2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Supervisi
Keperawatan a.
Faktor Pengetahuan perawat
1 Definisi Pengetahuan knowledge merupakan hasil tau setelah
seseorang melakukan penginderaan suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yakni
indera penglihatan, indera penciuman, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari mata dan
telinga dan pengetahuan merupakan domain kognitif dalam melakukan tindakan Notoatmodjo, 2012.
Kraiger 1993, dalam Notoatmodjo, 2012 membagi knowledge menjadi dua bagian yang saling berhubungan,
yaitu: a Theoritical Knowledge
Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas
dan tanggung jawab, informasi-informasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh baik secara formal
sekolah, universitas maupun
dari non formal
pengalaman-pengalaman. b Practical Knowledge
Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk memahami bagaimana dan kapan karyawan
bersikap dan bertindak dalam menghadapi berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja berdasarkan dari
pengetahuan secara teori maupun dari pengalaman- pengalaman yang terjadi.
2 Domain Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2012 menyatakan pengetahuan yang
tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : a Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat recall terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima, jadi “tahu” adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kata kerja untuk mengukur apakah orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara
lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan. b Memahami Comprehension
Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui
dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi, harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c Aplikasi Application Aplikasi
diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi atau yang sebenarnya. Aplikasi ini bisa diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain
d Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjalankan
materi obyek ke dalam komponen tetapi masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat
dilihat dari penggunaan
kata-kata kerja
dengan menggunakan
membuat bagan, membedakan,
memisahkan, mengelompokan dan sebagainya. e Sintesis Synthetis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan dan menghubungkan bagian-bagian di dalam
suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formula
baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori-teori
atau rumusan-rumusan yang telah ada.
f Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian terhadap suatu evaluasi didasari suatu kinerja
yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
b. Faktor motivasi kerja