ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERILAKU PEDAGANG DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SAMPAH DI PASAR PRINGGAN KOTA MEDAN.

ANALISIS SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DAN PERILAKU
PEDAGANG DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SAMPAH
DI PASAR TRADISIONAL PRINGGAN KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

IRA CHATALIA SEMBIRING
NIM. 3103131030

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Ira Chatalia. NIM. 3103131030 Analisis Sistem Pengelolaan Sampah Dan
Perilaku Pedagang Dalam Mengatasi Permasalahan Sampah Di Pasar Pringgan

kota Medan. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui sistem pengelolaan sampah
di Pasar Pringgan Kota Medan, (2) Mengetahui perilaku pedagang dalam
mengatasi permasalahan sampah di Pasar Pringgan Kota Medan tahun 2015
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang berjualan di
Pasar Pringgan dan petugas pengelola pasar, yang berjumlah 562 orang, dan
dengan 8 orang pengelola pasar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik observasi dan komunikasi tidak langsung dan teknik analisis data adalah
deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan sistem pengelolaan sampah di Pasar
Pringgan Kota Medan dilakukan dengan cara, yaitu penyimpanan sampah,
pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, dan pembuangan sampah . Perilaku
pedagang dalam mengelola sampah di Pasar Pringgan Kota Medan dapat dilihat
dari tindakan dan sikap para pedagang. Tindakan pedagang dikelompokkan
menjadi 3 kotegori, yaitu: (a) kurang sebanyak 1,2%; (b) sedang 94,1%; dan (c)
baik 4,7%. Sikap pedagang dalam mengelola sampah dikelompokkan menjadi 3
kategori, yaitu: (a) kurang 0%; (b) sedang 20%; dan (c) baik sebanyak 80%.

iv


KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul : Analisis Siatem Pengelolaan Sampah Dan Perilaku
Pedagang Dalam Mengatasi Permasalah sampah. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi sebagaian syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih memiliki
kelemahan yang masih dapat diatasi berkat bantuan oleh beberapa pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Brutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberi arahan, saran dan masukkan serta waktu dalam penulisan skripsi.
6. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik

dan penguji
7. Bapak Dr.Restu, M.S selaku dosen Ahli
8. Ibu Dra. Elfayetti, M.Pd selaku dosen seminar.

ii

9. Bapak Hajat Siagian selaku staff administrasi yang telah banyak
membantu kelancaran administrasi penulis.
10. Bapak/Ibu Dosen dan Pegawai yang ada di Jurusan Pendidikan Geografi.
11. Teristimewa untuk kedua orang tua ayahanda Rosman Sembiring dan
ibunda Talen br Karo yang telah memberikan dukungan kekuatan
psikologis dan materi.
12. Adik tercinta Grace Veronika Sembiring dan Debora Miranda Sembiring
13. Rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan
Yenni Farida, Elizabeth May, Nelvia M Sari Gea, Dwi Isnainy Ritonga,
Geovanni Silviana Gultom, Ekali Frida Lumbantoruan, dan teman-teman
A Reguler 2010.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang
turut membantu, semoga Tuhan memberi balasan dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi.

Medan,
Penulis,

Maret 2016

Ira Chatalia Sembiring
NIM. 3103131030

ii

DAFTAR ISI
No

Uraian

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................

i


KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
BAB I . PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................

6


D. Rumusan Masalah ................................................................................

6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................

7

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................

8

A. Kerangka Teoritis ................................................................................

8


B. Penelitian Relevan .............................................................................. 23
C. Kerangka Berfikir ............................................................................... 24
BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 27
A. Lokasi Penelitian ................................................................................. 27

vi

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 27
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 30
E. Aspek Pengukuran .............................................................................. 30
F. Teknik Analisis Data........................................................................... 33
BAB IV. DEKSKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ....................................... 34
A. Kondisi Fisik Wilayah Kecamatan Medan Timur ............................... 34
B. Kondisi Non Fisik Wilayah Kecamatan Medan Timur........................ 37
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 42
A. Hasil ..................................................................................................... 42
B. Pembahasan .......................................................................................... 55
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 65
A. KESIMPULAN .................................................................................... 65

B. SARAN ................................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67

vii

DAFTAR TABEL
NO.

