laporan praktek industri 001

(1)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Industri otomotif di Indonesia berkembang cukup pesat mulai dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat, pada kendaraan roda empat teknologi berkembang pada semua lini mulai dari produksi dan pemeliharaan. Teknolohgi tidak hanya berkembang pada sisi produksi tetapi pada sisi pemeliharaan, terbukti dengan banyaknya bengkel-bengkel yang berada di tiap daerah mulai dari bengkel yang kecil sampai bengkel yang besar.

Pabrikan juga berlomba-lomba melakukan inovasi untuk menghasilkan suatu produk dengan teknologi tinggi. Inovasi di bidang otomotif saat ini semakin memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntunan konsumen yang lebih mudah, aman dan nyaman. Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistik kendaraan baik eksterior maupun interior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang memudahkan pemakai. Selain itu juga engine memiliki performance yang tinggi, serta perangkat keamananan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal.

Mitsubishi adalah salah satu pabrikan atau prusahaan otomotif yang bergerak dibidang penjualan kendaraan, spare part, dan perbaikan kendaraan. Adapun beberapa merk kendaraan yang ada di Mitsubishi, antara lain: Pajero, Pajero Sport, Triton Strada, Lancer EX, Galant, Grandis, Mirage, Maven dan lain-lain. Perusahaan tersebut berkembang dengan baik di Indonesia terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pabrikan tersebut dan juga banyaknya bengkel-bengkel yang tersebar di berbagai daerah.

Dunia pendidikan khususnya tingkat perguruan tinggi harus mampu mengimbangi perkembangan industri otomotif yang berkembang dengan pesat supaya menghasilkan lulusan yang mempunyai wawasan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri otomotif. Pelaksanaan praktik industri merupakan sarana penunjang bagi para mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di dunia industri, sehingga pada masa yang akan datang pengetahuan teoritis kampus dapat berkembang. Dengan berlakunya perdagangan bebas pada


(2)

saat ini, para lulusan perguruan tinggi dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan dan dunia industri sehingga para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi lulusan yang siap pakai.

Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengadakan program mata kuliah Praktik Industri (PI) yang merupakan penunjang sebagai jembatan untuk mengantarkan mahasiswa. Khususnya prodi otomotif agar dapat menambah wawasan terutama di dunia industri otomotif dan sebagai salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa otomotif.

Dalam kegiatan praktik industri di PT. Suryaputra Sarana penulis ikut serta dalam proses mekanisme bengkel yaitu terjun langsung menangani troubleshooting pada kendaraan. Salah satu masalah yang penulis alami berdasarkan dari keluhan pelanggan yang datang melakukan service diantaran Prya adalah pada sistem bahan bakar. Sistem bahan bakar yang tidak bekerja dengan baik mengakibatkan kurangnya pasokan bahan bakar atau kurangnya tenaga pada kendaraan tersebut yang dirasakan oleh pelanggan. Berdasarkan perrmasalaha yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul permasalahan pada isi laporan kegiatan Praktik Industri ini, yaitu “Prosedur Service Quick Pit dan Perawatan Sistem Bahan Bakar Mitsubishi Pajero Sport di PT. Suryaputra Sarana”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada laporan peraktek industri ini adalah lampu indikator cek engine menyala dan tenaga engine dirasakan kurang oleh pelanggan, maka diadakan pemeriksaan sistem bahan bakar (fuel filter).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur service quck pit di PT. Surya Putra Sarana Mitsubishi? 2. Apakah yang menyebabkan fuel filter kotor pada mitsubishi pajero sport?

3. Bagaimana prosedur pembersihan dan penggantian fuel filter pada mitsubshi pajero sport?


(3)

Agar pembahasan masalah tidak meluas, penulis memberi batasan masalah seperti yang dipaparkan di bawah ini:

1. Pembahasan mengenai prosedur alur service quick pit di PT. Surya Putra Sarana Mitsubishi. 2. Cara mengidentifikasi kotornya fuel filter pada kendaraan Mitsubishi Pajero Sport.

3. Cara perawatan dan penggantian fuel filter pada kendaraan mitsubshi Pajero Sport. E. Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan pemecahan masalah pada laporan prkatek industri ini adalah: 1. Menambah ilmu tentang sistem manajemen di mitsubshi

2. Mampu secara cepat mengidentifikasi kotornya fuel filter pada kendaraan Mitsubshi Pajero Sport.

3. Mampu memeriksa fuel filter pada kendaraan Mitsubshi Pajero Sport sesuai SOP.

F. Manfaat Pelaksanaan PI

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan Praktik Industri ini adalah:

1. Memperoleh keterampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis dengan cara troubleshooting secara langsung.

2. Meningkatkan pemahaman antar teori yang didapat dari perkuliahan dan penerapannya di lapangan.

3. Menambah wawasan mahasiswa tentang managerial yang ada di perusahaan.

4. Menmbah pengetahuan tentang teknologi yang diterapkan pada kendaraan mitsubishi

G. Metode Penulisan


(4)

1. Metode Pustaka

Metode ini bertujuan untuk melakukan kajian teoritis dengan menggunakan referensi atau literature yang berkaitan dengan objek yang sedang disusun sehingga mempunyai dasar dalam menyusun laporan.

2. Metode Interview

Metode ini dilakukan dengan cara bertanya jawab dan diskusi secara langsung dengan dosen pembimbing serta pembimbing lapangan tentang perawatan sistem bahan bakar pada kendaraan Mitsubishi Pajero Sport.

5. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode untuk memperoleh data dengan cara mengamati secara langsung pada objek (benda kerja)

H. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I : Pendahuluan, yang berisikan tentang latar belakang, batasan pelaksanaan Praktik Industri, tujuan pelaksanaan Praktik Industri, manfaat pelaksanaan Praktik Industri dan sistematika penulisan.

BAB II : Laporan pelaksanaan Praktik Industri, yang berisikan tentang sejarah perusahaan dan struktur organisasi perusahaan, tenaga kerja, fasilitas, sumber daya manusia, produk PT. Surya Putra Sarana Mitsubishi, tata letak industri dan proses service and maintenance. BAB III: Isi permasalahan, yang berisikan tentang alat rekondisi, bahan yang akan direkondisikan,

dan pemecahan masalah.

BAB IV: simpulan, Implikasi dan Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA


(5)

BAB II

DESKRIPSI PT. SURYAPUTRA SARANA MITSUBISHI MOTOS A. Sejarah Perusahaan

Gambar 2.1., PT. Suryaputra Sarana

PT.Suryaputra Sarana bermula dari sebuah perusahaan dagang dengan nama PD.Surya Motor, didirikan oleh almarhum Bapak Setiawan Sumadihardja pada tanggal 1 April 1980 dan beralamat di Jalan Pesantren Wetan No.7 Bandung. Pada bulan Februari 1986, PD.Surya Motor pindah ke Jalan Jenderal Sudirman No.776-778 dan berganti nama menjadi PT.Suryaputra Sarana yang merupakan sebuah showroom mobil Mitsubishi. PT.Suryaputra Sarana didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 7 April 1989 dengan notaris Nanny Sukarja, S.H., akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-360-HT.01.01, tanggal 22 Januari 1990 serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tambahan No. 1323, tanggal 10 April 1990. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan dengan akta notaris yang sama No.8 tanggal 6 Maret 1998 mengenai peningkatan modal dasar, akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-5813-HT.01.04, tanggal 3 Juni 1998.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kian maraknya industri otomotif serta didukung oleh tenaga-tenaga profesional maka perusahaan dagang ini pun berkembang. Tahun 2000, ibu Teten Herawati sebagai pemilik sekaligus direktur mendirikan PT.Suryaputra Sarana yang kedua, beralamat di Jalan Dr. Abdulrachman Saleh No.4 Bandung, melayani penjualan suku cadang (sparepart), bengkel (service dan pemeliharaan) serta showroom dan penjualan mobil Mitsubishi. Anggaran dasar perusahaan kembali mengalami perubahan yang diaktakan oleh notaris Efamia


(6)

Sujarwati Salim, SH., No. 13 Tahun 2001 serta telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan no surat C-07777-HT.01.04. Tahun 2001 dan terakhir anggaran dasar kembali mengalami perubahan dengan akta notaris yang dibuat oleh Efamia Sujarwati Salim, SH., No. 30 Januari Tahun 2004.Pada Maret 2011 sampai sekarang, bapak Anum Senopati diangkat menjadi direktur menggantikan ibu Teten Herawati.

PT.Suryaputra Sarana merupakan salah satu dealer resmi PT.Krama Yudha Tiga Berlian Motor untuk daerah Bandung dan sekitarnya. Visi PT.Suryaputra Sarana adalah menjadi dealer Mitsubishi terbaik di Bandung serta misi PT.Suryaputra Sarana adalah memberikan layanan terbaik bagi setiap pelanggannya, baik dalam hal penjualan mobil Mitsubishi, penjualan suku cadang (sparepart) Mitsubishi dan perbaikan (service) dan pemeliharaan.

PT.Suryaputra Sarana pun memiliki budaya perusahaan yang berlandaskan asas kekeluargaan dan kerja sama. PT.Suryaputra Sarana berusaha memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya dengan cara memberikan fasilitas kesehatan berupa senam aerobik untuk para karyawati setiap hari jumat, fitness pada hari rabu, dan badminton pada hari sabtu, memberikan kredit kendaraan tanpa bunga, memberikan asuransi jamsostek, dan memberikan susu (khusus kepada karyawan divisi bengkel dan sparepart) pada hari rabu dan sabtu.


(7)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Diagram 2.1.,

Struktur Organisasi PT. Suryaputra Sarana

(Sumber: PT. Suryaputra Sarana)

PT. Suryaputra Sarana tidak lepas dari peraturran program pemerintah.Dimana PT. Suryaputra Sarana dipimpin oleh direktur dan susunnan struktur organisasi.Menurut Webster, organisasi adalah struktur eksekutif dari bisnis dimana struktur tersebut harus menempatkan karyawan dari berbagai tingkat kemampuan untuk mencapai efisiensi maksimal.

C. Descripsi Job

Berdasarkan pada struktur organisasi yang ada di PT.Suryaputra Sarana. Maka jabatan-jabatan yang ada di PT.Suryaputra Sarana beserta dengan tugas dan wewenangnya, adalah sebagai berikut: 1. Director

Tugas dan wewenangnya adalah merencanakan, merumuskan dan menetapkan tujuan perusahaan, membuat rencana perusahaan jangka pendek dan jangka panjang, menentukan target profit perusahaan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan serta mengawasi kepala penjualan, kepala keuangan, koordinator sparepart, koordinator service, kepala akuntansi& pajak serta kepala personalia & umum secara langsung. Direktur bertanggung jawab kepada presiden direktur.


(8)

2. Branch Manager

Tugas dan wewenangnya adalah membuat rencana pemasaran produk perusahaan, merencanakan promosi produk, memotivasi salesman agar mencapai target penjualan serta mengevaluasi hasil penjualan

3. Spare Part Manager

Tugas dan wewenangnya adalah mengontrol jumlah suku cadang (sparepart), menentukan penempatan sparepart di gudang, mengawasi langsung administrasi sparepart serta mengawasi persediaan sparepart di gudang.

