Sistem Informasi Persediaan Barang Pada CV.Bit (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi

(1)

iv

CV.Bunyamin Inovasi Teknik adalah sebuah perusahaan yang bergerak khusus memproduksi barang-barang yang terbuat dari rubber, polyurethane, dan plastic injection moulding seperti suku cadang/sparepart. Pengelolaan data persediaan barang di perusahaan tersebut masih dikerjakan dengan cara mencatat data dengan menggunakan buku besar atau masih dilakukan secara manual, sehingga banyak dokumen yang rusak dan hilang yang dapat merugikan perusahaan dalam melakukan transaksi-transaksi. Oleh karena itu diperlukan suatu pengolaan data yang baik dan terkomputerisasi, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan lebih baik dan mempermudah pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar dari dalam gudang.Berdasarkan hal itu penulis di sini mengambil masalah di bagian persediaan barang.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode waterfall (analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaaan). Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan alat pemodelan berupa flowmap ( bagan alir dokumen) dfd (data flow diagram) dan teknik pengumpulan data obsevasi dan wawancara, sebagai pengembangan aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang suatu sistem informasi persediaan barang yang dapat mendukung segala aktifitas persediaan barang di CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi. Hasil dari penelitian ini adalah Dengan diterapkan Aplikasi Sistem Informasi Persediaan barang maka akan mempercepat dalam melakukan pengelolaan data barang dan pembuatan laporan.


(2)

v

CV.BUNYAMIN Innovate Technique is a special peripatetic company produce made goods of rubber, polyurethane, and moulding injection plastic like tribe reserve / sparepart. Management of stock data in the company still done by noting data by using general ledger or still conducted manually, so that many damage document and lose able to harm company in conducting transactions. therefore needed a computerized and good data processing, so that can submit information eminently and water down making of goods report enter and goods go out from within warehouse Pursuant to that thing is writer here take the problem of in part of stock..

Final projects writing uses waterfall method (analysis,design,coding,testing and maintenance). Metlod as used in this writing uses modeling of tool have the shepe of flowmap (diagram flows document), DFD (data flows diagram), and data collecting technique by Observation and interview, where as tool of data base application development uses visual basic 6.0.

Intention of this research is to design a stock information system able to support all stock activity in CV.BIT ( Bunyamin Innovate Technique) Cimahi. Result of from this research is applied by System Application Information Stock hence will quicken in doing/conducting management of goods data and making of report.


(3)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dengan semakin berkembang pesatnya kemajuan Teknologi di era globalisasi ini menuntut banyak perusahaan-perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi. Baik perusahaan kecil, menengah, maupun perusahan besar. Teknologi informasi merupakan sarana penunjang suatu perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kinerjanya, sehingga tujuan dan sasaran perusahaan tersebut dapat tercapai secara optimal. Salah satu sistem informasi yang merupakan alternatif suatu perusahaan dalam mendapatkan arus informasi yang diperlukan yaitu sistem informasi persediaan barang.

Sistem informasi ini dapat mendukung kegiatan operasional suatu perusahaan dan dapat megefisiensikan waktu yang dibutuhkan untuk pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang. Sistem informasi ini juga mempermudah bagian gudang untuk mengelola data stock barang masuk, barang keluar, dan stock minimum yang ada di gudang.

CV.Bunyamin Inovasi Teknik adalah sebuah perusahaan yang bergerak khusus memproduksi barang-barang yang terbuat dari rubber, polyurethane, dan plastic injection moulding seperti suku cadang/sparepart escalator, elevator, industri kayu, kulit, textile, dan pertambangan. Pengelolahan data persediaan barang di perusahaan tersebut masih dikerjakan dengan cara mencatat data dengan menggunakan buku besar atau masih dilakukan secara manual, sehingga


(4)

banyak dokumen yang rusak dan hilang yang dapat merugikan perusahaan dalam melakukan transaksi-transaksi. Oleh karena itu diperlukan suatu pengolahan data yang baik dan terkomputerisasi, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan lebih baik dan mempermudah pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar dari dalam gudang.Berdasarkan hal itu penulis di sini mengambil masalah di bagian persediaan barang. Dengan ini di harapkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kinerjanya sehingga tujuan dan sasaran perusahaan tersebut dapat tercapai secara optimal serta untuk menyimpan data atau dokumen penting lainnya yang harus di simpan dengan baik sehingga dalam penyajian informasi relative cepat dan akurat. Sehubungan dengan uraian di atas penulis termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai masalah persediaan barang bagi pihak – pihak yang membutuhkan dalam hal tersebut penulis mengambil judul “ SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV.BIT (BUNYAMIN INOVASI TEKNIK) CIMAHI” sebagai judul Tugas Akhir.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasikan dan dirumuskan masalah-masalah yang ada sebagai berikut :


(5)

1.2.1. Identifikasi Masalah

Ada pun identifikasi masalah yang telah dilihat dari uraian latar belakang diatas:

1. Kurang efektif dalam pengelolahan data barang yang masih dikerjakan dengan cara mencatat data menggunakan buku besar atau masih dilakukan secara manual.

2. Kurang efisiennya waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar dari dalam gudang.

1.2.2. Rumusan Masalah

Ada pun Rumusan masalah yang telah dilihat dari identifikasi masalah diatas:

1. Bagaimana agar pengelolaan data barang yang masih dikerjakan dengan cara mencatat data menggunakan buku besar atau masih dilakukan secara manual dapat dikerjakan dengan lebih efektif.

2. Bagaimana agar waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar lebih cepat dan efisien.

3. Bagaimana merancang sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik agar proses pengelolaan barang masuk dan barang keluar lebih efektif.


(6)

4. Bagaimana menguji sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik agar dapat di manfaatkan untuk proses pengelolaan persediaan barang.

5. Bagaimana mengimplementasikan sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik agar dapat dijalankan di perusahaan tersebut .

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian ini sebagai berikut :

1.3.1. Maksud

Maksud dari penulisan Tugas Akhir ini antara lain :

Maksud dilakukannya penelitian adalah untuk memenuhi syarat kelulusan program studi Diploma III Jurusan Manajemen Informatika UNIKOM.

1.3.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui struktur sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik yang sedang berjalan.

2. Untuk membuat suatu rancangan sistem inforamasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik.


(7)

3. Untuk menguji aplikasi sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik.

4. Untuk mengimplementasikan aplikasi sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi penulis diharapkan dengan penulisan tugas penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam pengaplikasian pengembangan perangkat lunak yang ada.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Bagi perusahaan diharapkan dapat mempermudah bagi pegawai maupun pihak - pihak yang membutuhkan khususnya pada bagian persediaan barang dalam membantu pekerjaan dan mendapatkan data serta informasi yang dibutuhkan.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini permasalahan yang dibahas


(8)

hanya mengenai yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data pesediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik, antara lain :

1. Pengelolaan data barang masuk dari bagian produksi ke bagian gudang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik.

