Latar Belakang Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB I

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal Hiperglikemia Riskesdas 2013. Hiperglikemia terjadi bila gula darah sewaktu ≥ 200 mgdl atau glukosa darah puasa ≥ 126 mgdl Utama, 2004. Menurut Darmono 2007 peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes mellitus juga disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hal tersebut dihubungan dengan defisiensi kerja dansekresi insulin secara absolut atau relatif Riskesdas, 2013. Diabetes mellitus terbagi menjadi dua tipe yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 disebut juga diabetes mellitus tergantung insulin Insulin Dependent Diabetes MellitusIDDM. Diabetes mellitus tipe 2 disebut juga diabetes mellitus tidak tergantung insulin Non Insulin Dependent Diabetes MellitusNIDDM. Diabetes tipe 1 terjadi karena timbulnya reaksi autoimun yang disebabkan adanya peradangan pada sel beta insulitis Darmono, 2007. Diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin yang disebut resistensi insulin atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Insulitis pada diabetes mellitus tipe 1 bisa disebabkan macam-macam diantaranya virus seperti virus cocksakie, rubella, dan herpes. Dan diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan gaya hidup, faktor kegemukan, kebiasaan tidak melakukan aktivitas fisik, faktor stres, serta rasetnis Darmono, 2007. Menurut WHO 2007, Indonesia menduduki peringkat ke empat dengan jumlah kasus diabetes mellitus terbanyak di dunia setelah India, China dan Amerika Serikat. Jumlah kasus di Indonesia sebesar 8,4 juta orang dan diprediksi akan meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta orang Depkes RI, 2009. Selain di tingkat dunia, prevalensi diabetes mellitus menurut provinsi di Indonesia, berkisar antara 0,8 di Lampung hingga 2,5 di DKI Jakarta. Sebanyak 8 provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi penyakit diabetes mellitus di atas prevalensi nasional. Provinsi tersebut diantaranya Nanggroe Aceh Darussalam 2,6, Kalimantan Timur 2,7, Gorontalo 2,8, DI Yogyakarta 3,0, Nusa Tenggara Timur 3,3, Sulawesi Selatan 3,4, Sulawesi Utara 3,6, dan Sulawesi Tengah 3,7 Riskesdas, 2013. Berbagai faktor seperti faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup dapat mempengaruhi prevalensi diabetes mellitus yang semakin meningkat Bustan, 2007. Menurut Ngurah Ketut Suastika 2008 meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang seperti di Indonesia banyak dikaitkan dengan meningkatnya taraf kehidupan masyarakat serta perubahan pola hidup terutama di kota-kota besar. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan bahwa prevalensi diabetes mellitus cenderung lebih tinggi pada masyarakat di perkotaan 2,0 dan indeks kepemilikan tinggi 3,0. Melihat prevalensi diabetes mellitus di Indonesia yang semakin meningkat, perlu dilakukan upaya dalam pengendalian diabetes mellitus yang tercermin dalam pengelolaan diabetes mellitus Utama, 2004. Upaya pengelolaan diabetes mellitus yang lebih baik, terencana, dan berkelanjutan dilaksanakan berdasarkan empat pilar utama pengelolaan diabetes mellitus, yaitu perencanaan makan, latihan jasmani, obat berkhasiat hipoglikemik, dan penyuluhan Weiss at.al., 2006. Diabetes mellitus dapat dikendalikan dengan mengatur pola makan dan diet seimbang sehingga kontrol glukosa darah dapat dilakukan Waspanji, 2007. Latihan jasmani yang teratur dapat menurunkan kadar glukosa darah, meningkatkan kerja insulin dan menurunkan berat badan Syahbudin, 2001. Penyuluhan dari tenaga kesehatan mampu memberikan penderita diabetes mellitus pengetahuan yang baik tentang kondisi dan penyakitnya, sehingga akan membuatnya mampu mengendalikan kondisi diabetes melitus tersebut agar dapat mempertahankan kualitas hidupnya Utama, 2004. Selain itu, pengelolaan diabetes mellitus juga dapat dilakukan dengan pengobatan dengan obat hipoglikemik untuk mempertahankan kadar glukosa darah tetap normal Rusdi, 2009. Menurut Moningkey 2000 pengobatan yang intensif dapat menambah umur harapan hidup pasien diabetes mellitus rata-rata 2,5 tahun. Pengobatan dan kontrol yang rutin sesuai jadwal akan membuat kadar glukosa darah selalu berada dalam batas yang normal Tandra, 2008. Berhasilnya pengobatan diabetes mellitus bergantung pada kerjasama antara petugas kesehatan dengan penyandang diabetes dan keluarganya Basuki, 2005. Demi mencapai berhasilnya pengobatan bagi penderita diabetes mellitus, pembuat kebijakan pelayanan kesehatan di setiap daerah harus di tingkatkan supaya dapat menekan banyaknya penderita diabetes mellitus. Sehingga penderita diabetes mellitus di setiap daerah dapat mengontrol kadar glukosa darah dengan baik sesuai kebijakan dari pelayanan kesehatan Utama, 2004. Salah satu daerah yang memiliki banyaknya penderita diabetes mellitus adalah Kabupaten Grobogan. Diabetes mellitus adalah satu dari lima penyakit utama tidak menular yang paling banyak di derita di Kabupaten Grobogan Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, 2011. Kelima penyakit tersebut yaitu penyakit hipertensi, asma, diabetes mellitus, deccom cordisgagal jantung, dan penyakit paru obstruksi kronikmenahun. Dengan jumlah kasus yaitu hipertensi 15.587 kasus, asma 6.344 kasus, diabetes mellitus 4.297 kasus, deccom cordisgagal jantung 944 kasus dan penyakit paru obstruksi kronikmenahun 459 kasus. Banyaknya penderita diabetes mellitus di Kabupaten Grobogan dibedakan berdasarkan usia, antara lain menurut usia 45-64 tahun, usia 15-44 tahun, dan usia 65 tahun. Dengan jumlah kasus yaitu usia 45-64 tahun 3.534 kasus 78, usia 15-44 tahun 563 kasus 13, dan usia 65 tahun 405 kasus 9 Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, 2011. Berdasarkan banyaknya penderita diabetes mellitus di Kabupaten Grobogan, maka peneliti melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan yang dilakukan adalah melakukan wawancara singkat pada 10 orang penderita diabetes mellitus di Kelurahan Purwodadi dan 5 orang penderita diabetes mellitus di Desa Truwolu. Wawancara di Kelurahan Purwodadi pada tanggal 2 Juli 2012, penderita diabetes mellitus paling banyak disebabkan karena pola makan yang tidak dijaga didukung pendapatan perkapita yang mencukupi dan menjadi pendorong bebasnya pola makan sehari-hari. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan di desa pada tanggal 3 juli 2012 di Puskesmas Ngaringan, menunjukan hal yang sama yaitu karena pola makan yang tidak teratur. Walaupun demikian pengelolaan dan penanganan penderita diabetes di Kelurahan Purwodadi baik, hal tersebut dikarenakan faktor ekonomi yang tinggi dan fasilitas kesehatan yang tersedia dari mulai Bidan, Puskesmas, Dokter Praktek, Klinik Kesehatan, bahkan Rumah Sakit. Pengelolaan dan pengobatan di desa didasari oleh faktor ekonomi yang rendah serta penanganan yang masih menggunakan cara tradisi seperti ramuan-ramuan yang diminum. Ditambah lagi di desa hanya ada bidan desa sebagai fasilitas kesehatan sedangkan puskesmas dan rumah sakit berada jauh dari desa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pencegahan Rehipertensi: Studi pada Warga Desa Poleganyara Sulawesi Tengah T1 462008027 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB IV

0 3 82

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah T1 462008091 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Perilaku Pengobatan dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Kelurahan Purwodadi dan Desa Truwolu Jawa Tengah

0 1 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaturan Pengobatan Tradisional di Indonesia T1 312008801 BAB I

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Deskripsi dan Pengelolaan Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tulung, Kabupaten Klaten

0 0 19

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Yuridis terhadap Potensi Masalah dalam Pengelolaan Dana Desa T1 BAB I

0 0 23

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB I

0 0 6