Analisis Deskriptif Uji Hipotesis

3 Hasil Reliabilitas Prestasi Praktik Hasil reliabilitas prestasi praktik, merujuk pada hasil yang dilakukan oleh validitas ahli oleh karena itu hasil reliabilitas prestasi praktik diasumsikan sudah reliabel.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Metode ini digunakan untuk menyajikan data secara deskriptif kuantitatif variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari fasilitas belajar dan motivasi berprestasi. Variabel-variabel tersebut terdiri dari beberapa indikator yang sangat mendukung dan kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi instrument angket. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut : a. Membuat tabel distribusi jawaban angket. b. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. c. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. d. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori. e. Kesimpulan berdasarkan tabel kategori yang disusun melalui perhitungan sebagai berikut : 1 Menentukan Mi = Mean tertinggi yang dapat dicapai responden. 2 Menentukan Sbi = Simpangan baku ideal yang dapat dicapai responden. 3 Membuat tabel kategori instrument, sebelum membuat tabel kategori maka ditentukan terlebih dahulu Mi mean ideal yang dapat dicapai responden dan Sbi Simpangan baku ideal yang dapat dicapai responden, lalu dikonsultasikan dengan table kategori. Tabel kategorisasi untuk tiap instrument adalah seperti terlihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7. Interval kelas dan kategorinya Interval Kriteria x ≥ Mi + 1.5 Sbi Sangat tinggi Mi ≤ x ≤ Mi + 1.5 Sbi Tinggi Mi – 1.5 Sbi ≤ x ≤ Mi Cukup x Mi – 1.5 Sbi Rendah Keterangan : Mi = Mean ideal yang dapat dicapai responden. Sbi = Simpangan baku ideal yang dapat dicapai responden. x = Skor.

2. Uji Persyaratan Analisis

Tujuan dari uji persyaratan analisis ini adalah untuk memberikan benar tidaknya hipotesis penelitian yang diajukan, maka setelah data terkumpul diadakan pengolahan data sehingga dapat menghasilkan kesimpuan ,untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka pada penelitian ini digunakan “ Teknik Analisis Regresi Dua Prediktor dan Korelasi Parsial”. Tujuan digunakan analisis regresi linier dua prediktor adalah mencari korelasi antara kretirium dengan prediktor, menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak, mencari persamaan garis regresi, dan menemukan sumbangan relatif antara sesama prediktor. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan serangkaian uji persyaratan untuk analisis regresi yaitu :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel random yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dalam penelitian ini data setiap variabel diuji normalitasnya. Menguji normalitas data yang diperoleh baik variabel bebas maupun variabel terikat digunakan rumus : χ 2 = ∑ Keterangan : χ 2 = Chi kuadrat. fo = Frekuensi yang diperoleh dari sampel. fh = Frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai persamaan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi. Fh = Frekuensi yang diharapkan. Derajat kebebasan db = banyak kelas – 1 kemudian dikonsultasikan dengan tabel. Bila χ 2 χ 2 t : maka data tidak berdistribusi normal χ 2 χ 2 t : maka data berdistribusi normal

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien interkorelasi antara variabel bebas sebagai syarat digunakannya teknik analisis regresi ganda dengan dua prediktor. Analisis yang digunakan di sini adalah korelasi produk moment, dengan diketahuinya ada tidaknya hubungan antara multikolinieritas antara variabel bebas akan menentukan langkah analisis selanjtunya yaitu analisis regresi ganda dengan dua prediktor. Analisis regresi ganda dapat dilakukan apabila variabel bebas tidak terjadi korelasi yang tinggi, sehingga tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas. Uji multikolineritas data ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu menggunakan SPSS 17. Uji asumsi klasik seperti multikolinearitas dapat dilaksanakan dengan jalan meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar independent variabel dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF . Batas dari VIF adalah 10. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas dan tidak dapat ditoleransi. Bila terdapat gejala multikolinieritas di antara variabel independen, maka penanggulangannya adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel tersebut darimode, dan jika VIF 10 maka tingkat kolonieritas dapat ditoleransi Imam Ghojali 2005: 169.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis- hipotesis yang telah dikemukakan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan teknik analisis regresi. Analisis regresi yang digunakan adalah analisi regresi linear sederhana dan analisis regresi ganda dua prediktor. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X 1 dengan variabel terikat Y hipotesis pertama, dan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X 2 dengan variabel terikat Y hipotesis kedua. Penggunaan analisis regresi ganda dua prediktor pada penelitian ini dikarenakan pada penelitian ini memiliki dua buah variabel independen dalam satu buah regresi, selain itu analisis regresi ganda dua prediktor ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas X 1 dan variabel bebas X 2 dengan variabel terikat Y secara bersama-sama. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil analisis deskriptif kesiapan fasilitas praktik

Hasil analisis data variabel kesiapan fasilitas praktik diperoleh skor seperti yang terdapat dalam Tabel 8 dibawah ini. Tabel 8. Hasil analisis deskriptif kesiapan fasilitas praktik Besaran Nilai Mean 55,45 Median 57 Modus 52 Simpangan Baku 5,85 Skor Tertinggi 65 Skor Terendah 42 Mean Ideal 53,5 Standar Deviasi Ideal 3,83 Nilai rata-rata, median, dan modus menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Hasil frekuensi angket kesiapan fasilitas praktik peneliti tampilkan dalam bentuk tabel yang terlihat pada tabel frekuensi dengan ketentuan seperti rumus yang peneliti sudah tentukan sebelumnya. Tabel 9. Frekuensi analisis deskriptif kesiapan fasilitas praktik Interval Kelas Frekuensi Persentase Kriteria Skor Antara 42-47 7 8,97 Rendah Skor Antara 48-53 25 32,05 Cukup Skor Antara 54-58 17 21,79 Tinggi Skor Antara 59-65 29 37,18 Sangat Tinggi Jumlah Responden 78 100

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PEMASARAN DI SMK PALEBON SEMARANG.

1 1 127

Hubungan Kemampuan Kognitif Dalam Pengukuran Teknik dan Sikap Percaya Diri Terhadap Prestasi Belajar Praktik Teknologi Mekanik Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK N 1 Sedayu.

0 1 152

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DAN INTERAKSI DENGAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PENGELASAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL.

0 6 158

PENGARUH PERFORMA PRAKTIK DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK, KONFORMITAS DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 1 SEDAYU.

0 0 128

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

PENGARUH BIMBINGAN DAN KESIAPAN KERJA TERHADAP PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI SMK DI KULON PROGO.

0 0 143

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTIK SURVAI DAN PEMETAAN SISWA KELAS XI TGB SMK N 1 SEDAYU.

0 0 181

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK MOTOR LISTRIK SISWA JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI SMK MIGAS CEPU

0 0 45

Pengaruh Praktik Kerja di Unit Produksi dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa Kelas XI di SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 16