Analisis rasio camel dengan metode regresi logistik pada bank devisa dan bank non devisa

ANALISIS RASIO CAMEL
DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK
PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Oleh :
Moh. Nurul Shobah
104081002468

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/2009

ANALISIS RASIO CAMEL
DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK
PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Moh. Nurul Shobah
104081002468

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing I

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.
NIP : 150317955

Pembimbing II

Murdiyah Hayati, S.Kom., MM.
NIP : 150326913

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
1430H/2009

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi
1. Nama

: Moh. Nurul Shobah

2. Tempat/Tanggal Lahir

: Pekalongan, 27 Agustus 1986

3. Alamat

: Ds. Kubang, Logandeng. No.27. RT.07.
RW.04. Karang Dadap, Pekalongan 51173


4. Jenis Kelamin

: Laki-laki

5. Agama

: Islam

6. Telepon

: 085691011886/02193350921

7. E-mail

: banu_jolla27@yahoo.co.id

II. Pendidikan
1. TK Muslimat NU, Kaliketing, Pekalongan


(1991-1992)

2. MIS Kaliketing, Pekalongan

(1992-1998)

3. Mts Negeri 1 Buaran, Pekalongan

(1998-2001)

4. SMA Negeri 1 Kedungwuni, Pekalongan

(2001-2004)

5. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen (2004-2009)
III. Pengalaman Organisasi
1. Koordinator Seksi Kewirausahaan
OSIS SMA N 1 Kedungwuni, Pekalongan
2. Koordinator Kaderisasi PMII


(2002-2003)

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

(2004-2005)

3. Koordinator Penelitian dan Pengembangan
BEM Jurusan Manajemen, FEIS, UIN Jakarta
4. Ketua BEM Jurusan Manajemen, FEIS, UIN Jakarta

(2005-2006)
(2006-2007)

5. Presiden BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,
UIN Jakarta

(2007-2008)

IV. Pengalaman Lainnya

1. Peserta Pertamina Youth Program Nasional 2007

(2007)

2. Peserta Workshop Wirausaha Muda Mandiri
Se-Jabodetabek

(2008)

3. Peserta Economic and Business Summit BEM FE Se-ASEAN (2008)

ABSTRACT
This research attempts to provide an analysis of CAMEL ratios to predict
the financial performances of the Foreign Exchange Bank (FEB) and Non
Foreign Exchange Bank (NFEB). Besides that, the research also examine the
statistically differences of CAMEL ratios between FEB and NFEB. This research
uses annually data of financial reports, ten FEB and also ten NFEB period 20032007 as research sample, and applies purposive sampling method.
To predict the financial performances of the banks, Statistic method that
applied in this research was Binary Logistic Regression. Independent Sample Ttest and Mann-Whitney Test was applied to analyze whether CAMEL ratios of
FEB and NFEB has significant differences.

The result of this research shows the statistically significant differences of
CAMEL ratios between FEB and NFEB. But there is no significant differences of
PPAP variable between FEB and NFEB. This research also shows empirically
that only NPM and BOPO ratios can affect the financial performances of FEB
and NFEB statistically significant.
Keywords : CAMEL ratios, Binary Logistic Regression, Independent Sample TTest and Mann-Whitney Test.

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis rasio CAMEL
memprediksi kinerja keuangan pada bank devisa dan bank non devisa. Selain itu
juga dilakukan pengujian perbedaan secara statistik antara rasio CAMEL pada
bank devisa dan bank non devisa. Penelitian ini menggunakan data laporan
keuangan tahunan, sampel penelitian ini adalah sepuluh bank devisa dan sepuluh
bank non devisa periode 2003-2007 dengan menggunakan metode purpossive
sampling. Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan untuk
memprediksi kinerja keuangan bank adalah regresi logistik binary. Independent
Sample T-Test dan Mann-Whitney Test digunakan untuk menganalisis apakah
terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL bank devisa dengan bank
non devisa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

secara statistik antara rasio CAMEL bank devisa dengan bank non devisa, namun
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel PPAP pada bank devisa
dan bank non devisa. Penelitian ini juga menunjukkan bukti empiris bahwa hanya
rasio NPM dan rasio BOPO yang secara signifikan mempengaruhi kinerja
keuangan bank devisa dan bank non devisa.
Kata kunci : Rasio CAMEL, Regresi Logistik Binary, Independent Sample T-Test
dan Mann-Whitney Test.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Wasyukrulillah ala ni’matillah, segala puji bagi Allah SWT
yang merajai segala kehidupan. Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa
dikasihi-Nya dan hidup dalam ridha-Nya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Sang Suri Tauladan umat manusia, Rasulullah SAW, semoga
kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat diyaumul hisab kelak, amin.
Setelah melalui proses panjang, akhirnya skripsi yang berjudul “Analisis
Rasio CAMEL dengan Metode Regresi Logistik pada Bank Devisa dan Bank Non
Devisa” ini telah selesai. Peneliti sadar akan kekurangan skripsi ini yang terlalu
jauh dari sempurna karena terbatasnya pengetahuan Peneliti, namun semoga
skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Allah SWT telah memberikan kekuatan kepada Peneliti hingga skripsi ini
dapat diselesaikan, akan tetapi banyak pihak yang telah mendukung Peneliti
dalam mengerjakan skripsi ini. Dengan segala ketulusan hati Peneliti memberikan
penghargaan setingi-tingginya dan mengucapkan untaian terima kasih yang
mendalam kepada :
1. Ayahanda H. M. Su’ud dan Ibunda Hj. Khofiyah tercinta, yang tidak pernah
lelah memberikan kasih sayang, mendoakan, dan mensupport Peneliti baik
materi maupun spiritual agar senantiasa istiqomah dalam mengejar cita-cita.
Terima kasih Adik-adikku tersayang, Ayu, Dian, Anita, dan si kecil Imel yang
selalu menginspirasi dan memberikan semangat baru kepada peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial, sekaligus Penguji Ahli pada sidang Komprehensif yang senantiasa
mengingatkan Peneliti untuk tetap semangat. Semoga dibawah kepemimpinan
Prof. Dr. Abdul hamid, MS., kedepan FEIS akan lebih maju dan kompetitif.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni., selaku Ketua Jurusan manajemen dan
pembimbing I yang telah memberikan saran, ilmu pengetahuan dan
meluangkan waktunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM., selaku pembimbing II yang telah sabar