Hal

1. Jumlah responden di Pasar Pringgan ........................................................ 27
2. Data kependudukan Kelurahan Babura Tahun 2015 ................................ 34
3. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin.................................................. 35
4. Komposisi penduduk berdasarkan usia ..................................................... 36
5. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ............................. 36
6. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian pokok .................... 37
7. Komposisi penduduk berdasarkan agama ................................................. 38
8. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ......................................... 39
9. Karakteristik responden berdasarkan usia................................................. 39
10. Sarana Pengangkut sampah ....................................................................... 45

11. Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ......................................... 47
12. Karakteristik responden berdasarkan usia................................................. 47
13. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ......................... 48
14. Tindakan responden dalam pengelolaan sampah ...................................... 49
15. Distribusi responden bedasarkan kategori tindakan
dalam pengelolaan sampah ....................................................................... 49
16. Sikap responden dalam pengelolaan sampah ............................................ 51
17. Distribusi responden berdasarkan kategori sikap dalam
pengelolaan sampah ................................................................................. 52

viii

DAFTAR GAMBAR
NO.

Hal

1. Kerangka berfikir ............................................................................. 26
2. Peta Administrasi Kecamatan Medan Baru ..................................... 34
3. Peta Administrasi Kelurahan Babura ............................................... 35

4. Penyimpanan sampah di Pasar Pringgan ……………………… 56
5. Pengumpulan sampah di Pasar Pringgan …………………….. 58
6. Pengangkutan sampah di Pasar Pringgan ……………………... 60

ix

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sampah telah menjadi masalah klasik bagi setiap negara karena berkaitan
dengan kondisi lingkungan negara itu sendiri. Tidak heran bila banyak negara
mulai menggalakkan program re-use dan re-cycle atas sampah-sampah yang ada.
Di Indonesia sendiri, masalah sampah juga merupakan masalah yang tidak mudah
diselesaikan. Walaupun pemerintah telah menggalakkan program bank sampah
untuk mengurangi jumlah sampah yang ada, namun masalah lingkungan dan
sampah Indonesia masih tetap ada.
Sebagai salah satu pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi yang ada di

Indonesia, Medan merupakan barometer pusat pertumbuhan kota yang termasuk
dalam kategori yang menggiurkan. Hal ini dapat terlihat dari tingginya angka
pembangunan di berbagai sektor kehidupan yang ada. Sebagai dampak dari
karakteristik pembangunan yang hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi
maka hal yang sering terjadi adalah munculnya permasalahan yang berkaitan
dengan kerusakan lingkungan hidup. Masalah persampahan adalah salah satu
masalah dari beragam masalah yang muncul.
Pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat
menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin
beragam. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ketahun
menyebabkan kebutuhan akan barang pokok seperti sandang dan pangan terus
meningkat. Dampak peningkatan aktifitas manusia, lebih lanjut mengakibatkan

1

2

bertambahnya volume sampah. Permasalahan ini dapat menyebabkan menurunnya
kualitas lingkungan fisik dan sosial masyarakat. Hal ini diakibatkan karena
volume sampah yang dihasilkan tidak dibarengi dengan sistem pengelolaan
sampah yang memadai.
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah
tersebut akan hidup mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang
serangga pemindah atau penyebar penyakit (vektor). Masalah sampah di
Indonesia merupakan masalah yang rumit karena kurangnya pengertian
masyarakat terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh sampah dan kurangnya
biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan yang baik dan memenuhi
syarat. Faktor lain yang meyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin
rumit adalah meningkatnnya taraf hidup masyarakat yang tidak disertai dengan
keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat
yang kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada
tempatnya (soemirat, 2006).
Sampah banyak ditemukan pada tempat-tempat umum yang menjadi problem
kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan
tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala macam penyakit
yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Dengan demikian tempat-tempat umum
harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihata, dan
mempertinggi derajat masyarakat.
Kondisi ini memaksa pemerintah daerah memacu kemampuan untuk
mengelola sampah dengan baik dan benar berdasarkan pengetahuan yang relatif
minim. usaha pemerintah masih jauh dari memadai bila diukur dari sistem dan

