bantuan media kertas atau buku. Pencatatan pada kertas atau buku merupakan pekerjaan yang sangat mudah namun juga merupakan suatu proses yang tidak efektif karena semua data yang telah dicatat akan sangat sudah ditelusur dengan cepat jika jumlah sudah berjumlah besar walaupun kita sudah menerapkan proses pengindeksan. Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, proses ini dapat dipermudah dengan memasukkan data pada perangkat lunak pengolah data seperti : CDS/ISIS (WINISIS), MS Access, MySQL, dan Oracle. Perangkat lunak ini akan membantu kita untuk mengelola pangkalan data ini menjadi lebih mudah karena proses pengindeks-an akan dilakukan secara otomatis dan proses penelusuran informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena perangkat lunak ini akan menampilkan semua data sesuai kriteria yang kita tentukan.

2. Pengguna

Sebuah sistem automasi tidak terlepas dari pengguna sebagai penerima layanan dan seorang atau beberapa operator sebagai pengelola sistem. Pada sistem automasi perpustakaan terdapat beberapa tingkatan operator tergantung dari tanggung jawabnya, yaitu :


(40)

a. Supervisor.

Merupakan operator dengan wewenang tertinggi. Supervisor dapat mengakses dan mengatur beberapa konfigurasi dari sistem sekaligus dapat pula melakukan proses audit.

b. Operator Administrasi.

Beberapa proses pendaftaran anggota, pelaporan dan beberapa proses yang digunakan untuk urusan administrasi dapat ditangani oleh operator ini.

c. Operator Pengadaan dan Pengolahan.

Pengolahan koleksi buku dapat ditangani oleh operator yang memiliki tanggunga jawab dalam proses pemasukan data hingga proses finishing

seperti cetak barcode, lidah buku dan label punggung. d. Operator Sirkulasi.

Operator ini bertugas untuk melayani pengguna yang hendak meminjam, memperpanjang, mengembalikan koleksi ataupun yang hendak membayar tanggungan denda.

3. Perangkat Automasi

Perangkat automasi yang dimaksud adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk membantu kelancaran proses automasi. Perangkat ini terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :

a. Perangkat Keras

Sebelum memulai proses automasi, sebuah perangkat keras perlu disiapkan. Yang dimaksud perangkat keras disini adalah sebuah


(41)

25

komputer dan alat bantunya seperti printer, barcode, scanner, dsb. Sebuah komputer sudah cukup untuk digunakan didalam memulai proses automasi pada kalangan instansi perpustakaan kecil. Sedangkan untuk perpustakaan besar maka pasti diperlukan beberapa komputer dan pelengkapnya agar pelayanan kepada pengguna menjadi lancar. Untuk perpustakaan yang besar maka perlu ada perangkat tambahan guna melengkapi perangkat diatas, yaitu :

LAN Card.

Digunakan untuk mengintegrasikan banyak komputer. Aplikasi perangkat lunak automasinya biasanya berjenis client-server. • Sistem Security Gateway.

Digunakan untuk melakukan sensor terhadap buku yang keluar masuk perpustakaan. Sensor akan berbunyi jika buku yang dibawa pengguna tidak melewati proses sirkulasi dengan benar.

b. Perangkat Lunak Automasi

Sebuah perpustakaan yang hendak menjalankan proses automasi maka harus ada sebuah perangkat lunak sebagai alat bantu. Perangkat lunak ini mutlak keberadaannya karena digunakan sebagai alat pembantu mengefisienkan dan mengefektifkan proses.

2.2.3.2Perpustakaan Digital

2.2.3.2.1 Definisi Perpustakaan Digital

Secara umum, perpustakaan digital merupakan konversi perpustakaan konvensional ke dalam bentuk digital yang dijalankan menggunakan


(42)

perangkat komputer, dimana data serta proses pengolahan data tersebut dilakukan secara terkomputerisasi. Sedangkan definisi perpustakaan digital menurut para ahli, adalah sebagai berikut :

1. William Saffady, mendefinisikan perpustakaan digital secara luas sebagai koleksi informasi yang dapat diproses melalui komputer atau repositori untuk informasi-informasi semacam itu.

