Seperti paparan diatas, komunikasi menimbulkan efek sesuai yang diharapkan komunikator bagi penerimanya, sosialisasi perubahan nilai
perusahaan diharapkan memiliki efek perilaku dalam bekerja sehari-hari seorang karyawan.
4. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukanpengindraan terhadap suatu objek tertentu Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2007:121. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang
overbehaviour. Berdasarkan
pengalaman danpenelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgengdaripada perilaku
yang tidak
didasari oleh
pengetahuan Notoatmodjo, 2007:121.
Sosialisasi merupakan salah satu aktivitas komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pengetahuan, sikap mental, dan
perilaku khalayak sasaran terhadap ide pembaruan inovasi yang ditawarkan.
Pengetahuan yang
tercakup dalam
domain kognitif
mempunyai enam tingkatan Notoatmodjo, 2007:122 yakni: a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur tentang orang tersebut
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan.
b. Memahami comprehension Memahami
diartikan sebagai
suatu kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek
yang dipelajari. c. Aplikasi application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil
sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks
atau situasi lain. d.
Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya
satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat
bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan. e. Sintesis synthesis
Sintesis merujuk
kepada suatu
kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah
suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi-formulasi
yang ada.
Misalnya dapat
menyusun, merencanakan, meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu
teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. f.
Evaluasi evaluation Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian tersebut berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
Pendidikan dan
pengalaman merupakan
komponen yang
mempengaruhi pengetahuan
seseorang Notoatmodjo,
2007:142. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Tingkat
pengetahuan erat kaitannya dengan pendidikan, seseorang dengan tingkat pendidikan
semakin tinggi
maka diharapkan
semakin luas
pula pengetahuannya. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu
cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang
dihadapi masa lalu. Pengalaman dalam penelitian ini dikaitkan dengan lama bekerja semakin lama bekerja semakin banyak pengalaman yang
didapatkan dalam berorganisasi Notoatmodjo, 2007:122.
F. Kerangka Konsep