2. Pengelolaan data barang keluar atas permintaan Customer dari bagian gudang ke bagian penjualan di CV.Bunyamin Inovasi Teknik.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut: 1.6.1 Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada CV.BIT(Bunyamin Inovasi Teknik) yang beralamat di jalan Pojok Utara Gg.karya muda II No.119B RT.04/RW.04 Cimahi 40524, Tlp: (022) 6654128 / Fax: (022) 6650016. 1.6.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini dilakukan pada bulan Maret 2010 sampai dengan penelitian selesai. untuk mempermudah dalam kegiatan pengerjaan laporan tugas akhir ini penulis membuat jadwal pengerjaan tugas akhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(9)

Tabel 1.1 jadwal penelitian Tugas Akhir

N

O

K

eg

ia

ta

n

Tahun 2010

Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Analisis dan rekayasa

System

i.Data primer : Observasi dan wawancara. ii.Data Sekunder: Dokumen-dokumen yang bersangkutan(PO,Daftar stok barang,dan SPK).

2.

Requirements analysis 3. Perancangan

4. coding 5. pengujian


(10)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhan akan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

2.1.1. Definisi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Dari kedua pendekatan di atas, penulis menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling


(11)

berintegrasi dan saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, menurut Jogiyanto (2005 : 1) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi antara lain sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sitem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.


(12)

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi informasi yang berguna.

7. Pengolahan Sistem

Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input) dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna. Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya.


(13)

Sub Sistem

Sub Sistem

Sub Sistem Sub Sistem

Input

Lingkungan luar

Interface

Boundary

Boundary

Boundary Pengelola

han output

Sumber :Jogiyanto H.M (2005 : 6)

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem juga dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, klasifikasi sistem menurut Jogiyanto H. M (2004 : 687) diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sistem tak


(14)

tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya.

2.2. Pengertian Informasi

Definisi informasi dari berbagai sumber sebagai berikut [http://blog.re.or.id/pengertian-informasi/ 23 Maret 2010] :

1. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.

2. Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 31) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

3. Menurut Jogiyanto (2005: 8) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Dari berbagai pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data ke dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.


(15)

2.2.1. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 10) kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),

tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance). John Burch dan Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.Akurat (accurate):

1. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness) berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.2. Siklus Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.

Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut. Adapun gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:


(16)

Sumber : Jogiyanto (2004 : 579)

Gambar 2.2 Siklus Informasi

2.3. Pegertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2004 : 697) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2004 : 697) system informasi dapat terdiri dari kompunen – komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu blok masukan (input blok), blok model (model blok), blok dasar data (database blok) dan blok kendali (control blok). Sebagai suatu sistem,


(17)

keenam blok tersebut masing- masing saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk dokumen dasar.

2. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem..

4. Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software),

dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program).

5. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.


(18)

6. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.3.2. Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut

1. Input (input), menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses.

2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.4. Pengertian Persediaan Barang

Persediaan barang adalah jumlah barang yang ada di gudang mencakup barang yang masuk dari produksi dan barang yang keluar ke penjualan. adapun pengertian barang masuk dan barang keluar, sebagai berikut:

1. Barang masuk adalah menyajikan informasi jumlah dan data barang persediaan yang masuk atau diterima digudang dalam satu periode tertentu. 2. Barang keluar adalah menyajkan informasi jumlah dan data barang persediaan yang didistribusikan dari gudang pada satu periode tertentu.


(19)

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

2.5.1 Microsoft SQL Server 2000

Pada tahun 1988, sebuah produk baru DBMS diumumkan dengan nama -yang agak sedikit membingungkan- Ashton Tate/Microsoft SQL Server. Meskipun tidak terdapat pada judul produk, Sybase tetap mendapat tempat pada informasi yang menyertai produk tersebut. Produk baru ini akan menjadi jembatan bagi Sybase DataServer untuk di-port ke OS/2, yang dipasarkan oleh Ashton Tate dan Microsoft. Ashton Tate menjanjikan dBASE IV akan tersedia dalam versi Server Edition yang akan menggunakan tools-tools dBASE IV sebagai client dan SQL Server sebagai tempat menyimpan datanya. Kemampuan client/server yang baru dari produk ini akan memberikan dBASE IV lebih dari sekedar paradigma file-sharing yang selama ini dimilikinya.

Ashton-Tate, Microsoft, dan Sybase saling bekerjasama untuk membuat SQL Server yang berjalan diatas OS/2. (Ini adalah pertama kalinya nama SQL Server dipakai. Sybase kemudian merubah nama produk DataServer untuk UNIX dan VMS menjadi Sybase SQL Server. Sekarang produk Database Server Sybase dikenal dengan nama Sybase Adaptive Server). Versi beta pertama dari Ashton-Tate/Microsoft SQL Server dirilis pada musim gugur 1988. Microsoft mematok harga yang "cukup" murah untuk versi pra-rilis ini, agar developer yang ingin mempelajari ataupun meng-evaluasi produk baru ini dapat segera menggunakannya tanpa harus


(20)

mempertimbangkan biaya yang harus dikeluarkannya. Produk baru ini dipasarkan dengan sebuah "bundled" yang dikenal dengan nama NDK (Network Development Kit) -yang dibuat dengan Bahasa C-, yang didalamnya terdapat semua komponen software yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi client/server yang berjalan pada sebuah jaringan komputer. Terdiri dari SQL Server, Microsoft LAN Manager dan OS/2 1.0.

[ http://www.gealgeol.com/SQL Server/22 Maret 2010 ].

2.5.2. Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan

Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda.

Sejarah BASIC di tangan Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi (BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic diimplementasikan sebagai gabungan keduanya.


(21)

Programmer yang menggunakan Visual Basic bisa memilih kode terkompilasi atau kode yang harus diinterpretasi sebagai hasil executable dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi bahasa mesin, DLL bernama MSVBVMxx.DLL tetap dibutuhkan. Namun karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (ia lebih cepat dari kalau kita pakai mode terinterpretasi).

Visual Basic merupakan bahasa yang mendukung OOP, namun tidak sepenuhnya. Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic, seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module.

Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki Interface tertentu. Visual Basic (VB) tidak bersifat case sensitif.

Visual Basic menjadi populer karena kemudahan desain form secara visual dan adanya kemampuan untuk menggunakan komponen-komponen

ActiveX yang dibuat oleh pihak lain. Namun komponen ActiveX memiliki

masalahnya tersendiri yang dikenal sebagai DLL


(22)

20

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat perusahaan

Sebelum perusahaan ini resmi menjadi sebuah CV yaitu pada tahun 1990 perusahaan ini hanya berbentuk PD.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) dan hanya mempunyai sedikit karyawan dan beberapa bagian saja. Dan selama beberapa tahun lamanya perusahaan ini berjalan dengan lancar tepatnya pada tahun 2000 perusahaan ini menjadi bentuk perusahaan yang resmi dengan nama CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) yang bergerak dalam bidang memproduksi barang-barang yang terbuat dari bahan rubber,polyurethane dan plastic injection moulding seperti suku cadang/sparepart escalator, elevator dan lain-lain dengan perkembangan teknologi yang demikian pesatnya merupakan tantangan untuk mampu berkarya semua ini dimungkinkan dengan adanya kemampuan dan keterampilan karyawan para tenaga ahli yang selalu menanggulangi tantangan betapapun sulitnya.


(23)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi dari perusahaan yang penulis melakukan penelitian sebagai berikut:

3.1.2.1. Visi CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

Menjadi perusahaan yang terbaik dibidang Produksi dan penjualan yang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para konsumen dan dapat mencapai tujuan suatu perusahaan.

