Persentase tertentu TUGAS MATA KULIAH Kelas 2 L Era Yuwono P

yang telah dibayar, dikenai denda sebesar 1000 seribu persen dari kekurangan pembayaran bea masuk atau bea keluar.

5. Persentase tertentu

minimum sampai dengan maksimum dari bea masuk yang seharusnya dibayar. Besarnya denda yang dinyatakan dalam persentase minimum sampai dengan maksimum dari bea masuk yang seharusnya dibayar ditetapkan secara berjenjang berdasarkan perbandingan antara bea masuk atas fasilitas yang disalahgunakan dengan total bea masuk yang mendapat fasilitas dengan ketentuan apabila kekurangan pembayaran bea masuk: a. sampai dengan 20 dua puluh persen, dikenai denda sebesar 100 seratus persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar; b. di atas 20 dua puluh Pasal 25 ayat 4 Orang yang tidak memenuhi ketentuan tentang pembebasan BM yang ditetapkan UU Wajib membayar BM yang terutang dan denda Paling sedikit : 100 dari BM yang kurang dibayar Paling banyak : 500 dari BM yang kurang dibayar Pasal 26 ayat 4 Orang yang tidak memenuhi ketentuan tentang pembebasan atau keringanan BM yang ditetapkan UU Wajib membayar BM yang terutang dan denda Paling sedikit : 100 dari BM yang kurang dibayar Paling banyak : 500 dari BM yang kurang dibayar persen sampai dengan 40 empat puluh persen, dikenai denda sebesar 200 dua ratus persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar; c. di atas 40 empat puluh persen sampai dengan 60 enam puluh persen, dikenai denda sebesar 300 tiga ratus persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar; d. di atas 60 enam puluh persen sampai dengan 80 delapan puluh persen, dikenai denda sebesar 400 empat ratus persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar; atau e. di atas 80 delapan puluh persen sampai dengan 100 seratus persen, dikenai denda sebesar 500 lima ratus persen dari bea masuk yang seharusnya dibayar. SANKSI ATAS IMPOR DENGAN TARIF BEA MASUK 0 : Terhadap pelanggaran yang dikenai sanksi administrasi berupa denda yang dihitung berdasarkan persentase dari bea masuk, dalam hal tarif atau tarif akhir bea masuk atas barang yang berkaitan dengan pelanggaran tersebut besarnya 0 nol persen, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp5.000.000,00 lima juta rupiah. Syarat : tidak ada barang lain yg dikenai denda Pelanggaran yg ditemukan dari hasil Audit Salah satunya : 1. Orang yang mengeluarkan barang impor belum mendapat persetujuan pengeluaran dari pejabat bea dan cukai, : – sanksi denda sebesar Rp25.000.000,00 . 2. Eksportir yang tidak melaporkan pembatalan ekspor :– sanksi denda sebesar Rp5.000.000,00 3. Orang yang mengeluarkan barang dari tempat penimbunan berikat sebelum diberikan persetujuan oleh pejabat bea dan cukai tanpa bermaksud mengelakkan kewajiban pabean, : – sanksi denda sebesar Rp75.000.000,00 4. a. Importir, eksportir, pengusaha TPS, TPB, PPJK, atau pengusaha pengangkutan wajib menyelenggarakan pembukuan. Sanksi : – denda sebesar Rp50.000.000,- b. Pembukuan wajib diselenggarakan dengan baik agar menggambarkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya, dan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, pendapatan, dan biaya. Pembukuan wajib diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, mata uang rupiah, dan bahasa Indonesia, atau dengan mata uang asing dan bahasa asing yang diizinkan oleh menteri.Laporan keuangan, buku, catatan dan dokumen yang menjadi bukti dasar pembukuan, surat yang berkaitan dengan kegiatan usaha termasuk data elektronik, surat yang berkaitan dengan kegiatan di bidang kepabeanan wajib disimpan selama 10 sepuluh tahun pada tempat usahanya di Indonesia. Sanksi : – denda sebesar Rp25.000.000,00 dua puluh lima juta rupiah Dikenai denda 1 x untuk pelanggaran yang sama. Sanksi administrasi dibidang cukai berupa denda besarnya dinyatakan dalam: a. Nilai rupiah tertentu; b. Kelipatan tertentu dari nilai cukai; c. Persentase tertentu dari nilai cukai; d. Nilai rupiah minimum sampai dengan maksimum; atau e. Kelipatan minimum sampai dengan maksimum dari nilai cukai. Dinyatakan Dalam Ketentuan Undang - Undang Kategori Sanksi

1. Nilai Rupiah tertentu