4. Service Koordinator

Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab terhadap kegiatan service dan pemeliharaan kendaraan, mengontrol kegiatan service agar sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan serta mengawasi langsung service head.

5. Accounting Manager

Tugas dan wewenangnya adalah membuat anggaran perusahaan, mengontrol anggaran pengeluaran perusahaan serta mengelola dan meningkatkan sumber dana perusahaan.

6. Service Manager

Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab atas kelancaran kerja di bengkel, melaksanakan program kerja yang telah dibuat oleh koordinator service, meningkatkan keterampilan teknis para montir baik teori maupun praktik, mengawasi front section chief, serta melakukan pengadaan peralatan bengkel untuk menunjang kegiatan bengkel.

7. Cashier

Tugas dan wewenangnya adalah tempat pembayaran konsumen yang service. 8. Front Line

Memberikan penjelasan atas pertanyaaan dan menanyakan untuk mengentahui apa yg di inginkan klien/customer.

9. Final Checker

Tugas dan wewenangnya adalah memeriksa dengan teliti setiap kendaraan yang telah selesai diperbaiki sesuai dengan surat perintah perbaikan, bertanggung jawab terhadap ketidakpuasan pelanggan atas perbaikan yang telah dilakukan serta bertanggung jawab kepada service head. 10. Administrasi Spare part


(9)

Tugas dan wewenangnya adalah melakukan pemesanan suku cadang (sparepart) ke supplier, mengecek faktur penjualan sparepart dan BTB (Bon Terima Barang), menginput harga pokok sparepart yang masuk, membuat laporan penjualan suku cadang, membuat retur suku cadang, membuat laporan arus persediaan suku cadang (sparepart), membuat laporan utang sparepart kepada supplier serta mengawasi langsung part runner

11. Sales Part

Tugas dan wewenangnya adalah menyediakan sparepart yang sudah dibeli konsumen. 12. Administrasi Service

Tugas dan wewenangnya adalah membuat laporan harian service, memeriksa work order serta tagihan sparepart dari bagian sparepart, membuat laporan bulanan pendapatan dan pengeluaran service serta bertanggung jawab kepada front section chief.

13. Sales Counter Team (CS Team)

Tugas dan wewenangnya adalah bertanggung jawab atas kondisi showroom serta melayani setiap pelanggan yang datang ke showroom dengan sebaik mungkin baik menyangkut penjualan, service, keluhan-keluhan maupun keperluan administrasi.

14. Warehouse

Tugas dan kewajibanya adalah sebagai penanggujawab persediaan part kendaraan dan mengelist part yang sudah kosong.

15. Work Shop Chief

Tugas dan wewenangnya adalah mengawasi langsung pekerjaan para leader dan mechanic serta bertanggu jawab sebagai semua fasilitas yang ada di bengkel (Work Shop), dan juga membatu para leader dan mechanic bila ada masalah yang sulit untuk di pecahkan.

16. Leader

Tugasnya adalah pendistribusian WO (Work Order) kepada para mekanik dan sebagai memberikan perlengkapan/komponen yang akan diganti ke pihak penrlengkapan.

17. Mechanic

Tugas dan wewenangnya adalah memeriksa, memperbaiki dan menservice mobil-mobil yang mengalami kerusakan dengan sebaik-baiknya dan cepat, melaporkan kerusakan tambahan pada kendaraan sewaktu diperbaiki, melayani perawatan mobil, merawat peralatan bengkel serta menjaga kebersihan bengkel.

18. Tool man

Bertugas sebagai merawat serta bertanggung jawab terhadap peralatan mekanik dan sebagai tempat peminjaman peralatan.


(10)

19. Oil main

Bertugas sebagai penanggu jawab mempersiapkan persedian oli dan menecek persediana oli, serta bertanggu jawab atas persedian pelumas yang ada di gudang.

20. Other

Tugasnya sebagai pembantu perkerjaan atau cadangan tenaga kerja. 21. Waranty Team /Security

Tugas dan wewenangnya adalah menjaga keamanan gedung beserta aset yang dimiliki perusahaan serta membuat daftar tamu dan kendaraan yang masuk ke perusahaan setiap hari.

22. maintenance

Tugas dan wewenangnya adalah membersihkan dan merapihkan ruangan-ruangan kerja, toilet, dapur serta menyediakan air minum bagi para pegawai.

23. Washing

Tugas dan kewajibanya untuk mencuci kendaraan yang selesai di service atau di pebaiki. D. Aktivitas Perusahaan

Akivias perusahaan di PT.Suryaputra Sarana memiliki tiga aktivitas utama, yaitu: 1. Bengkel (service dan pemeliharaan kendaraan)

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah menerima kendaraan customer yang masuk ke PT.Suryaputra Sarana oleh front lady, baik yang tujuannya untuk diperbaiki/diservice maupun hanya untuk pemeliharaan saja. Lalu front lady mengestimasi pekerjaan yang akan dilakukan beserta biaya perbaikan/pemeliharaannya. Setelah customer menyetujui estimasi pekerjaan maupun harga yang telah dibuat maka mechanic langsung memperbaiki kendaraan atau melakukan pemeliharaan kendaraan secara efektif dan efisien. Terakhir final checker melakukan pemeriksaan ulang kendaraan sebelum diserahkan kembali kepada customer.

