xxv membandingkan antara besarnya penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan
untuk proses produksi. Apabila nilai RC rasio 1, berarti usaha sudah efisien dan apabila RC rasio
≤ 1, berarti usaha belum efisien Soekartawi, 1995. Kerangka teori pendekatan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Skema Kerangka Teori Pendekatan Masalah Analisis Usaha Industri Jenang kudus “PJ. Muria”di Kabupaten Kudus
D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Jenang Kudus adalah makanan khas kota Kudus yang terbuat dari paduan
bahan baku tepung beras ketan, gula, santan kelapa, wijen, vanili, aroma rasa essence dan kacang.
2. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan dalam usaha pembuatan
jenang kudus yang terdiri dari total biaya tetap dan total biaya variabel, dinyatakan dalam rupiah.
Usaha Industri Jenang kudus “PJ. Muria”di Kabupaten Kudus Masukan input
Proses Produksi Keluaran Output
Biaya Tetap a.
Tenaga kerja tetap b.
THR c.
Pajak d.
Retribusi e.
Penyusutan alat Biaya Variabel
a. Tenaga kerja
tidak tetap b.
THR c.
Bahan baku d.
Bahan penunjang e.
Bahan bakar f.
Transportasi g.
Listrik h.
Kemasan Biaya Total
Penerimaan Total
Analisis Usaha a.
Keuntungan b.
Efisiensi c.
Risiko
Risiko pasar
Risiko harga Risiko produksi
xxvi 3.
Biaya tetap adalah biaya tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi terdiri dari biaya tenaga kerja tetap, tunjangan hari raya THR,
pajak, retribusi dan penyusutan alat yang dinyatakan dalam rupiah. 4.
Biaya variabel adalah biaya yang tergantung besar kecilnya produksi jenang kudus terdiri dari biaya tenaga kerja tidak tetap, tunjangan hari
raya THR, biaya bahan baku, bahan penunjang, biaya bahan bakar, biaya transportasi, biaya listrik, dan biaya kemasan yang dinyatakan
dalam rupiah. 5.
Tenaga kerja tetap meliputi tenaga kerja dalamkeluarga, penjaga tokokios dan tenaga kerja cleaning service, sedangkan tenaga kerja tidak
tetap adalah tenaga kerja pembuatanproduksi, pengemasan dan pemasaran yang dinyatakan dalam rupiah.
6. Penerimaan adalah hasil kali antara produksi yang terjual dengan harga
per satuan produk, dinyatakan dalam rupiah. 7.
Keuntungan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dinyatakan dalam rupiah.
8. RC adalah perbandingan antara penerimaan dan total biaya yang
dikeluarkan produsen. 9.
Risiko adalah penyimpangan variasi hasil pengembalian dari yang ditetapkan, yang terdiri dari risiko produksi, risiko harga dan risiko pasar.
E. Pembatasan Masalah