Improve Teknologi Pengolahan Aluminium Alumina

1. Memberi nama masalah secara spesifik 2. Memutuskan masalah utama sebagai penyebab masalah dan menuliskannya dalam diagram 3. Melakukan brainstorming secara detail mengenai penyebab masalah 4. Melakukan review pada diagram secara kompleks 5. Mendiskusikan hasil diagram akhir 6. Mengembangkan rencana untuk mengonfirmasi potensi penyebab masalah secara aktual dan jangan melakukan tindakan sampai memverifikasikan penyebab masalah.

3.14 Improve

24 Pada langkah ini, akan dilakukan brainstorming untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan proses dengan mengatasi akar penyebab secara validasi. Alat yang paling sering digunakan pada tahap ini adalah diagram afinitas. Pengukuran data dilakukan dengan menganalisis data untuk mengetahui proses yang berlangsung dan cara untuk memperbaikinya.

3.15 Control

3.15.1 SOP

25 Standard Operating Prosedure SOP adalah pedoman yang berisi prosedur – prosedur operasional stándar yang ada disuatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah atau tindakan dan 24 Abdurrahman Coskun, Op. Cit. hal 12 25 Rudi, M. Tambunan, Standard Operating Procedures SOP Jakarta: Malestas Publishing, 2008 hal. 4-6 Universitas Sumatera Utara penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi agar berjalan secara efektif, konsistan, standar dan sistematis. SOP harus tertulis dan menjelaskan secara singkat langkah demi langkah serta dalam tampilan yang mudah dibaca. SOP terdiri dari beberapa jenis yaitu prosedur sederhana, prosedur hirarki, prosedur grafis, dan prosedur flowcharts. Suatu organisasi dapat memiliki sistem yang baik apabila tersedianya SOP yang baik dan begitu pula sebaliknya. Manfaat dari SOP ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan dari proses yang dijalankan. 2. Dapat menstandarkan semua aktifitas yang dilakukan pihak yang bersangkutan. 3. Dapat mengurangi waktu pelatihan karena sudah ada kerangka kerja yang diperlukan. 4. Dapat meningkatkan konsistensi pekerjaan karena sudah ada arah yang jelas. 5. Dapat meningkatkan komunikasi antar pihak-pihak yang terkait, terutama pekerja dengan pihak manajemen.

3.16 Teknologi Pengolahan Aluminium

26 Proses Hall-Heroult adalah contoh dari proses peleburan aluminium yang digunakan di industri. Aluminium tidak dapat diproduksi oleh proses elektrolisis air karena hidrogen adalah elektrokimia jauh lebih mulia dari aluminium. Dengan demikian, aluminium cair yang dihasilkan oleh reduksi alumina Al 2 O 3 dilarutkan dalam elektrolit terutama yang mengandung kriolit Na 3 AlF 6 . 26 Ecofys. Methodology for the Free Allocation of Emission Allowance in the EU ETS, European: Oko-Institut, 2012, hal 1 Universitas Sumatera Utara Aluminium terbentuk pada sekitar 900 C, tetapi sekali dibentuk memiliki titik leleh hanya 660 C. Dalam beberapa smelter digunakan untuk melelehkan logam daur ulang, yang kemudian dicampur dengan logam baru. Logam daur ulang membutuhkan hanya lima persen dari energi yang dibutuhkan untuk membuat logam baru. Logam daur ulang campuran dengan logam baru memungkinkan penghematan energi yang cukup besar, serta efisiensi penggunaan panas tambahan yang tersedia. Ketika dibandingkan dengan kualitas, tidak ada perbedaan antara logam dasar dan logam daur ulang. Ada dua teknologi dasar yang digunakan yaitu prebaked technology dan soderberg technology. Dalam teknologi prebaked, anoda yang digunakan disebut sebagai anoda prebaked yang terbuat dari campuran kokas minyak bumi dan tar batubara yang dibentuk menjadi blok dan dipanggang di tungku terpisah anoda baking sekitar 1.120 C.

3.17 Alumina

27 Bauksit adalah bijih alumina yang paling penting untuk produksi alumina. Bauksit terdapat di dekat permukaan di lapisan bervariasi dari satu meter sampai sembilan meter, membentuk kerikil kemerahan kecil. Bauksit mengandung 40 sampai 60 massa alumina. Proses Bayer melarutkan komponen aluminium bijih bauksit di natrium, menghilangkan kotoran dari larutan, dan endapan tri alumina hidrat yang kemudian dikalsinasi untuk aluminium oksida. Alumina terutama diekstraksi dari bauksit menggunakan Bayer Proses. Gambar bahan baku alumina yag digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.1. 27 Ecofys. Ibid, hal 4 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Alumina Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yaitu pada pabrik PT. Indonesia Asahan Aluminium PT. Inalum yang berlokasi di daerah Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara.

4.2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diamati adalah jumlah scrap yang dihasilkan.

4.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini yaitu penelitian deskritif komparatif. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan variabel tertentu yang diteliti baik dalam waktu yang sama maupun waktu yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mana yang lebih baik.

4.4. Kerangka Berfikir

Penelitian dapat dilaksanakan apabila tersedia sebuah perancangan kerangka berpikir yang baik sehingga langkah-langkah penelitian lebih sistematis. Universitas Sumatera Utara