Sistem informasi peralihan hak sertifikat pada Bagian Peralihan Pembebanan Hak dan PPAT Kantor Pertahanan Kota Bandung : laporan kerja praktek

  Surat

 haak eksklusif 

  

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA

BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT

KANTOR PERTANAHAN KOTA BANDUNG

  

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan

Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi

Oleh :

Muhammad Juniarto Ari Wibowo 10508377

  Gustian Zulfikar 10508378 Andini Nurliasari Rustandi 10508379

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2011

  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Kami juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan data-data materi pembuatan laporan ini. Kami telah berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam data tentang yang kamu butuhkan. Laporan praktek kerja lapangan ini kami beri judul “SISTEM INFORMASI

  

PERALIHAN HAK SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN,

PEMBEBANAN HAK DAN PPAT KANTOR PERTANAHAN KOTA

BANDUNG ” Kami sadar bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari

  sempurna, karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan laporan ini menjadi lebih baik lagi.

  Selanjutnya dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongannya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

  1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Bapak Dr. Arry Akhmad Armans, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

  3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurausan Manajemen Informatika.

  4. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT, selaku Dosen Wali, Dosen Pembimbing serta Koordinator Kerja Praktek yang telah membimbing, arahan, memberikan ijin, serta banyak sekali meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dalam menyelesaikan laporan ini.

  5. Bapak Sri Mujiantono selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung.

  6. Bapak Dadan,SH, Msi selaku Kepala Seksi hak tanah dan pendaftaran hak kantor Pertanahan Kota Bandung.

  7. Ibu Sussanti B.Sc selaku Kepala Sub Seksi Peralihan, Pembebanan Hak & PPAT

  8. Bapak D.Maman Suparman, selaku staf subseksi peralihan pembebanan hak dan PPAT.

  9. Seluruh Staff di Badan Pertanahan yang telah membimbing kami dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini.

  10. Yang tercinta Ayah, Ibu, kakak dan adik–adikku tercinta, yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada penulis baik secara moril maupun materiil.

  11. Rekan–rekan mahasiswa Manajemen Informatika semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

  Bandung,Agustus 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….…........i KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….... vii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………......ix DAFTAR SIMBOL…………………………………………………….….……..x

  

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….………1

  1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan……………………….……...……..1

  1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah……………………………………….…..2

  1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan………………………….....…..3

  1.4 Batasan Masalah……………………………………….………………….…..3

  1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Lapangan…………………………….………….….4

  

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………….…..5

  2.1 Pengertian Sistem………………………………………………………….….5

  2.1.1 Elemen Sistem…………………………………………………………........6

  2.1.2 Karakteristik Sistem………………………………………………...…........7

  2.1.3 Klasifikasi Sistem……………………………………………………….......8

  2.2 Pengertian Informasi……………………………………………………...….10

  2.3 Pengertian sistem Informasi……………………………………………....….10

  2.4 Metode Pendekatan Sistem……………………………………………...…...11

  2.4.1 Metode Pendekatan Sistem………………………………………….…..…11

  2.4.2 Alat Bantu Analisis……………………………………………………...…12

  2.5 Pengertian Basis Data …………………………………………………….....13

  

BAB III PROFIL PERUSAHAAN………………………………………........15

  3.1 Tinjauan Umum Badan Pertanahan Nasional……………………………......15

  3.1.1 Sejarah Badan Pertanahan Nasional………………………………….…....15

  3.1.2 Bidang Garapan badan Pertanahan Nasional………………………….......16

  3.2 Struktur Organisasi Perusahaan…………………………………...……........17

  3.3 Deskripsi Kerja………………………………………………………….......18

  

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK…………………………………….23

  4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan………………………………...……23

  4.1.1 Analisis Dokumen……………………………………………………...….23

  4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan………………………….……....24

  4.1.2.1 Flowmap……………………………………………………………...….25

  4.1.2.2 Diagram Konteks…………………………………………………….…..27

  4.1.2.3 Data Flow Diagram………………………………………………….…...28

  4.1.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Sedang Berjalan…………………….…...28