Kegiatan service dan pemeliharaan kendaraan tidak hanya dilakukan di bengkel PT.Suryaputra Sarana. PT.Suryaputra Sarana dapat melayani service dan pemeliharaan kendaraan di tempat customer, baik di rumah customer maupun di perusahaan/tempat usaha customer (Mobile Workshop).

2. Showroom dan Penjualan mobil

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah menyediakan ruang pamer (showroom) untuk mobil-mobil Mitsubishi, memberikan informasi kepada customer yang datang ke showroom baik informasi mengenai produk maupun harga produk, melakukan penjualan mobil baik penjualan melalui salesman maupun sales counter, mengevaluasi hasil penjualan mobil, mencari pelanggan


(11)

baru, serta melakukan promosi penjualan seperti customer yang membeli kendaraan di PT.Suryaputra Sarana akan mendapatkan dua kali service gratis. Service gratis pertama dilakukan ketika mobil berada pada jarak tempuh 1.000 km dan service gratis kedua dilakukan ketika mobil berada pada jarak tempuh 5.000 km.

3. Penjualan suku cadang (sparepart)

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah menjual suku cadang (sparepart) Mitsubishi. Sebelumnya perusahaan harus melakukan pemesanan suku cadang (sparepart) agar perusahaan memiliki persediaan suku cadang (sparepart) untuk dijual kepada customer maupun untuk memenuhi kebutuhan bengkel.Serta mengawasi persediaan suku cadang (sparepart) tersebut agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan persediaan suku cadang (sparepart).

Penjualan suku cadang (sparepart) dilakukan ke toko-toko, bengkel, maupun perusahaan-perusahaan melalui salesman maupun penjualan secara langsung saat kendaraan customer sedang diperbaiki maupun dalam pemeliharaan di bengkel PT.Suryaputra Sarana. Jenis-jenis suku cadang (sparepart) yang dijual diantaranya yaitu bushing, bolt, oil seal, fuel filter, absorber, rep kit, dan lain-lain.

Tabel 2.1.,

Jadwal Kegiatan Perusahaan

(Sumber: PT.

Suryaputra Sarana) E. Denah Bengkel

Hari Jam

Senin – Jumat Pkl. 08.00 – 17.00

Sabtu Pkl. 08.00 – 15.00


(12)

Gambar 2.2., Denah Bengkel PT. Suryaputra Sarana (Sumber:PT. Suryasputra Sarana)

F. Alur Service

Proses service yang dilakukan di PT. Suryaputra Sarana adalah sebagai berikut: Diagram 2.2.,

Alur pelayanan jasa service 1. Ruang Administrasi 7. Speare part room

2. Waiting Ro 8. Overhaul room

3. Show Room 9. Oil storage

4. Service Manager Room 10. Car wash service 5. Ruangan Kepala Bengkel 11. Car waiting 6. Service Pit


(13)

(Sumber: Adaptasi dari sularso dan suga : 1985)

Keteranagan Alur Service di PT. Suryaputra Sarana Sebagai berikut: 1. Konsumen mendaftar sevice ke counter service.

2. Conter service membuatkan WO (work Order) dan diserahkan ke leader. 3. Leader mendistribusikan WO tersebut ke salah satu mekanik.

4. Mekanik mengelist apa yang akan di kerjakan, sesuai kendalanya. Selanjudnya dikembalikan ke SA.

5. Mekanik menunggu ACC dari Konsumen

6. Setelah di ACC, Mekanik baru menservice kendaraan.

7. Setelah selesai dikerjakan, leader mengecek kembali hasil kerja mekaniknya.

8. Bila sudah bagus/finish, leader melaporkan ke SA dan SA membuat bianya pengerjaan service. 9. Setelah tiga hari dari SA menghubungin konsumen terkait tentang hasil perkerjaannya.

10. Setelah tiga sampai enam bulan SA menghubungin lagi terkait menginformasikan waktu service.


(14)

ANALISIS KASUS A. Prosedur Service Quick pit

Diagram 3.1., alur quick pit

Proses service dimulai dengan pelanggan datangannya ke bengkel untuk service sesuai dengan janji (booking service) pada hari sebelumnya. Security menerima pelanggan dan mengarahkan kendaraan pelanggan ke tempat penerimaan. Di tempat penerimaan leader menerima pelanggan yang sudah booking tersebut dan mengarahkan kendaraan pelanggan ke stall Quick service. Di stall Quick service sudah ada Service Advisor yang berperan untuk memperjelas


(15)

bahasa pelanggan menjadi perintah teknik kedalam dokumen yang disebut WO (Work Order) dan juga membantu mengerahkan pelanggan untuk melakukan proses service yang dibutuhkan, dan WO pun akan diberikan pada teknisi Quick Pit dan di clock on oleh frontlady kepada leader tanda kendaraan akan dilakukan perbaikan. Setelah di clock on proses perbaikan kendaraan pun mulai dilakukan oleh teknisi. Setelah proses perbaikan selesai, proses pemeriksaan akhir pun dilakukan oleh final checker untuk memastikan bahwa hasil perbaikan telah tuntas dan tidak ada masalah lanjutan setelah service.