memberikan arahan dan saran kostruktif kepada peneliti agar hasil skripsi
menjadi lebih baik.
5. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial yang telah mentransfer
ilmunya kepada peneliti selama belajar di bangku kuliah. Segenap civitas
akademika FEIS yang telah mendukung kegiatan perkuliahan.
6. Teman-teman yang telah membantu bertukar informasi dalam mengerjakan
skripsi ini, Vera, Lya, dan Niar. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang
setimpal.
7. Kawan-kawan seperjuangan manajemen kelas B ankatan 2004, Safri, Uyo,
Rifat, Edwin, Hendro, Eko, Tya dan Sahabat-sahabat terbaik ”Ikatan
Mahasiswa Kost”, Wawan, Anwar, Bintang, Fahri, dan Napay. Keluarga besar
Pengurus BEM-FEIS periode 2007-2008, spesial untuk sahabat Bram, Arif,
Badri, Ayu, Ita, Bana, Fifi, Najahi, Polo dan ”Si Neng”. Pengurus BEMJ
Manajemen 2005-2006, dan Keluarga Besar PMII Kom.FEIS khususnya
untuk Sahabat Sutan, Badru, Ilham, Bembenk, Pay, Paul, Rany, Dek Aey,
Rofik, Japen, Abi, Ocit Kost, dan Kang Alwi. Tanpa mengurangi rasa hormat
peneliti tidak dapat menulis satu persatu. Terima kasih atas segala dukungan
moralnya, semoga tali persahabatan yang indah ini membawa manfaat dan
kekal hingga akhir zaman.
Atas segala kontribusinya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih

sayang dan pahala-Nya kepada pihak-pihak dan sahabat-sahabat yang telah
mendukung terselesaikannya skripsi ini.
Peneliti menyadari banyaknya kekurangan dari skripsi ini, namun semoga
dapat membawa manfaat bagi para pembaca.

Jakarta, Januari 2009
Moh. Nurul Shobah
(Peneliti)

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .............................................................................................i
Daftar Riwayat Hidup ...........................................................................................ii
Abstract ................................................................................................................iv
Abstrak ..................................................................................................................v
Kata Pengantar .....................................................................................................vi
Daftar Isi ............................................................................................................viii
Daftar Tabel .........................................................................................................xi
Daftar Gambar ....................................................................................................xii
Daftar Lampiran ................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ...................................................................1
B. Perumusan Masalah ..........................................................................10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan.............................................................................13
A.1. Definisi Laporan Keuangan ......................................................13
A.2. Tujuan Laporan Keuangan ........................................................14
A.3. Jenis Laporan Keuangan ...........................................................17
A.4. Pemakai Laporan Keuangan .....................................................18
B. Bank ..................................................................................................19
B.1. Definisi Bank ............................................................................19
B.2. Fungsi Bank dalam Perekonomian ...........................................21
B.3. Peran Bank ................................................................................22
B.4. Kegiatan Pokok Bank.................................................................23
B.5. Jenis-jenis Bank .........................................................................24
B.6. Pelayanan Jasa Bank ..................................................................27
B.7. Sumber Dana dan Modal Bank ..................................................29
B.8. Resiko Bank ...............................................................................33

B.9. Masalah Yang Dihadapi Perbankan ...........................................35
C. Rasio CAMEL ...................................................................................37
C.1. Faktor Permodalan .....................................................................37
C.2. Faktor Kualitas Aktiva Produktif................................................40
C.3. Faktor Manajemen .....................................................................44
C.4. Faktor Rentabilitas .....................................................................45
C.5. Faktor Likuiditas ........................................................................46
D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................48
E. Kerangka Pemikiran ..........................................................................51
F. Hipotesis ............................................................................................56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................57
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................58
C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................60
D. Metode Analisis ................................................................................61
E. Definisi Variabel Penelitian ..............................................................72
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Bank Indonesia .......................................77
A.1. Sejarah Singkat Bank Indonesia ………..…………...………..77
A.2. Status dan Kedudukan Bank Indonesia ….…………...………78
A.3. Misi Bank Indonesia ……………………..… ………………79
A.4. Visi Bank Indonesia ……………………...………………..….79
A.5. Nilai-nilai Bank Indonesia ……………………….…………...79
A.6. Sasaran Strategis Bank Indonesia ………………...………..…80
A.7. Kedudukan BI sebagai Lembaga Negara ……………..………80
A.8. Hubungan BI dengan Pemerintah (Hubungan Keuangan) ........81
A.9. Hubungan BI dengan Pemerintah (Hubungan Independen .......82
A.10. Kedudukan Kerjasama Bank Indonesia dengan Pemerintah ...83
A.11. Bank Devisa dan Bank Non Devisa ........................................84
B. Pengolahan Data dan Analisis Deskriptif ..........................................85

C. Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ……...………..…………....89
D. Uji Mann-Whitney Test .....................................................................92
E. Uji Independent Sample T-Test …………………………………….95
F. Analisis Regresi Logistik …………………………………………..98
F.1. Ketepatan Model Prediksi ……………………...……………...99
F.2. Koefisien Cox & Snell dan Nagelkerke R Square ………...…102
F.3. Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow …………...………....103
F.4. Ketepatan Prediksi Klasifikasi ……………………………….103
F.5. Uji Wald …………………………...........................................105
G. Interpretasi ……………………………....………………………...107
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan .....................................................................................112
B. Implikasi .........................................................................................113
C. Keterbatasan Penelitian dan Saran .................................................114
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................116
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................119

DAFTAR TABEL

Tabel

Keterangan

Halaman

2.1

Kriteria Bank Sehat

48

3.1

Daftar Sampel Penelitian

58

4.1

Daftar Statistik Deskriptif

84

4.2

Hasil Uji Normalitas Data

86

4.3

Hasil Ringkas Uji Normalitas Data

87

4.4

Hasil Uji Mann-Whitney Test

89

4.5

Hasil Ringkas Uji Mann-Whitney Test

90

4.6

Output Group Statistic Uji Independent Sample T-Test

92

4.7

Hasil Uji Independent Sample T-Test

92

4.8

Hasil Ringkas Uji Independent Sample T-Test

93

4.9

Hasil Uji Data yang diproses Pada Regresi Logistik

4.10

Hasil Uji Identifikasi Data Pada Regresi Logistik

4.11

Hasil Uji Ketepatan Model dalam memprediksi Blok Pertama 98

4.12

Hasil Uji Ketepatan Model dalam memprediksi Blok Kedua

99

4.13

Hasil Uji Cox & Snell dan Nagelkerke R Square

100

4.14

Hasil Uji Chi Square Hosmer and Lemeshow

101

4.15

Hasil Uji Ketepatan Prediksi Klasifikasi

102

4.16

Hasil Uji Wald

103

4.17

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

97
98

104

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Keterangan

Halaman

2.1

Kerangka Pemikiran

54

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Keterangan

Halaman

1

Output Data Statistik Deskriptif

116

2

Output SPSS One Sample Kolmogorov-Smirnov

117

3

Output SPSS Mann-Whitney Test

118

4

Output SPSS Independent Sample T-Test

119

5

Output SPSS Regresi Logistik

120

6

Rasio CAMEL Bank Devisa dan Bank Non Devisa
Periode 2003-2007

125

ANALISIS RASIO CAMEL
DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK
PADA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :
Moh. Nurul Shobah
104081002468

Dibawah Bimbingan :

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.
NIP : 150317955

Murdiyah Hayati, S.Kom., MM.
NIP : 150326913

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.
NIP : 131474891

Hari ini, Kamis tanggal 7 Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Delapan telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Moh. Nurul Shobah, NIM :
104081002468, dengan judul skripsi : ANALISIS RASIO CAMEL DENGAN
METODE REGRESI LOGISTIK PADA BANK DEVISA DAN BANK NON
DEVISA. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Agustus 2008

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.
NIP : 150317955

Titi Dewi Warninda, SE., M.Si.
NIP : 150368746

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS.
NIP : 131474891

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam sistem perekonomian modern ini, perbankan memainkan peranan
yang sangat urgent. Bank hadir sebagai lembaga keuangan yang sangat vital
dalam lalu lintas perekonomian masyarakat modern, khususnya dalam
pengalokasian sumber-sumber keuangan yang tersedia dalam masyarakat.
Dalam sarana-sarana yang diciptakan dan kemudahan yang diberikan, bank
telah banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat. Bank telah berhasil
menjadi perantara dalam dunia keuangan yang diwujudkan dalam bentuk
memberikan kemudahan pertukaran, membantu pembentukan modal, dan
membantu kemungkinan berproduksi dalam skala massal (Arafat, 2004:8).
Bank sebagai lembaga

keuangan menjalankan usahanya

dengan

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali ke
masyarakat dalam bentuk kredit. Bank memiliki andil yang sangat penting
dalam perekonomian dan pembangunan negara ini. Bank merupakan lembaga
perantara (financial intermediary) antara pihak yang memiliki kelebihan dana
(surplus unit) dengan pihak lain yang memerlukan dana (deficit unit). Selain
hal tersebut, bank juga memberikan pelayanan dalam transaksi pembayaran
dalam negeri atau luar negeri serta berfungsi sebagai pihak yang dapat
mengaplikasikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.

Krisis keuangan melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997
memberikan dampak sangat buruk pada sektor perbankan. Beberapa indikator
kunci perbankan pada tahun 1998 berada pada kondisi yang sangat buruk.
Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi memaksa pemerintah
untuk melikuidasi bank-bank yang dinilai tidak sehat dan tidak layak lagi
beroperasi. Hal ini menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap
industri perbankan (Maharani dan Toto, 2007)
Perbankan memiliki peranan yang strategis dalam menunjang berjalannya
roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai
lembaga intermediasi dan lembaga yang memperlancar lau lintas pembayaran.
Namun krisis moneter

yang melanda Indonesia

sejak 1997

telah

menghancurkan sendi-sendi perekonomian termasuk perbankan. Peristiwa
tersebut menyebabkan dilikuidasinya beberapa bank yang dinyatakan
insolvent. Semua itu telah berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan. Hal ini bisa dilihat ketika terjadinya
penarikan dana secara besar-besaran (rush) di beberapa bank.
Terpuruknya sektor perbankan pada

