menentukan siapa yang melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip pengorganisasian.
Interaksi serta kerja sama yaitu sekelompok orang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja
sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud purpose, sasaran objective, dan tujuan goal.
Tujuan bersama yaitu sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama diarahkan pada titik tertentu, yaitu tujuan bersama yang ingin
direalisasikan. Setiap organisasi memiliki tujuan yang telah dirumuskan secara bersama-sama. Tujuan bersama yang hendak direalisasikan tersebut dapat
merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Mungkin bisa tujuan yang dipencapainnya secara rutin atau secara berkala saja.
Definisi-definisi diatas menunjukan bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian sebagai fungsi yang organik administrasi dan manajemen dapat ditempatkan sebagai fungsi
kedua setelah fungsi perencanaan menempati fungsi pertama. Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang
lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
2.1.5.3 Penggerakan Actuating
Penggerakan atau istilah pembimbingan menurut The Liang Gie yang dikutip oleh Achmad Paturisi 2012:78 merupakan aktivitas seorang manajer
dalam memerintah, menugaskan, menjuruskan, mengarahkan dan menuntun pegawai atau personel organisasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Memberi dorongan atau menggerakkan Actuating mencakup kegiatan yang dilakukan oleh manajer
untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan tercapai. Menggerakkan
dimaksudkan merupakan usaha untuk menggerakkan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga anggota kelompok tersebut berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran organisasi. Berarti merangsang anggota- anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan
yang baik. Menurut Keith Davis yang dikutip oleh Achmad Paturisi 2012:79
menggerakan ialah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat. Unsur esensial dalam organisasi
yaitu kebersamaan langkah ataupun gerak didasarkan intruksi yang jelas untuk mencapai tujuan. Pemimpin yang efektif cenderung mempunyai hubungan
dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan. Pemimpin yang efektif
menunjukkan pencapaian tugas pada rata-rata kemajuan, keputusan kerja, moral kerja dan kontribusi wujud kerja. Prinsip utama dalam penggerakan ini adalah
bahwa perilaku dapat diatur, dibentuk atau diubah dengan sistem imbalan yang positif yang dikendalikan dengan cermat.
2.1.5.4 Pengawasan Controlling
Menurut Siswanto 2005:151 pengendalian atau pengawasan dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang sistematik untuk mengevaluasi apakah
aktivitas-aktivitas organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, dan apabila belum dilaksanakan diagnosis faktor penyebabnya,
selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dalam buku Erni Tisnawati Sule 2010:318 fungsi pengawasan dalam
manajemen adalah upaya sistematis dalam menetapkan standar kinerja dan berbagai tujuan yang direncanakan, mendesain sistem informasi umpan balik,
membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan apakah terdapat penyimpangan didalam
penyelenggaraannya dan mengambil tindakan yang diperlukan. Supaya organisasi bergerak kearah tujuan yang diharapkan, maka
diperlukan pengendalian secara periodik dan terus menerus oleh seorang pemimpin. Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan agar pekerjaan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu : 1 menetapkan standar dan metode untuk
mengukur prestasi, 2 mengukur prestasi kerja, 3 membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan, 4
pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan.
2.1.6 Hakikat Sekolah Sepakbola SSB