7 Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2014: 331, berdasarkan anggapan bahwa data
tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih dari teori-teori yang lainya.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan temuan-temuan data dalam analisis aspek gramatikal dan aspek leksikal, diperoleh 166 data. Data tersebut diklasifikasikan berdasarkan, pertama
aspek gramatikal terdiri dari pengacuan Referensi, penyulihan substitusi, pelesapan elipsis, dan perangkaian konjungsi. Kedua, aspek leksikal meliputi
repetisi pengulangan, sinonimi padan kata, antonimi lawan kata, kolokasi sanding kata, hiponimi hubungan atas bawah, ekuivalensi kesepadanan. Berikut
penjelasan analisisnya:
1. Aspek gramatikal
No Pengacuan referensi Data
1. Pengacuan persona
aku Aku
tumbuh menjadi pohon. WNK. 210216
Aku
memberiisyaratkepada Rahing.Jangan
sampai anak-anak dengar. WNK. 210216 Dari tabel 1 termasuk dalam pengacuan persona
aku.
Direalisasikan melalui pronomina persona kata ganti orang, yang meliputi pe rsona pertama persona I,
kedua persona II, dan ketiga persona III , baik tungal maupun jamak.Pada data ke 1-2 merupakan wacana yang termasuk dalam pengacuan persona
aku.
Data ke 1-2 merupakan pronomina
aku
yang merupakan penunjuk kata ganti persona pertama. Pronomina
aku
pana penunjuk digunakan untuk menggantikan tokoh yang dimaksudkan pada bagian tertunjuk, yaitu tokoh yang memimpin Laskar Bacukikki
di bawah laskar Andi Makasaau sebagai pusat perjuangan rakyat Pare-Pare yang melawan penjajah. Yang disebut agresi militer Belanda pada tahun 1947 yang
dipimpin oleh jenderal Simon Spoor.
8 No
Penyulihan Substitusi Data
2. Substitusi verbal
Perempuan Rote keturunan raja-raja Bilba jika menikahsang suami harus memberikan
belis
yang bernilai tinggi pula. Mas kawin atau
mahar
yang menjadi syarat lamaran nanti. WNK. 100116.
Pada data 2 terlihat adanya substitusi atau penyulihan pergantian unsur- unsur tertentu yang telah disebut dengan unsur lingual lain. Kata
belis
merupakan unsur satuan lingual kemudian disubstitusikan dengan unsur lingual kata
mahar.
Kata
mahar
disubstitusikan dengan kata
Indonesia,
yang berarti bahwa, Suku Ti tersebut adalah salah satu suku yang ada di Indonesia, adat disana menyebut mahar
sebagai belis maka dari itu satuan lingual tersebut dapat disubstitusikan. Data 85
satuan lingual yaitu
belis
digantikan atau disubstitusikan dengan satuan lingual
mahar,
dalam WNK. 100116. No Pelesapan Elipsis
Data 3. Pelesapan Elipsis
Aku ingin berkenalan denganmu, aku lihat
langkahmu
jadi ragu saat aku
melangkah
ke luar pagar. WNK. 240216
Pada data 87 satuan lingual yang sudah disebutkan pada kalimat sebelumnya tidak perlu diulang kembali. Pada kalimat kedua terjadi pelesapan satuan
lingual yang berupa klausa, dari wacana tersebut bagian yang dilesapkan adalah kata
melangkah
. Jadi pada da ta 87 jika dilesapkan menjadi “
Aku ingin berkenalan
denganmu, aku lihat langkahmu jadi ragu saat aku Ø
ke luar pagar”, dalam WNK. 240216.
9 No Perangkaian konjungsi
Data 4. Konjungsi
namun Namun
ada juga yang mendukung tanpa harus ikut, dengan menjanjikan bantuan umpan bahan
makanan dan solar. WNK. 280216.
Dari tabel 4 termasuk dalam konjungsi
namun.
Konjungsi adalah salah satu jenis kohesi gramatikal yang dilakukan dengan cara menghubungkan unsur yang satu
dengan unsur yang lain dalam wacana. unsur yang dirangkaikan dapat berupa satuan lingual kata, fakta,klausa, kalimat dan dapat juga berupa unsur yang lebih besar dari
itu, misalnya alenia pemarkah lanjutan.Pada data 4 , kata
namun
merupakan penanda konjungsi pertantangan. Konjungsi
namun
yang terdapat pada data 4 merupakan konjungsi pertentangan yang ditandai dengan kata
namun.
Hal yang dipertentangkan pada data 4 tersebut adalah
mendukung tanpa harus ikut dengan menjanjikan bantuan umpan, bahan makanan dan solar.
2. Aspek Leksikal