2. John Millard, mendefinisikannya sebagai perpustakaan yang berbeda dari sistem penelusuran informasi karena memiliki lebih banyak jenis media, menyediakan pelayanan dan fungsi tambahan, termasuk tahap lain dalam siklus informasi, dari pembuatan hingga penggunaan. Perpustakaan digital bisa dianggap sebagai institusi informasi dalam bentuk baru atau sebagai perluasan dari pelayanan perpustakaan yang sudah ada.

3. T.B. Rajashekar mendefinisikannya sebagai koleksi informasi yang dikelola, yang memiliki pelayanan terkait, yang informasinya disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan.

4. James Billington, pustakawan Library of Congress, dalam Rogers (1994), melukiskan perpustakaan digital sebagai sebuah koalisi dari institusi-institusi yang mengumpulkan koleksi-koleksinya yang khas secara elektronik.

5. Drobnik dan Monch (dalam Nugroho, 2000) mendefinisikan perpustakaan digital sebagai sekumpulan dokumen elektronik yang diorganisasikan agar mudah ditemukan ulang dan dibaca.


(43)

27

6. Association of Research Libraries (ARL), 1995, mendefinisikan perpustakaan digital sebagai berikut:

a. Perpustakaan digital bukanlah kesatuan tunggal.

b. Perpustakaan digital memerlukan teknologi untuk dapat menghubungkan ke berbagai sumberdaya.

c. Hubungan antara berbagai perpustakaan digital dan layanan informasi bagi pemakai bersifat transparan.

d. Akses universal terhadap perpustakaan digital dan layanan informasi merupakan suatu tujuan.

e. Koleksi-koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada wakil dokumen, koleksi meluas sampai artefak digital yang tidak dapat diwakili atau didistribusikan dalam format tercetak.

7. Komariah Kartasasmita, mendefinisikan perpustakaan digital sebagai sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung pemakai yang membutuhkan obyek informasi tersebut melalui perangkat digital atau elektronik.

8. Romi Satria Wahono, mendefinisikan perpustakaan digital sebagai suatu perpustakaan yang menyimpan data, baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer. Menurutnya, istilah perpustakaan digital memiliki pengertian yang sama dengan perpustakaan elektronik (electronic library) dan perpustakaan maya (virtual library).


(44)

2.2.3.2.2 Tujuan Perpustakaan Digital

Tujuan perpustakaan digital menurut Association of Research Libraries (ARL), 1995, adalah sebagai berikut:

1. Melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan, menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format digital.

2. Mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien di semua sektor.

3. Mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi pada sumber-sumber penelitian dan jaringan komunikasi.

4. Memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan, pemerintah, dan lingkungan pendidikan.

5. Mengadakan peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya dan penyebaran pengetahuan ke dalam wilayah strategis yang penting. Memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.

2.2.3.3Perpustakaan Hibrida

Perpustakaan hibrida (hybrid library) merupakan perpustakaan yang mengolakaborasikan konsep sistem automasi perpustakaan dengan konsep perpustakaan digital. Perpustakaan yang telah menganut konsep hybrid telah berbasiskan teknologi informasi, serta terintegrasi dengan database. Untuk lebih jelasnya, perpustakaan hybrid dimodelkan dalam gambar dibawah ini :


(45)

29


(46)

2.2.4 DFD (Data Flow Diagram)

2.2.4.1Pengertian DFD(Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.

Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.


(47)

31

2.2.5 Jaringan Komputer

2.2.5.1Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.2.5.2Manfaat Jaringan Komputer

Jaringan komputer memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Resource Sharing, dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misalkan seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mangatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternatif persediaan. Misalnya, semua file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi kejaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.


(48)

Menghemat uang. Komputer berukutan kecil mempunyai rasio harga/ kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecapatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil/ pribadi. Akan tetap, harga mainframe

seribu kali lebih mahal dari komputer pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga/ kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang sistem untuk membangun sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.2.5.3Jenis-Jenis Jaringan Komputer Jenis-jenis jaringan komputer yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN

seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan

workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.


