LAPORAN KERJA PRAKTEK 001

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

JUDUL, ARIAL, 16, BOLD, CAPITAL

jarak 1 enter

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Bidang Ilmu Teknik Program Studi Teknik Sipil

DISUSUN OLEH :

RIZAL NOVIK

(2012 41 0062)

MUBAROK

(2012 41 0053)

JURUSAN SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

iii LEMBAR PENGESAHAN


(5)

iv SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTEK


(6)

v LEMBAR ASISTENSI


(7)

vi ABSTRAK

abstrak, Arial, 11, spasi 1, max. 200 kata.


(8)

vii KATA PENGANTAR

Arial, 12, spasi 1,5

ucapan syukur dan terima kasih, bla, bla, bla

Jakarta, Januari 2016


(9)

viii DAFTAR ISI

SURAT BALASAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEKError! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTEK ... iv

LEMBAR ASISTENSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Proyek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Lokasi Proyek ... 2

1.4 Uraian Umum ... 2

BAB 2 PERSIAPAN LELANG DAN PROSES TENDER ... 5

2.1 Pelelangan ... 5

2.1.1 Pelelangan Umum ... 5

2.1.2 Pelelangan Terbatas ... 6

2.1.3 Pemilihan Langsung ... 8

2.1.4 Penunjukan Langsung ... 9

2.1.5 Sistem Pelelangan Yang Digunakan ... 11

2.2 Sistem Kontrak ... 11

2.2.1 Macam-macam Kontrak ... 12

2.2.2 Sistem Kontrak yang digunakan ... 13

BAB 3 METODE PELAKSANA DI LAPANGAN ... 14


(10)

ix

3.1.1 Tinjauan Umum ... 14

3.1.2 Struktur Organisasi Proyek ... 14

3.2 Manajemen Pelaksanaan Proyek ... 14

3.2.1 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) ... 14

3.2.2 Teknis Pelaksanaan Proyek ... 14

BAB 4 PEKERJAAN ... (yang telah diamati) ... 16

4.1 Uraian Umum ... 16

4.2 Pekerjaan ... (yang telah diamati) ... 16

4.2.1 (berisi metode awal pekerjaan yang telah di amati) ... 16

4.2.2 (berisi metode kedua pekerjaan yang telah di amati) ... 16

4.2.3 (berisi metode ketiga pekerjaan yang telah di amati) ... 16

4.2.4 (berisi metode keempat pekerjaan yang telah di amati) .... 16

4.3 Permasalahan ... 17

4.3.1 Permasalahan Non-Teknis ... 17

4.3.2 Permasalahan Teknis ... 17

4.4 Pemecahan Permasalahan ... 17

4.4.1 Pemecahan Permasalahan Non-Teknis ... 17

4.4.2 Pemecahan Permasalahan Teknis ... 17

BAB 5 PENUTUP ... 18

5.1 Kesimpulan ... 18

5.2 Saran ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19


(11)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 2 judul gambar ... 4

cara menambahkan daftar gambar

klik references - insert table of figures - caption label, pilih Gambar 1. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Gambar 2. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Gambar 3. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Gambar 4. dst.


(12)

xi DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Judul Tabel ... 15

cara menambahkan daftar tabel

klik references - insert table of figures - caption label, pilih Tabel 1. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Tabel 2. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Tabel 3. klik references - insert table of figures - caption label, pilih Tabel 4. dst.


