SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) ASETILSALISILAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210

ABSTRAC
SYNTHESIS, CHARACTERIZATION AND PRELIMINARY TEST OF
ANTICANCER ACTIVITY OF SOME ORGANOTIN(IV)
ACETYLSALICYLIC COMPOUNDS AGAINTS LEUKEMIA CELLS L-1210
By
RONY SETIYO NUGROHO
In this research, we have synthesized the compounds of dibutyltin(IV)
diacetylsalicylic,
diphenyltin(IV)
diacetylsalicylic
and
triphenyltin(IV)
acetylsalicylic, and the results obtained were 87.7434; 97.64 and 88.34%,
respectively, with a maximum reflux time of 4 hours and the product was white solid.
The starting materials of dibutyltin(IV) dichloride, diphenyltin(IV) dichloride,
triphenyltin(IV) chloride, dibutyltin(IV) oxide, diphenyltin(IV) dihydroxide
triphenyltin(IV) hydroxide, and acetylsalicylic acid were characterized using IR
spectrophotometer to see functional group contained in the compound and to see
whether the reaction has taken place. The compounds with the highest percent yield
of dibutyltin(IV) diacetylsalicylic, diphenyltin(IV) diacetylsalicylic, and
triphenyltin(IV) acetylsalicylic were characterized using IR spectrophotometer to see

the functional groups contained in the compound and see whether the reaction has
taken place. The results of characterization using spectroscopy IR in all three product
compounds, the absorption of C = O is present in dibutyltin(IV) diacetylsalicylic,
diphenyltin(IV) diacetylsalicylic, and triphenyltin(IV) acetylsalicylic in the region
1628.31; 1622.02 and 1623.07 cm-1, respectively indicating that the compound
contained carbonyl groups derived from acetylsalicylic acid. The analysis of
microelemental indicated that the differences in the value of microanalysis results
obtained compared with theoretical calculations were < 5%, which mean that the
compounds synthesized were in high purity.
Preliminary test results of anticancer activity against leukemia cells L-1210,
showed that the IC50 values obtained for dibutyltin(IV) diacetylsalicylic,
diphenyltin(IV) diacetylsalicylic, and triphenyltin(IV) acetylsalicylic compounds
were 21.6; 10.3 and 29 ug / mL, respectively. Triphenyltin(IV) acetylsalicylic
compound with an IC50 value of less than 4 µg/mL is categorized as active against
cancer.

ABSTRAK

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN
AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA

ORGANOTIMAH(IV) ASETILSALISILAT
TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210
Oleh
RONY SETIYO NUGROHO
Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis senyawa dibutiltimah(IV)
diasetilsalisilat,
difeniltimah(IV)
diasetilsalisilat
dan
trifeniltimah(IV)
asetilsalisilat, dan diperoleh hasil sintesis berurutan sebanyak 87,7434; 97,64 dan
88,34 %, dengan waktu refluks maksimal adalah 4 jam, produk berupa padatan
berwarna putih.
Senyawa awal yaitu dibutiltimah(IV) diklorida, difeniltimah(IV) diklorida,
trifeniltimah(IV) klorida, dibutiltimah(IV) oksida, difeniltimah(IV) dihidroksida,
trifeniltimah(IV) hidroksida, dan asam asetilsalisilat dikarakterisasi menggunakan
spektrofotometer IR untuk melihat gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa dan
melihat apakah reaksi telah berlangsung. Serta senyawa hasil dengan rendemen
tertinggi dari dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat
dan trifeniltimah(IV) asetilsalisilat dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer

IR untuk melihat gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa dan melihat apakah
reaksi telah berlangsung. Dari hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer
IR pada ketiga senyawa terdapat serapan C=O untuk senyawa dibutiltimah(IV)
diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, trifeniltimah(IV) asetilsalisilat
berturut-turut adalah pada daerah 1628,31; 1622,02 dan 1623,07 cm-1, yang
menandakan bahwa dalam senyawa tersebut terdapat gugus karbonil yang berasal
dari asam asetilsalisilat. Dari hasil analisis microelemental diketahui bahwa
perbedaan nilai hasil yang diperoleh dari mikroanalisis ini dibandingkan dengan
perhitungan secara teori < 5%, artinya senyawa yang telah disintesis memiliki
kemurnian yang tinggi.
Hasil uji pendahuluan aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L-1210
diperoleh nilai IC50 untuk senyawa dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat,
difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, trifeniltimah(IV) asetilsalisilat berturut-turut
adalah 21, 6; 10, 3 dan 2,9 µg/mL. Senyawa trifeniltimah(IV) asetilsalisilat
memiliki nilai IC50 < 4 µg/mL, sehingga aktif terhadap kanker.