3.1.2.2. Misi CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).mempunyai tujuan untuk berkompetensi dalam penyaringan dan pengembangan bisnis untuk mengedepankan kualitas sebaik mungkin dan untuk mengembangkan serta memuaskan pada pelayanan bersama dengan pelanggan atau konsumen.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan sangat penting bagi suatu perusahaan ataupun instansi, sebab dengan adanya struktur organisasi yang baik dan benar perusahaan atau instansi. Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang dapat memberikan informasi tentang bagaimana pola hubungan kerja, fungsi, tugas, tanggung jawab dan wewenang antar bagian-bagian yang ada dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi yang berjalan di CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) adalah sebagai berikut:


(24)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah Deskeripsi tugas pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik):

A. Pimpinan.

1. Bertanggung jawab dalam Mengambil keputusan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan strategi penjualan.

2. Mempersetujui dalam melakukan produksi dan bertanggung jawab penuh atas perusahan.

B. Bagian Penjualan.

1. Bertanggung jawab dalam melakukan penjualan sekaligus dalam melakukan pemasaran produk.

2. Melakukan evaluasi hasil penjualan/distribusi dan bekerjasama dengan distributor untuk meningkatkan volume penjualan.


(25)

C. Kepala Produksi:

1. Bertanggung jawab tentang produksi. 2. Mengawasi masalah pengemasan produksi. D. Assisten Kepala Produksi:

1. Bertanggung jawab langsung kepada kepala produksi. 2. Sebagai wakil dari kepala produksi.

E. Unit Produksi:

1. Yang melakukan terlaksananya kegiatan produksi. F. Kepala Gudang:

1. Menginventarisir produk-produk yang ada. 2. Melakukan pengecekan produk-produk yang ada. G. Assisten Kepala Gudang:

1. Bertanggungjawab langsung kepada kepala gudang. 2. Sebagai wakil dari kepala gudang jika berhalangan.

3.2. Metode Penelitian

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data – data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dimana desain studi yang digunakan adalah cross sectional karena penelitian yang diambil hanya


(26)

sewaktu-waktu saja, tidak harus terus - menerus serta menggunakan metode kualitatif (Wawancara).

Adapun tahapan menggunakan metode kualitatif (Wawancara) dalam penelitian ini, yaitu:

1. Tahap pengenalan/orientasi. Di dalam tahap ini dapat mengenal lokasi,objek penelitian,situasi dan kondisi lingkungan penelitian.

2. Tahap penggalian informasi yang mendalam. Tahap ini lebih terfokus pada masalah yang akan diteliti dengan menggunakan wawancara mendalam. 3. Tahap penyusunan hasil penelitian. Tahap ini dilakukan pengolahan, analisis, dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dari hasil penelitian.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Data Primer merupakan data yang didapat dari sumber informasi pertama yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Ini diperoleh melalui wawancara dengan staf kantor CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) yang dianggap tahu mengenai masalah


(27)

dalam penelitian. Dalam Melakukan Penelitian ini,pengumpulan dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :

A. Penelitian lapangan (Observasi).

Metode ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan dan kegiatan perusahaan guna mendapatkan keterangan yang akurat. adapun data yang didapat dari hasil penelitian lapangan ini adalah mengenai prosedur pengolahan data persediaan barang perusahaan pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) dimana prosedur tersebut masih ditulis tangan dan masih menggunakan buku besar belum menggunakan sistem komputerisasi sehingga dalam melakukan transaksi penjualan mengakibatkan kinerja perusahaan tidak efektif.

B. Wawancara (interview).

Wawancara merupakan pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang disampaikan langsung kepada sumber informasi dalam hal ini staf kantor pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik).

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumen)

Data Sekunder merupakan data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Data ini digunakan untuk mendukung infomasi primer yang diperoleh baik dari dokumen, buku bacaan,


(28)

internet, maupun observasi langsung ke lapangan. Data sekunder tersebut antara lain berupa: Surat pemesanan barang, laporan penjualan, surat jalan dan Kepustakaan (Literatur), yaitu : Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data meneliti data – data yang bersumber dari Buku – buku yang relevan serta hasil pencarian data di situs-situs internet yang berhubungan dengan judul.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sebuah sistem karena sebelum memulai pembuatan koding – koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Menurut Prof.Dr. Jogiyanto HM,MBA,Akt. (2010:53) dalam bukunya Analisis & Desain, menjelaskan bahwa: Pendekatan terstruktur ini dimulai dari awal tahun 1970. pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat- alat dan teknik – teknik yang dibutukan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M (2010:59) dalam bukunya Analisis & Desain, menjelaskan bahwa:


(29)

“Metodologi Pengem prosedur, konsep-kon akan digunakan untuk

Pengembangan sistem sistem informasi berb organisasi atau mema

Model air terjun (wat Mengambil kegiatan evolusi dan merepre seperti spesifikasi pe pengujian dan seterus

Sumber:Jogiyanto H.

embangan Sistem adalah metode-metode, p onsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-post uk mengembangkan suatu sistem informasi”.

tem didefinisikan sebagai aktivitas untuk men rbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (

anfaatkan kesempatan (opportunities) yang timb

aterfall) Biasa juga disebut siklus hidup perangk n dasar seperti spesifikasi, pengembangan, vali resentasikannya sebagai fase-fase proses yang persyaratan, perancangan perangkat lunak, impl usnya.

H.M (2010:59)

Gambar 3.2 Model Waterfall

prosedur-stulat yang

enghasilkan n (problem)

bul.

gkat lunak. alidasi, dan ng berbeda plementasi,


(30)

Keterangan Menurut gambar diatas alur dari Model Waterfall sebagai berikut:

1. Rekayasa perangkat lunak (system enginerring),melakukan pengumpulan data dan penetapan kebutuhan semua elemen system

2. Requirements analysis , melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performsi dan interfacing

3. Design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak,fungi dan interfacing

4. Coding ( imolementasi ), pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemprograman tertentu.

5. Testing ( pengujian ) , kegiatan untuk melakukan pengetesan program yang sudah dibuat apakah udah benar atau belum di uji dengan cara manual.jika testing sudah benar maka program boleh digunakan

6. Maintenance ( perawatan ) , menangani perangkat lunak yang sudah selesai supaya dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.


(31)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

a. Analisis

Analisis adalah mempelajari masalah – masalah yang timbul dan kemudian memperbaiki berbagai fungsi yang ada di dalam sistem berjalan agar lebih menjadi efektif dan efesien.

b. Perancangan

Perancangan adalah menentukan bentuk dari sistem yang akan di buat yang sesuai kebutuhan pemakai yang telah di analisis terlebih dahulu, termasuk di dalamnya input dan output sistem.

1. FlowMap

“Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian. Flowmap biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

2. Diagram Konteks

“Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum/global dari keseluruhan sistem yang ada.


(32)

Berdasarkan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa diagram konteks merupakan diagram yang menggambarkan sistem secara umum atau global.

3. DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Data Flow Diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa Data Flow Diagram adalah diagram untuk menggambarkan arus dari data sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

a. DFD Level 0/Zero (Overview Diagram)

“Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih rinci lagi disebut level 0 (overview diagram).

b. Diagram Rinci/Detail (Level Diagram)

“Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya.

Berdasarkan definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa diagram rinci merupakan diagram yang menjelaskan atau menguraikan proses secara lebih detail lagi dari dari proses yang ada di level 0.


(33)

4. Kamus Data

”Kamus Data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. dalam kamus data harus memuat hal-hal berikut:

“1. Nama Arus Data

Nama arus data dicatat pada kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu.

2. Alias

Untuk menyatakan nama lain dari element atau data store yang sebenarnya sama dengan data element atau data store yang telah ada.