masa

krisis moneter

telah

menghadirkan masalah tersendiri bagi pemerintah dan Bank Indonesia, yaitu
bank-bank di Indonesia menjadi sangat sulit bersaing dengan bank-bank luar
negeri. Oleh karena itu, diperlukan penanganan khusus untuk memulihkan
kondisi perbankan Indonesia dari keterpurukan. Salah satu langkah yang telah
diambil oleh pemerintah dan Bank Indonesia adalah program penyehatan

perbankan melalui rekapitulasi bank umum yang bertujuan untuk mengatasi
berbagai permasalahan akibat krisis tersebut.
Menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan akibat
krisis lalu dapat diperbaiki kembali melalui pemulihan tingkat kesehatan
perbankan. Pemulihan tingkat kesehatan suatu bank dapat dilakukan dengan
menganalisa laporan keuangannya oleh pihak manajemen bank yang
bersangkutan secara berkelanjutan dan selalu mematuhi ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan demikian suatu bank tidak mudah
goyah jika dilain waktu mengalami kondisi serupa seperti yang dialami ketika
terjadi krisis moneter.
Kinerja keuangan suatu bank selalu menjadi sorotan bagi semua kalangan,
tidak hanya pengelola, pemerintah, maupun investor. Namun masyarakat
sebagai stake holder dan penyumbang dana pihak ketiga juga harus
mengetahui bagaimana kinerja perbankan. Hal ini tentu saja yang menjadi
daya tarik sekaligus kelebihan penelitian ini bagi semua kalangan yang
mempunyai kepentingan. Hasil penelitian ini akan menunjukkan perbandingan
tingkat kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa yang
menjadi sampel penelitian yang diharapkan merepresentasikan dari populasi
penelitian. Alasan itu pula yang menjadikan penelitian ini menjadi sangat
penting bagi para pencari informasi dan pengambil keputusan agar nantinya
dapat merumuskan dan mengambil kebijakan yang tepat sesuai dengan sasaran
yang telah ditentukan.

Dari tahun ketahun dunia perbankan selalu berusaha untuk meningkatkan
produktifitasnya, walaupun sempat diguncang krisis moneter tahun 1998,
namun kini perbankan sudah kembali bergeliat untuk berbenah diri,
memperbaiki image dan menata kembali manajemen internal perbankan,
semua itu dilakukan demi menyongsong kebangkitan bisnis perbankan
nasional. Hal ini dapat dilihat dari adanya kecenderungan dunia perbankan
yang sedang mengalami peningkatan aset dan produktifitas kinerja perbankan.
Pada pertengahan tahun 1980-an sampai pertengahan tahun 1990-an bisnis
perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada
akhir tahun 2002 perbankan menguasai sekitar 90,46% pangsa pasar sektor
keuangan di Indonesia. Berdasarkan data Biro Riset Info Bank, industri
perbankan menguasai 90,46% -pangsa pasar keuangan di Indonesia, diikuti
oleh industri asuransi 3,38%, dana pensiun 3,01%, industri pembiayaan
2,32%, sekuritas 0,65%, dan pegadaian 0,20%, (Supriyanto, 2003:56).
Pertumbuhan yang pesat itu ternyata tidak mendorong terciptanya industri
perbankan yang kuat. Krisis keuangan yang melanda Indonesia pada
pertengahan tahun 1997 memberi dampak yang buruk pada sektor perbankan.
Beberapa indikator kunci perbankan pada tahun 1998 berada pada kondisi
yang sangat buruk. Kinerja industri perbankan nasional pada kurun waktu
tersebut lebih buruk dibandingkan kondisi perbankan di beberapa negara Asia
yang juga mengalami krisis ekonomi, seperti Korea selatan, Malaysia,
Philipina, dan Thailand. Non Performing Loan (NPL) bank-bank komersial
mencapai 50%, tingkat keuntungan industri perbankan berada pada titik minus

15%, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kondisi minus 15%,
(Hawkins, 1999). Terpuruknya sektor perbankan akibat krisis ekonomi
memaksa pemerintah melikuidasi bank-bank yang tidak sehat dan tidak layak
beroperasi. Hal ini tentu menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat
terhadap industri perbankan.
Analisa laporan keuangan dapat menjadi salah satu alat untuk
memprediksi kinerja keuangan. Laporan keuangan dapat dijadikan dasar untuk
mengukur kinerja keuangan bank melalui rasio-rasio yang ada. Salah satu
untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah dengan menggunakan analisis
rasio CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity) (Almilia
dan Herdiningtyas, 2002:15).
Sebagai lembaga intermediasi antara surplus Unit dan deficit Unit,
diperlukan bank dengan kinerja keuangan yang sehat, sehingga fungsi
intermediasi dapat berjalan lancar. Beberapa penelitian tentang perbandingan
kinerja bank pada industri perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari
laporan keuangan perbankan pernah dilakukan sebelumnya, antara lain adalah
penelitian mengenai perbandingan tingkat efisiensi pada industri perbankan
yang dilakukan dengan pengujian empiris terhadap tingkat efisiensi antara
bank pemerintah, bank swasta nasional, dan swasta asing serta bank publik.
Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian tersebut terdiri dari
Return on Asset, Net Profit Margin, dan Return on Equity. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bank publik mempunyai tingkat efisiensi diatas rata-rata
seluruh bank, sedangkan tingkat efisiensi bank pemerintah dan bank swasta