3

metode pengelolaan sampah yang efektif, aman, sehat, ramah lingkungan, dan
ekonomis. Bahkan penanganan sampah masih terkesan sesuatu yang business as
usual dan rutin yang memandang sampah sebagai barang buangan yang
menjijikkan. Sehingga penanganannya pun dipahami hanya sebatas urusan
memindahkan, membuang dan memusnahkan dengan cara yang sangat tidak aman
dan cenderung mencemari lingkungan. Untuk itu pemerintah dengan segala upaya
membuat strategi untuk mengatasi masalah lingkungan hidup itu dengan membuat
suatu konsep yang bertujuan agar seluruh masyarakat dalam mengelola sumber
daya alam tidak terlepas dalam pemeliharaan lingkungan itu sendiri.
Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin
dengan sumbernya, sehingga permasalahan sampah yang dihadapi selama ini
dapat teratasi dengan baik tanpa harus mengeluarkan banyak waktu, tempat dan
biaya. Permasalahan pengelolaan sampah erat kaitannya dengan pengaturan
terhadap penimbunan, penyimpanan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan,
pembuangan, atau pemusnahan dan pemanfaatan berdasarkan prinsip-prinsip
kesehatan masyarakat (human, health principle), ekonomi (economi), keindahan
(esthetic) dan pertimbangan-pertimbangan lingkungan lainnya serta disesuaikan
dengan kondisi masyarakat setempat.
Penanganan masalah sampah perlu dikelola dengan baik dan penuh tanggung
jawab agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan terhadap tanah dan air
sehingga hasil pengelolaan sampah tersebut bermanfaat bagi kehidupan dan
kesehatan

masyarakat.

Pengelolaan

sampah

yang

baik

bukan

berarti

menghilangkan sampah dari pandangan mata, dari lingkungan sampah dimana
berada, tetapi lebih dari itu yang diinginkan dari pengelolaan sampah yang

4

memenuhi syarat kesehatan lingkungan seperti terciptanya lingkungan yang bersih
dan nyaman, tidak menimbukan bau yang tidak sedap, tidak mencemari
permukaan tanah, air, maupun udara, serta tidak menjadi tempat berkembang
biaknya serangga dan binatang pengerat/vector penyakit.
Salah satu penghasil sampah utama yang menyumbangkan sampah dalam
jumlah yang cukup banyak setiap harinya adalah pasar tradisional. Diperkirakan
ada 13.000 lebih pasar yang ada di seluruh Indonesia, dan di Kota Medan terdapat
52 pasar tradisional, dimana sekitar 30 pasar dikelola oleh pemerintah daerah dan
selebihnya dikelola oleh pihak swasta
Ada beberapa kelebihan pasar tradisional dibandingkan dengan pasar
lain,yaitu : lokasinya yang strategis karena dekat dengan pemukiman, dan masih
adanya sistem tawar-menawar yang secara psikologis memberikan nilai positif
pada proses interaksi penjual dan pembeli, dan menjual barang kebutuhan seharihari dengan harga relatif murah, karena jalur distribusi yang lebih pendek, tidak
terkena pajak atau pungutan lain yang besar. Namun selain memiliki kelebihan
tersebut pasar tradisional di Indonesia juga memiliki kelemahan berupa kondisi
yang kumuh, tidak teratur, panas, tidak aman, tidak nyaman karena biasanya
menimbulkan bau, dan sering menimbulkan kemacetan.
Pasar Pringgan merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kota
Medan, yang ramai di kunjungi oleh masyarakat. Jumlah sampah yang dihasilkan
Pasar Pringgan setiap harinya diperkirakan mencapai 10 m3 Saat ini masalah yang
terdapat di Pasar Tradisional Pringgan adalah permasalahan sampah yakni sistem
pengelolaan sampah yang belum memadai. Hal ini terlihat dari tempat
penampungan sampah sementara yang ada di Pasar Pringgan hanya ada satu bak

5

untuk keseluruhan pasar. Tentu hal ini tidak cukup untuk menampung
keseluruhan sampah pasar, dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, sampah
yang ada di Pasar Pringgan tidak diangkut setiap hari oleh petugas kebersihan,
selayaknya pengangkutan sampah dilakukan setiap hari mengingat bak tampungan
sampah sementara yang ada hanya satu.
Dalam pengelolaan sampah juga tidak terlepas dari perilaku pedagang
dalam mengelola sampah. Perilaku pedagang yang dimaksud diantaranya
perlakukan terhadap sampah sebelum dibuang, penyediaan tempat sampah, dan
bahan pewadahan yang digunakan.