(49)

33

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut

gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam internet: 1. World Wide Web (WWW)

Awalnya informasi dapat dicari dari internet dengan menggunakan fasilitas information service berbasis archie, gopher dan WAIS (Wide Area Information System). Pencarian informasi berdasarkan menu-menu pada sistem tersebut dan output yang dihasilkan berbasis teks. Saat ini dengan teknologi World Wide Web, dimungkinkan untuk mengakses informasi secara interaktif, dan bentuk informasinya berupa tampilan grafis maupun


(50)

teks. Hal ini dimungkinkan dengan adanya Hypertext Tranfer Protokol (HTTP) yang digunakan untuk mengakses suatu informasi yang disimpan pada suatu situs web (website). Dengan menggunkan fasilitas HTTP

menjadikan web sebagai salah satu aplikasi yang paling baik untuk menjelajahi internet. Untuk dapat menggunakan sarana ini, dibutuhkan aplikasi Web Browser.

2. Web Browser

Web Browser adalah sebutan untuk perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengakses World Wide Web.

3. Hypertext Transfer Protokol (HTTP)

Hypertext Transfer Protokol adalah protokol yang disajikan untuk mentransfer dokumen HTML yang digunakan dalam World Wide Web.

4. Domain

Dalam tata cara penamaan suatu host dikenal istilah domain, yang digunakan untuk menetukan posisi hirarki host dari jaringan internet. Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama subdomain. Penentuan nomor IP Addres dan nama domain tidak dapat dilakukan secara sembarang, permohonan harus diajukan kepada Internet Information Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola internet, melainkan mengelola pemakai alamat IP dan nama domain. Berikut ini adalah beberapa nama domain yang ada di internet :

a. Com, co : untuk badan komersil b. Edu, ac : untuk lembaga pendidikan


(51)

35

c. Gov, go : untuk lembaga pemerintahan d. Net : untuk gateway jaringan, ISP e. Mil : untuk lembaga militer f. Org, or : untuk organisasi

Karena saat ini jaringan internet sudah mencakup banyak sekali negara, maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host internet ini, maka dibuat hirarki nama domain negara. Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:

a. Au : Australia b. Ca : Canada c. Fr : France d. Id : Indonesia e. My : Malaysia f. Sg : Singapura

5. Upload

Merupakan pengiriman data berupa file dari komputer lokal ke komputer lainnya yang terhubung dalam sebuah jaringan.

6. Download

Merupakan istilah untuk kegiatan menyalin data (biasanya berupa file) dari sebuah komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan ke komputer lokal.

7. Email

Electronic Mail adalah pesan, bisanya berupa teks, yang dikirimkan dari suatu alamat ke alamat lain di jaringan internet.


(52)

5. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless Network)

Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bias dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.2.5.4Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS

Kriteria topologi BUS adalah : a. Keuntungan

• Hemat kabel

• Layout kabel sederhana • Mudah dikembangkan b. Kerugian

• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil • Kepadatan lalu lintas


(53)

37

• Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi. • Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi Token-RING

Metode token-ring adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

a. Keuntungan • Hemat Kabel b. Kerugian

• Peka kesalahan

• Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR

Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client-server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client-server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

a. Keuntungan • Paling fleksibel.


(54)

• Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.

• Kontrol terpusat.

• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan. • Kemudahaan pengelolaan jaringan.

b. Kerugian • Boros kabel

• Perlu penanganan khusus

• Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis 4. Topologi Peer-to-peer

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer adalah jaringan komputer yangterdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas,


(55)

39

sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipejari dan dipakai.

2.2.6 Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Ada pula yang berpendapat bahwa pengertian sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/ tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem). Sebagai misalnya, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat terdiri dari alat masukan (input), alat pemroses

(process), alat keluaran (output) dan simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

2.2.6.1Karakteristik Sistem

Karakteristik dari suatu sistem adalah: 1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem


(56)

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan memenuhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini merupakan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tertentu.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui media penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung suatu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukkan Sistem


(57)

41

6. Keluaran Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahanya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau objective. Sasaran dari suatu sistem akan ditentukan dari masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan tertentu.

2.2.6.2Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang berikut: 1. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan

sistem phisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sitem buatan manusia (human made system). Sistem alami adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang


(58)

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut human-machine system atau ada yang menyebutnya dengan man machine system.

3. Sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)

dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi antara bagian dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti sehingga keluaran sistem dapat diramalkan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem penutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tetutup, yang ada hanyalah relativelly closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2.7 PHP (Personal Home Page)

PHP pertama kali dibuat oleh Ramus Lerdroft, seorang programmer C. Semula PHP digunakan untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya. Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tool versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script

PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman web menjadi dinamis. Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah


(59)

43

mampu mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama timnya.

PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”, bahasa

script yang menyatu dalam HTML dan dijalankan pada serverside. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. Ketika seorang pengguna internet membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas serversidescripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memporses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web server pengguna internet tadi. Sehingga kode hasil yang ditulis dengan PHP tidak terlihat di browser pengguna.

PHP dapat berjalan lintas platform yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi (Windows dan Linux) dan web server apapun (misalnya: PWS, IIS, Apache dll). PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak kenuntungan yang dapat diperolah jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache di antaranya adalah: 1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.

2. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemrograman

web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

3. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel, seperti MySQL. Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yaitu:


(60)

2. PHP dapat berjalan lintas platform, yaitu dapat berjalan dalam sistem operasi dan web server manapun.

3. Dapat digunakan secara gratis.

4. Termasuk bahasa yang embedded, yaitu dapat diletakan dalam tag HTML. 5. Termasuk serversideprogramming, sehingga kode asli atau source code PHP

tidak dapat dilihat di browser pengguna, yang terlihat hanya kode dalam format HTML.

6. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database connection. PHP dapat melakukan koneksi dengan berbagai database seperti MySQL, Oracle, Sybase, mSQL, Solid, Generic ODBC, Postgres SQL, dBase, Direct MS-SQL, Veolic, IBM DB2, Interbase, Frontbase, Empress, dan semua database yang mempunyai

provider ODBC seperti MS Access dan lain-lain.

7. PHP dapat melakukan semua program CGI, seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengirimkan dan menerima

cookies.

8. PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain melali protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan HTTP dan lainnya.

2.2.8 SQL (Structured Query language)

SQL (structured query language) adalah bahasa query yang di standarisasi untuk meminta informasi dari sebuah basisdata. versi awal SQL adalah SQUEL

Structured English Query Language yang di rancang oleh IBM pada tahun 1974 dan 1975. SQL pertama kali di perkenalkan sebagai sistem basisdata komersial


(61)

45

pada tahun 1979 oleh oracle corporation. awalnya, SQL merupakan bahasa query

untuk sistem manajemen basisdata yang berjalan pada minikomputer dan

mainframe. namun sekarang, SQL juga dapat di gunakan pada sistem manajemen basisdata pada PC karena mendukung basisdata tersebar distributed database, hal ini memungkinkan beberapa pengguna pada local area network (LAN) mengakses basisdata yang sama secara simultan.

SQL terdiri dari tiga bagian, yaitu :

1. SQL Parser dan Run-Time Support

Bagian ini digunakan untuk menguraikan perintah-perintah SQL dan memberikan dukungan terhadap jalannya perintah-perintah SQL. SQL/400 menyediakan interface dengan fungsi-fungsi sistem yang ada untuk menggunakan perintah-perintah SQL. Dukungan tersebut merupakan bagian dari Operating System/400 (OS/400), yang mengizinkan aplikasi yang berisi perintah SQL untuk dijalankan pada sistem dimana SQL tersebut tidak di-install.

2. SQL Precompilers

Bagian ini mendukung proses pre-compile perintah SQL yang ter-embedded

pada bahasa pemrograman yang terletak di HOST (host languages). Tiga jenis bahasa pemrograman yang mendukung adalah: COBOL/400, AS/400 PL/I dan RPG III (bagian dari RPG/400). SQL yang terdapat pada host languages akan melakukan proses pre-compile dan mempersiapkan sebuah aplikasi program yang berisikan perintah-perintah SQL. Kemudian host language compiler


(62)

3. SQL Interactive Interface

Bagian ini akan memberikan antar muka yang interaktif untuk membentuk dan menjalankan perintah-perintah SQL.

