KESIMPULAN DAN SARAN PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIK SISWA DI KELAS VII MTS KHADIJAH TANJUNG MORAWA T.A 2015/2016.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Matematisasi Horizontal dan Vertikal dalam 19 Pendekatan-Pendekatan Matematika Tabel 3.1 Kriteria Penskoran Tes Penalaran 44 Tabel 3.2 Kategori Tingkat Kemampuan Penalaran 47 Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Observasi 48 Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Penguasaan 49 Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Awal Siswa 52 Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan 58 Pembelajaran Pada Siklus I Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan 59 Pembelajaran Pada Siklus I Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Menyajikan Pernyataan 60 Matematika Secara Tertulis, Dan Gambar Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik I Tabel 4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Memanipulasi Matematika 61 Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik I Tabel 4.6 Tingkat Kemampuan Siswa Menarik Kesimpulan Dari 62 Pernyataan Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik I Tabel 4.7 Deskripsi Tingkat Kemampuan Penalaran Matematik I Pada 62 Siklus I Tabel 4.8 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 1 64 Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran 73 Pada Siklus II Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Observasi Siswa Melakukan Pembelajaran 74 Pada Siklus II Tabel 4.11 Tingkat Kemampuan Siswa Menyajikan Pernyataan 75 Matematika Secara Tertulis, Dan Gambar Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik II Tabel 4.12 Tingkat Kemampuan Siswa Memanipulasi Matematika 76 Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik II Tabel 4.13 Tingkat Kemampuan Siswa Menarik Kesimpulan Dari 77 Pernyataan Pada Tes Kemampuan Penalaran Matematik II Tabel 4.14 Deskripsi Tingkat Kemampuan Penalaran Matematik II Pada 77 Siklus II Tabel 4.15 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 79 Tabel 4.16 Deskripsi Hasil Angket Respon Siswa 79 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Matematisasi Horizontal dan Vertikal 18 Gambar 2.2 Macam-Macam Bangun datar 27 Gambar 2.3 Persegi Panjang ABCD 28 Gambar 2.4 Gambar Persegi Panjang KLMN 28 Gambar 2.5 Persegi ABCD 29 Gambar 2.5 Persegi ABCD 29 Gambar 2.6 i Segitiga ii Jajargenjang ABCD 30 Matematika Siswa Gambar 2.7 Jajargenjang ABCD 31 Gambar 2.8 Belah Ketupat 31 Gambar 2.9 Belah Ketupat ABCD 32 Gambar 2.10 i Segitiga ; ii Segitiga ; 33 iii Layang-layang ABCD Gambar 2.11 Layang-Layang ABCD 34 Gambar 2.12 Jenis-Jenis Trapesium 35 Gambar 2.13 Trapesium Sebarang ABCD 35 Gambar 2.14 Trapesium Sama Kaki ABCD 35 Gambar 2.15 Trapesium Siku-siku ABCD 36 Gambar 2.16 Trapesium Sama Kaki ABCD 36 Gambar 2.17 Trapesium Siku-Siku BCDF 37 Gambar 3.1 Mekanisme Pelaksanaa Tindakan Kelas 40 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Tingkat Kemampuan Awal Siswa 53 Grafik 4.2 Tingkat Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Siklus I 63 Grafik 4.3 Tingkat Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Siklus II 78 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 88 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 96 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 104 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 112 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I LAS I 120 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II LAS II 124 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III LAS III 128 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV LAS IV 132 Lampiran 9 Kisi-kisi Tes Kemampuan Awal Siswa 136 Lampiran 10 Tes Kemampuan Awal Siswa 137 Lampiran 11 Lembar Validitas Tes Kemampuan Awal Siswa 139 Lampiran 12 Lembar Validitas Tes Kemampuan Awal Siswa 141 Lampiran 13 Lembar Validitas Tes Kemampuan Awal Siswa 143 Lampiran 14 Alternatif Tes Kemampuan Awal Siswa 145 Lampiran 15 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 148 Lampiran 16 Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 149 Lampiran 17 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 153 Lampiran 18 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 154 Lampiran 19 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 155 Lampiran 20 Alternatif Tes Kemampuan Penalaran Matematik I 156 Lampiran 21 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 159 Lampiran 22 Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 160 Lampiran 23 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 164 Lampiran 24 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 165 Lampiran 25 Lembar Validitas Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 166 Lampiran 26 Alternatif Tes Kemampuan Penalaran Matematik II 167 Lampiran 27 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Penalaran Matematik170 Lampiran 28 Kisi-kisi Angket Respon Siswa Terhadap Pendekatan 172 Realistik Lampiran 29 Angket Respon Siswa Terhadap Pendekatan Realistik 173 Lampiran 30 Lembar Validitas Angket Respon Siswa 175 Lampiran 31 Lembar Validitas Angket Respon Siswa 176 Lampiran 32 Lembar Validitas Angket Respon Siswa 177 Lampiran 33 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I 178 Lampiran 34 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I 180 Lampiran 35 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II 182 Lampiran 36 Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II 184 Lampiran 37 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I 186 Lampiran 38 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I 188 Lampiran 39 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II 190 Lampiran 40 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II 192 Lampiran 41 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa 194 Lampiran 42 Analisis Hasil Tes Kemampuan Penalaran I 196 Lampiran 43 Analisis Hasil Tes Kemampuan Penalaran II 198 Lampiran 44 Dokumentasi 200

