Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia

Bab I Halaman 7
Tugas Mandiri
No

Contoh perlindungan dan pemajuan HAM di Indonesia

1
2
3
4
5

Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi manusia (HAM)
Pembentukan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM)
Penciptaan perundang-undangan tentang HAM
Pelaksanaan pendidikan HAM kepada masyarakat
Pengesahan perangkat-perangkat internasional tentang HAM

Bab I Halaman 14
Tugas Mandiri
PENEGAKAN HAM


ORDE BARU

Peraturan yang pernah dibuat
-

-

-

-

-

TAP MPRS No.
XIV/MPRS/1966
KEPRES No.50 Th 1993 (7
Juni 1993) pembentukan
komnas ham
TAP MPRS No. XVII TAHUN

1998 Tentang Pelaksanaan
danSikap Bangsa Indonesia
Terhadap HAM dan Piagam
Jakarta.
UU No. 5 Th 1998 tentang
Retivikasi Konvensi Anti
Penyiksaan.
UU No. 9 Th. 1998 tentang
kebebasan menyatakan
pendapat.
UU No.25 Th 1997 tentang
Hubungan Perburuan.
Keputusan Presiden No.181
Th 1998 tentang Komisi
Nasional Anti Kekerasan
terhadap wanitaFungsi
aparat penegak HAM.

REFORMASI


Peraturan yang pernah dibuat
-

-

-

Perpu No 1 tahun 1999
tentang pengadilan HAM
UU No. 8 Tahun 1999
tentang perlindungan
Konsumen
UUD 1945 pasal 28 a-j
UUD 1945 pasal 29 ayat 1
tentang kebebasan
beragama.
UU no 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia
UU no 26 Th 200 tentang
Pengadilan HAM

UU no 40 Th 1999 tentang
pers

Fungsi aparat penegak hukum
-

Meningkatkan perlindungan
dan penegakan hak asasi
manusia guna
berkembangnya pribadi
manusia Indonesia
seutuhnya dan
Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

Fungsi aparat penegak hukum
-

-

-


Meningkatkan perlindungan
dan penegakan hak asasi
manusia guna
berkembangnya pribadi
manusia Indonesia
seutuhnya dan
kemampuannya
berpartisipasi dalam
berbagai bidang kehidupan.
Membantu pengembangan
kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan HAM.
Memantau dan meyelidiki
pelaksanaan HAM.
Memberi pendapat,
pertimbangan dan saran
terhadap pemerintah perihal
pelaksanaan HAM.


-

-

Tantangan/hambatan yang
dihambati
-

-

Tantangan/hambatan yang
dihambati
-

Pergolakan atas pergantian
presiden RI.
Pada masa 1970-an HAM
tidak lagi dihormati.
Kurang kuatnya UU
pengaturan HAM.

Sedikitnya UU yang
mengatur HAM.
Adanya anggapan bahwa
HAM hanya di gunakan
bangsa barat untuk
memojokkan negara
berkembang seperti

Membantu pengembangan
kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan HAM.
Memantau dan meyelidiki
pelaksanaan HAM.
Memberi pendapat,
pertimbangan dan saran
terhadap pemerintah perihal
pelaksanaan HAM.

-


Meledaknnya populasi
manusia yang mengundang
banyaknya pelanggaran
HAM.
Banyaknnya penyelesaian
kasus-kasus pelanggaran
HAM yang pernah terjadi
untuk menegakkan keadilan,
mengakhiri impunitas,
mengungkap kebenaran
peristiwa sejarah, serta
membentuk tatanan hukum
yang bertujuan untuk
melindungi HAM.
Membenahi sistem orde
baru yang kurang
mendukung penegakan
HAM.

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi


Bab I Halaman 19
Tugas Mandiri
No

Pasal

1

Pasal 28

2

Pasal 29

3

Pasal 30

4

5

Pasal 31
Pasal 32

Pengaturan HAM
E (1) Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat
F (1) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia.
H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenangwenang oleh siapa pun.
I (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

(2) Negara menjamin kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk memeluk
agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu
(1) Tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2) Cabangcabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemakmuran
rakyat.