2.2.9 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver yang merupakan salah satu software web design terpopuler dipilih karena kompatibilitas dan dukungannya terhadap berbgai bahas pemrograman web, antara lain: ASP, JSP, CFM, ASP.NET, PHP, JavaScript, CSS dan XML disamping keungulan-keunggulan lainnya dibandingkan dengan software web design yang lain. Saat ini Macromedia Dreamweaver telah sampai pada versi 8 yang lebih sering disebut dengan

Macromedia Dreamweaver 8.

Dreamweaver menjadi software utama yang digunakan oleh web design

dan web programmer guna mengembangkan situs web. Ruang kerja, fasilitas dan kemampuan dreamweaver mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun pengembangan situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap.

2.2.10 HTML (Hypertext Markup Language)

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar dalam penulisan halaman web, HTML merupakan pengembangan dari standar permformatan dokumen teks. HTML sebenarnya adalah dokumen dalam ASCII atau teks biasa yang dapat diterjemahkan oleh browser web menjadi suatu halaman yang menarik.


(63)

47

Sesuai dengan namanya yaitu Hypertext Markup Language (HTML) maka dokumen HTML terdiri dari tanda-tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya, yang biasa disebut dengan tag. Tag HTML biasanya adalah tag-tag yang berpasangan dan ditandai dengan simbol ‘<’ dan ‘>’, sedangkan pasangan atau akhir perintah dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’, misalnya pasangan dari tag <tag> adalah </tag>.

2.2.11 Javascript

Merupakan sosok pemrograman modern, yaitu bahasa pemrograman berorientasi script (object-oriented scripting language), yang berbasis kepada kosep prototype. Bahasa ini banyak dikenal di dalam lingkungan website. Bahasa ini diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich dari perusahaan Netscape Corporation dengan nama awal Mocha kemudian berubah menjadi LiveScript

namun diganti akhirnya menjadi JavaScript.

Cara untuk menjalankan javascript hanya dengan JavaScript enabled browser yaitu browser yang mampu menjalankan javascript misalnya Netscape Navigator (versi 2.0 ke atas) atau Microsoft Internet Explorer (MSI versi ke atas).

2.2.12 CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet adalah kumpulan perintah yang dibentuk dari berbagai sumber yang disusun menurut urutan sehingga mampu mengantisipasi konflik gaya yang ada.

Cascading Style Sheet tahap 1 (CSS1) yang dipopulerkan oleh W3C

(World Wide Web Consortium) telah menetapkan versi terbaru peselancar Web Netscape dan Microsoft untuk menentukan jenis gaya yang mungkin atau


(64)

kenyataan yang menterjemahkan ciri-ciri elemen gaya dalam sebuah halaman web. CSS disediakan untuk memberikan kebebasan bagi para desainer halaman web sesuai dengan yang dikehendakinya.

Definisi elemen gaya halaman Web yang disepakati adalah seperti berikut: 1. Elemen STYLE yang menentukan object gaya menggunakan senarai deklarasi

gaya dan kemudian diletakkan di antara kenyataan <TITLE> dan <BODY>. 2. Elemen LINK yang menyambung kepada dokumen lain juga mempunyai

elemen STYLE.

3. Sebuah object gaya ini dimungkinkan ditempatkan pada dokumen yang berbeda, sehingga diakses oleh beberapa halaman yang memerlukan objek tersebut.

4. Ciri-ciri STYLE adalah elemen tag yang dibentuk khusus oleh para desainer halam web.

5. Ciri dan gaya yang ditentukan oleh pengguna untuk sebuah halaman web. 6. Bentuk objek gaya ditentukan oleh halaman web itu sendiri.


(65)

49

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan sebuah tahapan untuk membangun ataupun mengembangkan suatu sistem. Tahapan ini berdasarkan SDLC (Software/ System Development Life Cycle) yang berarti daur hidup suatu sistem atau perangkat lunak. Dimulai dari analisis sistem yang sedang berjalan, baik yang masih bersifat manual ataupun sudah terkomputerisasi namun ingin dikembangkan. Dilanjutkan menganalisis masalah, kemudian analisis kebutuhan untuk mengetahui ruang lingkup dari sistem yang akan dibangun atau dikembangkan. Selanjutnya melakukan pemodelan sistem, mendesain hingga mengaplikasikannya dalam bahasa pemrograman hingga didapatkan hasil akhir.