  4.2 Usulan Perancangan Sistem…………………………………………….…....29

  4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem……………………………………………......30

  4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan…………………………….……...30

  4.2.2.1 Flowmap………………………………………………………….……...30

  4.2.2.2 Diagram konteks…………………………………………………….…...32

  4.2.2.3 Data Flow Diagram………………………………………………….…...33

  4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan………………………………..34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………..35

  5.1 Kesimpulan …………………………………………………………….…….35

  5.2 Saran…………………………………………………………………….……35 Daftar Pustaka Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

  Buku

  1. Jogiyanto, HM, Akt, MBA, Ph.D., “ANALISIS & DISAIN SISTEM

  INFORMASI: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis”, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit ANDI Yogyakarta, 1999.

  2. Arifin Yusuf, Anlisa perancangan Sistem Informasi, 2007 Online : http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi http://blog.re.or.id/konsep-dasar-sistem-elemen-sistem.htm

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Sistem informasi merupakan salah satu sistem yang berpengaruh terhadap

  kelancaran dan kesuksesan suatu organisasi, salah satunya berguna untuk menunjang aktifitas sebuah perusahaan dalam menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan guna untuk mengetahui hasil atau prestasi yang telah dicapai.

  Saat ini Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari IPTEK telah mengalami perkembangan yang signifikan, dimana hal itu telah menjadi tren dan perusahaan-perusahaan mulai mencoba memanfaatkan atau memadukan teknologi informasi kedalam sistem informasi diperusahaannya dengan tujuan membuat sebuah sistem informasi perusahaan yang lebih baik dan efektif. Pembangunan sistem informasi yang modern dari sebuah perusahaan akan sangat menunjang dari proses pencitraan terhadap publik eksternal dari perusahaan tersebut, karena dengan sistem informasi yang canggih maka publik akan dengan mudah mengakses informasi dari perusahaan tersebut . Seperti hal nya yang mungkin harus dilakukan oleh Badan Pertanahan Kota Bandung, dalam membangun sistem informasi di internal perusahaan, salah satunya seperti Sistem Informasi Pelayanan Pemohon dimana masih terdapat masalah yang memperlambat proses pelayanan pelanggan yang diantaranya :

  Sistem Informasi pelayanan pemohon yang sedang berjalan di Badan Pertanahan Kota Bandung masih dilakukan secara manual atau konvensional, sehingga masih menghabiskan waktu yang tidak sebentar dalam menghasilkan informasi. Kurangnya efektifitas dan efisiensi (dalam memberikan informasi persyaratan yang harus dipenuhi pemohon dan perkiraan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pembuatan sertifikat, memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menghasilkan informasi tersebut karena sebelum menghasilkan informasi tersebut

  Pencatatan data pemohon masih dilakukan secara manual meskipun sudah memakai Microsoft Office Word dan Microsoft Office Excel tetapi belum dilakukan secara maksimal dan masih memakai versi lama.

  Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang berulang. Kesulitan dalam pembuatan beberapa laporan data pemohon. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.

  Pembangunan sistem informasi yang modern di sebuah perusahaan berhubungan erat dengan salah satu tujuan universitas yaitu menghasilkan SDM yang siap untuk mengembangkan ilmunya dan menjadi seorang analisis sistem informasi di sebuah perusahaan, perlu diadakannya pembelajaran dimana mahasiswa mencoba melatih pengetahuannya didunia kerja.

  Oleh karena itu dalam rangka melaksanakan tugas untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Kerja Praktek penulis akan menuangkan suatu deskripsi dalam Kerja Praktek dengan judul “SISTEM INFORMASI PERALIHAN HAK

  SERTIFIKAT TANAH PADA BAGIAN PERALIHAN, PEMBEBANAN HAK DAN PPAT DI KANTOR PERTANAHAN NASIONAL KOTA BANDUNG”. Penulis pun berharap mendapat manfaat pembelajaran secara

  langsung mengenai dunia kerja dan memperoleh pengalaman yang berguna untuk kesiapan pada saat masuk dunia kerja yang sesuai dengan bidang atau jurusan yang penulis pilih.