6

Pasal 33

(1) Fakir miskin dan anakanak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Bab I Halaman 31
Tugas Mandiri
No

Bidang

Tantangan yang
dihadapi

1

Politik

Golput

2

Hukum

Penggusuran PKL

3

Ekonomi

Aparat belum adil

4

Social

Dapak gadget

5

Budaya

Globalisasi

6

Hankam

Terorisme

Solusi terhadap tantangan
Sosialisasi pemilu bagi para
pemula dan pemuda pemudi
yang masih belum mengetahui
ruginya untuk memilih untuk
golput
Sosialisasi kepada PKL untuk
berdagang di tempat yang telah
disediakan pemerintah
Pemilihan aparat diperketat
(adil/tidak pandang buluh)
Mengurangi penggunaan gadget
yang berlebihan. Atau bisa juga
dengan cara membagi waktu.
Menyaring dan memilah budaya
luar yang masuk.
Memperketat pengamanan suatu
daerah dari pihak yang
membahayakan melalui
pengecekan surat-surat penting.

Bab II Halaman 40
Tugas Mandiri
No

Syukur atas kemerdekaan

1

Mengisi kemerdekaan

Hal yang dilakukan
-

Mengabdikan diri untuk kepentingan social
Mendukung perkembangan produk dalam negeri
Mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia
Saling menghormati dan menghargai
Belajar dengan giat

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

2

Mempertahankan kemerdekaan

-

Memiliki sifat patriotic
Menjaga martabat bangsa dan Negara
Menghormati sesame
Menahami dan mengamalkan UUD 1945
Santun dalam bermasyarakat

Bab II Halaman 49
Tugas Mandiri
No
1

Pokok pikiran

Penerapan dalam kehidupan sehari-hari
-

Pertama

2

-

Kedua

3

4

Ketiga

-

Keempat

-

Mendahulukan kepentingan Negara dan bangsa
diatas kepentingan pribadi/golongan
Mengatasi paham perseorangan atau
individualism
Saling melindungi sesama
Melindungi yang lemah agar kelompok warga
masyarakat dapat bekerja sesuai dengan
bidangnya
Sesuatu dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama
Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat
(dinamis)
Suatu negara harus memiliki inisiatif untuk bebas
dari suatu penjajahan, agar negara tersebut dapat
dikatakan negara yang merdeka.
Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
Beriman kepada tuhan yang maha esa.
Mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
Menerapkan nilai-nilai pancasila.
Menjadikan Negara Indonesia Negara yang
dibuat.

Bab II Halaman 54
Tugas Mandiri
No
1

perwujudan
Kedaulatan rakyat

Perilaku yang ditampilkan
-

Mengikuti pemilihan umum sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

2

Kedaulatan hukum

-

Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dengan penuh tanggung jawab.
Berperan serta dalam memilih anggota DPR, DPD, DPRD
Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan BPD.
Berperan serta memilih calon presiden dan wakil presiden
dalam pemilu.
Tidak mengganggu jalanan pemilihan umum.
Menaati peraturan yang berlaku.
Menghormati sesama manusia.
Bersikap adil.
Memperjuangkan kebenaran.
Menerapkan nilai-nilai pancasila.

Bab II Halaman 58
Tugas Mandiri
No
1

Politik luar negeri
Bebas

Bentuk pertisipasinya
-

2

Aktif

-

Pada waktu itu, Indonesai tidak memihak blok
timur dan blok barat.
Indonesia juga bebas menentukan sikap yang
berkaitan dengan dunia Internasional.
Indonesia bebas menentukan sikap dan
pandangan terhadap masalah-masalah
internasional dan terlepas dari ikatan kekuatankekuatan negara raksasa dunia
Bangsa Indonesia memperjuangkan kebebasan
dan kemerdekaan.
Aktif memperjuangkan ketertiban dunia.
Aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia,
dan berpartisipasi dalam mengatasi ketegangan
internasional.