3. Bentuk Data

Dipergunakan untuk mengelompokan kamus data ke dalam kegunaanya sewaktu perancangan sistem.

4. Arus Data

Menunjukan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju,keterangan arus data ini perluh dicatat di kamus data supaya memudakan mencari arus data ini di DFD.


(34)

5. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di kamus data. Maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan -keterangan tentang arus data tersebut.

6. Periode

Menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. periode perlu dicatat di kamus data karenah dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan – laporan dihasilkan.

7. Volume

Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.

8. Struktur data

Struktur data menunjukan harus data yang dicatat di kamus data terdiri dari item - item data apa saja.

Berdasarkan dari kedua definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa kamus data merupakan suatu bantuan yang berguna untuk kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.


(35)

5. Perancangan Basis Data

1. Normalisasi

“Proses normalisasi mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapatkan database optimal.

Pada proses normalisasi ini perlu dikenal terlebih dahulu mengenai definisi dari tahap-tahap normalisasi. Tahap-tahap normalisasi terdiri dari :

a. Bentuk tidak normal (Unnnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa saja data tidak lengkap atau

terduplikasi.

b. Bentuk normal ke satu (1NF /First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri-ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai dari field-field berupa atomic value.

c. Bentuk normal ke dua ( 2NF /Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/ primary key sehingga untuk membentuk


(36)

normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lainnya yang menjadi anggotanya. d. Bentuk normal ketiga (3NF / Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara menyeluruh. e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribute superkey. 2. Tabel Relasi

Menurut Jogiyanto H.M (2010:15) dalam buku Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa:

“Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain.sebagai berikut:

1. Relasi Satu ke satu (One-to-One)

Tingkat hubungan ini menunjukkan hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, dan hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.


(37)

Gambar 3.3 One to One

2. Relasi Satu ke Banyak atau Banyak ke Satu (On-to-Many atau Many-to-One)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu, tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya, satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

Gamabar 3.4 One to Many


(38)

3. Relasi Banyak-ke-Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya, dilihat dari sisi entitas yang pertama maupun dilihat dari sisi yang kedua.

Gambar 3.6 Many to Many

4. Kunci Elemen Data (Key)

Menurut Jogiyanto H.M (2010:15) dalam buku Analisis dan Desain, menjelaskan bahwa terdapat bermacam-macam jenis Key, antara lain:

1. Super Key, salah satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) dari suatu tabel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi entity/record dari tabel tersebut secara unik (tidak semua atribut dapat menjadi super key).

2. Candidate Key, tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain sehingga candidate key sudah pasti super key namun belum tentu sebaliknya.


(39)

3. Primary Key, salah satu atribut candidate key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 (tiga) kriteria yaitu key tersebut lebih natural untuk digunakan sebagai acuan, lebih sederhana, terjamin keunikannya.

4. Alternate key, setiap atribut candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key maka atribut-atribut tersebut dinamakan alternate key.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu perangkat lunak. Proses pengujian juga mempengaruhi masa penggunaan suatu perangkat lunak. Semakin rinci proses pengujian yang dilakukan, akan semakin lama rentang waktu yang diperlukan antara maintenance satu dan selanjutnya.

Pengujian perangkat lunak adalah pproses untuk memberikan informasi tentang kualitas produk yang diuji. Pengujian tidak terbatas pada, proses eksekusi sebuah program atau aplikasi dengan tujuan menemukan error.

Tujuan adanya pengujian perangkat lunak :

1. Tujuan langsung :

a. Identifikasi dan menemukan beberapa kesalahan yang mungkin ada dalam perangkat lunak yang diuji.

b. Setelah perangkat lunak dibetulkan, kesalahan diidentifikasi lagi dan dilakukan tes ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan.


(40)

c. Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal yang terbatas.

2. Tujuan tidak langsung :

Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive).

Ada dua macam pendekatan pengujian : 1. Black box (functionality) testing.

Pengujian Black box pengujian untuk mengetahui apakah semua fungsi perangkat lunak telah berjalan semestinya sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah didefinsikan. Pengujian ini terfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Metode Black Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Dapat mengidentifikasi kesalahan yang berhubungan dengan kesalahan fungsionalitas perangkat lunak yang tampak dalam kesalahan output. Software yang dibangun pada penelitian ini diuji dengan menggunakan jenis pengujian black box.

2. White box (structural) testing / glass box testing

Metode pengujian dengan menggunakan struktur kontrol program untuk memperoleh kasus uji pengujian untuk memperlihatkan cara kerja dari produk secara rinci sesuai dengan spesifikasinya. Basis Path adalah teknik uji coba


(41)

white box (Tom Mc Cabe). Kegunaan Basis Path untuk mendapatkan kompleksitas lojik dari suatu prosedur dan menggunakan ukuran ini sebagai petunjuk untuk mendefinisikan himpunan jalur yang akan diuji.


(42)

40

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang sedang berjalan saat ini pada bagian persediaan barang, sistem yang digunakan semuanya masih dilakukan secara manual atau tulis tangan di buku besar . Analisis sistem ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas dari cara kerja sistem tersebut, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya.

4.1.1 Analisis Dokumen

Analisis Dokumen digunakan untuk menganalisis dokumen – dokumen yang di gunakan dalam sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : SPB (Surat Pemesanan Barang)

Sumber : Customer

Periode pembuatan : Perpermintaan

Fungsi : Untuk pemesanan barang

Atribut : No.SPB, Tgl_pesanan, Nama_barang,

Kode_barang, Jumlah_pesan, Satuan,

Nama_customer, Alamat_customer,

Kode_customer, No.telpon_customer,


(43)

2. Nama Dokumen : SPK (Surat Perintah Kerja)

Sumber : Bag.Gudang

Periode pembuatan : Perpermintaan dan Perbulan

Fungsi : Untuk perintah memproduksi barang

Atribut : No.SPK, Tgl_barang_produksi, Nama_barang,

Kode_barang, Ukuran, Satuan, Jumlah_barang, Total_jumlah_barang.

3. Nama Dokumen : Surat Jalan

Sumber : Bag.Gudang

Periode pembuatan : Perbulan

Fungsi : Digunakan sebagai izin untuk mengantarkan

barang

Atribut : No.surat_jalan, Nama_barang, Kode_barang,

Jumlah_barang _keluar, Tgl_barang_keluar,

Nama_customer, Alamat_customer,

Kode_customer, No.telpon_customer,

FAX_customer.

4. Nama Dokumen : DBM ( Daftar Barang Masuk)

Sumber : Bag.Produksi

Periode pembuatan : Perbulan

Fungsi : Sebagai daftar data barang yang masuk ke gudang

perbulan

Atribut : No.Transaksi_masuk, Tgl_barang_masuk,


(44)

Jumlah_barang_masuk, Total_jumlah_barang, Ukuran, Satuan.

5. Nama Dokumen : DBP (Daftar Barang Produksi)

Sumber : Bag.Produksi

Periode pembuatan : perpermintaan

Fungsi : Sebagai daftar data barang yang masuk ke gudang

atas permintaan konsumen

Atribut : No.Transaksi_masuk, Tgl_barang_masuk,

Nama_barang, Kode_barang,

Jumlah_barang_masuk, Total_jumlah_barang,

Ukuran, Satuan.

