2. Pin RS Register Select berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan
jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
3. Pin RW Read Write berfungsi sebagai instruksi pada LCD, jika low adalah
instruksi tulis data, sedangkan high adalah instruksi baca data. 4.
Pin E Enable digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar. 5.
Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan kontras dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 10 KOhm, jika tidak digunakan, pin dihubungkan
ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.3 Flow meter
Flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa atau laju aliran volumetrik cairan atau gas. Abdat, 2014. Flow meter sangat penting bagi
perusahaan air minum untuk memonitor secara terus-menerus pemakaian air pelanggan sehingga didapat rekening tagihan bulanan yang akurat, selain itu flow
meter berfungsi untuk mengontrol dan mengendalikan pemakaian air pelanggan sesuai dengan kebutuhan PDAM Kab. Tabanan, 2012.
Prinsip kerja flow meter menggunakan laju air sebagai penggerak dari mekanikal yang ada di dalam meter dan terhubung kepada angka register meter.
Kecepatan pada air secara spesifik dikonversi menjadi volume yang terbaca pada register meter. Komponen dasar dari flow meter analog ditunjukkan pada Gambar
2.9.
Gambar 2.9 Komponen Dasar Flow Meter
Sumber : Abdat, 2014
Salah satu jenis flow meter yang dipakai dipakai di PDAM Kabupaten Gianyar untuk pelanggan golongan NA.1 adalah turbin multijet produksi Multimag.
Meter ini mempunyai beberapa keping kipas atau rotor yang dipasang pada sumbu as. Cara kerja meter ini menggunakan kecepatan air untuk memutar baling-baling
dan yang diteruskan pada register untuk dikonversi menjadi volume atau kubikasi. Jenis ini ada yang bertipe vertikal dimana sumbu as baling-baling terpasang secara
vertikal biasanya digunakan pada aliran yang memiliki aliran turbulensi, konstruksi meter dibuat sedemikian rupa sehingga alir tidak langsung mengenai kipasbaling-
baling. Hal ini memungkinkan meter ini bisa menerima semua type aliran air sehingga pembacaan meter lebih akurat.
2.4 SMS Short Message Service
Short Message Service SMS merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama European
Telecomunication Standards Institute ETSI sebagai bagian dari pengembangan GSM Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur
SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital Digital Cellular Terminal, seperti handphone untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan
teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan ke perangkat Stasiun Seluler Digital lainnya hanya dalam
beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada
tujuan meskipun perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan layanan GSM.
Abdat, 2014. Skema cara kerja SMS ditunjukkan pada Gambar 2.10.
Gambar 2.10 Skema Cara Kerja SMS
Sumber : Wirdy, 2013
Jaringan SMS akan menyimpan sementara pesan yang belum terkirim, dan akan segera mengirimkan ke perangkat yang dituju setelah adanya tanda kehadiran
dari perangkat dijaringan tersebut. Dengan fakta bahwa layanan SMS melalui jaringan GSM mendukung jangkauanjelajah nasional dan internasional dengan
waktu keterlambatan yang sangat kecil, memungkinkan layanan SMS cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti: pager, e-mail, dan notifikasi voice
mail, serta layanan pesan banyak pemakai multiple users. Namun pengembangan aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh
operator jaringan.
2.5 Debit Air