Bab III Halaman 69
Tugas Mandiri
No
1

Tujuan Negara
Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
-

Contoh kegiatan
Ikut serta menjaga wilayah teritorial NKRI.
Dibentuknya TNI.
Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan
pemberian bantuan kemanusiaan.
Mengatasi gerakan separatis bersenjata.

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

2

Memajukan
kesejahteraan umum

3

Mencerdaskan
kehidupan bangsa

4

Ikut melaksanakan
ketertiban dunia

-

Pemerintah membentuk system otonomi daerah.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dibawah lindungan
pemerintah.
Penyediaan lapangan kerja bagi para pengangguran.
Dana BOS bagi rakyat yang kurang mampu.
Pendidikan gratis bagi rakyat kurang mampu.
Beasiswa bagi siswa siswi berprestasi.
Menurunkan tarif pendidikan.
Menetapkan jam belajar anak.
Mengirim pasukan perdamaian ‘Garuda’ dibawah PBB ke daerah
konflik di berbagai belahan dunia
Melakukan kerjasama dengan PBB, APEC, OPEC, dll.
Mendukung perdamaian dunia.
Mengirim duta keluar negeri.
Membantu menyelesaikan konflik dunia.

Bab III Halaman 76
Tugas Mandiri
No
1

Bentuk Pemerintahan
Republik Indonesia
Landasan hukum

Penjabaran
-

Pasal 1 ayat 1

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk
Republik

2

Makna pemerintahan republik
Indonesia

3

Kelebihan

- Pasal 4 ayat 1
Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.
- Pasal 18
Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan
daerah-daerah istimewa tersebut dan segala peraturan
negara yang mengenal daerah-daerah itu akan mengingati
hak-hak asal-usul daerah tersebut.

Adalah suatu system yang meiliki hak dan wewenang serta
kekuasaan untuk mengatur suatu daerah atau wilayah
tertentu dengan dibuatnya peraturan sebagai undangundang.
- Eksekutif dan legislatif bekerja maksimal sehingga
presiden memimpin negara dengan baik dan aspirasi
rakyat diserap secara maksimal oleh wakil rakyat.
- Sistem yang dianutnya sejalan dengan nilai-nilai demokrasi.
- Pemimpin yang dipilih merupakan representasi aspirasi

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

rakyat.

4

Kekurangan

-

Bila antara eksekutif dan legislatif terjadi
miskomunikasi, akan timbul masalah yang kompleks
dalam pemerintahan dan melahirkan keputusan yang
kurang tegas

Bab III Halaman 82
Tugas Mandiri
No

Sistem Pemerintahan

1

Presidensial

2

Parlementer

Penerapan Dalam Ketatanegaraan
1. Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala
pemerintahan sekaligus kepala negara.
2. Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan
demokrasi rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau
melalui badan perwakilan rakyat.
3. Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk
mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang
memimpin departemen dan non-departemen.
4. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada
kekuasaan eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
5. Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada
kekuasaan legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
1. Perdana menteri adalah kepala pemerintahan dan
Presiden/Raja adalah kepala negara.
2. Eksekutif presiden ditunjuk oleh badan legislatif, sedangkan
untuk presiden/raja diseleksi menurut undang-undang yang
berlaku di negara tersebut.
3. Perdana menteri memiliki hak prerogratif untuk mengangkat
dan memberhentikan pejabat-pejabat(Menteri) yang
memimpin departement dan non departement.
4. Pejabat-pejabat(Menteri) hanya bertanggung jawab kepada
kekuasaan legislatif.
5. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
6. Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Bab III Halaman 102
Tugas Mandiri
No

