Pada contoh 48 terdiri dari dua kalimat. Pada kalimat pertama sampai kalimat kedua berkoherensi perlawanan karena menyatakan dua hal yang
bertentangan yaitu industri perumahan pengisian elpiji meledak yang mengakibatkan empat karyawan tewas dan 20 bangunan rusak. Sumber dari
ledakan tadi berasal dari gas elpiji yang bocor padahal tabungnya tadi dalam keadaan baik, dan tidak membahayakan untuk tabung elpiji yang bocor, dan
koherensinya ditandai dengan penanda hubungan kamangka ‘padahal’.
4.2.3 Koherensi Penekanan
Koherensi penekanan merupakan koherensi yang terbentuk karena apa yang dinyatakan pada suatu kalimat menekankan apa yang dinyatakan pada
kalimat-kalimat sebelumnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh di bawah ini.
49 1...Miturut Ramli, panyusune rancangan peraturan pamarentah
kang ngatur disipline punggawa negara kuwi wis meh rampung... Sadurunge dilereni, PNS kasebut bakal dielingake yen jroning
limang dina absen. 2 Malah yen luwih saka sesasi ora mlebu, blanjane pegawe mau bakal distop.
‘...Menurut Ramli, penyusun rancangan peraturan pemerintah yang mengatur disiplin aparat negara itu sudah hampir selesai...Sebelum
diberhentikan, PNS tersebut akan diperingatkan jika selama 5 hari absen. Malah jika lebih dari satu bulan tidak masuk, blanja pegawai
tadi akan distop.’
50 1...Miturut presiden, upayane kanggo mbangun negara iki uga
kebak pandadaran lan tantangan...Mula saka kuwi SBY ngajak marang kabeh murih nulad kapimpinane jroning ngrampungi
perkara, mligine masalah politik lan bangsa. 2 Malah, sejarah wis mbuktikake, nadyan abota dikayangapa, pandadaran lan
tantangan kasebut bisa diatasi kanthi idin lan pitulungane Allah SWT.
‘...Menurut Presiden, upaya untuk membangun negara ini penuh dengan ujian dan tantangan...Maka dari itu SBY mengajak kepada
semuanya agar meneladani kepemimpinan dalam menyelesaikan masalah, khususnya masalah politik dan bangsa. Malah sejarah
sudah membuktikan, walaupun beratnya seperti apa, ujian dan tantangan tersebut bisa diatasi dengan ijin dan pertolongan Allah
SWT.
Pada contoh 49 diawal kalimat kedua terdapat penggunaan penanda hubungan malah yang berfungsi sebagai penanda koherensi lebih. Pada kalimat
pertama sampai dengan kalimat kedua menjelaskan bahwa PNS yang tidak masuk selama 50 hari terus-menerus akan segera dicopot. Pada kalimat kedua dinyatakan
bahwa selain diperingatkan belanja PNS juga akan distop jika lebih dari satu bulan tidak masuk. Dalam hal ini, kalimat kedua itu berkoherensi lebih karena apa
yang dinyatakan pada kalimat kedua melebihi apa yang dinyatakan pada kalimat pertama.
Pada contoh 50 diawal kalimat kedua terdapat penggunaan penanda hubungan malah yang berfungsi sebagai penanda koherensi lebih. Pada kalimat
pertama sampai dengan kalimat kedua menjelaskan bahwa upaya untuk membangun negara ini penuh dengan ujian dan tantangan. Maka dari itu SBY
mengajak kepada
semuanya agar
meneladani kepemimpinan
dalam menyelesaikan masalah, khususnya masalah politik dan bangsa. Pada kalimat
kedua dinyatakan bahwa selain harus meneladani kepemimpinan nabi Muhammad yang penuh dengan ujian dan tantangan juga sudah dibuktikan oleh sejarah bahwa
beratnya seperti apa, ujian dan tantangan tersebut bisa diatasi dengan ijin dan pertolongan Allah SWT. Dalam hal ini, kalimat kedua itu berkoherensi lebih
karena apa yang dinyatakan pada kalimat kedua melebihi apa yang dinyatakan pada kalimat pertama.
4.2.4 Koherensi perturutan