(13)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Lampiran ... 20

cara menambahkan daftar lampiran


(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

jarak 3 enter

1.1 Latar Belakang Proyek

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia akan menyebabkan Jakarta mengalami kemacetan total, saat ini pertumbuhan jalan di Jakarta kurang dari 1 persen per tahun dan setiap hari setidaknya ada 1000 lebih kendaraan bermotor baru turun ke jalan di Jakarta (Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta). Studi Japan International Corporation Agency (JICA) 2004 menyatakan bahwa bila tidak dilakukan perbaikan pada sistem transportasi, diperkirakan lalu lintas Jakarta akan macet total pada 2020 (Study on Integrated Transportation Master Plan (SITRAMP II). Kerugian ekonomi akibat kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan hasil penelitian Yayasan Pelangi pada 2005 ditaksir Rp 12,8 triliun/tahun yang meliputi nilai waktu, biaya bahan bakar dan biaya kesehatan. Sementara berdasarkan SITRAMP II tahun 2004 menunjukan bahwa bila sampai 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi maka perkiraan kerugian ekonomi mencapai Rp 65 triliun/tahun. Polusi udara akibat kendaraan bermotor memberi kontribusi 80 persen dari polusi di Jakarta. MRT Jakarta digerakan oleh tenaga listrik sehingga tidak menimbulkan emisi CO2 diperkotaan. Berdasarkan studi tersebut, maka jelas DKI Jakarta sangat membutuhkan angkutan massal yang lebih andal seperti MRT yang dapat menjadi alternatif solusi transportasi bagi masyarakat yang juga ramah lingkungan. Membangun sistem jaringan MRT bukanlah semata-mata urusan kelayakan ekonomi dan finansial saja, tetapi lebih dari itu


(15)

2 membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota. Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan/mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan dalam kota.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan kesempatan kepada warga kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perjalanan/mobilitasnya dengan lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih ekonomis.

1.3 Lokasi Proyek

Proyek MRT Jakarta tahap 1 menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15.2 km dengan 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah). Proyek ini dibagi menjadi enam paket dengan kontraktor yang berbeda-beda, yaitu paket CP101 mulai STA 0-580 – STA 0+630, paket CP102 mulai STA 0+630 – STA 5+369, paket CP103 mulai STA 5+369 – STA 9+211, paket CP104 mulai STA 9+211 – STA 11+043, paket CP105 mulai STA 11+ 043 – STA 13+102, dan paket CP106 mulai STA 13+102 – STA 15+123 . Dalam kerja praktek kali ini, peserta mengambil lokasi proyek di paket CP103 yang berupa pekerjaan struktur layang sepanjang 3.8 km dan empat Stasiun, bersama dengan kontraktor OSJ JV (Obayashi - Shimizu - Jaya Konstruksi).


(16)

3 Gambar 1.1 lokasi proyek MRT Jakarta paket CP103

Dapat dilihat dari gambar di atas, lokasi proyek MRT CP103 membentang sepanjang jalan Haji Nawi sampai jalan Sisingamangaraja.

1.4 Uraian Umum

1. Nama Poyek : MRT Jakarta CP 103 2. Pemilik Proyek : PT. MRT Jakarta 3. Lokasi Proyek : DKI Jakarta 4. Jenis Pekerjaan : Struktur Layang 5. Jenis Kontrak : Rancang Bangun 6. Nilai Kontrak : Rp.958.303.555.826,00

7. Sumber Dana : Pinjaman JICA, APBN dan APBD 8. Pemberi Tugas : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

9. Konsultan Arsitek : PT. Arkonin 10. Konsultan Struktur : Hewson Consulting Engineers


(17)

4 11. Konsultan MEP : PT. Arkonin

12. Kontraktor : OSJ JV (Obayashi – Shimizu – Jaya Konstruksi)

13. Waktu Pelaksanaan : 2014-2018

Gambar 1. 1 judul gambar cara menambahkan caption pada gambar :

Klik references - insert caption - pada label, pilih Gambar 1. atau Gambar 2. atau Gambar 3. atau dst


(18)

5

BAB 2

PERSIAPAN LELANG DAN PROSES TENDER

jarak 3 enter 2.1 Pelelangan

Pelelangan adalah proses untuk memilih calon kontraktor yang terbaik untuk melaksanakan pembangunan proyek yang ditawarkan oleh owner. Kriteria terbaik didasarkan kepada penilaian terhadap profesionalisme calon kontraktor, baik teknis maupun administrasi dan juga berdasarkan harga yang ditawarkan oleh kontraktor dalam lelang tersebut.