Landasan Hukum

Negara Hukum

Contoh Penerapan
Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

Republik Indonesia
1

Pasal 1
Ayat 3

Adanya supremasi
hukum

2

Pasal 27
Ayat 1

Adanya kesamaan
didalam hokum

3

Pasal 20
Ayat 1, pasal 4 ayat 1,
Pasal 24 ayat 1

Adanya pemisahan
kekuasaan

4

Pasal 28D ayat 1

Adanya jaminan
perlindungan HAM

5

UU No. 5 Th. 1986

Adanya peradilan
administrasi

1. Lebih banyak para pelaksana hukum
yang mampu bertanggung jawab.
2. Setiap orang memiliki kedudukan dan
perlakuan yang sama
3. Memberikan jaminan terciptanya
keadilan.
1. Siapapun dia akan diberlakukan
sama di depan hukum.
2. Semua terdakwa mempuanyai hak
memperoleh pembelaan dari seorang
advokat.
3. Dan siapa saja dapat menggugat
tuntutan jika belum puas dengan
hasilnya.
1. DPR memegang kekuasaan untuk
membentuk undang-undang.
2. Presiden memegang kekuasaan
untuk mengendalikan pemerintahan.
3. MK dan Ma memegang kekuasaan
kehakiman.
1. Mendapatkan perlakuan yang sama
dimata hukum.
2. Terdapat KOMNAS HAM
3. Menyelenggarakan keamanan dan
jika ada pelanggaran diberi sanksi.
1. Menteri keuangan member
wewenang kepada direktur jendral
Bea Cukai di luar siding pengadilan.
2. Adanya panitia-panitia urusan tanah.
3. Adanya panitia urusan utang-piutang
Negara (PTUN)

Bab IV Halaman 114
Tugas Mandiri
No
1

Pertanyaan
Bagaimanakah pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia?

Jawaban
Pemerintah dan masyarakat di suatu daerah di Indonesia
memiliki peranan yang penting dalam peningkatan kualitas
pembangunan di daerahnya masing-masing. Hal ini
terutama disebabkan karena dalam otonomi daerah terjadi
peralihan kewenangan yang pada awalnya
diselenggarakan oleh pemerintah pusat kini menjadi urusan
pemerintahan daerah masing-masing.
Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

2

Bagaimanakah upaya yang dapat
dilakukan untuk menggerakkan
partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaan otonomi daerah?

3

Apa yang akan terjadi jika masyarakat
tidak ikut serta dalam pelaksanaan
otonomi daerah?
Mengapa pelaksanaan otonomi daerah
oleh oknum pejabat daerah sering
disalah gunakan?
Mengapa saat ini banyak kepala
daerah yang tersangkut dalam kasus
korupsi di daerahnya? Apa
penyebabnya?

4
5

1. Memberikan suatu slogan agar masyarakat menyadari
akan pentingnya penegakan HAM di indonesia
2. Menjunjung tinggi pengetahuan masyarakat tentang
hukum hak asasi manusia.
3. Memberikan suatu kesadaran diri seseorang akan
pentingnya suatu hak asasi manusia yang tidak dpt di
hilangkan oleh org lain
Otonomi daerah akan berjalan tidak maksimal
Karena pelaksanaan otonomi daerah kurang diawasi
dengan baik baik dari pemerintah pusat maupun rakyat
daerah itu sendiri.
Disamping dari sanksi yang kurang tegas, kemungkinan
kepala daerah membutuhkan dana yang besar untuk
menutupi dana yang pernah ia keluarkan saat mencalonkan
diri menjadi kepala daerah.

Bab IV Halaman 118
Tugas Mandiri
No

NKRI

1

Makna desentralisasi

2

Makna Otonomi
Daerah
Landasan Hukum
pelaksanaan Otonomi
Daerah di Indonesia

3

4

Kelebihan
Desentralisasi

Rumusan hasil Diskusi
Penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
1. UU RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. UU RI No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
3. UUD 1945 pasal 18 tentang Pemerintahan Daerah
4. Tap MPR no XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah
5. Tap MPR no IV/MPR/2000 tentang rekomendasi kebijakan dalam
pelaksanaan otonomi
1. Mampu memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam
kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
2. Memiliki keterampilan interpersonal yang memadai
3. Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
4. Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.
5. Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat
meningkatkan efisiensi.
6. Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal.
7. Mengakomodasi kepentingan poloitik.
8. Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

