SKH model pembelajaran berdasarkan minat

 Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.  Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.  Memilih alatsumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.  Menyediakan alat – alat kegiatan pengaman dimana alat-alat tersebut tidak sama dengan alat-alat pada kegiatan inti.  Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator. Contoh SKH model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman dapat dilihat pada lampiran 5a dan 5b.

2. SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan

a. Komponen SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan sebagai berikut:  Hari, tanggal, waktu.  Indikator.  Kegiatan pembelajaran.  Alatsumber belajar.  Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik. b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan sudut kegiatan sebagai berikut:  Memilih dan menata kegiatan ke dalam SKH.  Memilah kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.  Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan sudut kegiatan yang akan dilaksanakan.  Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.  Memilih alatsumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.  Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator. Contoh SKH model pembelajaran kelompok dengan sudut kegiatan dapat dilihat pada lampiran 6a dan 6b .

3. SKH model pembelajaran berdasarkan minat

a. Komponen SKH model pembelajaran berdasarkan minat sebagai berikut:  Hari, tanggal, waktu.  Indikator.  Kegiatan pembelajaran. Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 8  Alatsumber belajar.  Alat dan hasil penilaian perkembangan anak didik. b. Langkah-langkah penyusunan SKH berdasarkan minat sebagai berikut:  Memilih kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.  Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.  Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat area yang akan dilaksanakan.  Memilih kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang direncanakan.  Memilih metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.  Memiih alatsumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.  Memilih dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau indikator. Contoh SKH model pembelajaran berdasarkan minat dapat dilihat pada lampiran 7a dan 7b Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru dapat mengembangkan model SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan lembaga masing-masing. Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 9

BAB IV P E N U T U P

Pengaturan dan pelaksanaan kurikulum sebagai salah satu bagian penyelenggaraan pendidikan telah didesentralisasikan, terutama dalam penyusunan dan pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah, dan kondisi daerah. Daerah tingkat II dan sekolah memiliki kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan proses dan hasil kegiatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Pedoman pengembangan silabus ini diperuntukan bagi para pelaksana pendidikan atau pihak-pihak terkait yang berkepentingan, terutama pendidik guru PAUD formal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. PendidikGuru PAUD formal yang belum memahami cara menyusun silabus, dapat menggunakan pola yang ditawarkan dalam buku ini. Akan tetapi bila pendidikguru PAUD formal sudah memahami cara menyusun silabus, maka dapat mengembangkan silabus lebih lanjut. pendidikguru PAUD formal diharapkan mampu mengembangkan silabus sesuai dengan kompetensinya, karena sebagai guru memiliki tanggung jawab langsung terhadap kemajuan belajar peserta didiknya, dan lebih mengenal karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah serta lingkungannya. Penyusunan dan pengembangan silabus dapat dilakukan oleh pendidikguru PAUD formal secara perseorangan atau berkelompok melalui kelompok kerja guru KKG di gugus TK RA BA , atau dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan setempat terutama dalam penyusunan dan pengembangan program semester dan program mingguan. Akan tetapi dalam penyusunan dan pengembangan program harian harus disusun oleh setiap pendidikguru PAUD formal dalam mengelola pembelajaran di kelas. Lampiran4_ SilabusPAUD Formal:37d_Standar dan Bahan AjarPAUD Formal -2007 10