1.1. Identifikasi dan Rumusan Masalah

  1.2.1. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada saat kerja praktek, maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

  1. Data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya pencatatan data yang berulang.

  2. Sering terjadi kesalahan pada saat pencatatan laporan Data pemohon.

  3. Pemeriksaan peralihan hak masih dilakukan secara manual.

  1.2.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

  1. Bagaimana sistem informasi berkas masuk dalam peralihan hak sertifikat tanah pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT data yang lebih akurat pada Kantor Pertanahan Nasional Kota Bandung.

  2. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat mempermudah peralihan hak sertifikat tanah pada bagian Peralihan, Pembebanan Hak dan PPAT.

1.2. Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Lapangan

  Maksud dan tujuan Kerja Praktek yang kami laksanakan di Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut :

  1.3.1 Maksud Kerja Praktek

  Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek selama satu bulan dan untuk meneliti suatu sistem informasi yang berjalan pada Kantor Pertanahan Nasional Kota

  Bandung dengan adanya tugas kerja praktek ini penulis mengetahui dan

  memahami sistem informasi dan pengalaman didalam dunia kerja serta memberikan banyak wawasan bagi penulis.

  1.3.2. Tujuan Kerja Praktek Lapangan

  Tujuan dari Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis adalah : 1. Sebagai salah satu syarat memenuhi tugas dalam mata kuliah Kerja Praktek.

  2. Mencari dan mengolah data sebagai bahan yang kami perlukan dalam penulis laporan kerja praktek ini.

  3. Mempersiapkan dan mengkondisikan diri sebagai seorang pekerja yang nantinya diharapkan bisa melaksanakan tugas dengan baik apabila telah terjun di dunia kerja.

  4. Mencoba mengukur seberapa jauh kemampuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan.

  5. Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang bersangkutan.

1.3. Batasan Masalah

  Batasan masalah dalam pembuatan laporan berdasarkan dengan kerja praktek yang telah dilakukan yaitu:

  1. Penulis tidak terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi Pelayanan.

  2. Penulis hanya melakukan analisis Sistem Informasi Pelayanan Peralihan Hak Sertifikat Tanah.

1.4. Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Lapangan

  Lokasi pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan dilaksanakan di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung Jalan Soekarno-Hatta No.586 Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek terhitung selama 20 hari dimulai dari tanggal 04 Juli 2011 sampai 29 Juli 2011. Dengan tahapan–tahapan penelitian sebagai berikut:

  Jadwal dan waktu penelitian yang diajukan sebagai berikut: Hari : Senin - Jum’at Waktu : 08.00 – 16.00

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas tentang teori yang dijadikan sebagai penunjang dalam

  penulisan Laporan Kerja praktek yaitu dalam menganalisis sistem yang sedang berjalan.

2.1. Pengertian Sistem

  Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  Definisi/Pengertian Sistem Menurut Para Ahli: Menurut Ludwig Von Bartalanfy Sistem merupakan seperangkat unsur

  yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

  Menurut Anatol Raporot Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain. Menurut L. Ackof Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau

  fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

  Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 2) Sistem adalah kumpulan elemen-

  elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

  Menurut Raymond McLeod, Jr ., George Schell (2001:9) Suatu sistem

  adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

  Dari pengertian tersebut, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan menekankan kumpulan dari elemen-elemen atau prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan memiliki tujuan. Syarat-syarat sistem adalah sebagai berikut :

  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

  3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)

2.1.1. Elemen Sistem

  Elemen-elemen yang menyusun sebuah sistem tersebut terdiri dari :

  1. Tujuan Merupakan tujuan dari sistem tersebut berupa tujuan usaha, kebutuhan, masalah, prosedur pencapaian tujuan.

  2. Batasan Merupakan batasan – batasan yang ada dalam mencapai tujuan dari sistem, dimana batasan ini dapat berupa peraturan – peraturan, biaya-biaya, personil, peralatan.

  3. Kontrol Merupakan pengawas dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa kontrol pemasukan data (input), kontrol keluaran data (output), kontrol pengoperasianl.

