B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dirumuskan masalah yaitu: Bagaimanakah penegakan hukum terhadap
Pelaku Tindak Pidana Peredaran Narkotika di dalam Lembaga Permasyarakatan Klas II A Wirogunan?
C. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan Rumusan Masalah, tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui penegakan hukum terhadap
Pelaku Tindak Pidana Peredaran Narkotika di dalam Lembaga Permasyarakatan Klas II A Wirogunan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian meliputi: 1.
Manfaat Teoritis Bagi ilmu pengetahuan hasil penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu Hukum pada umumnya dan di bidang Hukum yang berkaitan dengan Tindak Pidana Narkotika pada
khususnya. 2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Pemerintah bermanfaat untuk memberikan masukan dalam menilai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku saat ini agar
disesuaikan dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat. Saran dan penilaian terhadap isi Peraturan Perundang-undangan
tersebut selanjutnya dapat dijadikan masukan apabila akan dilakukan revisi Peraturan Perundang-undangan.
b. Bagi Badan Narkotika Nasional bermanfaat untuk memberikan
masukan dalam memenuhi tanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya dalam hal pencegahan dan pemberantasan narkotika.
c. Bagi Masyarakat bermanfaat untuk memberikan ilmu pengetahuan
mengenai narkotika serta dampak narkotika dan memberikan arahan agar tidak melakukan tindak pidana peredaran maupun
penyalahgunaan narkotika. d.
Bagi penulis bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai narkotika dalam hal penegakan hukum terhadap pelaku
tindak pidana
peredaran narkotika
di dalam
lembaga permasyarakatan. Selain itu kegiatan pembahasan dan penelitian
ini menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum.
E. Keaslian Penelitian
Penulisan hukum atau skripsi dengan judul Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Peredaran Narkotika Di Dalam Lembaga
Permasyarakatan Klas II A Wirogunan dijamin keasliannya dan bukan hasil plagiasi dari karya tulis orang lain. Berikut beberapa penelitian yang
pembahasannya berkaitan dengan Penegakan Hukum Terhadap Pelaku
Tindak Pidana
Peredaran Narkotika
Di Dalam
Lembaga Permasyarakatan:
1. PURNAMASARI R Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Tahun
2011, menulis skripsi dengan judul Tinjauan Kriminologis Terhadap Tindak
Pidana Peredaran
Narkotika Di
Dalam Lembaga
Permasyarakatan Klas 1 Kota Makassar a. Rumusan Masalah :
1 Faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi terjadinya Tindak
Pidana Peredaran Narkoba di Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Kota Makassar?
2 Bagaimanakah upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi Tindak Pidana Peredaran Narkotika di Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Kota Makassar?
b. Tujuan Penelitian : 1
Untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi tindak pidana peredaran narkoba di dalam Lembaga Permasyarakatan
Klas 1 Kota Makassar. 2
Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana peredaran narkoba di dalam
Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Kota Makassar.
c. Hasil Penelitian : 1
Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana peredaran narkoba di dalam Lembaga Permasyarakatan Klas 1
Kota Makassar ialah dikarenakan adanya pasar di dalam lapas yang menyebabkan terjadinya proses peredaran narkoba,
adanya faktor kurangnya sarana dan prasarana baik mutu maupun jumlahnya yang dapat mempengaruhi peredaran di
dalam lapas, kurangnya alat deteksi membuat sistem keamanan di dalam lapas kurang maksimal, serta faktor yang
terakhir adalah mutu sumber daya manusia petugas lapas yang berkaitan dengan sarana dan prasarana.
2 Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi peredaran
narkoba di Lembaga Permasyarakatan Klas 1 Kota Makassar terdiri dari upaya preventif dan upaya represif. Upaya
preventif yaitu dengan memaksimalkan penggeledahan, melakukan pendataan terhadap narapidana yang pernah
memakai atau tersangkut masalah narkotika, meningkatkan sarana dan prasarana serta mutu SDM petugas lapas,
melakukan pembinaan terhadap setiap narapidana dan upaya represif yaitu dengan melibatkan apparat penegak hukum,
berupa penjatuhan atau pemberian sanksi pidana kepada pelaku kejahatan, dalam hal ini dilakukan oleh kepolisian,
kejaksaan, pengadilan, dan lembaga permasyarakatan.
2. MUH.CHAERUL R Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Tahun
2014, menulis skripsi dengan judul Efektivitas Hukum Terhadap Pembinaan Narapidana Narkotika Pada Lembaga Permasyarakatan
Narkotika Klas II A Bolangi Sungguminasa. a.
Rumusan Masalah : 1
Bagaimana efektivitas pelaksanaan pembinaan terhadap
narapidana narkotika
pada Lembaga
Permasyarakatan Narkotika Klas II A Bolangi Sungguminasa?