nasional secara kesuluruhan berada di bawah rata-rata seluruh bank, (Ventje,
1993).
Di Indonesia pernah juga dilakukan penelitian terhadap efisiensi
perbankan dengan menggunakan pendekatan Frontier Economic. Variabel
dependen dalam penelitian tersebut adalah total biaya perbankan, sedangkan
variable independennya antara lain adalah demand deposit, saving deposit,
time deposit, loan, ratio profit per jumlah tenaga kerja dan ratio profit per
modal. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa perbankan Indonesia
secara umum menjadi makin efisien setelah adanya deregulasi 1988,
(Goeltom, 1997).
Penelitian lain mengenai perbandingan kinerja industri perbankan pada
bank devisa dan non devisa yang didasarkan pada Return on Equity, Return
on Asset, dan Loan to Deposit Ratio pernah dilakukan. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kinerja bank devisa dengan bank non devisa sebelum krisisi ekonomi,
(Wijaya, 1998). Penelitian tentang perbandingan kinerja bank pada industri
perbankan yang didasarkan pada rasio-rasio dari laporan keuangan perbankan
juga

pernah

dilakukan

sebelumnya

yaitu

penelitian

mengenai

perbandingangan kinerja pada industri perbankan yang dilakukan dengan
pengujian secara empiris terhadap kinerja bank devisa dan bank non devisa
pada periode krisis ekonomi didasarkan pada Return on Equity, Return on
Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa

dengan bank non devisa pada periode krisisi ekonomi jika dilihat dari variable
Return on Equity dan Return on Asset. Perbedaan kinerja terlihat secara nyata
jika dilihat dari variable Loan to Deposit Ratio (Febryani dan Zulfadin, 2003).
Penelitian tentang kinerja industri perbankan juga dilakukan mengenai
perbandingan kinerja bank devisa dan bank non devisa periode 2002-2006,
penelitian tersebut juga didasarkan pada rasio Return on Equity, Return on
Asset, dan Loan to Deposit Ratio. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja bank devisa
dengan bank non devisa pada periode 2002-2006 (Maharani dan Toto, 2007).
Almilia dan Herdiningtyas (2002) meneliti tentang analisis rasio CAMEL
terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan periode 20002002. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio keuangan CAMEL
memiliki daya klasifikasi atau daya prediksi untuk kondisi bank yang
mengalami kesulitan keuangan dan bank yang mengalami kebangkrutan.
Dalam penelitian ini juga memberikan bukti bahwa rasio CAR, APB, NPL,
PPAPAP, ROA, NPM dan BOPO secara statistic berbeda untuk kondisi bank
bangkrut dan mengalami kesulitan keuangan dengan bank yang tidak bangkrut
dan tidak mengalami kondisi kesulitan keuangan. Penelitian ini juga
memberikan bukti empiris bahwa hanya rasio keuangan CAR dan BOPO yang
secara statistik signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan
kesulitan keuangan pada sector perbankan.
Untuk melihat performa suatu bank dibanding dengan bank lain dapat
dilakukan dengan membandingkan angka-angka absolut maupun dalam

bentuk rasio keuangan yang dicapai bank tersebut. Namun perbandingan
dalam bentuk rasio menghasilkkan angka yang lebih objektif karena
pengukuran performa tersebut lebih dapat diperbandingkan dengan bank-bank
lain dengan periode sebelumnya (Usman, 2003 : 59-60). Oleh karena itu rasio
keuangan selalu dijadikan alat oleh para pengambil keputusan baik bagi pihak
internal maupun eksternal dalam menentukan kebijakan berikutnya.
Sebagai lembaga keuangan yang menjunjung tinggi asas trust, setiap bank
selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepada nasabah sebagai variabel
untuk meningkatkan produktifitas kinerjanya, karena kinerja keuangan bank
akan dilihat dari semua aspek yang terkait. Namun pada penelitian ini hanya
akan mengukur perbandingan kinerja keuangan bank dengan menggunakan
rasio CAMEL (Capital, Assets, Management, Earnings, Liquidity) pada bank
devisa dan bank non devisa, serta untuk melihat apakah rasio CAMEL
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan bank devisa
dan bank non devisa yang menjadi sampel penelitian.
Perbandingan dalam bentuk rasio dapat mengetahui apakah kinerja
keuangan bank dikatakan baik atau tidak. Jika ditinjau dari segi rasio
keuangannya dapat dianalisis dengan menggunakan rasio CAMEL (Capital,
Assets, Management, Earnings, Liquidity). CAMEL digunakan dibeberapa
negara untuk menilai kinerja keuangan bank, CAMEL sudah menjadi standar
bagi bank sentral di dunia untuk menilai kinerja bank yang bersangkutan.
Dalam rasio CAMEL menilai beberapa aspek keuangan bank, yaitu aspek
permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas.

Berdasarkan latar belakang masalah dan penelitian terdahulu tentang
kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa, peneliti tertarik untuk
meneliti perbedaan kinerja bank devisa dan bank non devisa yang didasarkan
pada rasio CAMEL, selain itu juga peneliti ingin membuktikan secara empiris
apakah rasio CAMEL mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
keuangan bank devisa dan bank non devisa.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
pada penelitian ini menggunakan periode setelah krisis ekonomi yaitu periode
2003-2007, sedangkan variabel independen yang digunakan adalah rasio
CAMEL yang terdiri dari rasio Capital yang diwakili oleh rasio Capital
Adequacy Ratio (CAR), rasio Assets yang diwakili oleh rasio Bad Debt Ratio
(BDR) dan rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produkti (PPAP), rasio
Management yang diwakili oleh rasio Net Profit Margin (NPM), rasio
earnings yang diwakili oleh rasio Return on asset (ROA) dan rasio Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), dan rasio Liquidity
yang diwakili oleh rasio Loan to Deposit ratio (LDR).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepuluh dari bank
Devisa dan sepuluh dari bank devisa. Jumlah tersebut dapat memberikan hasil
yang representatif untuk menggambarkan perbandingan kinerja keuangan
bank devisa dan bank non devisa.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul, ”Analisis Rasio Camel Dengan Metode Regresi
Logistik Pada Bank Devisa Dan Bank Non Devisa”

