34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian. Cara pengambilan  data  tersebut  dapat  dilakukan  berbagai  langkah  seperti  yang  akan
dijelaskan dibawah ini.
3.1 Rumusan Masalah
Saat  ini  teknologi  telah  menjadi  bagian  yang  tidak  terpisahkan  dari kehidupan setiap orang. Teknologi hadir untuk memudahkan penggunanya dalam
menyelesaikan  berbagai  macam  masalah.  Tidak  hanya  perangkat  keras  dan perangkat lunak yang berkembang, metode komputasi pun juga ikut berkembang.
Salah  satu  metode  yang  berkembang  adalah  Sistem  Pendukung  Pengambilan Keputusan.  Sistem  pendukung  pengambilan  keputusan  semi  terstuktur  dan  tidak
terstruktur  dapat  diselesaikan  dengan  adanya  sistem  pendukung  pengambilan keputusan.  Salah  satu  kasus  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  seleksi
penerimaan  Jamkesda.  Seleksi  penerimaan  jaminan  kesehatan  terkadang ditentukan  dengan  keputusan  yang  tidak  sesuai  sehingga  dapat  merugikan
masyarakat.  Adanya  masalah  tersebut  penulis  ingin  melakukan  suatu  penelitian dengan  kasus  seleksi  penerimaan  Jaminana  Kesehatan  Daerah  dengan  metode
SAW, adapun rumusan masalah pada penelitian  ini adalah mengukur keakuratan dan  ketepatan  model  SAW  Simple  Additive  Weighting  yang  digunakan  untuk
menyelesaikan  masalah  penerimaan  JAMKESDA  pada  Kelurahan  Kepatihan RTRW  1205  Bojonegoro,  Jawa  Timur.  Sistem  yang  ada  diharapkan  dapat
membantu dalam pengambilan keputusan dan dapat memberikan hasil keputusan
yang  tepat.  Dari  adanya  masalah  tersebut  maka  metodologi  penelitian  yang digunakan, sebagai berikut :
1. Analisis Masalah
Pada tahapan ini bertujuan melakukan analisis masalah untuk mengolah hasil  dari  interview  untuk  penentuan  syarat-sayarat  dan  data-data  yang
dibutuhkan dalam proses penerimaan JAMKESDA.  Wawancara dilakukan untuk  mengetahui  kebutuhan  dan  syarat-syarat  penerimaan  JAMKESDA.
Kegiatan  wawancara  ditujukan  kepada  Kepala  Kelurahan  dan  pegawai kelurahan Kepatihan. Hasil dari wawancara tersebut akan digunakan sebagai
input  dalam  tahap  analisis.  Proses  yang  dilakukan  bertujuan  untuk mempelajari kebutuhan dan syarat-syarat selama proses pemilihan penerima
JAMKESDA  berlangsung.  Setelah  analais  dilakukan  maka  hasil  analisis masalah  akan  berupa  perkiraan  syarat-syarat  penerimaan  JAMKESDA  dan
data-data  yang  dibutuhkan    dalam  penelitian  ini.  Syarat-syarat  penerimaan JAMKESDA,  meliputi  9  kriteria  yang  telah  ditetapkan.  Dari  syarat-syarat
tersebut  dapat  ditentukan  masyarakat  yang  menerima  dan  tidak  menerima
JAMKESDA. 2.
Pengembangan Sistem
Pada  tahapan  ini  bertujuan  untuk  melakukan  perancangan  dan pengembangan  sistem  pendukung  pengambilan  keputusan  penerimaan
JAMKESDA  yang  berfungsi  sebagai  simulasi  pengujian  model  SAW.
Sistem  pendukung  keputusan  penerimaan  JAMKESDA  dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL.
3. Pengujian Sistem
Pada  tahapan  ini  bertujuan  untuk  melakukan  pengujian  sistem  yang telah  dibuat.  Pengujian  sistem  tersebut  bertujuan  untuk  mengetahuai
ketepatan  penggunaan  model  SAW  dalam  pengambilan  keputusan  pada sistem  penerimaan  JAMKESDA.  Proses  pengujian  dilakukan  dengan
melakukan  simulasi  terhadap  sistem  tersebut  dengan  menginputkan  data- data  yang  didapat  dari  hasil  wawancara  dan  observasi.  Hasil  yang
diharapkan  berupa  masyarakat  yang  menerima  atau  tidak  menerima JAMKESDA.
4. Analisis Data
Pada tahapan ini bertujuan membantu penulis dalam mempelajari hasil pengujian yang didapatkan pada tahapan sebelumnya yang diharapkan dapat
membantu  dalam  penarikkan  kesimpulan  terhadap  penelitian  ini.  Dalam tahap  ini,  input  berupa  data  yang  diperoleh  dari  hasil  wawancara  dengan
kepala  kelurahan  dan  pegawai  kelurahan.  Data  tersebut  berupa  data wargamasyarakat  sebanyak  39  data  warga  mampu  maupun  tidak  mampu
yang  menerima  JAMKESDA  maupun  yang  tidak  menerima  JAMKESDA. Proses  selanjutnya  berupa  analisis  data  yang  dilakukan  dengan  cara
membandingkan hasil keputusan dari sistem dengan keputusan asli dari data kelurahan  kepatihan  hasil  manual.  Bila  ada  perbedaan  hasil  keputusan
sistem  dan  hasil  manual  dari  kelurahan  selanjutnya  akan  dilakukan pengecekkan untuk mengetahui bobot kriteria yang menyebabkan terjadinya
perbedaan  hasil  keputusan  antara  sistem  pendukung  keputusan  dan  manual dengan  cara  manual  melihat  dari  data  asli.  Ketepatan  dan  keakuratan  dari
sistem ini dapat dilihat dari perbedaan hasil antara sistem dan manual. Bila pada keputusan manual kondisi warga “mampu” warga tersebut menerima
Jamkesda,  namun  pada  sistem  warga  dengan  kondisi  “mampu”  warga tersebut  tidak  menerima  Jamkesda.  Hasil  yang  diperoleh  dari  analisa  data
akan digunakan dalam langkah selanjutnya yaitu penarikkan kesimpulan.
5. Penarikkan Kesimpulan
Pada  tahapan  ini  penulis  akan  menarik  suatu  kesimpulan  berupa keputusan  terhadap  penelitian  ini.  Ketepatan  dan  keakuratan  metode  SAW
dalam  memberikan  hasil  keputusan  yang  lebih  baik  dapat  dilihat  dari perbedaan  hasil  keputusan  sistem  dan  hasil  keputusan  kelurahan  manual.
Ketepatan metode SAW untuk menyeleksi calon penerima Jamkesda dilihat dari  warga
yang  “tidak  mampu”  dan  warga  tersebut  menerima  Jamkesda namun pada keputusan manual warga tersebut “tidak menerima” Jamkesda.
Sehingga,  adanya  perbedaan  yang  diperoleh  dari  keputusan  sistem  dan manual membuktikan bahwa sistem ini tepat dan akurat dalam pengambilan
keputusan dalam penerimaan JAMKESDA.
38
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI  SISTEM