2 Apakah hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembinaan terhadap narapidana narkotika pada Lembaga Permasyarakatan Narkotika Klas II A
Bolangi Sungguminasa? b.
Tujuan Penelitian : 1
Untuk mengetahui proses pelaksanaan pembinaan terhadap
narapidana narkotika
pada Lembaga
Permasyarakatan Narkotika Klas II A Bolangi Sungguminasa.
2 Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana narkotika pada Lembaga Permasyarakatan Narkotika Klas II A
Bolangi Sungguminasa.
c. Hasil Penelitian :
1 Pelaksanaan pembinaan terhadap Warga Binaan yang
berada dalam Lembaga Permasyarakatan Narkotika Klas II A Sungguminasa, yang keseluruhannya
merupakan terpidana tindak pidana penyalahgunaan narkotika sama dengan pembinaan pada umumnya
seperti dalam ketentuan Undang-Undang No. 12 Tahun 1995
tentang Permasyarakatan.
Pelaksanaan pembinaan terhadap para narapidana diatur di dalam
pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Permasyarakatan yakni
merumuskan tentang
pembinaan narapidana dilaksanakan melalui beberapa tahap pembinaan, yaitu: tahap awal; tahap lanjutan;
dan diakhiri dengan tahap akhir. Dalam proses pembinaan narapidana narkotika di
Lapas Narkotika Klas II Sungguminasa telah mendapatkan pembinaan yang cukup baik dan hampir
memenuhi kriteria tapi belum efektif yang seharusnya diberikan oleh Lembaga Permasyarakatan. Ruang
lingkup Pembinaan di Lapas Sungguminasa saat ini adalah sebagai berikut:
a Pembinaan Kepribadian
b Pembinaan Kemandirian
2 Dari berbagai program-program pembinaan yang
dilaksanakan terhadap warga binaan, terdapat banyak kendala yang mempengaruhi kinerja pihak Lembaga
Permasyarakatan khususnya untuk menjalankan esensi dari Lembaga Permasyarakatan Narkotika itu sendiri
sebagai wadah permasyarakatan dan pembinaan bagi narapidana narkotika. Adapun hambatan yang dihadapi
antara lain menyangkut fasilitas maupun jumlah tenaga Petugas dalam Lembaga Permasyarakatan. Berikut
merupakan uraiannya antara lain: a
Peraturan khusus
terhadap Pembinaan
Narkotika, yakni tidak adanya peraturan khusus yang dilaksanakan dalam pelaksanaan program
pembinaan narapidana narkotika di lembaga permasyarakatan narkotika yang saat ini masih
menggunakan program pembinaan lapas secara umum.
b Daya Tampung, yakni tidak cukupnya tempat
di dalam Lapas Narkotika Klas II A Sungguminasa yang menampung warga binaan
yang sudah melebihi kapasitas.
c Ruang Rehabilitasi dan Ruang Isolasi, yakni
tidak adanya
ruangan rehabilitasi
yang seharusnya dapat digunakan untuk program
penanggulangan narapidana ketergantungan narotika.
d Luas Lahan, yakni kurangnya lahan menjadi
kendala yang cukup rumit. e
Jumlah Petugas Tenaga Kesehatan, yakni tenaga kesehatan yang hanya terdiri dari
seorang dokter dan 2 dua orang perawat. Kondisi ini diperparah dengan keberadaan
dokter yang biasanya hanya ada di akhir pekan. f
Jumlah Blok Hunian, yakni kapasitas untuk setiap kamar di blok hunian untuk warga
binaan adalah berjumlah 10 orang, namun dalam kenyataannya tak dapat dihindari bahwa
blok hunian tersebut dengan terpaksa diisi hingga 20 orang.
3. Yosafat Ilias Adiguna Bangun Fakultas Hukum Universitas Atmajaya
Yogyakarta Tahun 2014, menulis skripsi dengan judul Efektivitas Pembinaan Narapidana Di Lembaga Permasyarakatan Klas II B
Cebongan Yogyakarta.
a. Rumusan Masalah:
Bagaimana efektivitas pembinaan narapidana di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Cebongan Yogyakarta?
b. Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui proses pembinaan narapidana di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Cebongan Yogyakarta.
c. Hasil Penelitian:
Proses pembinaan narapidana di Lembaga Permasyarakatan Klas II B Cebongan Yogyakarta sudah berjalan efektif sesuai dengan yang
diisyaratkan dalam Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pembinaan dan
Pembimbingan Warga
Binaan Permasyarakatan.
Adapun proses pembinaan tersebut yaitu: 1
Pembinaan Kepribadian, yakni berupa kultum, iqra, sholat lima waktu bagi yang beragama Islam
dan juga misa kebaktian bagi yang beragama Kristen dan Katolik.
2 Pembinaan
Kemandirian, yakni
berupa kemandirian membuat meubel, sablon, tas, sangkar
burung, sandal hotel, dan lain-lain.
F. Batasan Konsep