50

V. SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh simpulan sebagai
berikut :
1. Hasil sintesis diperoleh produk berupa padatan berwarna putih sebanyak
87,7434; 97,64 dan 88,34 %, masing-masing untuk senyawa

dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat dan
trifeniltimah(IV) asetilsalisilat dengan waktu refluks maksimal adalah 4
jam.
2. Hasil karakterisasi menggunakan spektrofotometer IR pada ketiga senyawa
terdapat serapan C=O untuk senyawa dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat,
difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, trifeniltimah(IV) asetilsalisilat berturutturut adalah pada daerah 1628,31; 1622,02 dan 1623,07 cm-1, yang
menandakan bahwa dalam senyawa tersebut terdapat gugus karbonil yang
berasal dari asam asetilsalisilat.
3. Hasil analisis menggunakan microelemental analyzer diketahui bahwa
perbedaan nilai hasil yang diperoleh dari mikroanalisis ini dibandingkan
dengan perhitungan secara teori < 5%.
4. Uji pendahuluan aktivitas antikanker terhadap sel leukemia L-1210 yang
dilakukan, diperoleh urutan kekuatan antikanker adalah sebagai berikut :


51

trifeniltimah(IV) asetilsalisilat > difeniltimah(IV) diasetilsalisilat >
dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat dengan nilai IC50 masing-masing yaitu
2,9; 10,3 dan 21,6 µg/mL.
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sifat toksik dari senyawa
organotimah yang telah disintesis agar dapat diaplikasikan dalam bidang
farmasi dan kedokteran termasuk mekanisme kimiawi pada proses
penghambatan senyawa antikanker terhadap sel kanker yang diujikan.

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Senyawa organotimah(IV) menarik untuk dipelajari, bukan hanya karena struktur
dan sifat kimia dari senyawa ini, tetapi juga karena penggunaannya yang luas.
Diantaranya sebagai antimikroba, pengawet kayu, antioksidan bagi propilena,
stabilizer untuk polivinilklorida, antifouling bagi cat kapal di lautan, katalis

homogen, biosida pertanian, antifungi, dan juga sebagai agen antikanker atau
antitumor. Hal ini membuat senyawa organotimah terus menerus dikembangkan.
(Bonire et al., 1998; Blunden and Hill, 1990; Pellerito and Naggy, 2002; Ruzika
et al., 2002; Gielen, 2003).
Senyawa organotimah adalah senyawa-senyawa yang mengandung sedikitnya satu
ikatan kovalen C-Sn (Karbon-Stanum). Sebagian besar senyawa organotimah
dapat dianggap sebagai turunan dari RnSn(IV)X4-n (n = 1-4) dan diklasifikasikan
sebagai mono-, di-, tri-, dan tetra- organotimah (IV), tergantung pada jumlah
gugus alkil (R) atau aril (Ar) yang terikat. Anion yang terikat (X) biasanya adalah
klorida, fluorida, oksida, hidroksida, suatu karboksilat atau suatu thiolat (Pellerito
and Nagy, 2002). Pada penelitian ini, telah disintesis beberapa senyawa
organotimah(IV) asetilsalisilat.

Senyawa organotimah(IV) memiliki aktivitas biologi dan sebagian senyawa ini
bersifat toksik, walaupun pada konsentrasi rendah. Aktivitas biologi ini

2

ditentukan oleh sifat dasar dan jumlah gugus organik yang terikat pada pusat atom
Sn (Pellerito and Nagy, 2002). Beberapa contoh senyawa organotimah(IV)

karboksilat yang telah disintesis dan menunjukkan sifat antikanker adalah
dibutiltimah(IV) disalisilat, difeniltimah(IV) disalisilat, dan trifeniltimah(IV)
salisilat (Q

, 2010). Untuk meneruskan upaya-upaya dalam

menemukan senyawa antikanker yang paling efektif, maka dalam penelitian ini
disintesis beberapa senyawa organotimah(IV) karboksilat dengan asam
asetilsalisilat sebagai asam karboksilatnya yang diharapkan akan mengalami
aktivitas dengan sel kanker tersebut, kemudian mematikannya serta diharapkan
memiliki angka lethal dosis yang kecil. Asam asetilsalisilat dipilih karena
senyawa ini diketahui memilki aktivitas biologi yang tinggi terhadap sel-sel
mahluk hidup dan berguna sebagai obat (Saraswati, 2010).
Pada masa kini berbagai pengobatan konvensional yang umum dilakukan pada
penyakit kanker diantaranya dengan pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi
(Apantaku, 2002). Namun, terapi kanker secara pembedahan tidak dapat
dilakukan khususnya pada sel kanker yang telah menyebar (metastasis), sementara
pengobatan kemoterapi dan radiasi dapat menimbulkan efek samping meskipun
pengobatan kemoterapi mampu mengeluarkan keseluruhan tumor (Hawariah,
1998a). Oleh karena itu, usaha pencarian agen kemoterapi dari bahan dengan efek

samping minimum sangat diperlukan dalam pengobatan penyakit kanker.
Senyawa organotimah(IV) karboksilat dipilih dalam penelitian ini berdasarkan
aktivitas biologisnya sebagai antikanker.
Ada dua teknik untuk mensintesis senyawa organotimah(IV) karboksilat. Teknik
yang pertama adalah dengan reaksi esterifikasi dari senyawa awal organotimah
oksida atau organotimah hidroksida dengan senyawa asam karboksilat yaitu asam