Persaingan yang terjadi pada pelelangan akan memacu para kontraktor untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pelaksanaan pelelangan dibagi kedalam empat macam, yaitu :

1. Pelelangan umum 2. Pelelangan terbatas 3. Pemilihan langsung 4. Penunjukan langsung

2.1.1 Pelelangan Umum

Yaitu pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dalam dunia usaha yang berminat memenuhi kualifikasi dapat memenuhinya.


(19)

6 Pemilihan pelaksanaan konstruksi dengan cara pelelangan umum berlaku untuk semua pekerjaan pelaksanaan konstruksi. Dengan syarat-syarat :

1. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman. 2. Dilakukan penilaian kualifikasi maupun pasca kualifikasi. 3. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah

diregistrasi pada lembaga.

4. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.

Tata cara pelelangan umum terdiri dari : a. Pengumuman

b. Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan c. Penjelasan

d. Pemasukan penawaran e. Evaluasi penawaran

f. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan tekhnis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan

g. Pengumuman calon pemenang h. Masa sanggah

i. Penetapan pemenang

2.1.2 Pelelangan Terbatas

Yaitu pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak


(20)

7 dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dalam dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Pelelangan ini dilakukan melalui undangan untuk mengajukan penawaran kepada kontraktor-kontraktor yang dianggap mampu.

Pelelangan terbatas berlaku untuk pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Mempunyai resiko tinggi

b. Menggunakan teknologi tinggi

Proses pemilihan para kontraktor dengan cara pelelangan terbatas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Diumumkan melalui media massa sekurang-kurangnya 1 (satu) media massa dan papan pengumuman resmi.

2. Jumlah penyedia jasa terbatas. 3. Melalui proses prakualifikasi.

4. Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada lembaga.

5. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.

Tata cara dalam pemilihan para kontraktor dengan cara pelelangan terbatas antara lain :

a. Pengumuman untuk prakualifikasi b. Pemasukan dokumen prakualifikasi c. Evaluasi prakualifikasi

d. Undangan berdasarkan hasil prakualifikasi e. Penjelasan

f. Pemasukan penawaran g. Evaluasi penawaran


(21)

8 h. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah

terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan

i. Pengumuman calon pemenang j. Masa sanggah

k. Penetapan pemenang

2.1.3 Pemilihan Langsung

Yaitu pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.

Pemilihan kontraktor dengan cara pemilihan langsung berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :

a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang masih memungkinkan untuk mengadakan proses pemilihan langsung

b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu mengaplikasikannya sangat terbatas

c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden

d. Pekerjaan berskala kecil dengan ketentuan : 1. Untuk kepentingan pelayanan umum. 2. Mempunyai resiko kecil.

3. Mengunakan tekhnologi sederhana.

4. Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha perorangan atau badan usaha kecil.


(22)

9 Syarat-syarat dalam proses pemilihan kontraktor dengan cara pemilihan langsung :

1. Diundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar.

2. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran tidak perlu dalam waktu bersamaan.

3. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah teregistrasi pada lembaga.

4. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.

Tata cara pelaksanaan pemilihan konstruksi melalui pemilihan langsung antara lain :

a. Undangan b. Penjelasan

c. Pemasukan penawaran d. Evaluasi penawaran

e. Dapat dilakukan negosiasi setelah ditentukan peringkatnya f. Penetapan pemenang

2.1.4 Penunjukan Langsung

Yaitu pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga bisa diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.