Setelah proses bagian service selesai, kendaraan dilanjutkan untuk proses Service Plus yaitu dilakukannya proses memcuci kendaraan guna menghilangkan bekas proses service yang tertinggal dan memastikan kebersihan kendaraan minimal sama seperti saat sebelum service dan diharapkan bisa lebih bersih. Setelah selesai cuci kendaraan, final checker memarkirkan kendaraan di stall penyerahan. Clock off WO oleh Service Advisor tanda proses service telah selesai dilakukan. Lalu dilakukannya penyerahan oleh Service Advisor kepada pelanggan.Sebelum melakukan penyerahan kepada pelanggan Service Advisor mengarahkan pelanggan untuk membayar biaya service di kasir dan untuk mendapatkan surat izin keluar kendaraan. Proses terakhir adalah pelanggan membawa mobilnya di stall penyerahan dan memberikan surat izin keluar kendaraan pada security. Berikut adalah flow service quick pit:

Gambar 3.1., Flow service Quick pit (sumber: PT. Suryaputra Sarana)

Untuk pengoperasian service dasar pada umumnya di bengkel PT Surya Putra Sarana seperti gambar diatas. Dimana pengerjaan untuk perodical maintenance dari kelipatan 5.000 km, 10000 km kelipatan 20.000 km hingga 40.000 km, PT Surya


(16)

Putra Sarana menawarkan service khusus dengan menawarkan kemudahan dengan jargon yang menjadi ciri khas pelayanan service di PT Surya Putra Sarana Mitsubishi, Quick Service adalah layanan service hasil dari improvement yang dilakukan PT Surya Putra Sarana Mitsubishi. Dimana proses service ini menawarkan satuproses service berkala 1 jam atau gratis (Quick Service) untuk service berkala sesuai dengan ketentuan di atas dengan syarat dan ketentuan yang sudah dibuat, sehingga dengan layanan ini mampu menarik minat pelanggan Mitsubishi untuk menyervis kendaraannya di PT Surya Putra Sarana Mitsubishi dengan jaminan waktu tunggu service yang sebentar dan garansi gratis apabila melebihi satu jam.

Untuk menunjang proses service di PT Surya Putra Sarana Mitsubishi. Pihak perusahaan dalam hal ini departemen service membuat jadwal kerja untuk divisi service. Jadwal kerja ini yang akan menjadi acuan dimana dan apa saja yang harus dilakukan oleh pekerja dalam melakukan proses pekerjaan (service kendaraan). Berikut jadwal kerja yang berlaku di PT Surya Putra Sarana Mitsubishi.

Tabel 3.1., jadwal kerja grup regular dan quick pit JADWAL KERJA GROUP REGULER DAN MQP ( QUICK PIT)

GROUP 1

JADWAL DAN PEKERJAA

N

GROUP 2 QUICK PIT JADWAL DAN PEKERJAA N MEK ANI K LEA DER FINA LCEC KER GENERAL REPAIR MEK ANI K LEA DER FINA LCEC KER PERODICAL MAINTENAN CE BUDI MAN MA MA N R.JAU HARI AND RI KIKI TRI AG US R.JAU HARI HER MAN TO MA MA N R.JAU HARI AHM AD TRI AG US R.JAU HARI


(17)

JADWAL KERJA GROUP REGULER DAN MQP ( QUICK PIT) GROUP 1 JADWAL DAN PEKERJAA N

GROUP 2 QUICK PIT JADWAL DAN PEKERJAA N DON I MA MA N R.JAU HARI SUK ARN A TRI AG US R.JAU HARI YUS UP MA MA N R.JAU HARI RIZK I TRI AG US R.JAU HARI NAN A MA MA N R.JAU HARI EMP EP MA MA N R.JAU HARI

JADWAL PIKET MINGGU JADWAL HARI SABTU PAGI

TAN GGA L LEA DER MEKANIK TAN GGA L LEA DER MEKANIK 1- MAY-2016 TRI AG US DONI EMPEP 1- MAY-2016 TRI AG US ANDR I EMP EP SUK ARN A 8- MAY-2016 MA MA N HER MAN TO RIZKI 8- MAY-2016 MA MA N HER MAN TO RIZK I DON I


(18)

JADWAL KERJA GROUP REGULER DAN MQP ( QUICK PIT) GROUP 1 JADWAL DAN PEKERJAA N

GROUP 2 QUICK PIT JADWAL DAN PEKERJAA N 15- MAY-2016 R.JA UH ARI ACH MAD SUKARNA 15- MAY-2016 R.JA UH ARI AHM AD NAN A BUD IMA N 22- MAY-2016 HAR I NAN A BUDIMAN 22- MAY-2016 HAR I YUSU P AND RI EMP EP 28- MAY-2016 TRI AG US YUSU P ANDRI 28- MAY-2016 TRI AG US SUKA RNA HER MAN TO RIZK I 05- Jun-16 MA N DONI EMPEP 05- Jun-16 MA MA N DONI AHM AD NAN A 12- Jun-16 R.JA UH ARI HER MAN TO RIZKI 12- Jun-16 R.JA UH ARI BUDI MAN YUS UP AND RI 19- Jun-16 HAR I ACH MAD SUKARNA 19- Jun-16 HAR I EMPE P SUK ARN A HER MAN TO 26- Jun-16 TRI AG US NAN A BUDIMAN 26- Jun-16 TRI AG US RIZKI DON I AHM AD (sumber: PT Surya Putra Sarana Mitsubishi)


(19)