5

Kekurangan
Desentralisasi

9. Keputusan dan kebijakan yang ada di daerah dapat diputuskan di
daerah tanpa campur tangan pemerintah pusat.
10. Mendekatkan proses pendidikan kepada rakyat sebagai pemilik
pendidikan itu sendiri. Rakyat harus berpartisipasi di dalam
pembentukan social capital tersebut
11. Mampu memenuhi tujuan politis, yaitu melaksanakan demokratisasi
dalam pengelolaan pendidikan.
12. Mampu membangun partisifasi masyarakat sehingga melahirkan
pendidikan yang relevan, karena pendidikan benar0benar dari oleh dan
untuk masyarakat.
13. Mampu menyelenggarakan pendidikan secara menfasilitasi proses
belajar mengajar yang kondusif, yang pada gilirannya akan
meningkatkan kualitas belajar siswa
14. Memperkuat kongruensi ini, di mana Indonesiadibangun secara kokoh
dari kemajemukan daerah dan suku-bangsanya.
15. Membuat pembangunan daerah lebih baik, rakyatnya lebih sejahtera,
dan karena itu kemudian diharapkan akan semakin memperkuat
negarabangsa Indonesia itu sendiri.
16. Mencegah separatisme, dan karena itu sukses Otonomi daerah pada
gilirannya diharapkan memperkuat negara-nangsa Indonesia.
17. Memperkuat demokrasi itu sendiri. Sudah sekitar satu windu otonomi
daerah digelindingkan, dan sampai hari ini masih banyak yang
meragukan apakah otonomi daerah dapat memperkuat Indonesia
sebagai sebuah negara-bangsa.
18. Memperkuat persatuan dan kesatuan , karena Indonesia hari ini
Penduduk Negara Republik Indonesia terbesar nomor empat di dunia.
19. Menghargai kearifan lokal atau variasi local terbukti penduduk Indonesia
yang multikultural
1. Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
2. Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan
terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal
pelaksanaan yang tergesa-gesa.
3. Kurang jelasnya pembatasan rinci kewenangan antara pemerintah
pusat, propinsi dan daerah.
4. Kemampuan keuangan daerah yang terbatas.
5. Sumber daya manusia yang belum memadai.
6. Kapasitas manajemen daerah yang belum memadai.
7. Restrukturisasi kelembagaan daerah yang belum matang.
8. Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan
otoritasnya.
9. Meningkatnya kesenjangan anggaran pendidikan antara daerah,antar
sekolah antar individu warga masyarakat.
10. Keterbatasan kemampuan keuangan daerah dan masyarakat (orang
tua) menjadikan jumlah anggaran belanja sekolah akan menurundari
waktu sebelumnya,sehingga akan menurunkan motivasi dan kreatifitas
tenaga kependidikan di sekolahuntuk melakukan pembaruan.
11.
Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