  4. Masukan Merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi pemasukan data, jenis pemasukan data.

  5. Proses Merupakan bagian yang memproses masukan data menjadi informasi sesuai dengan keinginan penerima, proses dapat berupa : klarifikasi, peringkasan, pencarian.

  6. Keluaran Merupakan keluaran atau tujuan akhir dari sistem, output dapat berupa laporan, grafik.

  7. Umpan Balik Merupakan elemen-elemen sistem yang tugasnya apakah sistem berjalan sesuai keinginan, umpan balik dapat berupa perbaikan, pemeliharaan.

  Suatu sistem dapat dikatakan sebagai kerangka terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem dapat dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuannya tersebut telah tercapai.

2.1.2. Karakteristik Sistem

  Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

  1. Komponen-Komponen (Components) Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

  2. Masukan (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Contoh di dalam sistem komputer, masukan perawatan adalah program, masukan sinyal adalah data.

  3. Keluaran (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna.

  4. Pengolah (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Contoh: sistem akuntansi akan mengolah data- data transaksi menjadi laporan- laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen.

  5. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan/sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Goal meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

  Klasifikasi Sistem terbagi menjadi 8, diantaranya :

  1. Sistem Tertentu (Deterministic System) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan. Contoh: Program komputer, melaksanakan secara tepat sesuai dengan rangkaian instruksinya. Sistem penggajian, dan lain-lain.

  2. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidakdapat ditentukan dengan pasti; (selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem). Contoh: sistem pemasaran.

  3. Sistem Terbuka (Open System) Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

  Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar/subsistem yang lainnya, sehingga harus memiliki sistem pengendalian yang baik. Sistem ini cenderung memiliki sifat adaptasi, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga dapat meneruskan eksistensinya. Contoh: Sistem keorganisasian memiliki kemampuan adaptasi (bisnis dalam menghadapi persaingan pasar yang berubah. Perusahaan yang tidak dapat menyesuaikan diri akan tersingkir).

  4. Sistem Tertutup (Closed System) Sistem fisik dimana proses yang terjadi tidak mengalami pertukaran materi, energi atau informasi dengan lingkungan di luar sistem tersebut.

  Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Contoh: reaksi kimia dalam tabung berisolasi dan tertutup

  5. Relatively Closed System

  Sistem yang tertutup tetapi tidak tertutup sama sekali untuk menerima pengaruh-pengaruh lain. Sistem ini dalam operasinya dapat menerima pengaruh dari luar yang sudah didefinisikan dalam batas-batas tertentu. Contoh: Sistem komputer (sistem ini hanya menerima masukan yang telah ditentukan sebelumnya, mengolahnya dan memberikan keluaran yang juga telah ditentukan sebelumnya, tidak terpengaruh oleh gejolak di luar sistem).

  6. Artificial System

  Sistem yang meniru kejadian dalam sistem. Sistem ini dibentuk berdasarkan kejadian di alam dimana manusia tidak mampu melakukannya. Dengan kata lain tiruan yang ada di alam. Contoh: Sistem Artificial Intelligence, yaitu program komputer yang mampu membuat komputer seolah-olah berpikir. Sistem robotika dan lain-lain.

  7. Natural System

  Sistem yang dibentuk dari kejadian dalam alam. Contoh: laut, tata surya dan lain-lain.

  8. Manned Sistem Sistem penjelasan tingkah laku yang meliputi keikutsertaan manusia.

  Sistem ini dapat digambarkan dalam cara-cara sebagai berikut:

  a) Sistem Manusia-Manusia, sistem yang menitikberatkan hubungan antar manusia b) Sistem Manusia-Mesin, Sistem yang mengikutsertakan mesin untuk suatu tujuan c) Sistem Mesin-Mesin, sistem yang otomatis dimana manusia mempunyai tugas untuk memulai dan mengakhiri sistem, sementara itu manusia dilibatkan juga untuk memonitor sistem. Mesin berinteraksi dengan mesin untuk melakukan beberapa aktifitas. Pengotomatisan ini menjadikan bertambah pentingnya konsep organisasi, dimana manusia dibebaskan dari tugas-tugas rutin atau tugas-tugas fisik yang berat. Perancang sistem lebih banyak menggunakan metode “Relatively Closed dan Deterministic System”, karena sistem ini dalam pengerjaannya lebih mudah meramalkan hasil yang akan diperoleh dan lebih mudah diatur dan diawasi.