Dari tabel diatas menjelaskan pembagian dua grup pekerjaan yaitu MQP dan Reguler, perbedaan dari grup tersebut adalah pembagian pekerjaan dan jenis pekerjaan yang akan didapatkan dari setiap mekanik yang ada pada grup tersebut, reguler cenderung mendapatkan pekerjaan yang bersifat perbaikan yang didalamnya terdapat berbagai keluhan atau gejala masalah yang nantinya akan diperbaiki oleh mekanik pada grup tersebut, berbeda dengan MQP yang memperbaiki mobil dalam bentuk booking service dengan jenis pekerjaan Perodical Maintenance dengan prosedur dan waktu yang telah ditentukan sebagai nilai plus dalam perbaikanya, berbeda dengan reguler yang bekerja dengan individu, MQP bekerja dengan tim yang diharapkan dapat memenuhi standar kualitas service dan dapat memenuhi waktu service yang lebih cepat dan efisien, dengan fasilitas khusus yaitu Stall pekerjaan khusus untuk grup MQP, jenis kendaraan yang dapat diservice pun dibatasi yaitu jenis mobil pajero sport, outlander sport, mirage, delica, strada triton, dengan ketentuan setiap pekerjaan tanpa ada keluhan yang dapat menyita waktu lebih banyak, dalam penetuan orang yang berada pada grup tersebut tergantung pada sertifikasi atau tingkatan training yang sudah ditempuh dari setiap grup yang telah dibentuk, untuk grup MQP lebih terlatih karena sudah melalui tahapan training khusus untuk menangani Quick Service.

B. Permasalahan

Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat penting pada kendaraan yang berfungsi menyediakan bahan bakar untuk terjadinya pembakaran pada kendaraan tersebut. Penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem bahan bakar yaitu kurang maksimalnya supply bahan bakar pada kendaraan Mitsubishi Pajero Sport. Hal ini dirasakan oleh konsumen ketika pedal gas diinjak, akselerasi dan tenaga yang dihasilkan engine terasa kurang

Permasalahaan yang diangkat pada laporan ini adalah mengenai salah satu komponen system bahan bakar. Kotornya fuel filter pada system bahan bakar. Pelanggan melakukan complain mengenai tenaga yang kurang.

C. Tinjauan Teori Sistem Bahan Bakar 1. Pengertian


(20)

System bahan bakar yang dipakai pada kendaraan Mitsubishi Pajero Sport yaitu system bahan bakar common rail. Sistem bahan bakar common rail yaitu system bahan bakar yang dikontrol secara elektrik, Pada saat mesin bekerja selalu terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut pada setiap injector diatur secara independent. Sistem tekanan dan waktu penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM).

Gambar 3.2., system bahan bakar common rail

(sumber : http://prezzatura.blogspot.co.id/2015/03/common-rail-teknologi-efi-pada-mesin.html )

Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan fungsinya adalah untuk memastikanjumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem Common Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common feeding line) dari cabang injectors. Pembukaan injectors dikontrol oleh Electronic Control Module (ECM) dan sensor-sensor. Disamping meningkatkan performa dan mengurangi noise serta menurunkan tingkat emisi gas buang, sistem Common Rail ini juga memungkinkan mesin diesel untuk mencapai keinginan pemakai kendaraan di dunia.

2. Prinsip Kerja

Prinsip kerja system bahan bakar common rail yaitu Prinsip kerjanya adalah, sebuah pompa penyalur yang bekerja secara elektronik akan menyalurkan bahan bakar secara terus menerus dari tanki menuju pompa tekanan tinggi. Pompa ini akan


(21)

bekerja pada tegangan baterai kendaraan yaitu 12 Volt yang di control oleh sebuah relai pompa. Dengan pompa inilah aliran bahan bakar akan dipertahankan pada debit minimum 0,5 liter per menit dengan tekanan bahan-bakar maksimal 0,5 bar.

3. Komponen Utama Sistem Bahan Bakar Common Rail

Pada system bahan bakar common rail ada beberapa komponen utama, diantaranya:

1) Tangki Bahan Bakar

Tangki bahan bakar pada system bahan bakar berfungsi sebagai penyimpan atau penyedia bahan bakar

Gambar 3.3., tangki bahan bakar

(sumber : https://www.serayamotor.com/diskusi/viewtopic.php?t=21146) 2) Saringan Bahan Bakar

Berfungsi untuk menyaring pertikel kotoran yang ikut terbawa oleh bahan bakar. Pada rakitan filter bahan bakar, terdapat water sedimenter untuk memisahkan air yang ikut terbawa bahan bakar/ solar bersasarkan berat jenisnya. Air dengan berat jenis lebih besar dari solar akan terpisah dibawah solar. Pada beberapa model dilengkapi dengan sensor / switch untuk mendeteksi jika filter dalam kondisi tersumbat.


(22)

(sumber : M-step 2 fuel filter)

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan digabung dengan priming pump dan water sedimenter (pemisah air). Priming pump adalah komponen sistem bahan bakar diesel yang berfungis mengeluarkan udara palsu dari sitem bahan bakar dan biasanya dilengkapi dengan pengunci agar tidak bekerja selama motor hidup. Sedangkan water sedimenter berfungsi untuk memeisahkan air dari bahan bakar dengam memanfaatkan perbedaan berat jenis antara air dan bahan bakar. Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe in-line mengunakan filter dengan elemen kertas. Pada bagian atas filter body terdapat sumbat ventilasi udara yang digunakan untuk mengeluarkan udara yang mungkin dapat tercampur dengan bahan bakar. Pada saat sumbat ventilasi udara dilonggarkan, gerakan priming pump akan mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar. Priming pump pada pompa injeksi tipe in-line merupakan satu unit bersama feed pump yang dipasangkan pada bodi pompa injeksi.

3) Supply pump

Gambar 3.5., supply pump (sumber : seputardiesel.blogspot.com)

Fungsi utama adalah untuk menhisap bahan bakar dari dalam tanki, menaikkan tekanannya sampai maksimal 160 Mpa, dan dikirimkan ke komponen common rail. Didalam supply pump sendiri terdapat beberapa komponen, seperti plunyer, check valve, cam ring, suction control valve (SCV), dan sensor temperature bahan bakar. SCV mempunyai peran penting untuk mengatur volume bahan bakar yang dinaikkan


(23)

tekanannya. SCV ini semacam katup solenoid, dimana pembukaannya dikontrol secara optimal oleh ECU, berdasarkan tekanan yang ada di dalam common rail. Sensor temperatur bahan bakar berfungsi untuk mendeteksi temperature bahan bakar / solar. Nilai pembacaan sensor ini digunakan sebagai koreksi penentuan volume injeksi.