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah melihat sampah sebagai
konsekuensi dari adanya aktifitas manusia, maka volume sampah yang dihasilkan
suatu daerah sebanding dengan jumlah penduduk, jenis aktivitas, dan tingkat
konsumsi penduduk tersebut terhadap barang/material. Kota Medan merupakan
salah satu kota terbesar di Propinsi Sumatera Utara yang tergolong kota dengan
jumlah penduduk yang padat. Semakin besar jumlah penduduk maka tingkat
konsumsi terhadap barang akan semakin besar, sebanding dengan volume sampah
yang dihasilkan. Semakin besar volume sampah, maka semakin beragam jenis
sampah tersebut.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan permasalahan
pada lingkungan dan gangguan bagi kesehatan manusia antara lain gangguan
estetika, pencemaran lingkungan yang meliputi tercemarnya permukaan tanah, air,
maupun udara, tersumbatnya saluran air yang dapat menyebabkan banjir, hingga

6

meningkatnya penyakit-penyakit yang ditularkan melalui vektor penyakit.
Pengelolaan sampah harus dilakukan dengan baik dimulai dari sumbernya hingga
ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah agar tidak menimbulkan dampak
yang berbahaya bagi masyarakat.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya pusat perbelanjaan yang ada di Kota Medan
maka penulis membatasi masalah dengan membahas permasalahan sampah yang
ada di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Medan yaitu Pasar Pringgan.
Permasalahan yang ada di Pasar Pringgan adalah sistem pengelolaan
(penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan) sampah yang
belum baik dan bagaimana perilaku pedagang dalam mengatasi permasalahan
sampah.

D. Perumusan Masalah
Sesuai batasan masalah, maka dalam penelitian ini dirumuskan masalah
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pengelolaan sampah di Pasar Pringgan Kota Medan ?
2. Bagaimana perilaku pedagang dalam mengatasi permasalahan sampah di
Pasar Pringgan Kota Medan?

7

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1.

Bagaimana sistem pengelolaan sampah di Pasar Pringgan Kota Medan.

2.

Bagaimana perilaku pedagang dalam mengatasi permasalahan sampah di
Pasar Pringgan Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu:
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi pihak pengelolaan
sampah Pusat Pasar Pringgan Kota Medan dalam upaya perbaikan
pengelolaan sampah.
2.

Sebagai salah satu pemenuhan kewajiban dari tridarma perguruan tinggi yaitu
penelitian dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

3.

Untuk menambah pengetahuan penulis dalam rangka penanggulangan
masalah sampah, khususnya penanggulangan sampah pasar.

4.

Sebagai informasi dan bahan referensi atau perbandingan bagi penelitian
lanjutan di Pusat Pasar Pringgan Kota Medan

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

KESIMPULAN

1. Sistem pengelolaan sampah yang ada di Pasar Pringgan belum dapat
dikategorikan baik, karena masih sangat banyak sampah yang berserakan
disekitar lokasi pasar. Meskipun tempat sampah sudah disediakan oleh pihak
pengelola kebersihan sampah masih ada saja pedagang yang tidak bersedia
untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Jenis sampah
utama yang dihasilkan oleh Pasar Pringgan merupakan lebih banyak sampah
organik dari pada sampah anorganik. Tempat sampah yang sudah di sediakan
oleh pengelola kebersihan sampah belum dapat menampung keseluruhan
jumlah sampah yang ada. Pengumpulan sampah dilakukan oleh pedagang di
Pasar Pringgan di masing-masing kios ,kemudian petugas kebersihan Pasar
Pringgan mengangkutnya dari kios pedagang ke TPS yang ada di Pasar
Pringgan. Pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas kebersihan dari
Dinas Kebersihan Kota Medan dengan mengangkut sampah dari TPS menuju
TPA. Periode pengangkutan dilakukan sebanyak sekali dalam satu hari, yaitu
pada pukul 08.00 WIB.
2. Secara umum perilaku pedagang dalam mengatasi permasalah sampah dapat
dilihat melalui tindakan responden dalam mengelola sampah di Pasar
Pringgan pada kotegori baik yaitu 4.7% dan sedang 94.1%. Sikap pedagang
dalam mengelola sampah di Pasar Pringgan pada kategori baik 80% dan
sedang 20%.