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
penelitian ini bermaksud menguji kembali dengan menggunakan sampel
pembanding dan melakukan perbandingan antara bank devisa dengan bank
non devisa. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menemukan bukti empiris
bahwa rasio CAMEL dapat memprediksi ataupun mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja keuangan bank devisa dan bank non devisa periode
2003-2007. Adapun permasalahan-permasalahan pokok yang diangkat dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio-rasio CAMEL
antara bank devisa dan bank non devisa?
2. Variabel independen manakah (CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA, BOPO
dan LDR) yang paling dominan dapat memprediksi kinerja keuangan
antara bank devisa dengan bank non devisa?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
C.1. Tujuan Penelitian
a. Menganalisis perbedaan yang signifikan kinerja keuangan (rasio
CAMEL) antara bank devisa dan bank non devisa.

b. Menganalis variabel CAMEL (CAR, BDR, PPAP, NPM, ROA,
BOPO dan LDR) yang paling dominan memprediksi kinerja
keuangan bank devisa dan bank non devisa.
C.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat, antara lain :
a. Bagi Pengelola Bank
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola bank,
yaitu agar Pengelola dapat lebih berhati-hati dalam mengelola bank
dan diharapkan dapat memberi masukan kepada lembaga perbankan
dalam menilai kinerja keuangan bank. Selain itu, agar bank dapat
mengembalikan kepercayaan masyarakat sehingga mereka dapat
tetap menyimpan dananya di bank. Selain itu, penelitian ini berguna
sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pemberian kredit.
b. Bagi Investor
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi investor, yaitu agar investor
mengetahui

bagaimana

keadaan

bank

tempat

mereka

menginvestasikan dananya dengan baik. Dengan informasi yang
mereka dapatkan, maka para investor dapat berinvestasi dan juga
dapat menanamkan modalnya dalam industri perbankan di pasar
modal tanpa suatu rasa khawatir dengan keadaan banknya.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat bermanfaat juga bagi masyarakat. Masyarakat
yang selalu ikut serta dalam kegiatan perekonomian dapat

mengetahui bagaimana kinerja perbankan. Selain itu, penelitian ini
memungkinkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan, dengan informasi tersebut masyarakat dapat mengambil
keputusan yang lebih baik dalam melakukan transaksi dan kegiatan
lainnya yang terkait dengan bank.
d. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai wahana untuk merealisasikan ilmu yang telah
diperoleh selama mengikuti kuliah dan mencoba menerapkan pada
keadaan nyata. Selain itu, penelitian ini adalah sebagai persyaratan
untuk lulus Strata 1 (S1), guna mencapai gelar sarjana.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan
A.1. Definisi Laporan Keuangan
Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam
Standar Akuntansi Indonesia No.7 (2002:2) adalah sebagai berikut :
”Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca,
Laporan Perubahan Posisi Keuangan, Catatan dari laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan”.

Menurut Munawir (1999:2), pengertian Laporan Keuangan adalah :
”hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara dat keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut”

Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
dan catatan atas akun-akun keuangan yang integral dari laporan
keuangan yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
tersebut.

A.2. Tujuan Laporan Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
No.12 (2002:4), tujuan Laporan Keuangan sebagai berikut :
”Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi”.

Menurut Kieso dan Weygandt (2001:5) Laporan Keuangan bertujuan :
”The objectives of financial reporting are to provide (1) information that
is useful in investment and credit dicisions, (20 information that is useful
in accessing cash flow prospects, and (3) information about enterprise
resources, claims to those resources, and changes in them”.

Berdasarkan APB Statement No.4 Bab 4 yang dikutip oleh
Harahap dalam Buku Teori Akuntansi (1993:98), mengelompokkan
tujuan laporan keuangan menjadi tiga yaitu :
1) Tujuan Khusus
Tujuan Laporan Keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi
keuangan, hasil operasi dan perubahan lain dalam posisi keuangan.
2) Tujuan Umum
Tujuan Umum Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :
a) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber
daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan
untuk :
Mengevaluasikan kekuatan dan kelemahan.

Menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.
Menilai

kemampuan

perusahaan

untuk menyelesaikan

hutang-hutangnya.
Menunjukkan kemampuan sumber kekayaan yang ada untuk
pertumbuhan perusahaan.
b) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber
kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari
laba dengan maksud :
Memberi gambaran tentang deviden yang diharapkan
pemegang saham.
Menunjukkan kemampuan perusahaan-perusahaan untuk
membayar

kewajiban

kepada

kreditor

dan

pemasok,

menyelesaikan pekerjaan bagi karyawan, membayar pajak
dan menghasilkan dana untuk ekspansi.
Menyediakan informasi bagi manajemen untuk digunakan
dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan.
Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan
laba dalam jangka panjang.
c) Menyediakan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d) Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan
sumber harta kewajiban.