  Pada bidang sistem informasi, faktor komputer dan program komputer biasanya “Relatively Closed dan Deterministic System“, tetapi faktor manusia sebagai pengelolanya adalah “Open dan Probabilistic System”.

  2.2. Pengertian Informasi

  Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya. Bentuk informasi yang kompleks dan terintegrasi dari hasil pengolahan sebuah database yang akan digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada manajemen akan membentuk Sistem Informasi Manajemen. Data merupakan fakta atau nilai (value) yang tercatat atau mempresentasikan deskripsi dari suatu objek. Data merupakan suatu sumber yang sangat berguna bagi hampir di semua organisasi. Dengan tersedianya data yang melimpah, maka masalah pengaturan data secara efektif menjadi suatu hal yang sangat penting dalam pengembangan system informasi manajemen.

  Definisi/Pengertian Informasi Menurut Para Ahli:

  Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

  Menurut Raymond McLeod, Jr., George Schell (2001:12) Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti bagi pemakai.

  Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan satu atau beberapa data yang memberikan arti dan manfaat.

  2.3. Pengertian Sistem Informasi

  Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

  Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

  Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat definisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

  Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan dengan tujuan untuk mengelola data sehingga menghasilkan informasi yang berguna. Sistem informasi juga mempunyai beberapa komponen, yaitu :

  a.

   Hardware (perangkat keras), seperti : keyboard, monitor, microprocessor dll.

  b.

   Software (perangkat lunak).

  c.

   Brainware (manusia).

  d.

   Data.

  e.

   Prosedur atau metode-metode.

2.4. Metode Pendekatan Sistem

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem

  Salah satu pendekatan yang digunakan dalam suatu analisis dan desain adalah pendekatan terstruktur. Suatu pendekatan yang bekerja dari sudut pandang yang lebih tinggi menuju tingkat lebih rendah yang lebih rinci, dimana keinginan pemakai disajikan dalam diagram aliran data. Desain terstruktur adalah implementasi secara fisik dan pembagian struktur modular secara hirarki dengan pendekatan atas bawah.

2.4.2. Alat Bantu Analisis

  a) Flow Map Flow map merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Kegunaan dari Flow Map ini

  adalah : 1. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan.

  2. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

  3. Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian- bagian dalam aktivitas tersebut a) Diagram Konteks

  Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :

  1. Entitas : Manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

  2. Aliran Data : Informasi yang masuk kedalam sistem dan keluar dari sistem.

  a) Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai sebuah jaringan dari proses – proses yang dihubungkan oleh aliran data, baik antara sistem dengan lingkungannya maupun antara proses – proses yang ada didalam sistem tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah:

  1. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.

  2. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi panjang, menunjukan bagian atau fungsi yang berada diluar sistem.

  3. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.

  4. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.

  a) Kamus Data Kamus Data merupakan suatu kamus yang berfungsi untuk mendeskripsikan data dan aliran informasi yang ada pada Data Flow Diagram, Kamus data yang digunakan dalam perancangan berisi data yang dipakai dalam pembuatan program aplikasi.

  b) Perancangan Basis Data Perancangan basis data terbagi 2, yaitu :

  1. Normalisasi Normalisasi merupakan peralatan yang digunakan untuk melakukan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.

  Secara umum bentuk normalisasi di bagi menjadi tiga tahap, tahap pertama yaitu bentuk unormal, tahap kedua yaitu bentuk normalisasi dan bentuk yang ketiga biasanya sudah akan diperoleh tahap yang optimal.

  2. Tabel Relasi Relasi adalah hubungan antar suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas lainnya. Relasi juga merupakan hubungan yang berarti, antara suatu entitas dengan entitas lainnya.