12. Biaya administrasi di sekolah meningkat karena prioritas anggarandi
alokasikan untuk menutup biaya administrasi, dan sisanya baru
didistribusikan ke sekolah.
13. Kebijakan pemerintah daerah yang tidak memperioritaskan pendidikan,
secara kumulatif berpotendsi akan menurunkan pendidikan.
14. Penggunaan otoritas masyarakat yang belum tentu
memahamisepenuhnya permasalahandan pengelolaan pendidikan yang
pada akhirnya akan menurunkan mutu pendidikan.
15. Kesenjangan sumber daya pendidikan yang tajam di karenakan
perbedaan potensi daerah yang berbeda-beda. Mengakibatkan
kesenjangan mutu pendidikan serta melahirkan kecemburuan sosial.
16. Terjadinya pemindahan borok-borok pengelolaan pendidikan dari pusat
ke daerah.
17. Permasalahan keterlambatan di terbitkanya PP tentang pembagian
urusan.
18. Pemerintah engan dalam mendelegasikan kewenangan kepada daerah,
hal ini terlihat dari masih adanya balai pelaksanaan teknis pusat di
daerah yang di bentuk oleh departemen teknis, pelaksanaan
pembiayaanya bersumber dari pusat yang konsekuensinya berkurang
inovasi dan kreatifitas di daerah dalam melaksanakan kewenanganya.
19. Sistem hukum dan pembuktian terbalik masih absurd atau kabur sehinga
muncul keraguan satuan kerja dalam melaksanakan program atau
kegiatan di daerah.
20. Belum optimalnya pengelolahan sumber daya yang berakibat pada
rendahnya PAD, hal ini berimplikasi pada rendahnya Rasio PAD
terhadap APBD.
21. Belum optimalnya penerapan sangsi dan penghargaan bagi sumber
daya manusia aparatur di daerah.
22. Pemekaran ego bagaimana berbagi bagi kekuasaan atau orang
mendapat bagian kekuasaan di daerah mencoba memekarkan daerah
yang akan menghabiskan APBN negara.
23. Korupsi pemindahan ladang korupsi dari pusat kedaerah.
24. Konflik vertikel dan herizontan, misalnya dalam pelaksanaan pilkada .
25. Munculnya pilkada langsung yang banyak menghabiskan dana dan
rawan konflik. Ongkos yang di bayar untuk pilkada (Ongkos Demokrasi)
sangat mahal di Indonesia adalah konsekuensi pelaksanaan otonomi
daerah.

Bab IV Halaman 121
Tugas Mandiri
No
1

NKRI
Makna pemerintahan Pusat

Rumusan Hasil Diskusi
Pemerintahan pusat adalah penyelenggara pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yakni Presiden dengan dibantu

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

2
3

Fungsi Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kewenangan pemerintah Pusat

seorang Wakil Presiden dan oleh menteri-menteri negara.
Dengan kata lain, pemerintahan pusat adalah pemerintahan
secara nasional yang berkedudukan di ibu kota Negara Republik
Indonesia.
Diatur pada pasal Pasal 27 Ayat (1)
huruf (d) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
1. Politik Luar Negeri
Mengangkat pejabat diplomatik dan menunjuk warga negara
untuk duduk dalam jabatan lembaga internasional, menetapkan
kebijakan luar negeri, melakukan perjanjian dengan negara lain,
menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri, dan sebagainya.
2. Pertahanan
Mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, menyatakan
damai dan perang, menyatakan negara atau sebagian wilayah
negara dalam keadaan bahaya, membangun dan
mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan,
menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap
warga negara dan sebagainya.
3. Keamanan
Mendirikan dan membentuk kepolisian negara, menindak
kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu
keamanan negara, dan sebagainya.
4. Moneter
Mencetak uang dan menentukan nilai mata uang, menetapkan
kebijakan moneter, mengendalikan peredaran uang, dan
sebagainya.
5. Yustisi
Mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim dan jaksa,
mendirikan lembaga pemasyarakatan, menetapkan kebijakan
kehakiman keimigrasian, memberikan grasi, amnesti, abolisi,
membentuk undang-undang, peraturan pemerintah pengganti
undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan lain yang
berskala nasional, dan lain sebagainya.
6. Agama
Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional,
memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama,
menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan
keagamaan dan sebagainya; dan bagian tertentu urusan
pemerintah lainnya yang berskala nasional, tidak diserahkan
kepada daerah.

Bab IV Halaman 144
Tugas Mandiri

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi

No

Hubungan

1

Makna Hubungan Struktural

2

Makna Hubungan Fungsional

Rumusan Hasil Diskusi
Hubungan pemerintah pusat dengan daerah dimana secara
struktur presiden adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Yang
kemudian diikuti dengan pejabat pejabat lain.
Pembagian tugas antara presiden selaku representatif pemerintah
pusat dengan para gubernur dan perangkat nya selaku
pemerintah daerah. Terkait perkembangan terbaru adalah sistem
desentralisasi di mana para kepala daerah memiliki keleluasaan
untuk membuat rencana dari program kerja nya selama tidak
bertentangan dengan Pancasila, UUD 45, dan GBHN.

Zahra Alya Darojati – X Akselerasi