4) Fuel rail

Common rail adalah pipa yang berisi bahan bakar bertekanan tinggi dari supply pump untuk dikirimkan ke masing-masing injectors. Desain dari pipa common rail cukup tebal agar mampu menahan tekanan tinggi bahan bakar. Di bagian common rail terdapat sebuah sambungan pipa dari supply pump, dan 4 sambungan pipa ke injectors (pada mesin 4 silinder). Pada ujung common rail terdapat fuel pressure sensor. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi tekanan tinggi di dalam common rail, dan mengirimkannya ke Engine ECU. Pada ujung yang lain terdapat pressure limiter, berfungsi untuk membatasi tekanan maksimal pada common rail. JIka ada kegagalan pada sistem common rail, yang menyebabkan tekanan di dalam pipa common rail naik sampai batas maksimal, pressure limiter akan membuka untuk menurunkan tekanan tinggi tersebut, dan solar dialirkan kembali ke tanki. Pressure limiter bekerja secara mekanis berdasarkan kekuatan pegas.

5) Rail pressure sensor

Rail preasure sensor berfungsi memonitor tekanan pada sistem Rail. 6) ECM

Engine Control Unit yang mengatur waktu buka / tutup injectors, serta lamanya waktu buka injectors. Sistem elekronik komputer ini saling tersambung dengan berbagai perangkat dan sensor lainnya (kecepatan mesin, tekanan turbo, beban mesin, dll) sehingga akan menentukan berbagai faktor lainnya demi memberikan pasokan bahan bakar yang tepat waktu dengan jumlah yang sesuai.

7). Injectors

Injectors pada sistem common rail dikontrol oleh ECU / ECM. Penggunaan injector yang berkualitas dengan presisi yang sangat tinggi akan menentukan tingkat pengkabutan bahan bakar sehingga menjadi butiran yang sangat halus dan sempurna.


(24)

Gambar 3.6., injector (sumber: mstep 2 injector unit)

Adapun keuntungan dari system bahan bakar tipe common rail diantaranaya, Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar, sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin, Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus, waktu pembakaran yang lebih sempurna, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.

D. Perawatan Sistem Bahan Bakar (Fuel Filter) Perawatan Sistem Bahan Bakar (fuel filter) meliputi: 1. Lampu inikator cek engine menyala

Penanganan awal yang dilakukan pendeteksian menggunakan Multi Use Tester (MUT), setelah diagnosa selesai akan tampil data tentang fuel leak yang

abnormal, yang terpantau dari float sensor yang mendeteksi perbedaan berat jenis air dan solar yang signifikan


(25)

2. Setelah mekanik mendapat WO (work order)

Gambar 3.7., work order

3. Setelah mekanik mendapatkan WO, mekanik menyiapkan perlatan. 4. Melepas pengunci fuel filter menggunakan kunci ring/konci sock 12


(26)

Gambar 3.8., melepas cover penutup fuel filter 5. Melepas fuel filter menggunakan obeng (-)

Gambar 3.9,. melepas fuel filter 6. Pembongkaran fuel filter


(27)

Gambar 3.10., mencapit fuel filter dengan ragum b. Putar tutup fuel filter berlawanan arah jarum jam

c. Buka tutup fuel filter


(28)

5. Melepaskan elemen saringan

6. Pemeriksaan fuel filter secara visual

Gambar 3.12., pemeriksaan fuel filter secara visual 6. Pemeriksaan elemen saringan

Hasil pemeriksaan yaitu elem saringan sudah kotor, ciri-ciri diantaranya sudah berwarna coklat dan terdapat berbagai kotoran yang menempel pada elemen tersebut.

7. Membersihkan cover dan mengganti elemen saringan

8. Memasang kembali elemen saringan dana menutup kembali tutup fuel filter 9. Mengencanghkan tutup fuel filter dengan cara putar searah jarum jam 10. Memasang kembali fuel filter pada kendaraan.


(29)

Gambar 3.13., memasang fuel filter pada kendaraan

E. PEMBAHASAN/PEMECAHAN MASALAH

Penulis setelalah melakukan proses kerja serta menganalisis dan melakukan tanya jawab dengan teknisi mengenai permasalahan yang ada pada sistem bahan bakar Mitsubishi Pajero Sport terutama fuel filter. Hasil dari pemeriksaan fuel filter tersebut didapat bahwa terdapat kadar air berlebih dan elemen fuel filter sudah kotor dari beberapa indikasi diantaranya warna kecoklatan dan banyak kotoran yang menempel maka harus dibersihkan dan elemen fuel filter harus diganti. Kurangnya tenaga yang dihasilkan engine diakibatkan oleh kotornya fuel filter, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu tidak sesuainya bahan bakar yang digunakan dengan spesifikasi engine tersebut, usia pemakaian fuel filter sudah mencapai batasnya, curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang rendah memicu cepat terjadinya pengkristalan air fuel tank.