2.5. Pengertian Basis Data

  Menurut ( Nugroho ) yang tertuang dalam bukunya yang berjudul ( Konsep Pengembangan Sistem Basis Data ) menyebutkan bahwa definisi dari basis data adalah Kumpulan berorganisasi dari data-data yang berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, serta di panggil oleh pengguna. Basis data saaat ini di gunakan untuk menyimpan objek-objek seperti dokumen, sistra photografi, suara, serta video. Adapun beberapa karakteristik dari perancangan basis data yang buruk yaitu:

  1. Perulangan-perulangan informasi ( redudansi ) yang tidak perlu

  3. Ketidakmampuan (kesulitan) pengguna atau program aplikasi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Isi Landasan Teori :

  1. Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

  2. Informasi merupakan data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna atau bermanfaat bagi pemakainya

  3. Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

  4. Tata cara Peralihan Hak Sertifikat Tanah di Indonesia :

  a. Melakukan pemecahan atas sertifikat tanah yang bersangkutan

  b. Melakukan pengalihan atas tanah tersebut kepada pihak lain

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat saat ini,

  informasi memiliki peranan yang sangat penting sebagai penunjang kemajuan di segala bidang. Tanpa informasi, suatu perusahaan atau organisasi tidak akan dapat menjalankan kegiatan operasional perusahaan atau organisasi dengan baik. Oleh karena itu, untuk menunjang kegiatan operasional yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi. Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan suatu lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam memberikan pelayanan pertanahan pada masyarakat baik dalam pembuatan sertifikat maupun administrasi lainnya. Berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No. 586 Bandung. Dengan sistem pelayanan pendaftaran sertifikat yang telah berjalan, BPN kota Bandung telah melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah dalam melakukan administrasi pertanahan untuk masyarakat.

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

  Pada era 1960 sejak berlakunya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA), Badan Pertanahan Nasional mengalami beberapa kali pergantian penguasaan dalam hal ini kelembagaan. Tentunya masalah tersebut berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan. Ketika dalam naungan kementerian agraria sebuah kebijakan diproses dan ditindaklanjuti dari struktur Pimpinan Pusat, namun ketika dalam naungan Departemen dalam negeri hanya melalui dirjen agrarian. Disamping itu secara kelembagaan Badan Pertanahan Nasional mengalami perubahan struktur kelembagaan yang rentan waktunya sangat pendek.

  Untuk mengetahui perubahan tersebut dibawah ini adalah sejarah kelembagaan Badan Pertanahan Nasional :

  Tahun 1990 – 2000 :

  Pada tahun 1990 kembali mengalami perubahan. Agraria dipisah dan dijadikan sebagai lembaga tersendiri dengan nama Menteri Negara Agraria

  Badan Pertanahan Nasional yang kemudian dipimpin oleh Ir.Soni Harsono. Pada saat itu terjadi perubahan yang signifikan karena merupakan awal terbentuknya Badan Pertanahan Nasional.

  Pada tahun 1998 masih menggunakan format yang sama dengan nama Menteri Negara Agraria/ Badan Pertanahan Nasional. Perubahan yang terjadi hanya pada puncuk pimpinan saja yakni Ir.Soni Harsono diganti dengan Hasan Basri Durin.

  Tahun 2000 – 2010 :

  Pada tahun 2002 – 2005 kemudian mengalami perubahan yang sangat penting. Pada saat itu Badan Pertanahan Nasional dijadikan sebagai lembaga Negara. Kedudukannya sejajar dengan kementerian. Pada awal terbentuknya BPN RI dipimpin oleh Prof.Lutfi I. Nasoetion, MSc.,Ph.D

  Pada tahun 2005 sampai saat ini BPN RI yang dipimpin oleh Joyo Winoto, Ph.D. dalam kurun waktu lima tahun tidak terjadi perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format yang sebelumnya.