Menurut Wikipedia.net, “Systems analysis is the interdisciplinary part of science, dealing with analysis of sets of interacting entities, the systems, often prior to their automation as computer systems, and the interactions within those systems. This field is closely related to operations research. It is also "an explicit formal inquiry carried out to help someone, referred to as the decision maker, identify a better course of action and make a better decision than he might have otherwise made”.

3.1.1 Analisis Masalah

Permasalahan pada layanan perpustakaan di SMA Bina Bangsa Sejahtera yaitu bagaimana cara membuat perpustakaan sekolah tersebut dapat


(66)

berfungsi layaknya perpustakaan sekolah yang sesungguhnya namun berjalan dengan lebih efektif dan efisien guna meningatkan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem perpustakaan yang sedang berjalan, maka diidentifikasikan masalah dari sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Belum adanya keanggotaan, sehingga sulit untuk melakukan kontrol terhadap transaksi bahan pustaka (baik peminjaman maupun pengembalian).

2. Kuantitas dan kualitas koleksi bahan pustaka yang terbatas, sehingga membuat para civitas akademik di SMA Bina Bangsa Sejahtera kurang berminat untuk menggunakannya sebagai sumber referensi ilmu pengetahuan.

3. Belum menerapkan teknologi informasi dalam sistem perpustakaannya, sehingga layanan yang ada belum berjalan dengan baik.

3.1.2 Analisis Fungsional

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui proses bisnis yang berjalan di perpustakaan (current system analysis), bagaimana prosedur dan aliran dokumen yang sedang berjalan dari satu entitas ke entitas lain yang digambarkan dalam bentuk aliran data (flow map). Berdasarkan hasil wawancara pada pihak beberapa perpustakaan dan observasi pada sistem yang


(67)

51

sedang berjalan, terdapat tiga prosedur pada sistem manual yang sedang berjalan, yaitu :

1. Prosedur daftar pengunjung.

2. Prosedur peminjaman bahan pustaka. 3. Prosedur pengembalian bahan pustaka. 3.1.2.1 Prosedur Daftar Pengunjung

Prosedur daftar pengunjung dilakukan oleh setiap pengunjung perpustakaan. Pengunjung merupakan pihak-pihak SMA Bina Bangsa. Setiap pengunjung diwajibkan untuk terlebih dahulu menuju ke meja petugas perpustakaan untuk mengisi buku besar pengunjung perpustakaan, kemudian para pengunjung bisa menggunakan layanan di perpustakaan.


(68)

3.1.2.2 Prosedur Peminjaman Bahan Pustaka

Prosedur peminjaman bahan pustaka dilakukan oleh setiap pengunjung perpustakaan yang ingin meminjam bahan pustaka. Setelah melakukan pendaftaran di buku besar daftar pengunjung, pengunjung bisa meminjam bahan pustaka (buku). Pengunjung tinggal mencari bahan pustaka yang ingin dipinjam di rak-rak yang tersedia, kemudian bahan pustaka yang ingin dipinjam di serahkan ke petugas perpustakaan. Kemudian petugas perpustakaan mencatat peminjaman ke buku besar peminjaman, dan menyerahkan bahan pustaka ke pengunjung untuk dipinjam selama waktu yang telah ditentukan.


(1)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol DFD ……….. ... 31

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses ... 96

Tabel 3.2 Kamus Data ... 116

Tabel 3.3 Tabel User ... 128

Tabel 3.4 Tabel Anggota ... 129

Tabel 3.5 Tabel Kategori... 129

Tabel 3.6 Tabel Rak ... 130

Tabel 3.7 Tabel Pengarang ... 130

Tabel 3.8 Tabel Penerbit ... 130

Tabel 3.9 Tabel Koleksi ... 130

Tabel 3.10 Tabel Item Koleksi ... 131

Tabel 3.11 Tabel Peminjaman... 131

Tabel 3.12 Tabel Pengembalian ... 132

Tabel 3.13 Tabel Topik ... 132

Tabel 3.14 Tabel Forum ... 133

Tabel 3.15 Tabel Komentar... 133

Tabel 3.16 Tabel Buku Tamu... 133

Tabel 3.17 Tabel Detail Pengarang ... 134


(2)

