4 dalam menyusun laporan keuangan. Lianto dan Kusuma 2010 menyebutkan bahwa
semakin lama umur perusahaan suatu perusahaan maka jangka waktu pelaporan auditnya akan semakin cepat demikian pula sebaliknya. Perusahaan yang berumur
lebih tua memiliki prosedur internal yang kuat dengan pengalaman yang lebih banyak, lebih dulu berkembang dan akuntannya telah banyak belajar tentang masalah
pertumbuhan akan cenderung cakap dalam mengumpulkan, memproses, dan menghasilkan informasi saat dibutuhkan. Hal ini akan meminimalisir penundaaan
pelaporan audit. Hasil penelitian dari Lianto dan Kusuma 2010 dan Togasima dan Christiawan 2014, Jeva N. dan Ratnadi 2015 menunjukkan bahwa umur
perusahaan berpengaruh terhadap
audit report lag.
H
3
: Umur perusahaan berpengaruh terhadap
audit report lag.
4. Laba Rugi Terhadap Audit Report Lag
Jika suatu perusahaan merugi maka auditor akan diminta untuk melakukan audit lebih lama dari seharusnya. Hal ini dilakukan untuk menunda berita buruk ini sampai
ke publik Juanita dan Satwiko, 2012. Perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama
dibandingkan dengan biasanya. Perusahaan yang melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan berharap laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya
Iskandar dan Trisnawati, 2010.
Hasil penelitian dari Iskandar dan Trisnawati 2010 dan Juanita dan Satwiko 2012 bahwa laba rugi berpengaruh terhadap
audit report lag.
H
4
: Laba rugi berpengaruh terhadap
audit report lag.
C. METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, 2010:13. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji pengaruh variabel independen, yaitu opini audit, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan laba rugi terhadap variabel dependen yaitu
audit report lag
. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat laporan tahunan perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2012-2014.
2. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2012-2014. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode
purposive sampling
yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Kriteria
pemilihan sampel sebagai berikut:
5 Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar dan menerbitkan laporan keuangan auditan berakhir pada tanggal 31 Desember berturut-turut
selama periode 2012-2014 462
1. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan secara
berturut-turut selama periode 2012-2014 30
2. Perusahaan yang mengalami
delisting
selama periode 2012-2014 21
3. Perusahaan yang menggunakan mata uang selain Rupiah
117 4.
Perusahaan dengan data tidak lengkap 45
5. Perusahaan yang tidak mencantumkan laporan auditor independen
48 Sampel yang memenuhi kriteria
201
Dikurangi : Data
Outlier
63 Jumlah sampel setelah
outlier
138
Sumber
: www.idx.co.id
3. Data dan Sumber Data