3.1.2. Bidang Garapan Perusahaan

  Badan Pertanahan Nasional (BPN) merupakan badan perusahaan negara yang bergerak dalam bidang sertifikasi tanah. Pada sistem yang berjalan, BPN kota Bandung menggunakan sistem loket dimana pada sistem tersebut mengharuskan seorang warga negara yang ingin mendaftarkan tanahnya dan ingin memiliki sertifikat tanah tersebut mendatangi loket-loket yang ada dan telah ditentukan oleh pihak BPN. Misalkan, untuk mendapatkan sertifikat tanah sebelumnya pemohon diharuskan untuk mendatangi loket II dengan mengisi formulir permohonan untuk memperoleh dokumen, kemudian pemohon harus mendatangi loket III untuk melakukan pembayaran administrasi, dilanjutkan dengan mendatangi loket IV untuk mengupdate data dan menerima dokumen. Oleh karena itu, proses pelayanan pendaftaran sertifikat membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaian prosesnya.

3.2. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi dikantor Badan Pertanahan Nasional kota Bandung tahun 2011.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional

3.3. Deskripsi Kerja

  Tugas pokok berdasarkan peraturan kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.

  Kantor Pertahanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi badan pertanahan Nasional di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan ( Pasal 30).

  1. Sub Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas memberikan layanan administratif kepada semua satuan organisasi kantor pertanahan, serta menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program dan peraturan perundang-undangan.(Pasal 55).

  a) Urusan Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas menyiapkan penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas kinerja pemerintah, keuangan dan penyiapan bahan Evaluasi (Pasal 58(1)).

  b) Urusan Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, sarana dan prasarana, koordinasi pelayanan pertanahan serta pengelolaan data dan informasi (Pasal 58(2)).

  2. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan Mempunyai tugas melakukan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, batas kawasan/ wilayah, pemetaan tematik dan survei potensi tanah, penyiapan, pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah. (Pasal 59).

  a) Subseksi Pengukuran dan Pemetaan Mempunyai tugas menyiapkan perapatan kerangka dasar orde 4, penetapan batas bidang tanah dan pengukuran bidang tanah, batas kawasan/ wilayah. Kerjasama teknis surveyor berlisensi pembinaan surveyor berlisensi dan memelihara peta pendaftaran, daftar tanah, peta bidang tanah, surat ukur dan daftar-daftar lainnya di bidang pengukuran (Pasal 62(1)). b) Subseksi Tematik Dan Potensi Tanah Menyiapkan survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik, survei potensi tanah, pemeliharaan peralatan teknis komputerisasi dan pembinaan pejabat penilai tanah (Pasal 62(2)).

  3. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah Mempunyai Tugas menyiapkan Bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan, dan pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas tanah hak; pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan Pejabat Pembuat Akta Tanah ( PPAT) (Pasal 63).

  a) Subseksi Penetapan Hak Tanah Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, perpanjanagn jangka waktu, pembaharuan hak, perijinan, peralihan hak atas tanah. penetapan dan rekomendasi perpanjangan jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak tanah perorangan ( Pasal 66(1)).

  b) Subseksi Peraturan Tanah Pemerintah Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pemeriksaan, saran dan pertimbangan mengenai penetapan Hak Milik dan Hak Pakai, hak Guna Bangunan dan Hak Pengelolaan Bagi Instansi pemerintah, Badan Hukum pemerintah perpanjangan jangka waktu, pembahahruan hak, perijinan hak atas tanah ; rekomendasi pelepasan dan tukar menukar tanah pemerintah (Pasal 66(3)).

  c) Subseksi Pendaftaran Hak Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah, pengakuan dan penegasan hak-hak lain, hak milik atas satuan rumah susun, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, data yuridis lainnya, data fisik bidang tanah, komputerisasi pelayanan pertanahan serta memelihara daftar buku tanah, daftar nama, daftar hak atas tanah, dan warkah serta daftar d) Subseksi Peralihan, Pembebanan, Hak & Pejabat Pembuat Akta Tanah Mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas hak tanah, pembebanan hak tanggungan dan bimbingan PPAT serta sarana daftar isian di bidang pendaftaran Tanah (Pasal 66(4)).

  4. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah, penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau- pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu lainya (Pasal 67).