3

asetilsalisilat. Sedangkan teknik kedua adalah dengan mereaksikan senyawa awal
organotimah klorida dengan garam karboksilatnya yaitu Na-asetilsalisilat
sehingga terbentuk organotimah asetilsalisilat (Pellerito and Nagy, 2002). Teknik
yang pertama lebih baik, karena memberikan hasil yang tinggi. Prosedur sintesis
senyawa organotimah(IV) asetilsalisilat pada penelitian ini juga merujuk dari
penelitian sebelumnya yakni sintesis dibutilltimah(IV) diasetilsalisilat (Umi,
2005) dan difeniltimah(IV) diasetilsalisilat (Damayanti, 2009).
Pada penelitian ini telah disintesis tiga senyawa organotimah(IV) karboksilat
yaitu: dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, dan
trifeniltimah(IV) asetilsalisilat lalu dikarakterisasi dengan spektofotometer IR dan
microelemental analyzer. Selanjutnya dilakukan uji pendahuluan terhadap sel

kanker leukemia L-1210 dengan membandingkan nilai IC50 masing-masing
senyawa. Penentuan nilai inhibition concentration 50% (IC50) yaitu konsentrasi
zat uji yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker sebanyak 50%
setelah masa inkubasi 48 jam, yang dilakukan terhadap sel leukemia L-1210.
Sel leukemia L-1210 dipilih karena merupakan sel tumor yang tumbuh cepat
dengan persentase sel hidup cukup tinggi dan memiliki tingkat pertumbuhan
100% (Bulan dkk., 2004). Sel ini diperoleh dari sel limfosit tikus putih betina
jenis DBA (Dilute Brown Non-Agouti Mouse) yang berumur 8 bulan. Dengan
perbandingan, jika suatu zat toksik terhadap sel leukemia L-1210, pada umumnya
bersifat toksik terhadap sel-sel abnormal lainnya (Bulan dkk., 2004). Penelitian
ini sangat penting dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui dan membandingkan
kemampuan bioaktivitas masing-masing senyawa organotimah(IV).
B. Tujuan Penelitian

4

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari cara mensintesis dan mengkarakterisasi senyawa
dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, dan
trifeniltimah(IV) asetilsalisilat.

2. Menguji dan membandingkan aktivitas antikanker dari senyawa
dibutiltimah(IV) diasetilsalisilat, difeniltimah(IV) diasetilsalisilat, dan
trifeniltimah(IV) asetilsalisilat terhadap sel leukemia L-1210.
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang organologam dan
menambah jenis senyawa organologam yang dapat digunakan dalam bidang
farmasi dan kedokteran yaitu sebagai senyawa antikanker.

Dokumen yang terkait

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 3-HIDROKSIBENZOAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210

4 29 51

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 3-HIDROKSIBENZOAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210

0 8 51

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 4-NITROBENZOAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210 (SYNTHESIS, CHARACTERIZATION AND PRELIMINARY ANTICANCER ACTIVITY TEST OF SOME ORGANOTIN(IV) 4-NITROBENZOATES

0 33 47

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKAKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 2-NITROBENZOAT TERHADAP SEL LEUKIMIA L-1210 (SINTHESIS, CHARACTHERIZATION, AND PRELIMINARY SCREENING ANTICANCER ACTIVITY OF SOME ORGANOTIN(IV) 2-NITROBEN

0 52 45

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) 3-NITROBENZOAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210 (SYNTHESIS, CHARACTERIZATION, AND IN VITRO ANTICANCER ACTIVITY OF SOME ORGANOTIN(IV) 3-NITROBENZOAT COMPOUND

2 33 45

SINTESIS, KARAKTERISASI DAN UJI PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIKANKER BEBERAPA SENYAWA ORGANOTIMAH(IV) BENZOAT TERHADAP SEL LEUKEMIA L-1210

0 5 9

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI AKTIVITAS ANTIKOROSI SENYAWA TURUNAN ORGANOTIMAH(IV)3-AMINOBENZOAT PADA BAJA LUNAK DALAM MEDIUM KOROSIF

6 34 75

SINTESIS, KARAKTERISASI, DAN UJI AKTIVITAS BIOLOGIS BEBERAPA SENYAWA TURUNAN ORGANOTIMAH(IV) 4-NITROBENZOAT SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA BAKTERI Bacillus sp.

2 46 55

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SERTA UJI AKTIVITAS ANTIKOROSI SENYAWA TURUNAN ORGANOTIMAH(IV) BENZOAT TERHADAP BAJA LUNAK DALAM MEDIUM KOROSIF NACl

0 29 79

SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA

0 1 6