6. Nama Dokumen : LBM (Laporan Barang Masuk)

Sumber : Bag.Gudang

Periode pembuatan : perbulan

Fungsi : Sebagai laporan barang masuk perbulan

Atribut : No.Transaksi_masuk, Tgl_barang_masuk,

Nama_barang, Kode_barang,

Jumlah_barang_masuk.

7. Nama Dokumen : LBK (Laporan Barang Keluar)

Sumber : Bag.Gudang

Periode pembuatan : perbulan

Fungsi : Sebagai laporan barang keluar perbulan

Atribut : No.Transaksi_keluar, Tgl_barang _keluar,


(45)

8. Nama Dokumen : Lap.Penjualan

Sumber : Bag.Gudang

Periode pembuatan : perbulan

Fungsi : Sebagai laporan untuk setiap transaksi penjualan

Atribut : No.transaksi_keluar, Nama_barang, Kode_barang,

Harga_total, Total_jumlah_barang.

9. Nama Dokumen : Kwitansi

Sumber : Bag.Penjualan

Periode pembuatan : pertransaksi

Fungsi : Sebagai penagihan pembayaran

Atribut : No.Transaksi_keluar, Tgl_barang _keluar,

Nama_barang, Kode_barang, Total_harga_barang.

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran document ( flowmap), prosedur sistem informasi persediaan barang di deskripsikan sebagai berikut :


(46)

1. Customer mengirimkan SPB (Surat Pemesanan Barang) sebanyak 1 rangkap ke bag.penjualan.

2. Dari bag.penjualan SPB (Surat Pemesanan Barang) tersebut di berikan ke bag.gudang untuk di cek apakah barang yang di pesan ada atau tidak.

3. Jika barang yang dipesan ada maka SPB (Surat Pemesanan Barang) akan dikembalikan ke bag.penjualan dan bag.gudang akan membuat surat jalan sebanyak 2 rangkap. yang diserahkan ke bag.penjualan .

4. Kemuadian bag.penjualan membuat kwitansi sebanyak 3 rangkap, 1 lembar kwitansi digunakan sebagai pembuatan lap.penjualan sebanyak 2 rangkap. 5. 1 lembar surat jalan,1 lembar kwitansi, 1 lembar lap.penjualan untuk

diarsipkan di bag.penjualan.

6. 1 lembar surat jalan dan 1 lembar kwitansi diserahkan kepada Customer sebagai tanda transaksi penjualan.

7. Jika barang yang dipesan tidak ada, maka bag.gudang membuat SPK (Surat Perintah Kerja) perpermintaan dan membuat SPK (Surat Perintah Kerja) perproduksi kemudian diserahkan ke bag.produksi.

8. Dari kedua SPK (Surat Perintah Kerja) tersebut bag.produksi membuat DBP (Daftar Barang Produksi) dan DBM (Daftar Barang Masuk) untuk diserahkan ke bag.gudang.

9. Kemudian bag.gudang akan memeriksa daftar barang beserta jumlah barang yang masuk ke gudang dan mencocokan keadaan fisik barang dengan daftar barang yang ada di DBP (Daftar Barang Produksi) dan DBM (Daftar Barang Masuk).


(47)

10.Setelah di ACC DBP (Daftar Barang Produksi) dan DBM (Daftar Barang Masuk) tersebut kemudian daftar barang di catat ke dalam buku stok barang dan diarsipkan.

11.Setelah satu bulan bag.gudang akan membuat LBM (Laporan Barang Masuk)

dan LBK (Laporan Barang Keluar) sebanyak 2 rangkap.

12.1 lembar LBM (Laporan Barang Masuk) dan 1 lembar LBK (Laporan Barang

keluar) diarsipkan di bag.gudang.

13.1 lembar LBM (Laporan Barang Masuk), 1 lembar LBK (Laporan Barang keluar), dan lap.penjualan diserahkan kepada pimpinan.

4.1.2.1. Flow Map

Untuk menjalankan prosedur sistem digunakan diagram prosedur yang terbentuk dari hasil analisis dokumen dan analisis prosedur. Diagram prosedur sistem dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :


(48)

Flowmap SI persediaan barang yang sedang berjalan.


(49)

Keterangan :

SPB : Surat pemesanan barang. SPK : Surat perintah kerja. DBM : Daftar barang masuk. DBP : Daftar barang produksi. LBM : Laporan barang masuk. LBK : Laporan barang keluar. 1 : Arsip DBM ACC,DBP ACC. 2 : Arsip LBM.

3 : Arsip LBK. 4 : Arsip buku stok. 5 : Arsip kwitansi. 6 : Arsip buku penjualan. 7 : Arsip lap.penjualan. 8 : Arsip surat jalan.

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram tingkat atas yaitu diagram global dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran dari entitas luar dan entitas dalam.


(50)

Gambar 4.2 Diagram konteks yang sedang berjalan

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD)

Digram alir data yaitu menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama, yang terjadi antara entitas yang terlibat dalam sistem informasi.


(51)

(52)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisa penulis terhadap sistem pengolahan data informasi yang sedang berjalan proses sistem persediaan barang di perusahaan tersebut sudah tertata dengan rapi, tapi masih ada kekurangan, Setelah mengetahui sistem yang ada saat ini, penulis meyimpulkan bahwa :

Table 4.1 Evaluasi Sistem

No Permasalahan Penyelesaian

1

Kurang efektif dalam

pengelolahan data yang

masih dikerjakan dengan

cara mencatat data

menggunakan buku besar atau masih dilakukan secara manual.

Membuat sistem informasi

persediaan barang menjadi

terkomputerisasi, sehingga data-data yang rusak dan hilang bisa di minimalisir.

2

Kurang efisiennya waktu

yang dibutuhkan untuk

proses pembuatan laporan barang masuk dan barang keluar dari dalam gudang.

Dengan adanya komputerisasi Dapat mempermudah pembuatan laporan barang masuk dan barang

keluar sehingga tidak akan


(53)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penulis akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1 Tujuan Peracangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu :

1. Memperbaiki pengelolahan data yang masih di kerjakan secara manual menjadi komputerisasi.

2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data dan

pembuatan laporan secara benar dan tepat waktu.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang di usulkan

Adapun gambaran umum sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Perancangan prosedur (Flow Map, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data).

2. Perancangan basis data (Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File, Kodifikasi).


(54)

4.2.3 Perancangan prosedur yang Di Usulkan

Dalam perancangan prosedur ini meliputi flow map, diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan program dan memudahkan dalam menganalisa alur dokumen.

4.2.3.1 Flow Map

Pada dasarnya flow map sistem yang diusulkan oleh penulis, dalam sistem yang telah berjalan sebelumnya tidak jauh berbeda. Hanya untuk membedakan antara sistem yang sedang berjalan dengan yang diusulkan terletak dalam tata cara proses penginputan data dan penyimpanannya, yaitu dari sistem manual menjadi sistem komputerisasi.


(55)

Gambar 4.4 Flowmap system yang diusulkan

Keterangan : Data base:

SPB : Surat pemesanan barang. Tabel stok barang. Tabel SPK.

SPK : Surat perintah kerja. Tabel barang masuk. Tabel detail SPK.

LBM : Laporan barang masuk. Tabel detail barang masuk. Tabel customer.

LBK : Laporan barang keluar. Tabel barang keluar. Tabel detail barang


(56)

4.2.3.2 Diagram Konteks yang di usulkan

Diagram konteks ini sering juga disebut data alir diagram level 0. Gambar di bawah ini adalah gambar diagram konteks usulan program persediaan barang di CV.Bunyamin inovasi Teknik.