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pembelajaran merupakan salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan untuk memahami materi matematika. Akan tetapi, selama proses pembelajaran berlangsung terdapat beberapa masalah yang terjadi terutama pada mata pelajaran matematika. Masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran yang diidentifikasi oleh peneliti di kelas VII-2 MTs Khadijah Tanjung Morawa adalah siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan, pembelajaran masih berpusat pada guru. Konsekuensinya, kemampuan penalaran matematik siswa tidak terbangun dengan baik. Selanjutnya berdasarkan beberapa kelebihan yang terdapat pada pendekatan realistik yang diasumsikan dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematik siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung di kelas VII-2 MTs Khadijah Tanjung Morawa, peneliti mengamati bahwa pembelajaran masih berpusat kepada guru atau menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dengan peneliti mengamati bagaimana guru mengajar didalam kelas, guru menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi pembelajaran. Padahal dengan menggunakan metode ceramah akan dapat menyebabkan kreativitas dan aktivitas siswa terhambat dan tidak tersalurkan dengan baik dengan kata lain siswa menjadi pasif. Syaiful dalam Istarani, 2012 : 13 menyatakan bahwa kelemahan metode ceramah adalah 1 mudah menjadi verbalisme pengertian kata-kata, 2 yang visual menjadi rugi, yang auditif mendengar yang besar menerimanya, 3 bila selalu lama digunakan dan terlalu lama, membosankan, 4 guru mnyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali ,5 menyebabkan siswa menjadi pasif. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dikelas VII-2 MTs Khadijah Tanjung Morawa bahwa belajar matematika itu sangat sulit dan membosankan. Dari hasil wawancara kepada beberapa siswa tersebut peneliti mendapat alasan mereka malas belajar matematika yaitu karena pelajaran matematika sangat sulit dipahami dan sangat membosankan bagi mereka, mereka juga sering kewalahan menghitung angka-angka yang jumlahnya banyak. Dari alasan-alasan yang siswa beritahu kepada peneliti, peneliti mengambil kesimpulan bahwa siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan. Padahal matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman, 2012 : 204 bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut: “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berfikir yang jelas dan logis; 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari; 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman; 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.” Sehingga sebagai salah satu sarana berfikir ilmiah, matematika sangat diperlukan untuk menumbuh kembangkan kemampuan berfikir logis, sistematis, dan kritis dalam diri peserta didik. Karena itu matematika diperlukan oleh peserta didik bahkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupannya. Matematika sebagai ilmu dasar baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya mempunyai peranan penting dalam segala jenis dimensi kehidupan. Tujuan pembelajaran matematika secara nasional menggambarkan pentingnya pelajaran matematika sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum 2006, yaitu : 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luas, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MTs SUNAN AMPEL KARANGANYAR PASURUAN

1 12 20

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP Taufiq

0 0 13

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA BERBANTU FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN MEDINI 2 DEMAK

0 0 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS VII SMP

0 1 11

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD

0 0 10

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA SMP

0 0 15

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIK BERBANTUAN ICT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS VII

0 9 10

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24