63

64

B.

SARAN

1. Kepada Pemerintah Kota Medan agar memperhatikan dan menyediakan
pembangunan sarana kesehatan lingkungan di Pasar Pringgan berupa
penyediaan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang sesuai dengan
syarat kesehatan
2. Kepada Dinas Kebersihan Pasar Pringgan agar dapat menambah frekuensi
pengangkutan sampah menjadi 2 kali pengangkutan dalam sehari dan
menambah petugas pengangkut sampah agar sampah yang ada di Pasar
Pringgan dapat terangkut secarama ksimal.
3. Kepada Dinas Pasar agar senantiasa memberikan informasi mengenai
prosedur pengelolaan sampah yang tepat kepada para pedagang di Pasar
Pringgan.
4. Kepada Pemerintah Daerah Kota Medan agar dapat membuat kebijakan
berupa pemberian sanksi kepada orang yang membuang sampah tidak pada
tempatnya agar dapat memberikan efek jera bagi pelakunya dan memberikan
penghargaan bagi masyarakat yang mengindahkan peraturan tersebut.
5. Kepada pedagang di Pasar Pringgan agar dapat menyediakan wadah
penyimpanan sampah yang sesuai dengan syarat kesehatan dan meningkatkan
kepeduliannya baik berupa tindakan dan sikap dalam mengelola sampah yang
ada di Pasar Pringgan.

DAFTAR PUSTAKA
Adhyzal, 2003. Klasifikasi Pasar. http://www.psychologymania.com/2012/10/ klasifikasipasar.html. Diakses 31 Maret 2015.
Artiningsih,

Ni

Komang

Ayu,

2008.

Peran

Serta

Masyarakat

dalam

Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga. Tesis Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Aswar, Azrul. 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya.
Black, J. A dan Champion, D. J. 2009. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Bandung: Refika
Aditama.
Chandra, Budiman. 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.
Hadi,

Suryono,

2006.

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Pedagang

dalam Pengelolaan Sampah Pasar. Skripsi Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumber
daya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Karo, Yessi.T. 2009. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kelurahan Sidorame Timur
Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan (tidak diterbitkan). Medan: fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Menteri Kesehatan RI, 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Siahaan Thomson. 2013. Analisa Sistem Pengelolaan Sampah dan Perilaku Pedagang di Pasar
Horas Kota Pematang Siantar (tidak diterbitkan). Medan: fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
Simangunsong, Rahidun. 2003. Analisis Partisipasi Masyarakat Terhadap Programkebersihan
Sampah Di Kota Pematang Siantar (tidak diterbitkan). Medan: Program Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Slamet, Juli Soemirat. 2009. Kesehatan Lingkungan. Cetakan Kedelapan. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.Publishing..
Sucipto, C. Dani. 2012. Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Yogyakarta: Gosyen
Sumantri, H. Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana.
Susanawati, Niken, 2004. Evaluasi Pengelolaan Sampah Pasar Johar Berdasarkan Persepsi Pengelola dan
Pedagang serta Arahan Pengelolaannya. Skripsi, Semarang.

Yunizar. 2001. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Kota Binjai (tidak
diterbitkan). Medan: program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Zubeir, Ahmad, 2003. Hubungan tingkat Pengetahuan Dengan Partisipasi Pedagang Dalam
Pengelolaan Sampah Di Pasar Sukaramai Medan Tahun 2003. Skripsi, Medan.