xv

Tabel 3.19 Tabel Jaringan Semantik Operator ... 170

Tabel 3.20 Tabel Jaringan Semantik Kepala Sekolah ... 173

Tabel 3.21 Tabel Jaringan Semantik Anggota ... 174

Tabel 3.22 Tabel Jaringan Semantik Pengunjung ... 175

Tabel 4.1 Nama tabel beserta file implementasinya... 182

Tabel 4.2 Implementasi Antar Muka Dengan Hak Akses Admin ... 188

Tabel 4.3 Implementasi Antar Muka Dengan Hak Akses Operator ... 191

Tabel 4.4 Implementasi Antar Muka Dengan Hak Akses Kepala Sekolah ... ... 193

Tabel 4.5 Implementasi Antar Muka Dengan Hak Akses Anggota ... 194

Tabel 4.6 Implementasi Antar Muka Pengunjung ... 195

Tabel 4.6 Rencana Pengujian Aplikasi Hybrid Library ... 225

Tabel 4.7 Pengujian Data Login (Petugas) ... 225

Tabel 4.8 Pengujian Data Pengarang ... 226

Tabel 4.9 Pengujian Data Penerbit ... 227

Tabel 4.10 Pengujian Data Rak ... 228

Tabel 4.11 Pengujian Data Kategori ... 229

Tabel 4.12 Pengujian Data Koleksi ... 230

Tabel 4.13 Pengujian Data Peminjaman ... 231

Tabel 4.14 Pengujian Data Pengembalian ... 231


(3)

xvi

Tabel 4.16 Pengujian Data Login (Anggota) ... 232

Tabel 4.17 Pengujian Data Topik... 233

Tabel 4.18 Pengujian Data Forum ... 234

Tabel 4.19 Pengujian Data Komentar ... 235

Tabel 4.20 Pengujian Data Anggota ... 236

Tabel 4.21 Pengujian Data Operator ... 237

Tabel 4.22 Pengujian Data Buku Tamu ... 238

Tabel 4.23 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan Nomor Satu ... 240

Tabel 4.24 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan Nomor Dua ... 240

Tabel 4.25 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan Nomor Tiga ... 241

Tabel 4.26 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan Nomor Empat ... 241

Tabel 4.27 Hasil Pengujian Beta Pertanyaan Nomor Lima ... 242


(4)

245

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fathoni,ST.,MMSI. (2008), Metode Pengembangan Sistem Informasi,

http://www.ilkom.unsri.ac.id/elearning/mod/resource/view.php?id=82.

Winisudarwanti, S.Sos. (2009), Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan Sekolah Melalui E-Library, 1, 8-10.

[2] Pressman, Roger S, Ph.D. (2001), Software Engineering – A Practiotioner’s Approach,5, Mc-Graw Hill, New York, 315-330.

[3] Ramakrishnan, Raghu., Gehrke, Jonannes. (1997), Database Management

System, Mc-draw Hill, 28-70.

[4] Romi Satria Wahono (2009), Teknologi Informasi untuk Perpustakaan :

Perpustakaan Digital dan Sistem Otomasi Perpustakaan,

http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materi-depag07/teknologi%20informasi/romi-otomasiperpustakaan-15september2006.pdf. [5] Stig Saether Bakken, Egon Schmid (2001), PHP Manual, 5,

http://www.opencontent.org/openpu. [6] Wikipedia (2009), System Analysis, http://en.wikipedia.org/wiki/Systems_analysis.


(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Intan Permatasari

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Sepetember 1987 Jenis Kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Nama Orangtua

Ayah : Agus Krustino

Ibu : Sri Marsiyanti

Tinggi Badan : 150 cm Berat Badan : 47 kg

Alamat : Jalan Cibubur II Blok Dukuh Rt. 015 Rw. 010 No. 13 Jakarta Timur 13720

Pendidikan :

1. Tahun 1999, Lulus SDN 09 Jakarta 2. Tahun 2002, Lulus SMPN 258 Jakarta 3. Tahun 2005, Lulus SMAN 58 Jakarta

4. Tahun 2006, Lulus Program Profesional STT Telkom Jurusan Database


(6)

5. Tahun 2010, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Bandung.