Pada pelelangan jenis ini owner menunjuk secara langsung kontraktor yang akan melaksanakan proyeknya tanpa melalui proses pelelangan. Namun pihak kontraktor tetap harus melalui


(23)

10 prosedur yang berlaku yaitu mengajukan surat penawaran kepada

owner. Surat penawaran tersebut nantinya akan dievaluasi oleh owner dengan didampingi oleh konsultan perencana. Untuk menetapkan pilihannya owner dapat melakukan negosiasi secara langsung dengan pihak kontraktor sampai didapat kata sepakat.

Penunjukan langsung kontraktor berlaku untuk : a. Keadaan tertentu, yaitu :

1. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda.

2. Pekerjaan kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu mengaplikasikannya.

3. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.

4. Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan : ● Untuk keperluan sendiri

● Mempunyai resiko kecil

● Menggunakan tekhnologi sederhana

● Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha perorangan dan badan usaha orang perseorangan dan badan usaha kecil

5. Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang bersifat pertanggungjawabannya terhadap kegagalan bangunan

tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

b. Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak lain yang telah mendapat izin.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penunjukan kontraktor secara langsung, yaitu :


(24)

11 1. Peserta berbentuk badan usaha atau usaha orang

perseorangan harus sudah diregistrasi oleh lembaga. 2. Tenaga ahli dan atau tenaga terampil yang dipekerjakan

oleh badan usaha dan usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.

3. Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak paten atau pihak lain yang telah mendapat lisensi.

Tata cara yang berlaku dalam penunjukan langsung, antara lain : a. Undangan

b. Penjelasan

c. Pemasukan penawaran d. Negosiasi

e. Penetapan penyedia jasa

2.1.5 Sistem Pelelangan Yang Digunakan

Menguraikan tentang tata cara lelang dan sistem lelang yang di gunakan pada proyek.... font arial, size 12, spasi 1,5

2.2 Sistem Kontrak

Kontrak adalah pernyataan tertulis kedua belah pihak untuk saling mengikat mengerjakan suatu hal dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.

Dalam dokumen kontrak biasanya berisi tentang : 1. Lingkup pekerjaan

2. Biaya pekerjaan 3. Sistem pembayaran 4. Waktu pelaksanaan


(25)

12 6. Perselisihan

7. Force majeur

8. Denda keterlambatan 9. Lain-lain

2.2.1 Macam-macam Kontrak

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, kontrak kerja konstruksi dibedakan berdasarkan

a. Bentuk imbalan yang terdiri dari : 1. Lump sump

Yaitu kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.

2. Harga satuan

Yaitu kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.

3. Biaya tambah imbalan jasa

Yaitu kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, dimana jenis-jenis pekerjaan


(26)

13 dan volumenya belum diketahui dengan pasti, sedangkan pembayarannya dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya yang meliputi pembelian bahan, sewa peralatan, upah pekerja dan lain-lain, ditambah imbalan jasa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdiri dari : 1. Tahun tunggal

2. Tahun jamak

c. Cara pembayaran hasil pekerjaan, yaitu : 1. Sesuai kemajuan pekerjaan

2. Secara berkala

2.2.2 Sistem Kontrak yang digunakan

Menguraikan sistem kontrak yang digunakan pada proyek tersebut, font arial, size 12, spasi 1,5


(27)

14

BAB 3

METODE PELAKSANA DI LAPANGAN

3.1 Manajemen Proyek

3.1.1 Tinjauan Umum

Menguraikan tentang manajemen proyek yang digunakan... font arial, size 12, spasi 1,5

3.1.2 Struktur Organisasi Proyek

Menguraikan tentang struktur organisasi proyek, hirarki antara owner, MK, konsultan, kontraktor, subkontraktor...font arial, size 12, spasi 1,5

3.2 Manajemen Pelaksanaan Proyek

3.2.1 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)

Menguraikan tentang time schedule, dan kurva s proyek... font arial, size 12, spasi 1,5

3.2.2 Teknis Pelaksanaan Proyek

Menguraikan tentang apa yang akan dibahas di bab 4, yang telah diamati selama 3 bulan Kerja Praktek di proyek... font arial, size 12, spasi 1,5


