belum memahami betul akan hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai tahanan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk menyusun
tesis yang berjudul “Realisasi Jaminan Kesehatan Bagi Tersangka Terdakwa Sebagaimana Diatur Dalam Undang-undang No. 16 Tahun
2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah jaminan kesehatan bagi tersangkaterdakwa sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia telah dapat direalisasikan ?
2. Apakah ditemukan adanya kendala dalam merealisasikan jaminan
kesehatan bagi tersangkaterdakwa sebagaimana diatur dalam Undang- undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia ?
C. Batasan Masalah
1. Pengertian Realisasi
Realisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata benda yang berarti perwujudan, proses menjadikan nyata, wujud,
kenyataan, pelaksanaan yang nyata Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 936.
2. Pengertian Jaminan Kesehatan
Pasal 1 ayat 1, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan memberikan pengertian kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Jaminan
merupakan kata benda yang terkait dengan tanggungan, asuransi; biaya yang ditanggung.
Penjelasan dalam hukum tentang kesehatan adalah satu keseluruhan dari peraturan-peraturan hukum, yang secara langsung ada
hubungannya dengan pelayanan kesehatan, dan penerapan dari peraturan- peraturan selebihnya mengenai pelayanan kesehatan tersebut di bidang
hukum perdata, hukum tata usaha Negara, dan di bidang hukum pidana H.J.J. Leenen dan P.A.F. Lamintang, 1991 : 20.
Jaminan kesehatan merupakan hak dasar yaitu hak-hak warga- negara, yang telah ada sejak berabad-abad langgeng lestari dan yang pada
asasnya tidak boleh diganggu gugat oleh alat-alat perlengkapan negara, melainkan harus wajib memberikan tanggungan bagi kesehatan warganya
terkait keadaan tertentu.
3. Pengertian Tersangka Terdakwa
Pengertian tentang tersangkaterdakwa dapat kita temui dari ketentuan yang terdapatdalam kitab Undang-undang Nomor 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana, pasal 1 ayat 14 dan 15.
Ayat 14 : “Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana”. Ayat 15 : “Terdakwa adalah seorang tersangkayang dituntut,
diperiksa dan diadili di sidang pengadilan”. Dikatakan juga dalam penjelasan pasal 36 Undang-undang
tentang Kejaksaan bahwa, yang dimaksud dengan “tersangka atau terdakwa” adalah tersangka atau terdakwa yang berada dalam tanggung
jawab kejaksaan Undang-undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
D. Keaslian Penelitian