(30)

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik oleh penulis dari permasalahan yang telah dibahas adalah:

1. Managerial yang ada di PT. Suryaputra sarana mitsubishi salah satunya adalah service Quick Pit dimana service Quick pit ini menjadi salah satu yang diunggulkan karena caranya yang mudah bisa dilakukan dengan cara booking sehari sebelum service atau datang langsung ke dealer resmi mitsubishi dan prosesnya cepat yakni waktu service maksimal satu jam untuk service berkala mulai dari 5000 km, 10.000 km, dan seterusnya

2. Kurangnya tenaga yang dihasilkan engine disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya fuel filter kotor.

3. Fuel filter kotor disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, penggunaan jenis bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan, usia pemakaian, serta cuaca dan suhu lingkungan tempat kendaraan tersebut berada.

4. Jika fuel filter kotor maka harus dibersihkan atau pergantian komponen.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Setelah penulisan melaksanakan praktik industri di PT. Suryaputra Sarana Mitsubishi, penulis memiliki beberapa implikasi dan rekomendasi yang ingin disampaikan.

1. Bagi Pihak Kampus

a. Agar lebih meningkatkan koordinasi antara kampus dengan pihak industri, agar terjalin kerjasama yang lebih baik dan dapat mengimbangi perkembangan teknologi di industri.

b. Memberikan saran pekerjaan apa saja yang harus dilakukan mahasiwanya sebelum melakukan praktik industri sehingga ada targetan yang jelas dari manfaat praktik industri.

c. Meningkatkan pengontrolan secara berkala selama praktikan dengan melakukan praktik.

2. Bagi Pihak Industri


(31)

a. Lebih meningkatkan sistem pembimbingan selama praktik di lapangan, supaya transfer ilmu lebih terstruktur.

b. Diharapkan pihak industri dapat lebih bekerja sama dengan lembaga kependidikan dalam memberikan pelatihan.

3. Bagi Mahasiswa

a. Persiapkan fisik dan mental kalian, karena situasi kerja industri sangat disiplin.

b. Sering melakukan bimbingan, baik kepada dosen maupun pada pembimbing lapangan.


(1)

5. Melepas fuel filter menggunakan obeng (-)

Gambar 3.9,. melepas fuel filter 6. Pembongkaran fuel filter


(2)

27

Gambar 3.10., mencapit fuel filter dengan ragum b. Putar tutup fuel filter berlawanan arah jarum jam

c. Buka tutup fuel filter


(3)

6. Pemeriksaan fuel filter secara visual

Gambar 3.12., pemeriksaan fuel filter secara visual 6. Pemeriksaan elemen saringan

Hasil pemeriksaan yaitu elem saringan sudah kotor, ciri-ciri diantaranya sudah berwarna coklat dan terdapat berbagai kotoran yang menempel pada elemen tersebut.

7. Membersihkan cover dan mengganti elemen saringan

8. Memasang kembali elemen saringan dana menutup kembali tutup fuel filter 9. Mengencanghkan tutup fuel filter dengan cara putar searah jarum jam 10. Memasang kembali fuel filter pada kendaraan.


(4)

29

Gambar 3.13., memasang fuel filter pada kendaraan

E. PEMBAHASAN/PEMECAHAN MASALAH

Penulis setelalah melakukan proses kerja serta menganalisis dan melakukan tanya jawab dengan teknisi mengenai permasalahan yang ada pada sistem bahan bakar Mitsubishi Pajero Sport terutama fuel filter. Hasil dari pemeriksaan fuel filter tersebut didapat bahwa terdapat kadar air berlebih dan elemen fuel filter sudah kotor dari beberapa indikasi diantaranya warna kecoklatan dan banyak kotoran yang menempel maka harus dibersihkan dan elemen fuel filter harus diganti. Kurangnya tenaga yang dihasilkan engine diakibatkan oleh kotornya fuel filter, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu tidak sesuainya bahan bakar yang digunakan dengan spesifikasi engine tersebut, usia pemakaian fuel filter sudah mencapai batasnya, curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang rendah memicu cepat terjadinya pengkristalan air fuel tank.


(5)

prosesnya cepat yakni waktu service maksimal satu jam untuk service berkala mulai dari 5000 km, 10.000 km, dan seterusnya

2. Kurangnya tenaga yang dihasilkan engine disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya fuel filter kotor.

3. Fuel filter kotor disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, penggunaan jenis bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi pabrikan, usia pemakaian, serta cuaca dan suhu lingkungan tempat kendaraan tersebut berada.

4. Jika fuel filter kotor maka harus dibersihkan atau pergantian komponen. B. Implikasi dan Rekomendasi

Setelah penulisan melaksanakan praktik industri di PT. Suryaputra Sarana Mitsubishi, penulis memiliki beberapa implikasi dan rekomendasi yang ingin disampaikan.

1. Bagi Pihak Kampus

a. Agar lebih meningkatkan koordinasi antara kampus dengan pihak industri, agar terjalin kerjasama yang lebih baik dan dapat mengimbangi perkembangan teknologi di industri.

b. Memberikan saran pekerjaan apa saja yang harus dilakukan mahasiwanya sebelum melakukan praktik industri sehingga ada targetan yang jelas dari manfaat praktik industri.

c. Meningkatkan pengontrolan secara berkala selama praktikan dengan melakukan praktik.

2. Bagi Pihak Industri


(6)

31

a. Lebih meningkatkan sistem pembimbingan selama praktik di lapangan, supaya transfer ilmu lebih terstruktur.

b. Diharapkan pihak industri dapat lebih bekerja sama dengan lembaga kependidikan dalam memberikan pelatihan.

3. Bagi Mahasiswa

a. Persiapkan fisik dan mental kalian, karena situasi kerja industri sangat disiplin.

b. Sering melakukan bimbingan, baik kepada dosen maupun pada pembimbing lapangan.