(28)

15 Tabel 3. 1 Judul Tabel

cara menambahkan caption tabel

klik references - insert caption - pilih label, tabel 1. atau tabel 2. atau tabel 3. dst

sama dengan cara menambahkan caption gambar

Tabel


(29)

16

BAB 4

PEKERJAAN ... (yang telah diamati)

4.1 Uraian Umum

Menjelaskan secara umum suatu pekerjaan yang telah diamati... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2 Pekerjaan ... (yang telah diamati)

Penjelasan secara detail apa itu pekerjaan ... (yang telah diamati). Kelebihan dan kekurangannya, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2.1 (berisi metode awal pekerjaan yang telah di amati)

Misalkan, untuk pekerjaan pondasi, metode awalnya adalah pembesian, disini dijelaskan alat, bahan dan foto - foto, serta metode pembesian yang telah diamati di proyek... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2.2 (berisi metode kedua pekerjaan yang telah di amati)

4.2.3 (berisi metode ketiga pekerjaan yang telah di amati)


(30)

17 4.3 Permasalahan

4.3.1 Permasalahan Non-Teknis

Permasalahan non-teknis yang sering terjadi adalah:

menjelaskan masalah - masalah yang bersifat tidak teknis, misalkan masalah cuaca, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.3.2 Permasalahan Teknis

Permasalahan teknis yang sering terjadi adalah:

menjelaskan masalah - masalah yang bersifat teknis, misalkan gagalnya suatu metode pelaksanaan yang mengakibatkan kerja 2x, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.4 Pemecahan Permasalahan

4.4.1 Pemecahan Permasalahan Non-Teknis


(31)

18

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan


(32)

19 DAFTAR PUSTAKA


(33)

20 LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Lampiran

cara menambahkan caption lampiran sama dengan caption gambar dan tabel


(1)

15 Tabel 3. 1 Judul Tabel

cara menambahkan caption tabel

klik references - insert caption - pilih label, tabel 1. atau tabel 2. atau tabel 3. dst

sama dengan cara menambahkan caption gambar


(2)

16

BAB 4

PEKERJAAN ... (yang telah diamati)

4.1 Uraian Umum

Menjelaskan secara umum suatu pekerjaan yang telah diamati... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2 Pekerjaan ... (yang telah diamati)

Penjelasan secara detail apa itu pekerjaan ... (yang telah diamati). Kelebihan dan kekurangannya, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2.1 (berisi metode awal pekerjaan yang telah di amati)

Misalkan, untuk pekerjaan pondasi, metode awalnya adalah pembesian, disini dijelaskan alat, bahan dan foto - foto, serta metode pembesian yang telah diamati di proyek... font arial, size 12, spasi 1,5

4.2.2 (berisi metode kedua pekerjaan yang telah di amati) 4.2.3 (berisi metode ketiga pekerjaan yang telah di amati) 4.2.4 (berisi metode keempat pekerjaan yang telah di amati)


(3)

17

4.3.1 Permasalahan Non-Teknis

Permasalahan non-teknis yang sering terjadi adalah:

menjelaskan masalah - masalah yang bersifat tidak teknis, misalkan masalah cuaca, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.3.2 Permasalahan Teknis

Permasalahan teknis yang sering terjadi adalah:

menjelaskan masalah - masalah yang bersifat teknis, misalkan gagalnya suatu metode pelaksanaan yang mengakibatkan kerja 2x, dll... font arial, size 12, spasi 1,5

4.4 Pemecahan Permasalahan

4.4.1 Pemecahan Permasalahan Non-Teknis 4.4.2 Pemecahan Permasalahan Teknis


(4)

18

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan


(5)

(6)

20

LAMPIRAN

Lampiran 1 Nama Lampiran

cara menambahkan caption lampiran sama dengan caption gambar dan tabel