BAB 5 PEMBAHASAN
Foramen mentale adalah suatu foramen kecil yang terletak di sisi anterolateral dari mandibula. Biasanya, foramen mentale terletak di bawah jarak antara gigi
premolar. Lokalisasi foramen mentale secara radiografi sulit yang disebabkan kurangnya anatomi landmark yang tetap sebagai referensi dan foramen mentale tidak
dapat secara klinis divisualisasi atau dipalpasi.
1-3
Pada penelitian ini dilakukan pengambilan sampel dari masyarakat pada enam kelurahan di Kecamatan Medan Selayang yaitu Kelurahan Beringin, Kelurahan Padang
Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kelurahan Sempakata, Kelurahan Tanjung Sari, Kelurahan Asam Kumbang. Untuk memperoleh identitas dari
responden dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner. Seleksi sampel juga dilakukan berdasarkan pemeriksaan rongga mulut untuk melihat ada atau tidaknya gigi
posterior rahang bawah kiri pada sampel. Lalu setelah dilakukan pemeriksaan, pada sampel yang memenuhi kriteria dilakukan pengambilan foto radiografi panoramik
untuk dapat melihat gambaran posisi serta bentuk foramen mentale. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 41 orang yang terdiri dari 6 orang
laki-laki dan 35 orang perempuan. Pada penelitian ini radiografi yang digunakan adalah radiografi panoramik konvensional, dimana posisi dan bentuk foramen mentale dapat
terlihat secara lebih luas. Lokasi foramen mentale dapat bervariasi sehubungan dengan akar premolar dan
gambarannya dapat dijumpai lebih rendah, sama atau lebih tinggi dari apeks premolar. Lokasi tersebut dapat dijumpai segaris dengan akar premolar kedua, di antara akar
premolar pertama dan premolar kedua, di antara akar premolar kedua dan molar pertama, segaris akar molar pertama dan segaris akar premolar pertama. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh bahwa posisi foramen mentale pada masyarakat Kecamatan Medan Selayang mayoritas berada pada posisi segaris akar premolar kedua mandibula
Tabel 4. dengan persentase 53,7.
Universitas Sumatera Utara
Bentuk foramen mentale biasanya oval atau bulat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tabel 5. mayoritas bentuk foramen mentale pada masyarakat di
Kecamatan Medan Selayang adalah oval dengan persentase 56,1. Dari segi klinis yang perlu diperhatikan dari posisi anatomi foramen mentale
adalah dalam hal pemberian anastesi lokal untuk blok nervus mentalis, posisi dan jumlah foramen mentale mempengaruhi keefektifan blok nervus mentalis yang
mungkin berkurang. Pada perawatan endodonti, apeks dari premolar yang sangat dekat dengan foramen mentale dapat membahayakan nervus mentalis dengan overfilling
saluran akar selama perawatan saluran akar dari premolar.
11
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Oguz dkk. 2002 bahwa mayoritas posisi foramen mentale berada segaris dengan premolar kedua dengan persentase 50.
Amer dkk. 2004, menyatakan bahwa 64,71 posisi foramen mentale mayoritas berada segaris dengan akar premolar kedua. Deepa RA dan Sandeep BG 2011 juga
menyatakan bahwa mayoritas posisi foramen mentale berada segaris akar premolar kedua sebanyak 81,50. Osunwoke dkk. 2012 juga menyatakan hal yang sama,
bahwa posisi mayoritas dari foramen mentale adalah segaris dengan akar premolar kedua dengan persentase 54,24.
Selain posisi foramen mentale kiri mandibula yang terletak segaris premolar kedua juga didapatkan posisi yang berada di antara premolar pertama dan premolar
kedua 29,3 dan posisi yang berada di antara premolar kedua dan molar pertama 17,1. Penelitian yang dilakukan oleh Amer dkk. 2004 menyatakan bahwa posisi
lain yang didapatkan adalah di antara premolar pertama dan premolar kedua 29,41. Hasil penelitian dari Deepa RA dan Sandeep BG 2011 juga menyebutkan bahwa
didapat posisi selain segaris dengan akar premolar kedua yaitu posisi di antara premolar pertama dan premolar kedua 7,6 dan posisi di antara premolar kedua dan molar
pertama 3,1. Osunwoke dkk. 2012 juga mendapatkan posisi foramen mentale di antara premolar pertama dan premolar kedua 25,42 dan posisi di antara premolar
kedua dan molar pertama 15,25 selain daripada posisi segaris dengan akar premolar kedua.
Universitas Sumatera Utara
Igbigbi dan Lebona 2005 dalam penelitiannya mendapatkan bahwa mayoritas bentuk dari foramen mentale adalah oval. Fabian FM 2007 menyatakan bahwa 54
bentuk foramen mentale mayoritas adalah oval. Selain bentuk oval dari foramen mentale yang mayoritas didapat, bentuk
foramen mentale yang bulat juga dijumpai dengan persentase 43,9. Singh dan Srivastav dkk. 2010 dalam penelitiannya juga menemukan bahwa selain oval, bentuk
foramen mentale adalah bulat.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN