Kimia kelas XII

(1)

RANGKUMAN SIAP UN 2014

1. PROTEIN

Adalah suatu makromolekul (Polimer) yang tersusun atas monomer asam amino Asam amino mengandung gugus karboksil (-COOH)bersifat asam dan gugus (-NH2)

bersifat basa, sehingga mempunyai sifat amfoter atau zwiterion.

Ikatan peptida terdapat pada protein yaitu ikatan dari gugus karboksi dan gugus NH2 R O R O R O

-NH-CH-C-NH-CH –

Ikatan peptida Uji Protein:

1. Biuret (posift ungu) = menguji adanya ikatan peptida pada protein 2. Xantoproteat ( positif Jingga) = menguji adanya inti benzena pada protein

3. Pb-Asetat (Positif Hitam ) = menguji adanya sulfur atau belerang pada protein Uji uji yang lain

4. Ninhidrin = gugus asam amino

5. millons = mengetahui gugus fenol pada protein 6. Molish = mengetahui adanya karbohidrat 7. uji yodium (positif biru) = mengetahui adanya amilum

8. Uji benedict = mengetahui adanya glukosa ; biru -. Cokalt sedikit dan merah bata banyak

9, Uji fehling (merah bata +) = mengetahui gugus aldehid 10. Uji tollens (cermin perak+) = mengetahui gugus aldehid

11. uji air kapur = mengetahui adanya gas CO2 (jika keruh /

mengendap +)

12. Uji kertas Kobalt = JIka warna pink positif ada H2O

13. Uji nyala lidi = Jika api membesar positif O2

2. LEMAK

Sebagai sumber energi yang merupakan ester gliserol dengan asam lemak. Asam lemah adalah karbohidrat dengan jumlah karbon banyak.

O O CH2-OH HO – C – R CH2- O – C – R

O O

CH2-OH + HO – C – R CH –O – C- R

O O CH-OH HO – C – R CH – O - C- R 3. KARBOHIDRAT


(2)

Fruktosa (keton) Monosakarida galaktosa (aldehid)

Glukosa (aldehid)

maltosa glukosa + glukosa Karbohidrat Disakarida laktosa glukosa + galaktosa

Sukrosa glukosa + fruktosa amilum

Polisakarida glikogen selulosa

4. Polimer

alam: protein selulosa, poliisoprena (karet), amilosa

Sumber

Buatan: poliprena, polistirena, PVC

Homopolimer (PVC,PVA, Karet, teflon)

Polimer monomer

KOpolimer (dakron, nilon 66, SBR, bakelit)

Termoplas: polietena, PVC, Polistirena sifat panas

Termoset: Polimetanal, melamin, bakelit

Cara kondensasi: protein, amilum, selulosa, asam nukleat, nilon, dakron, titoron Cara Adisi: karet alam (poliisoprena), polietilen, polistirena, PVC, PVA,teflon


(3)

5. BENZENA Reaksi Benzena

1. halogenasi jika hasil adalah halo benzena 2. Nitrasi jika nitrat yang masuk ke benzen 3. Sulfonasi jika SO3H yang masuk ke benzen

4. Alkilasi jika Alkil (Karbon) yang masuk ke benzena Turunan benzena

CH3

Toluena sebagai bahan peledak

COOH Asam benzoat untuk bahan pengawet makanan

COONa Na- benzoat untuk pengawet makanan

OH Fenol: dipakai untuk antiseptik

NH2 Anilin ; dipakai pewarna tekstil


(4)

6. GUGUS FUNGSI

1. Alkohol -OH ol

2 Eter - O - alkoksi alkana 3 Aldehid -CHO al

4 KEton -CO- on

5 Asam karboksilat -COOH asam alkanoat 6. ester -COO- alkil alkanoat Reaksi reaksi

1. alkohol

a. Alkohol + Na Na- alkanolat

b. alkohol + asam karboksilat ester + air (esterifikasi) c. alkohol + hidrogen halida Haloalkana

d. alkohol primer dioksidasi membentuk aldehid dioksidasi asam karboksilat

e. alkohol sekunder dioksidasi membentuk keton f alkohol tersier tidak dapat dioksidasi.

Oksidasi berarti direaksikan dengan KMnO4 atau K2Cr2O7

2. Eter

Eter + Asam Iodida (HI) alkohol 3. aldehid

1. aldehid dioksidasi membentuk asam karboksilat 2. aldehid + fehling menghasilkan endapan merah bata 3. aldehid + tollens menghasilkan endapan cermin perak 4. aldehid direduksi (reaksi dengan H2) menghasilkan alkohol

4. Keton

1. tidak dapat dioksidasi

2. direduksi menjadi alkohol skunder 3. tidak beraksi dengan fehling dan tollens 5. Asam karboksilat

a. Bereaksi dengan alkohol membentuk ester b. Direduksi menghasilkan aldehid

c. Dengan basa menghasilkan garam 6. Ester

a. di reduksi menghasilkan alkohol dan asam karboksilat b. di tambah basa menghasilkan sabun

c. mempunyai aroma yang khas 7. KIMIA UNSUR

A. Proses pembuatan Unsur

1. Proses kontak Pembuatan asam sulfat cirinya menggunakan katalis Fe2O5

2. Proses Bilik timbal : pembuatan asam sulfat dengan katalis NO 3. Wohler : urea


(5)

4. Frach : belerang 5. hall Herault : alumunium 6. Haber Bosh : Amonia 7. Bessemer : baja 8. tanur tiup/tinggi : Besi

9. Down : Na, Mg dan K

10. Solvay : Na2CO3

11. flotasi dan pemanggangan: tembaga B. nama nama mineral:

1. Pirolusit : MnO2

2. kriolit : Na3AlF6

3. Kaporit : Ca(OCl2

4. Bauksit : Al2O3 x.H2O

5. Kalkopirt : CuS FeS 6. Magnesit : MgSO4

7. Magnetit : Fe3O4

8. Hematit : Fe2O3

9. dolomit : CaMg(CO3)

10. Covelit : CuS 11. Smithshonit: ZnCO3

12. vanadit : Pb(VO4)

13. Kromit : FeO3

14. Limonit : Fe2O3.H2O

15. Smaltit : Co As2

16. MIllerit : NiS 17. Cuprit : Cu2O

18. ZinkBlende: ZnS 19. Siderit : FeCO3

20. Selestit : SrSO4

21. kalkosit : Cu2S

22. Karnalit : KMgCl3.6H2O

23. staonsianit : SrCO3

24. Milerit : NiS 25. Rutil : TiO2

26. Matrait : ZnS 27. Ilmenit : FeTiO3

28. Canolit : K2CuO2CO4

29. Pirit : FeS2


(6)

8. KOLOID

Jenis jenis koloid

No Terdispersi Pendispersi Sistem koloid contoh

1 Gas Cair Buih atau

busa

-Putih telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi, whipped(cream) -Buih sabun, ombak, limun

2 Gas Padat Buih, busa

padat

Batu apung, karet busa

3 Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, pengeras rambut, oat, parfum semprot

4 Cair Cair Emulsi Minyak dalam air, susu, santan

Air dalam minyak,

mayonaise,minyak bumi, minyak ikat

5 Cair Padat Gel (emulsi

padat

Keju, mentega,jeli, mutiara, opal, semir, padat, lem padat

6 Padat Gas Aerosol

padat

Asap, debu diudara,

7 Padat Cair Sol agar agar panas, cat, kanji,

protoplasma, putihtelur, sol emas, sol belerang lem, semir cair, lumpur

8 Padat Padat Sol padat Batuan berwarna, gelas berwarna, tanah, permata, perunggu,

kuningan intan hitam Efek tynda l : sorot lampu,

Elektroforesis : Cerobong asap pabrik

Asdorbsi : norit, penjernihan air, diodorant Gerak brown : gerak acak sitoplasma sel,

Koagulasi : delta sungai, penjernihan dengan tawas Dialisis : cuci darah (pemurnian)

Pembuatan koloid

1. Cara kondensasi dari larutan ke koloid

a. Redoks contoh pembuatan belerang dari H2S dengan SO2

b. Hidrolisis contoh pembuatan Fe(OH)3 dengan FeCl2

c. Dekomposisi rangkap contoh As2S3

d. Pergantian pelarut conotoh pembuatan AgCl 2. Cara dispersi dari suspensi ke koloid

a. Mekanik, contoh sol belerang dibuat dengan menggerus belerang, kemudian dicampur dan diaduk dengan air

b. Cara peptisasi contoh agar agar oleh air, nitroselulosa oleh asetaon, karet oleh bensin, endapan NiS oleh H2S, endapan Al(OH)3 oleh AlCl3


(7)

CATATAN KECIL KIMIA

(Oleh: Haryadiansyah, S.Pd) PENCEGAHAN KOROSI

1. Mengecat : menghindarkan kontak dengan udara dan air 2. Melumuri dengan oli atau gemuk

3. Dibalut dengan plastic. Contoh rak piring dll

4. Tin Plating : pelapisan dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis yang disebut electroplating.

5. Galvanisasi : pelapisan dengan zink.

6. Chromium plating : pelapisan dengan kromium.

7. Sacrificial protection : pengorbanan anoda cth. Magnesium dikontakkan ke logam dalam tanah.

KELIMPAHAN UNSUR DI KULIT BUMI (O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg, H,Ti). MINERAL

1. Besi (hematite, magnetit, Pirit, kalkopirit, siderit) 2. Magnesium (magnesit, dolomite, Garam Epsom) 3. Kalsium (Batu kapur, gypsum)

4. Barium (barit)

5. Aluminium (Bauksit, Kaolinit, kriolit, beryl) 6. Tembaga (kalkopirit, kalkosit)

7. Zink (Spalerrit)

8. Silikon (Silika, Beryl, Kaolinit, spodumene) SIFAT GAS MULIA (VIIIA)

1. Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah 2. Merupakan gas monoatomik

3. Kereaktifannya bertambah dengan bertambahnya jari-jari atom 4. Bersifat inert (sukar bereaksi)

SIFAT HALOGEN (VIIA) 1. Sangat reaktif

2. Merupakan gas diatomic

3. Pada suhu kamar Florin dan klorin berwujud gas, bromine cair, dan iodine padat. 4. Titik didih dan titik leleh meningkat dari atas ke bawah

5. Florin berwarna kuning muda, klorin hijau muda, bromine merah tua dan iodine berwarna hitam.

6. Berbau rangsang dan menusuk, serta beracun. 7. Kelarutan dalam air berkurang dari atas ke bawah. 8. Merupakan oksidator kuat.

SIFAT LOGAM ALKALI (IA) 1. Jari-jari atomnya besar

2. Penghantar panas dan listrik yang baik. 3. Reduktor kuat


(8)

4. Bereaksi hebat dengan air, oksigen, hydrogen dan halogen

5. Warna nyala : Li (merah tua), Na (kuning), K (ungu), Rb (Merah-biru), Cs (biru) SIFAT ALKALI TANAH (IIA)

1. Titik didih dan kekerasannya melebihi golongan alkali.

2. Jari-jari atomnya lebih kecil daripada golongan alkali dalam satu periode.

3. Warna nyala : Be (tidak berwarna/putih), Mg (tidak berwarna/putih), Ca (jingga merah), Sr (merah), Ba (hijau).

4. Reduktor yang baik

5. Kelarutan basanya dalam air bertambah dari atas ke bawah. SIFAT UNSUR TRANSISI

1. Bersifat logam, sehingga titik didih dan titik lelehnya tinggi. 2. Bersifat paramagnetic (sedikit tertarik ke dalam medan magnet). 3. Membentuk senyawa berwarna

4. Memiliki beberapa biloks 5. Membentuk ion kompleks

PEMBUATAN BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN NONLOGAM 1. Natrium : elektrolisis lelehan NaCl (Down)

2. Magnesium : elektrolisis lelehan MgCl2 (Dow)

3. Aluminium : elektrolisis Hall-heroult 4. Besi : Tanur tiup (blast furnance). 5. Sulfur : Proses Frasch

6. Tembaga : flotasi – pemanggangan – peleburan – pengubahan – elektrolisis. 7. Amonia : Haber - Bosch

8. Asam Sulfat : Proses Kontak

9. Oksigen : Penguraian kalium klorat, penguraian hydrogen peroksida dan elektrolisis air

MATERI SEMESTER 6 GUGUS FUNGSI

1. Alkohol/alkanol ( – OH) 2. Eter/alkoksi alkana ( - O - ) 3. Aldehida/alkanal (-CHO) 4. Keton/alkanon ( - CO - )

5. Asam Karboksilat/asam alkanoat ( - COOH- ) 6. Ester/alkil alkanoat ( - COOC-)

KEISOMERAN GUGUS FUNGSI 1. Isomer kerangka : berbeda rantai induk 2. Isomer Posisi : berbeda letak gugus fungsinya


(9)

REAKSI SENYAWA KARBON

1. Reaksi Substitusi : reaksi pertukaran, umumnya terjadi pada senyawa jenuh (ikatan tunggal).

2. Reaksi Adisi : Pemutusan ikatan, dari rangkap 3 ke 2, atau dari rangkap ke tunggal. 3. Reaksi Eliminasi : Pembentukan/penambahan ikatan rangkap.

OKSIDASI ALKOHOL

1. Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehida, aldehida dapat teroksidasi lagi membentuk asam karboksilat.

2. Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton. 3. Alkohol tersier tidak teroksidasi.

CARA MEMBEDAKAN ALKOHOL DENGAN ETER (CnH2n+2O)

1. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hydrogen, sedangkan eter tidak dapat bereaksi

2. Alkohol dapat bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi

tetapi tidak menghasilkan HCl.

CARA MEMBEDAKAN ALDEHIDA DENGAN KETON (CnH2nO)

Yaitu kedua senyawanya direaksikan dengan pereaksi Fehling (CuO) dan pereaksi Tollens (Ag2O), aldehida akan bereaksi sedangkan keton tidak. Fehling menghasilkan

endapan merah bata, dan Tollens menghasilkan endapan cermin perak. SENYAWA TURUNAN BENZENA

Struktur & Nama Kegunaan Struktur & Nama Kegunaan

COOH

Asam Benzoat

Bersifat asam lemah Sebagai bahan pengawet makanan (natrium benzoat)

CH3

Toluena

1. Sebagai pelarut 2. Bahan dasar

pembuatan TNT CHO Benzaldehida CH=CH2 Stirena

Bahan dasar plastic dan karet sintetis

OH

Fenol

Larutan ini bersifat asam lemah.

Digunakan sebagai zat antiseptic

CH2OH

Benzil Alkohol NH2

Anilina

Bersifat basa lemah. Bahan dasar untuk membuat zat pewarna.

CH3

CH3

CH3


(10)

Urutan prioritas penomoran dalam tatanama benzene : -COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X.

SIFAT-SIFAT BENZENA

Tidak berwarna, mudah menguap, bersifat racun, senyawa nonpolar, kurang reaktif, mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga.

REAKSI BENZENA

1. Halogenasi : direaksikan dengan gas halogen dengan katalis FeCl3.

2. Nitrasi : Direaksikan dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat. 3. Sulfonasi : terjadi apabila benzene dipanaskan dengan asam sulfat pekat. 4. Alkilasi : direaksikan dengan alkilhalida dengan katalis AlCl3.

POLIMER ALAM

Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat di

Protein Amilum Selulosa Asam Nukleat Karet Alam Asam amino Glukosa Glukosa Nukleotida Isoprena Kondensasi Kondensasi Kondensasi Kondensasi Adisi Wol, sutera Beras, gandum, dll Kayu (tumbuh-tumbuhan) DNA, RNA

Getah pohon karet POLIMER SINTETIS (BUATAN)

Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat di

Polietilena PVC (polivinilklorida) Polipropilena Teflon Etena Vinilklorida Propena Tetraflouroetilena Adisi Adisi Adisi Adisi Plastic

Pelapis lantai, pipa

Tali plastic, karung plastic, botol plastic Gasket, panic antilengket

Berdasarkan jenis monomernya, polimer digolongkan menjadi homopolimer dan kopolimer.sedangkan berdasarkan sifatnya terhadap panas digolongkan menjadi polimer termoplastik dan polimer thermosetting.

PROTEIN

1. Fungsinya : sebagai pembangun, pengatur, pertahanan, dan sebagai sumber energy.

2. Terdiri dari monomer asam amino yang terbentuk oleh ikatan peptida.

3. Asam amino dapat membentuk ion Zwitter, dapat mengalami reaksi asam atau basa.

4. Denaturasi protein adalah pemanasan protein (60-70oC) dan lambat laun akan

terjadi koagulasi.

PENGGOLONGAN PROTEIN

1. Enzim, adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalis.

2. Protein transport, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik.

3. Protein nutrient (penyimpanan), yaitu protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan.


(11)

4. Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organism untuk mengubah bentuk atau bergerak.

5. Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan.

6. Protein pertahanan (antibody), protein yang melindungi organisme terhadap serangan organism lain (penyakit).

7. Protein pengatur, yaitu protein yang berfungsi mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.

UJI PROTEIN

1. Uji Ninhidrin : adanya protein atau asam amino ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu.

2. Uji Biuret : adanya protein ditunjukkan terbentuknya warna ungu.

3. Uji Xantoproteat : Adanya gugus fenil (cincin benzena) ditunjukkan terbentuknya warna kuning yang kemudian menjadi jingga.

4. Timbal (II) Asetat : adanya warna hitam menunjukkan terbentuknya endapan belerang.

KARBOHIDRAT

1. Monosakarida : glukosa, fruktosa dan ribose

2. Disakarida : sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

3. Polisakarida : Amilum, glikogen dan selulosa. UJI KARBOHIDRAT

1. Uji Molisch : adanya kandungan karbohidrat apabila terbentuk warna merah-ungu. 2. Pereaksi Fehling dan Benedict : untuk menunjukkan adanya monosakarida dan

disakarida (kecuali sukrosa). Sering digunakan untuk memeriksa adanya gula pada urine.

3. Uji Iodin : untuk menunjukkan adanya amilum apabila terbentuk warna biru-ungu. LEMAK

1. Merupakan substansi biologis yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic yang kurang polar.

2. Hidrolisis lemak (gliseril tristearat) akan menghasilkan gliserol dan asam stearat (asam lemak).

3. Penyabunan lemak (gliseril tristearat) akan menghasilkan gliserol dan Natrium stearat (sabun).

4. Hidrogenasi minyak (gliseril trilinoleat) menghasilkan gliseril tristearat (lemak padat)

FUNGSI DAN SUMBER LEMAK

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan. Lemak dapat diperoleh dari makanan berlemak, daging, susu, keju dan kacang-kacangan.


(12)

SIFAT, PENGELOMPOKAN DAN KEGUNAAN POLIMER

Sifat Kimia Polimer

Gaya tarik menarik antara rantai polimer memainkan peranan yang besar terhadap sifat polimer. Karena rantai polimer sangat panjang, gaya antar rantai menjadi berlipat ganda dibandingkan tarik-menarik antara molekul biasa. Gugus samping yang berbeda dapat mengakibatkan polimer berikatan ion atau ikatan hidrogen pada rantai yang sama. Semakin kuat gaya akan berakibat pada naiknya kuat tarik, titik leleh, dan tingkat kristalinitas.

Gaya intermolekuler pada polimer dapat dipengaruhi oleh dipol pada unit monomer. Polimer yang mengandung gugus amida atau karbonil dapat membentuk ikatan hidrogen antara rantai yang berdekatan. Atom hidrogen yang bermuatan positif pada gugus N-H akan tertarik kuat pada oksigen yang bermuatan negatif pada gugus C=O. Ikatan hidrogen yang kuat ini akan berimbas ada naiknya kuat tarik dan titik leleh, misalnya pada polimer yang mengandung uretan atau urea. Poliester mempunyai ikatan dipol-dipol antara atom oksigen pada C=O dengan atom hidrogen pada gugus C-H. Ikatan dipol tidak sekuat ikatan hidrogen, jadi titik leleh poliester lebih rendah, tetapi mempunyai fleksibilitas yang tinggi.

Etena tidak mempunyai dipol permanen. Gaya tarik antara polietilen ditimbulkan karena gaya van der Waals yang lemah. Molekul dapat menjadi kuat karena dikelilingi oleh awan elektron. Pada saat dua rantai polimer mendekat, elektron-elektron kedua molekul akan bertolakan satu sama lain. Akibatnya densitas elektron akan menurun pada satu sisi rantai polimer, membuat dipol positif kecil pada sisi tersebut. Muatan ini tidak cukup untuk untuk menarik rantai polimer lain. Gaya van der Waals bersifat lemah, dengan demikian polietilen mempunyai titik leleh yang rendah dibandingkan polimer lain.


(13)

A.

Bagaimana Cara Mengelompokkan

Polimer ?

Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.

a.

Penggolongan polimer berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.

1)

Polimer Alam

Pengertian Polimer Alam

Polimer adalah molekul raksasa dengan massa molar mulai dari ribuan hingga jutaan. Polimer banyak ditemukan di alam. Polimer alam merupakan polimer yang terbentuk karena adanya reaksi kondensasi yang terjadi secara alami.

Contoh Polimer Alam

Polimer alam sangat banyak dan tersebar di muka bumi. Contoh polimer alam adalah pati, amilopektin, glikogen, selulosa, kitin, protein, asam-asam inti (asam nukleat), dan karet alam.

Pati

Pati merupakan polimer kondensasi yang terdiri dari ratusan monomer glukosa, yang melibatkan molekul air saat glukosa-glukosa tersebut bergabung secara kimiawi. Pati disebut sebagai polisakarida, karena merupakan polimer dari glukosa monosakarida.


(14)

Molekul pati mengandung dua jenis polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Amilopektin merupakan komponen pati utama dalam kebanyakan tanaman, dengan persentase sekitar tiga-perempat dari total pati dalam tepung terigu. Amilosa adalah polimer rantai lurus dengan rata-rata sekitar 200 unit per molekul glukosa. Sebuah molekul amilopektin memiliki 1000 molekul glukosa yang tersusun menjadi rantai yang bercabang, dengan cabang terjadi setiap 24 sampai 30 unit glukosa. Hidrolisis amilopektin secara sempurna akan menghasilkan glukosa, sedangkan hidrolisis sebagian menghasilkan campuran yang disebut dekstrin, yang digunakan sebagai zat aditif makanan.

Glikogen

Glikogen merupakan cadangan energi pada hewan, seperti halnya pati dalam tanaman. Struktur glikogen mirip dengan struktur amilopektin. Bedanya adalah dalam molekul glikogen, percabangan ditemukan di setiap 12 unit glukosa. Glikogen disimpan dalam hati dan jaringan otot rangka.

Selulosa

Selulosa adalah senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Bentuk murni dari senyawa selulosa adalah kapas. Bagian berkayu dari pohon yang bisa dibuat kertas, bahan pendukung dalam tanaman dan daunnya juga mengandung selulosa. Seperti amilosa, selulosa merupakan polimer yang tersusun monomer glukosa. Perbedaan antara selulosa dan amilosa terletak pada ikatan antara unit glukosa. Sudut ikatan sekitar atom oksigen yang menghubungkan cincin glukosa adalah 180° pada selulosa dan 120° pada amilosa. Manusia tidak memiliki enzim untuk memecah selulosa menjadi glukosa. Dengan demikian, selulosa tidak dapat dikonsumsi manusia. Di sisi lain, rayap, beberapa spesies


(15)

kecoa, dan mamalia ruminansia seperti sapi, domba, kambing, dan unta mampu mencerna selulosa.

Kitin

Kitin adalah suatu polisakarida yang mirip dengan selulosa, dengan persen kelimpahan nomor dua setelah selulosa. Kitin ada dalam dinding sel jamur dan merupakan substansi mendasar dalam eksoskeletons dari crustasea, serangga, dan laba-laba. Struktur kitin sangat identik dengan selulosa. Perbedaannya adalah ada penggantian gugus OH pada karbon C-2 dari masing-masing unit glukosa dengan sebuah gugus -NHCOCH3. Sumber

utama kitin adalah cangkang kerang. Penggunaan komersial dari kitin meliputi plastik pmbungkus makanan.

Protein

Semua protein merupakan polimer kondensasi dari asam amino. Sebuah jumlah besar protein ada di alam. Sebagai contoh, tubuh manusia diperkirakan memiliki 100.000 protein yang berbeda. Semua protein berasal dari hanya dua puluh macam asam amino. Satu molekul air terbentuk saat proses reaksi kondensasi antara gugus asam karboksilat dengan gugus amino. Hasil reaksi tersebut adalah terbentuk ikatan peptida. Dengan demikian protein disebut sebagai polipeptida karena mengandung sekitar lima puluh sampai ribuan residu asam amino yang terikat oleh ikatan peptida.

Asam nukleat

Asam nukleat merupakan polimer kondensasi. Setiap unit monomer dalam asam nukleat terdiri dari satu gula sederhana, satu gugus asam fosfat, dan satu dari sekelompok senyawa nitrogen heterosiklik yang berperilaku kimia sebagai basa. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) yang mana merupakan gudang informasi genetik, dan asam ribonukleat (RNA), yang bertugas mentransfer informasi genetik dari DNA sel ke sitoplasma, di mana sintesis protein terjadi. Monomer yang digunakan untuk membuat DNA dan RNA disebut nukleotida. Nukleotida DNA terdiri dari gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan salah satu dari empat basa yang berbeda yaitu adenin, sitosin, guanin, atau timin. Pada RNA tidak terdapat timin, melainkan urasil.

Karet alam

Karet alam adalah polimer yang terdiri dari adisi ribuan unit monomer isoprena. Karet diperoleh dari pohon Hevea brasiliensis dalam bentuk lateks. Perbedaan antara karet alam dan polimer alam lain adalah bentuk geometris dari molekul poliisoprena. Gugus -CH2 bergabung oleh ikatan rangkap dengan konfigurasi cis, sedangkan polimer yang lain


(16)

menggunakan konfigurasi trans. Perbedaan struktur tersebut sangat berpengaruh terhadap elastisitas.

Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi 2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam

amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera 4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel) 5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2)

Polimer Sintesis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol

plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis

lantai 4. Polivinil

alcohol Vinil alcohol Bak air


(17)

lengket

6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin

Tekstil

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas

melamin 11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol

sekunder Penyalut cat (cat epoksi)

b.

Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1)

Polimer adisi

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.

Berikut beberapa contoh pembentukannya :

a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)

O2

nCH2 = CH2 - (CH2 - CH2)n

etena tegangan tinggi polietena

b. Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena

nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n –

tetrafluoroetena politetraetilena (teflon)

c. Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)


(18)

Cl Cl

d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

CH3 CH3

nH2C = C – CH = CH2 (HC = C CH = CH)n

-Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari nomor 1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor 2 dan C nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan

Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik Polipropilena Karpet plastik, botol Polistirena Pernis kayu,

styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan

Polivinil klorida Pipa, genteng plastik Polivinil dienklorida Plastik wrap

Politetraetilena (teflon)

Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)

Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang

Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,

pembuat bola bowling


(19)

2) Polimer kondensasi

Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi. Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :

a) Pembentukan nilon

Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat (HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini,

gugus karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari monomer tersebut. Perhatikan reaksi tersebut, setiap dua monomer asam 6-aminoheksanoat akan menghasilkan satu polimer dan dua molekul air.

Adapun nilon-66 dibentuk dengan heteropolimer (monomernya beragam), yaitu antara heksametilena diamina, (heksana diamin) dengan asam adipat (asam 1,6-heksanadioat).

Pada heteropolimer (kopolimer) setiap 2 monomer yang berlainan bersatu akan dihasilkan 2 molekul air.

b) Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron

Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2 polimer berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan dimetil tereftalat (senyawa ester).

Dari contoh-contoh reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya. Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :

n monomer → 1 polimer + (n - 1) H2O

c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.

1) Homopolimer

Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.


(20)

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n

Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :

Sistem blok :

(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n

Kopolimer blok Sistem berseling :

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n

Kopolimer berseling

d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).

1) Polimer termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

2) Polimer termosting

Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

B.

Pengertian Polimer Buatan (Sintetis)

Polimer sintetis adalah polimer buatan manusia. Dari sudut pandang kegunaan, polimer dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama. Jenis-jenis polimer sintetis ada 4 macam yaitu termoplastik, termoset, elastomer dan serat sintetis. polimer sintetis


(21)

dengan polimer alam yang terjadi melalui polimerisasi kondensasi, polimer buatan terjadi karena proses polimerisasi adisi.

Polimer sintetis dibuat dengan berbagai variasi pada susunan rantai utama dan rantai samping. Tulang punggung polimer sintetis seperti plastik, polistirena, dan poliakrilat terdiri dari atom karbon yang saling berikatan, sedangkan polimer rantai hetero seperti poliamida, poliester, poliuretan, polisulfida dan polikarbonat mengandung unsur-unsur lain seperti oksigen, belerang, dan nitrogen yang disisipkan di sepanjang tulang

punggung. Silikon terdapat pada tulang punggung polimer siloksana, dan polisiloksana tersebut tidak memiliki atom karbon. Maka dari itu polisiloksana disebut dengan polimer anorganik. Polimer koordinasi mengandung berbagai logam pada susunan tulang

punggung, yang terhubung melalui ikatan non-kovalen.

Contoh Polimer Buatan Polimer anorganik Polisiloksana

Siloksana adalah gugus fungsional dalam kimia organosilikon dengan rantai Si-O-Si. Induk siloksana termasuk hidrida oligomer dan polimerik dengan rumus H(OSiH2)nOH

dan (OSiH2)n. Siloksana juga termasuk senyawa bercabang. Ciri siloksana adalah setiap

pasangan silikon pusat dipisahkan oleh satu atom oksigen. Contoh polisiloksana adalah polidimetilsiloksana.

Polifosfazena

Polifosfazenamerupakan polimer gabungan anorganik-organik dengan sejumlah susunan tulang punggung berbeda yang mengandung fosfor dan nitrogen. Hampir semua molekul berisi dua gugus samping organik atau organologam melekat pada setiap atom fosfor. Rumus umumnya adalah (N=PR1R2)

n, di mana R1 dan R2 merupakan gugus samping

organik atau organologam.

Polimer organik Polipropilena

Polipropilena (PP), juga dikenal sebagai polipropena, adalah polimer termoplastik yang digunakan untuk keperluan, tekstil (misalnya, tali, pakaian, dan karpet, alat tulis, peralatan laboratorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer).

Polimer yang terbuat dari monomer propilena bersifat kasar dan tahan terhadap pelarut kimia, asam dan basa.


(22)

Polistirena

Polistirena merupakan polimer sintetis aromatik yang terbuat dari monomer stirena. Polistirena merupakan salah satu plastik yang paling banyak digunakan, dengan skala produksi beberapa miliar kilogram per tahun. Polistirena mempunyai sifat alami transparan, namun dapat diwarnai dengan pewarna tertentu. Penggunaan termasuk kemasan pelindung dan wadah (seperti tutup, botol, nampan, gelas, dan sendok garpu sekali pakai yang sering disebut stirofoam).

Sebagai polimer termoplastik, polistirena bersifat glassy pada suhu kamar tetapi meleleh jika dipanaskan di atas sekitar 100° C yang merupakan temperatur transisi

gelas polistirena. Polistirena menjadi kaku kembali ketika didinginkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :


(23)

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.

Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.

Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

2) Serat Sintetis

Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).

Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3) Orlon

Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4) Plastik

Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

a) Polietena (Polietilena)

Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila


(24)

terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)

Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)

PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

e) Bakelit (Fenol Formaldehida)

Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C =

CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan

untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

C. Kegunaan Polimer

Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

a) Plastik Polietilentereftalat (PET)

Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang.


(25)

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

c) Polivinil Klorida (PVC)

Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.

Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d) Plastik Nilon

Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e) Karet Sintetik

Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f) Wol

Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

g) Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.


(1)

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah sebagai berikut :

Sistem blok :

(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n Kopolimer blok

Sistem berseling :

(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n Kopolimer berseling

d) Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).

1) Polimer termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

2) Polimer termosting

Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

B.

Pengertian Polimer Buatan (Sintetis)

Polimer sintetis adalah polimer buatan manusia. Dari sudut pandang kegunaan, polimer dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori utama. Jenis-jenis polimer sintetis ada 4 macam yaitu termoplastik, termoset, elastomer dan serat sintetis. polimer sintetis


(2)

dengan polimer alam yang terjadi melalui polimerisasi kondensasi, polimer buatan terjadi karena proses polimerisasi adisi.

Polimer sintetis dibuat dengan berbagai variasi pada susunan rantai utama dan rantai samping. Tulang punggung polimer sintetis seperti plastik, polistirena, dan poliakrilat terdiri dari atom karbon yang saling berikatan, sedangkan polimer rantai hetero seperti poliamida, poliester, poliuretan, polisulfida dan polikarbonat mengandung unsur-unsur lain seperti oksigen, belerang, dan nitrogen yang disisipkan di sepanjang tulang

punggung. Silikon terdapat pada tulang punggung polimer siloksana, dan polisiloksana tersebut tidak memiliki atom karbon. Maka dari itu polisiloksana disebut dengan polimer anorganik. Polimer koordinasi mengandung berbagai logam pada susunan tulang

punggung, yang terhubung melalui ikatan non-kovalen.

Contoh Polimer Buatan Polimer anorganik Polisiloksana

Siloksana adalah gugus fungsional dalam kimia organosilikon dengan rantai Si-O-Si. Induk siloksana termasuk hidrida oligomer dan polimerik dengan rumus H(OSiH2)nOH dan (OSiH2)n. Siloksana juga termasuk senyawa bercabang. Ciri siloksana adalah setiap pasangan silikon pusat dipisahkan oleh satu atom oksigen. Contoh polisiloksana adalah polidimetilsiloksana.

Polifosfazena

Polifosfazenamerupakan polimer gabungan anorganik-organik dengan sejumlah susunan tulang punggung berbeda yang mengandung fosfor dan nitrogen. Hampir semua molekul berisi dua gugus samping organik atau organologam melekat pada setiap atom fosfor. Rumus umumnya adalah (N=PR1R2)n, di mana R1 dan R2 merupakan gugus samping organik atau organologam.

Polimer organik Polipropilena

Polipropilena (PP), juga dikenal sebagai polipropena, adalah polimer termoplastik yang digunakan untuk keperluan, tekstil (misalnya, tali, pakaian, dan karpet, alat tulis, peralatan laboratorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer). Polimer yang terbuat dari monomer propilena bersifat kasar dan tahan terhadap pelarut kimia, asam dan basa.


(3)

Polistirena

Polistirena merupakan polimer sintetis aromatik yang terbuat dari monomer stirena. Polistirena merupakan salah satu plastik yang paling banyak digunakan, dengan skala produksi beberapa miliar kilogram per tahun. Polistirena mempunyai sifat alami transparan, namun dapat diwarnai dengan pewarna tertentu. Penggunaan termasuk kemasan pelindung dan wadah (seperti tutup, botol, nampan, gelas, dan sendok garpu sekali pakai yang sering disebut stirofoam).

Sebagai polimer termoplastik, polistirena bersifat glassy pada suhu kamar tetapi meleleh jika dipanaskan di atas sekitar 100° C yang merupakan temperatur transisi

gelas polistirena. Polistirena menjadi kaku kembali ketika didinginkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita :


(4)

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.

Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi.

Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

2) Serat Sintetis

Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).

Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3) Orlon

Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4) Plastik

Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

a) Polietena (Polietilena)

Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila


(5)

terkena tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)

Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)

PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

e) Bakelit (Fenol Formaldehida)

Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

C. Kegunaan Polimer

Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :

a) Plastik Polietilentereftalat (PET)

Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti : sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.

b) Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan barang.


(6)

Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

c) Polivinil Klorida (PVC)

Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.

Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 % digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

d) Plastik Nilon

Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

e) Karet Sintetik

Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f) Wol

Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

g) Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hamper 50 % pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.