Gambar 4.5 Diagram konteks yang diusulkan

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Berdasarkan flow map yang telah diusulkan maka DFD yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(57)

Gambar 4.6 DFD yang diusulkan

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data (Data Dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan - kebutuhan informasi dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mengidentifikasi data yang mengalir dari sistem dengan lengkap, kamus data tersebut adalah sebagai berikut :

Dalam kamus data ini ada beberapa dokumen yaitu :


(58)

Alias : SPB tidak ada.

Arus data : Proses1.0 – Proses2.0, Proses1.0 – Proses8.0.

Atribut :No.SPB,Tgl_pesanan,Nama_barang,Kode_barang,

Jumlah_pesan,Satuan,Nama_customer,Alamat_cust omer,Kode_customer,No.telpon_customer,FAX_cu stomer.

2. Nama arus data : Surat jalan.

Alias : -

Arus data : Proses6.0 – Customer.

Atribut :No.surat_jalan,Nama_barang,Kode_barang,

Jumlah_barang_keluar,Tgl_barang_keluar,

Nama_customer,Alamat_customer, Kode_customer, No.telpon_customer, FAX_customer.

3. Nama arus data : Kwitansi.

Alias : -

Arus data : Proses7.0 – Customer.

Atribut :No.Transaksi_keluar,Tgl_barang_keluar,

Nama_barang, Kode_barang, Total_harga_barang.

4. Nama arus data : Laporan barang masuk (LBM).

Alias : -

Arus data : Proses4.0 – Pimpinan.

Atribut :No.Transaksi_masuk,Tgl_barang_masuk,


(59)

5. Nama arus data : Laporan barang keluar (LBK).

Alias : -

Arus data : Proses4.0 – Pimpinan.

Atribut :No.Transaksi_keluar,Tgl_barang_keluar,

Total_jumlah_barang, Nama_barang, Kode_barang.

6. Nama arus data : Data Barang.

Alias : -

Arus data : F.stok barang – Proses1.0 , F.stok barang –

Proses9.0, Proses3.0 – F.stok barang, Proses2.0 – F.stok barang.

Atribut :Nama_barang,Kode_barang,Tgl_stok_barang,

Total_stok,Ukuran,Satuan,Harga,Jumlah_barang_m asuk, Jumlah_barang_keluar.

7. Nama arus data : Laporan penjualan.

Alias : -

Arus data : Proses5.0 – Pimpinan.

Atribut :No.transaksi_keluar, Nama_barang, Kode_barang,

Harga_total, Total_jumlah_barang.

8. Nama arus data : Data SPK.

Alias : Data detail SPK.

Arus data : F.SPK – Produksi, F.SPK – Proses3.0, Proses9.0


(60)

SPK, Proses9.0 – F.detail SPK, F.detail SPK – Proses3.0.

Atribut :No.SPK,Tgl_barang_produksi,Nama_barang,

Kode_barang,Ukuran,Satuan,Jumlah_barang, Total_jumlah_barang.

9. Nama arus data : Data barang masuk.

Alias : Data detail barang masuk.

Arus data : Proses3.0 – F.barang_masuk, Proses3.0 –

F.detail_barang_masuk.

Atribut :No.Transaksi_masuk,Tgl_barang_masuk,

Nama_barang,Kode_barang,Jumlah_barang_masuk, Total_jumlah_barang, Ukuran, Satuan.

10.Nama arus data : Data barang keluar.

Alias : Data detail barang keluar.

Arus data : Proses2.0 – F.barang_keluar, F.barang_keluar –

Proses4.0, F.barang_keluar – Proses5.0,

F.barang_keluar – Proses6.0, F.barang_keluar – Proses7.0, F.detail_barang_keluar – Proses4.0,

F.detail_barang_keluar – Proses5.0,

F.detail_barang_keluar – Proses6.0,

F.detail_barang_keluar – Proses7.0.

Atribut :No.Transaksi_keluar,Tgl_barang_keluar,


(61)

Jumlah_barang_keluar,Nama_barang,Kode_barang, Ukuran,Satuan,Harga_total,Nama_customer,

Alamat_customer,Kode_Customer,No.telpon_custo mer, FAX_customer.

4.2.4 Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Basis data didefinisikan sebagai kumpulan data yang berupa suatu penyampaian informasi yang lengkap dengan jenis record yang mempunyai spesifikasi yang sama, sedangkan yang dimaksud dengan record adalah kumpulan data yang berisikan field-field yang berbeda, jumlah record pada umumnya terbatas.

Perancangan basis data dapat diartikan yaitu menciptakan atau merancang kumpulan data yang terhubung dan disimpan secara bersama-sama. Basis data itu sendiri dapat diartikan sebagai:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan satu sama lain.

2. Kumpulan data yang disimpan secara bersama-sama untuk memenuhi


(62)

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengindefikasikan tabel kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

1. Bentuk UnNormal

{ No.SPB, Tgl_pesanan, Nama_barang, Kode_barang, Jumlah_pesan, Satuan, Nama_customer, Alamat_customer, Kode_customer, No.telpon_customer, FAX_customer, No.surat_jalan, Nama_barang, Kode_barang, Jumlah_barang

_keluar, Tgl_barang _keluar, Nama_customer, Alamat_customer,

Kode_customer, No.telpon_customer, FAX_customer, No.Transaksi_keluar, Tgl_barang _keluar, Nama_barang, Kode_barang, Total_harga_barang, No.Transaksi_masuk, Tgl_barang_masuk, Nama_barang, Kode_barang,

Jumlah_barang_masuk, No.Transaksi_keluar, Tgl_barang _keluar,

Total_jumlah_barang, Nama_barang, Kode_barang, Nama_barang,

Kode_barang, Tgl_stok_barang, Total_stok, Ukuran, Satuan, Harga,

Jumlah_barang_masuk, Jumlah_barang_keluar, No.transaksi_keluar,

Nama_barang, Kode_barang, Harga_total, Total_jumlah_barang, No.SPK,

Tgl_barang_produksi, Nama_barang, Kode_barang, Ukuran, Satuan,

Jumlah_barang, Total_jumlah_barang, No.Transaksi_masuk,

Tgl_barang_masuk, Nama_barang, Kode_barang, Jumlah_barang_masuk, Total_jumlah_barang, Ukuran, Satuan, No.Transaksi_keluar, Tgl_barang _keluar, Total_jumlah_barang, Total_harga_barang, Jumlah_barang _keluar,


(63)

Nama_barang, Kode_barang, Ukuran, Satuan, Harga_total, Nama_customer, Alamat_customer, Kode_Customer, No.telpon_customer, FAX_customer. } 2. Bentuk Normal Ke -1

Pada bagian ini dilakukan penghilanggan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel.

{ No.SPB, Tgl_pesanan, Nama_barang, Kode_barang, Jumlah_pesan, Satuan, Nama_customer, Alamat_customer, Kode_customer, No.telpon_customer, FAX_customer, No.surat_jalan, Jumlah_barang_keluar, Tgl_barang_keluar,

No.Transaksi_keluar, Total_harga_barang, No.Transaksi_masuk,

Tgl_barang_masuk, Jumlah_barang_masuk, Total_jumlah_barang,

Tgl_stok_barang, Total_stok, Ukuran, Harga, No.SPK, Tgl_barang_produksi, jumlah_barang. }

3. Bentuk Normal Ke -2

Bentuk Nomal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya, berikut bentuk dari normal kedua.

Barang ={ Kode_barang*, Nama_barang, Total_stok,

Ukuran, Satuan, Harga. }

Customer ={ Kode_customer*, Nama_customer,

Alamat_customer, No.telpon_customer,

FAX_Customer. }

Barang masuk ={ No.transaksi_masuk*, Tgl_barang_masuk,


(64)

Barang keluar ={ No.transaksi_keluar*, Kode_customer** ,

Total_jumlah_barang, Total_harga_barang,

Tgl_barang_keluar }

SPK ={ No.SPK*, Tgl_barang_produksi,

Total_jumlah_barang.}

Pesanan ={ No.SPB*, kode_customer**,

No.transaksi_keluar**, Tgl_SPB }

4. Bentuk Normal Ke-3

Bentuk Nomal ketiga didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya, berikut bentuk dari normal ketiga.

Barang ={ Kode_barang*, Nama_barang, Total_stok,

Ukuran, Satuan, Harga. }

Customer ={ Kode_customer*, Nama_customer,

Alamat_customer, No.telpon_customer,

FAX_Customer. }

Barang masuk ={ No.transaksi_masuk*, Tgl_barang_masuk,

Total_jumlah_barang. }

Detail barang masuk ={ No.transaksi_masuk**, Kode_barang**,

Jumlah_barang_masuk }

Barang keluar ={ No.transaksi_keluar*, Kode_customer** ,

Total_jumlah_barang, Total_harga_barang,


(65)

Detail barang keluar ={ No.transaksi_keluar**, Kode_barang**, Jumlah_barang_keluar, harga_total }

SPK ={ No.SPK*, Tgl_barang_produksi,

Total_jumlah_barang.}

Detail SPK ={ Kode_barang**, No.SPK**, Jumlah_barang }

Pesanan ={ No.SPB*, kode_customer**,

No.transaksi_keluar**, Tgl_SPB }

Detail pesanan ={ No.SPB**, Kode_barang**, Jumlah_pesan }

4.2.4.2. Relasi Tabel

Relasi tabel adalah hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas yang lainnya. Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen-elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file yang untuk menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk mengakses data item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah di modifikasi. Relasi antar tabel untuk sistem informasi persediaan barang adalah sebagai berikut :


(66)

(67)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah bentuk bagan yang menggunakan relasi entitas suatu informasi. Entitas relasi diagram dibuat dengan menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Derajat keterhubungan antar entitas pada suatu relasi tersebut dengan kardinalitas. Terdapat tiga jenis kardinalitas diantaranya:

1. 1-1 : Menunjukan hubungan satu ke satu

2. 1-N : Menunjukan hubungan satu ke banyak

3. N-N : Menunjukan hubungan banyak ke banyak

Untuk lebih jelas ERD sistem informasi persediaan adalah sebagai berikut:


(68)

4.2.4.4. Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu struktur file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan sehingga memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file ini menentukan struktur fisik database yang menunjukan struktur dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi data-data item yang terdaftar pada sebuah record file yang dipakai untuk sistem informasi persediaan barang di CV.Bunyamin Inovasi Teknik adalah sebagai berikut:

1. Barang Masuk

Nama : Barang Masuk

Deskripsi : file penyimpanan data barang masuk

Primary Key : No.transaksi masuk

Tabel 4.2 Struktur file barang masuk

No Nama Field Type Size Ket

1. No.transaksi masuk Numeric 12 Primery key

2. Tgl barang masuk Date/Time - Atribut

3. Total jumlah barang integer - Atribut

2. Detail barang masuk

Nama : Detail Barang Masuk

Deskripsi : file penyimpanan data detail barang masuk


(69)

Tabel 4.3 Struktur file detail barang masuk

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.transaksi masuk Numeric 12 Foreign key

2 Kode barang Character 10 Foreign key

3 Jumlah barang masuk integer - Atribut

3. Barang

Nama : Barang

Deskripsi : file penyimpanan data stok barang

Primery Key : Kode Barang

Tabel 4.4 Struktur file barang.

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Kode Barang Character 10 Primery Key

2 Nama Barang Text 20 Atribut

3 Total Stok integer - Atribut

4 Ukuran Numeric 9 Atribut

5 Satuan integer - Atribut

4. Barang Keluar

Nama : Barang Keluar

Deskripsi : file penyimpanan data barang keluar

Primery key : No.transaksi keluar

Tabel 4.5 Struktur file barang keluar

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.transaksi keluar Numeric 10 Primery Key

2 Tgl barang keluar Date/Time - Atribut

3 Total jumlah barang integer - Atribut

4 Total harga barang integer - Atribut


(70)

5. Detail barang Keluar

Nama : Detail Barang Keluar

Deskripsi : file penyimpanan data detail barang keluar

Primery Key : -

Tabel 4.6 Struktur file detail barang keluar

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.transaksi keluar Numeric 10 Foreign key

2 Kode barang Character 10 Foreign key

3 Jumlah barang keluar integer - Atribut

4 Harga total integer - Atribut

6. Customer

Nama : Customer

Deskripsi : file penyimpanan data customer

Primery Key : Kode Customer

Tabel 4.7 Struktur file customer

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 Kode customer Character 10 Primery Key

2 Nama customer Text 20 Atribut

3 Alamat customer Text 25 Atribut

4 No.telepon customer Numeric 14 Atribut

5 FAX customer Numeric 10 Atribut

7. Pesanan

Nama : Pesanan

Deskripsi : file penyimpanan data pesanan barang


(71)

Tabel 4.8 Struktur file pesanan

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.SPB Numeric 10 Primery Key

2 Tgl SPB Date/Time - Atribut

3 Kode customer Character 10 Foreign key

4 No.transaksi keluar Numeric 10 Foreign key

8. Detail Pesanan

Nama : Detail Pesanan

Deskripsi : file penyimpanan data

Primery Key : -

Tabel 4.9 Struktur file detail pesanan

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.SPB Numeric 10 Foreign key

2 Kode barang Character 10 Foreign key

3 Jumlah pesanan integer - Atribut

9. SPK

Nama : SPK

Deskripsi : file penyimpanan data SPK

Primery Key : No.SPK

Tabel 4.10 Struktur file SPK

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.SPK Numeric 10 Primery Key

2 Tgl barang produksi Date/Time - Atribut

3 Total jumlah barang integer - Atribut

10.Detail SPK

Nama : Detail SPK


(72)

Primery Key : -

Tabel 4.11 Struktur file detail SPK

No Nama data / field Type Size Keterangan

1 No.SPK Numeric 10 Foreign key

2 Kode barang Character 10 Foreign key

3 Jumlah barang integer - Atribut

4.2.4.5. Kodifikasi

Kodifikasi merupakan suatu proses mempermudah dalam

pengelompokan dan pemrosesan data yang terdapat dalam basis data, selain itu, juga dapat menghindari dari kesalahan dalam penginputan data. Kodifikasinya adalah sebagai berikut:

1. Field Kunci : Kode barang

Contoh : UR0001

Ket : UR= Jenis barangnya Urethane. 0001= nomor urut barang.

XX -

Nomor urut Barang Jenis Barang XXXX


(73)

2. Field Kunci : Kode customer

Contoh : YM0001

Ket : YM= Nama customernya Yamaha. 0001= nomor urut barang.

3. Field Kunci : Kode barang masuk

Contoh : BM0001

Ket : BM= Barang masuk. 0001= nomor urut barang.