e) Menggunakan informasi lain yang relevan dengan kebutuhan
pemakai.
3) Tujuan Kualitatif
Tujuan Kualitatif Akuntansi Keuangan adalah sebagai berikut :
a) Relevan
Memilih informasi yang mungkin membantu pemakai dalam
pembuatan kepuasan ekonomi.
b) Dapat Dipahami
Selain informasi harus jelas, informasi yang dipilih juga harus dapat
dipahami pemakai.
c) Dapat Diuji Kebenarannya
Hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh ukuran-ukuran yang independen,
menggunakan metode pengukuran yang sama.
d) Netral
Informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum dan bukan
kebutuhan khusus pemakai tertentu.
e) Tepat Waktu
Mengkomunikasikan

informasi

harus

seawal

mungkin

untuk

menghindari keterlambatan pembuatan keputusan ekonomi.
f) Dapat Dibandingkan
Perbedaan-perbedaan seharusnya tidak mengakibatkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.
g) Kelengkapan

Semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan-tujuan kualitatif
lain harus dilaporkan.
2. Jenis Laporan Keuangan
Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2002:1.3) jenis
laporan keuangan adalah terdiri dari komponen sebagai berikut :
1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan,
yang menunjukkanm aktiva, kewajiban dan equitas suatu perusahaan
pada tanggal tertentu.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi merupakan ringkasan aktivitas usaha perusahaan
untuk periode yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang
timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya.
3) Laporan Perubahan Equitas
Laporan yang menunjukkan perubahan equitas perusahaan yang
menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau
kekayaan selama periode pelaporan.
4) Laporan Arus Kas
Laporan ini menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam
aktivitas perusahaan selama periode tertentu dan aktivitas perusahaan
tersebut diklasifikasikan menurut aktiva operasi, investasi dan
pendanaan.
5) Catatan atas Laporan Keuangan

Memberikan penjelasan mengenai gambaran umum perubahan,
ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan
informasi penting lainnya.
3. Pemakai Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:2), Pemakai Laporan
Keuangan meliputi Investor Sekarang dan Investor Potensial, Karyawan,
Pemberi Pinjaman, Pemasok, Kreditor lainnya, Pelanggan, Pemerintah
serta Lembaga-lembaganya dan Masyarakat. Mereka menggunakan
laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang
berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :
1) Investor
Mereka yang membutuhkan informasi untuk membantu menentukan
apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan
mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
deviden.
2) Karyawan
karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik
pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk menilai kemampuan perusahan dalam memberikan balas jasa,
manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
3) Pemberi Pinjaman

Pemberi Pinjaman

tertarik dengan

informasi

keuangan

yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman seta
bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
4) Pemasok dan Kreditor Lainnya
Pemasok dan kreditor lainnya tertarik informasi yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan
terbayar pada saat jatuh tempo.
5) Pelanggan
Para

pelanggan

berkepentingan

dengan

informasi

mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam
perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.
6) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu
berkepentingan

dengan

aktivitas

perusahaan.

Mereka

juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyususn
statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
7) Masyarakat
Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagi cara.
Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada
perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan
perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan

dapat

membantu

masyarakat

dengan

menyediakan

informasi

kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan
serta rangkaian aktivitasnya.

B. Bank
1. Definisi Bank
Setiap orang mengkaitkan bank dengan uang, hal ini disebabkan
karena bank menyediakan berbagai jasa keuangan. Di negara-negara maju,
bank merupakan sarana utama dalam dunia usaha untuk melakukan
transaksi.
Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
menerima simpanan Giro, Tabungan dan Deposito. Kemudian bank
dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat
yang membutuhkan. Disamping itu, bank dikenal sebagai tempat untuk
menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk
pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,
uang kuliah, dan transaksi lainnya.
Bank adalah ”Department Store of Finance”, yang merupakan
organisasi jasa atau pelayanan berbagai macam jasa keuangan. Slogan
promosi bank yang dianjurkan oleh sinkey adalah ”One Stop Banking:
atau Full-Service Banking”.
Pengertian bank menurut undang-undang RI No. 10 tahun 1998
tentang perbankan adalah sebagai berikut :

”Bank adalah ”Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak”.
Sesuai dengan difinisi dan pengertian bank sebagaimana diatur dalam
undang-undang tersebut, bank merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam
bidang keuangan.
Berdasarkan definisi, pengertian, dan cakupan kegiatan operasional
bank sebagaimana diatur oleh ketentuan yang berlaku, dapat bervariasi
antara satu negara dengan negara yang lain. Meskipun demikian, terdapat
kesamaan sifat-sifat dasar dari suatu bank. Sifat-sifat tersebut adalah :
1) Memiliki kewajiban yang harus dibayar setiap saat apabila ditagih
(yaitu dana-dana yang disimpan oleh masyarakat).
2) Memiliki harta yang tidak likuid, yang penilainnya tidak mudah serta
berjangka waktu lebih lama dibandingkan dengan kewajiban yang
dimiliki (Diamond dan Dybvig, 1983)
2. Fungsi Bank Dalam Perekonomian
Bank sebagai salah satu lembaga keuangan secara garis besar memiliki
beberapa fungsi yang dapat mendorong kelancaran perekonomian, yaitu :
1) Bank sebagai Lembaga Intermediasi, dimana bank sebagai perantara
antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana.
2) Bank sebagai lembaga yang memberikan jasa atau pelayanan dalam
lalu lintas pembayaran. Dengan adanya bank, maka berbagai cara

pembayaran yang diperlukan untuk memfasilitasi kegiatan ekonomi
masyarkat dapat berjalan dengan lebih lancar.
3) Bank sebagai lembaga yang berfungsi sebagai media dalam
mentransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral.
Kebijakan moneter disini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
3. Peran Bank
Bank merupakan institusi keuangan yang paling penting dalam
perekoniomian. Ketika konsumen dan produsen harus melakukan
pembayaran untuk pembelian barang dan jasa, mereka menggunakan bank
untuk menyediakan fasilitas cek atau kartu kredit.
Secara umum, bank meiliki beberapa peran, antara lain :
1) Perantara (The Intermediation Role)
Memindahkan tabungan yang diterima masyarakat pada sektor bisnis
(pinjaman) untuk pembiayaan pembangunan gedung, perlengkapan,
dan barang-barang modal lainnya.
2) Pembayar (The Payment Role)
Melakukan pembayaran barang dan jasa yang dilakukan konsumen
dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu kredit, kartu debet, dan
lain-lain.
3) Penjamin (The Guarantor Role)
Menjamin pemimpin nasabah yang melakukan transaksi impor barang
dan jasa, seperti letter of credit.

4) Wakil (The Agency Role)
Membantu nasabah dalam mengelola dan melindungi kekayaan
maupun securitas yang dimilikinya.
5) Kebijakan (The Policy Role)
Melayani dan mengatur kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi dan berbagai tujuan sosial lainnya.
4. Kegiatan Pokok Bank
Baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat melakukan banyak
sekali kegiatan atau aktivitas sehari-harinya. Namun hanya ada beberapa
kegiatan saja yang tergolong dalam kegiatan pokok bank. Berikut ini
adalah tiga kegiatan pokok bank :
1) Penghimpun Dana (Giro, Tabungan, Deposito), dengan sasaran
meminimumkan biaya perolehan dana.
2) Alokasi Dana (Kredit dan Investasi), dengan sasaran memaksimumkan
pendapatan bank.
3) Pelayanan Jasa Keuangan (Transfer, letter of credit, Cek Perjalanan,
Money Changer, Bank Garansi, dan lain-lain) dan jasa non keuangan
(pelatihan pegawai, kotak pengaman, dan lain-lain), dengan sasaran
memaksimumkan kepuasan nasabah.
5. Jenis-jenis Bank
Jenis bank di Indonesia sebagaimana disebutkan dalam UU No. 7
tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No.

10 tahun 1998 hanya meliputi Bank Umum, dan BPR saja. Namun secara
teoritis, klasifikasi bank adalah sebagai berikut :
1) Menurut Fungsi :
a) Bank Sentral, merupakan bank milik pemerintah yang memegang
otoritas moneter, dengan tujuan menjaga kestabilan nilai mata uang
dalam negeri.
b) Bank Umum, yaitu bank yang menerima simpanan dana
masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito serta
memberikan kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
c) Bank Perkreditan Rakyat, yaitu bank yang hanya menerima
simpanan dalam bentuk Deposito Berjangka dan Tabungan,
lingkup opersainya biasanya terbatas di Pedesaan.
2) Menurut kepemilikan
a) Bank Pemerintah Pusat, yaitu bank yang seluruh sahamnya
dimiliki pemerintah pusat.
b) Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang seluruh sahamnya
dimiliki pemerintah daerah.
c) Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki
pihak swasta nasional.
d) Bank Asing, yaitu bank yang seluruh sahamnya dimiliki pihak
asing yang membuka kantor cabang di Indonesia, sedangkan
kantor pusatnya di luar negeri.

e) Bank Campuran, yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki
pihak asing dan sebagian dimilki pihak swasta nasional.

3) Menurut Transaksi Valas :
a) Bank Devisa, yaitu bank yang menggunakan lebih dari satu mata
uang dalam transaksi perbankan.
b) Bank Non Devisa, yaitu bank yang hanya menggunakan satu mata
uang (Rupiah) dalam transaksi perbankan.
Menurut Kasmir (1997:37) perbedaan bank devisa dan bank non
devisa adalah sebagai berikut :
”Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi luar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, travellers cheque, dan
transaksi lainnya. Sedangkan bank non Devisa adalah bank yang
belum mempunyai ijin untuk melaksankan transaksi sebagai bank
devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya
bank devisa”.

Menurut Dahlan Siamat (2004:29) Perbedaan bank devisa dengan
bank non devisa adalah sebagai berikut :
”Bank devisa (foreign exchange bank) adalah bank yang dalam
kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing,
setel;ah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, antara lain
menerima simpanan dan memberikan kredit dalam valuta asing
termasuk jasa-jasa keuangan yang terkait dengan valuta asing,
misalnya letter of credit, travellers check. Sedangkan bank non devisa
adalah bank yang tidak dapat melakukan kegiatan usaha yang
berkaitan dengan valuta asing”

4) Menurut Stuktur Organisasi :

a) Bank Unit (Unit Bank), adalah bank yang menggabungkan satu
kantor saja untuk melayani semua jenis keuangan.
b) Bang Cabang (Branch bank), yaitu bank yang melayani beberapa
lokasi sehingga ada satu kantor pusat dan beberapa kantor cabang.
c) Holding Company bank, yaitu sebuah bank yang memiliki satu
atau lebih bank.
d) Multi Holding Company Bank, yaitu bank yang meiliki perusahaan
yang bergerak diperbankan dan non-bank.
5) Menurut Tipe Bisnis :
a) Bank Bisnis (wholesale bank), adalah bank yang meiliki sektor
usaha menengah keatas sebagai fokus sasaran pasarnya.
b) Bank Konsumen (Retail Bank), adalah bank yang memiliki
konsumen dan usaha kecil sebagai fokus pasarnya.
c) Wholesale dan retail bank, adalah bank yang melayani semua
pelaku ekonomi.
6) Menurut Geografi :
a) Bank Lokal (Community or Local Bank), adalah bank yang
beroperasi secara terbatas di daerah tertentu.
b) Bank regional (Regional Bank),