4. Field Kunci : Kode barang keluar

XX - XXXX

Nomor urut Barang Nama customer

-

XX XXXX

Nomor urut Barang Barang masuk

-

XX XXXX

Nomor urut Barang Barang keluar


(74)

Contoh : BK0001 Ket : BK = Barang keluar.

0001= nomor urut barang.

5. Field Kunci : Kode SPK

Contoh : UR0001

Ket : SPK= Surat perintah kerjanya. 0001= nomor urut SPK.

6. Field Kunci : Kode SPB

Contoh : PO0001

Ket : PO = Pemesanan.

0001= nomor urut pemesanan. -

XX XXXX

Nomor urut SPK SPK

XX - XXXX

Nomor urut pemesanan PO


(75)

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat maka akan dibuatkan suatu aplikasi program yang berisikan tentang perancangan input dan output yang dijadikan acuan oleh pemakai (user) dalam menjalankan program yang telah dibuat.

4.2.5.1. Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program untuk memudahkan pemakai dalam menjalankan program komputer sehingga pada saat menjalankan program komputer, user tidak mengalami kesulitan dalam memilih menu-menu yang diinginkan. Pada perancangan ini dibuat menu yang dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu tersebut. Adapun menu tersebut dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:


(76)

Gambar 4.9 Struktur menu

4.2.5.2. Perancangan Input

Rancangan masukan yaitu desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan masukan data ini harus dapat memberikan penjelasan dari pemakai, baik dari bentuk maupun dari masukan -masukan yang harus di isi. Untuk lebih jelasnya bentuk dapat di lihat seperti berikut :


(77)

1. Tampilan Form Login

Untuk melakukan login, isi data login dan klik tombol OK, jika berhasil maka form utama akan memunculkan bar sesuai hak akses yang telah ditentukan. Rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.10 Form Login

2. Tampilan Form Utama

Tampilan menu utama program merupakan sebuah rancangan tampilan utama untuk semua pengguna status user. Rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :


(78)

3. Tampilan Form Barang

Digunakan untuk mengisi data Barang, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.12 Form Barang

4. Tampilan Form Customer

Digunakan untuk mengisi semua data Customer, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :


(79)

! " #

Gambar 4.13 Form Customer

5. Tampilan Form Barang Masuk

Digunakan untuk mengisi data Barang Masuk, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :


(80)

6. Tampilan Form Barang Keluar

Digunakan untuk mengisi data barang Keluar, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.15 Form Barang Keluar

7. Tampilan Form SPK

Digunakan untuk mengisi data Barang yang akan di produksi, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :


(81)

8. Tampilan Form Pesanan

Digunakan untuk mengisi data Pesanan Customer, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut:

Gambar 4.17 Form Pesanan

9. Tampilan Form LBM

Digunakan untuk mencetak Laporan Barang Masuk, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :


(82)

# $ % & #

$$

& '

Gambar 4.18 Form LBM

10. Tampilan Form LBK

Digunakan untuk mencetak Laporan Barang Keluar, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :

# $ &

#

$$

& '


(83)

11. Tampilan Form LSB

Digunakan untuk mencetak Laporan Stok Barang, rancangan tampilan form ini adalah sebagai berikut :

# & $

#

$$

& '

Gambar 4.20 Form LSB

4.2.5.3. Perancangan Output

Rancangan keluaran yaitu informasi yang di hasilkan oleh sistem berupa laporan dari hasil proses masukan yang di terima oleh sistem informasi. Adapun bentuk tampilan keluaran berupa laporan-laporan seperti yang dijelaskan dibawah ini:

1. Perancangan output LBK

Berikut ini beberapa gambar dari perancangan output laporan Barang Keluar yaitu untuk membuat laporan seluruh, laporan pertanggal, dan laporan perpriode berikut tampilannya :


(84)

Gambar 4.21 Tampilan laporan barang keluar

2. Perancangan output LBM

Berikut ini beberapa gambar dari perancangan output laporan Barang Masuk yaitu untuk membuat laporan seluruh, laporan pertanggal, dan laporan perpriode berikut tampilannya :


(85)

83

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Tujuannya dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak memiliki kualitas yang baik yaitu mampu untuk mempersentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

5.1.1. Rencana Pengujian

Rencana dari Pengujian Program akan meliputi : 1. Pengujian login user.

2. Pengujian pengisian data masukan data pengguna 3. Pengujian pengisian data masukan Customer 4. Pengujian pengisian data masukan Stok barang

5. Pengujian pengisian data masukan transaksi Barang masuk 6. Pengujian pengisian data masukan transaksi Barang keluar 7. Pengujian pengisian data masukan transaksi Pemesanan 8. Pengujian pengisian data masukan transaksi SPK


(1)

4. ERD (Entity Relationship Diagram)

No Gambar Nama Keterangan

1 Penghubung antar

entitas

Menunjukan kegiatan/kerja yang dilakukan oleh orang, mesin dan komputer

2 Entity Menunjukan entitas/entity


(2)

vi

KATA PENGANTAR

Assammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilah segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir jenjang Diploma III Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

“SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG PADA CV.BIT (BUNYAMIN INOVASI TEKNIK) CIMAHI”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Tugas Akhir ini banyak memiliki kekurangan dan masih jauh dari sempurna, karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan dan wawasan yang Penulis miliki. Dan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis tidak dapat menyelesaikannya tanpa adanya dorongan, bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga Penulis merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Untuk itu Penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.


(3)

2. Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastra Prawira, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

3. Dadang Munandar,SE,M.Si, Selaku ketua Jurusan Manajemen Informatika. 4. Wartika S,Kom,MT selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan dan

semangat dari awal penulis masuk kuliah sampai penyusunan laporan tugas akhir ini.

5. Sintya Sukarta,ST.,MT. selaku Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berharga bagi Penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.

6. Pak Ono, selaku Pimpinan pada CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi dan Para Pegawai CV.BIT (Bunyamin Inovasi Teknik) Cimahi yang telah meluangkan waktu dan memberikan bantuan serta arahan yang begitu berharga dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Untuk Ayah dan Ibuku yang selalu memberikan dukungan do’a, moril, serta materil kepada penulis, dan juga untuk kakak - kakakku serta adikku yang penulis sayangi untuk dukungan dan bantuannya.

8. Khusus buat adikku kamelia yang penulis sayangi yang telah memberi banyak dukungan buat penulis baik dukungan secara moril ataupun materil. 9. Buat teman-teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang

telah berjuang bersama-sama dalam penyusunan laporan tugas akhir ini sampai dengan selesai.

10. Buat para sohibku yang selalu memberi dukungan kepada penulis dari awal hingga akhir perjuangan ini.


(4)

viii

Dengan pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih begitu terbatas, mungkin dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh kurang sempurna. Namun dibalik itu semua penulis berkeyakinan bahwa kiranya dalam penyusunan laporan tugas akhir ini akan memberi manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Selanjutnya segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tulus.

Bandung, Juli 2010

HAMBALI Nim 10907116


(5)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI

PERSEDIAAN BARANG PADA CV.BIT(BUNYAMIN INOVASI TEKNIK) CIMAHI

HAMBALI NIM 1.09.07.116

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Akhir pada tanggal:

Menyetujui, Pembimbing

Sintya Sukarta,S.T.,M.T NIP 4127.70.26.015

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ketua Program Studi Manajemen Informatika


(6)