PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DAN POSISI DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN ZAMIO (ZAMIOCULCAS)

PENGARUH KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DAN POSISI
DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN ZAMIO
(ZAMIOCULCAS)
Oleh: Nurcahyo Wahyu Hindarto ( 04710002 )
Agronomy
Dibuat: 2010-04-01 , dengan 3 file(s).

Keywords: ZAT PENGATUR TUMBUHAN DAN POSISI DAUN
ABSTRAK
Perbanyakan tanaman zamioculcas dapat dilakukan secara seksual dan aseksual. Namun karena
sulitnya tanaman ini berbunga maka perbanyakannya sering dilakukan secara aseksual
menggunakan bahan daun, batang dan pemisahan anakan. Berdasarkan hasil pengamatan di
lapang jenis pemecahan anakan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, dibanding dengan
penggunaan daun atau batang.
Pembiakan dengan stek daun hasilnya dapat dilihat setelah membutuhkan waktu lebih lama
dibanding dengan pemecahan anakan pada umbi. Oleh karena itu, diperlukan adanya zat
pengatur tumbuh yang berfungsi untuk mempercepat terbentuknya tunas, akar dan umbi, bahwa
pemberian ZPT sebelum penanaman baik dengan direndam atau dioleskan dapat mempercepat
keberhasilan perbanyakan stek. Secara umum ukuran kebutuhan hormon tumbuh untuk stek
perbanyakan berkisar 2 – 4 ml per liter air. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Kenneth (1989), ukuran pemberian hormon tumbuh untuk setek daun adalah 4 – 4,5 ml/l.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat pengatur tumbuh dan posisi
daun terhadap pertumbuhan stek tanaman zamio (Zamioculcas). Hipotesis : 1) Diduga terdapat
interaksi antara konsentrasi zat pengatur tumbuh dengan posisi stek daun pada tangkai daun
tanaman Zamioculcas. 2) Diduga terdapat pengaruh dari zat pengatur tumbuh yang digunakan. 3)
Diduga terdapat pengaruh posisi stek daun pada tangkai daun tanaman Zamioculcas.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kodya
Malang dengan ketinggian tempat ±550 mdpl. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September
sampai Desember 2008.
Alat – alat yang di gunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah: hand sprayer, gelas ukur,
plastik milimeter, bejana untuk merendam. juga alat-alat tulis seperti block note, pena, penggaris,
meteran, kamera, selang air, rak. Bahan - bahan yang di perlukan dalam kegiatan penelitian ini
adalah: daun stek Zamioculcas sebanyak tiga jenis, ZPT, air, pot, pestisida, tanah, kompos.
Metode penelitian yang akan diterapkan dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali ulangan.
Setiap faktor terdiri dari 2 level. Faktor I : Konsentrasi zat pengatur tumbuh (K). Faktor II :
Posisi daun pada tangkai (D).
Pelaksanaan percobaan dilakukan dengan cara bertahap meliputi: Persiapan media tanam,
Pengadaan bahan tanam, Aplikasi zat pengatur tumbuh, Penanaman stek daun, Pemeliharaan
tanaman. Parameter pengamatan meliputi: Jumlah akar, Panjang akar (cm), Prosentase stek hidup
(%), Prosentase stek mati (%), Diameter umbi (cm), Berat berangkas umbi, akar dan daun bahan

stek (gram).
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan adanya interaksi antara konsentrasi zat pengatur
tumbuh dengan posisi daun pada tangkai terhadap semua tampilan tabel parameter pengamatan.

Secara terpisah, perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh maupun posisi stek daun pada
tangkai menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata pada semua parameter pengamatan.

ABSTRACT
Multiplication of zamioculcas plants can be conducted sexually and asexually. But, because of
the difficulty of this plant flowering so it’s multiplication often conducted asexually using leaf
material, stems, and separation of chicks. Based on field observations, type of seedling solving
has higher success rate, compared with the use of leaves or stems.
Breeding with leaf cuttings can be seen as the result takes more time than solving the root
seedling. Therefore, it is necessary to control growing substance that serves to accelerate the
formation of shoots, roots and tubers, that the provision of ZPT before planting both of by
soaking or applied to accelerate the success of the multiplication of cuttings. In general, the size
of the hormone needs to grow cuttings multiplication ranged from 2 to 4 ml per liter of water.
While the results of research conducted by Kenneth (1989), growth hormone measures for
cutting the leaves are 4 to 4.5 ml/l.
This study aims to determine the influence of the concentration of growth regulatory substance

and leaf position on the growth of zamio plant cuttings (Zamioculcas). Hypothesis: 1) Suspected
there is interaction between the concentrations of growth regulatory cuttings in leaf position stek
at petiole Zamioculcas plants. 2) Suspected there is the influence of growth regulatory substances
used. 3) Suspected there is the influence of leaf cuttings position at petiole Zamioculcas plants.
Implementation of this research will be conducted in Merjosari village Lowokwaru District
Malang Town with altitude ± 550 mdpl. A study was conducted from September to December
2008.
Tools used in this research are: hand sprayer, measuring cups, plastic millimeter and vessel for
soaking. Besides, it’s also used writing instrument such as a block note, pen, ruler, tape measure,
camera, water hoses and shelves. Materials needed in this research are: leaf of Zamioculcas
cuttings as three types, ZPT, water, pots, pesticides, soil and compost.
Research methods will be applied in the implementation of this research using a randomized
block design arranged as factorial with 2 factors and 3 times repetition. Each factor consists of 2
levels, i.e. factor I: The concentration of growth regulatory substances (K), factor II: Position of
leaf on the stem (D).
Implementation of the experiment conducted by gradually include: Preparation of planting
media, provision of planting materials, applications of growth regulatory substance, leaf cuttings
planting, plant maintenance. Observation parameters include: number of roots, root length (cm),
percentage of live cuttings (%), percentage of dead cuttings (%), tuber diameter (cm), weight of
tubers, roots and leaf cuttings material (grams).

Based on the results of the analysis indicate a range of interactions between the concentration of
growth regulatory substance with leaf position on the stem to all table view of observation
parameters. Separately, the treatment concentration of growth regulatory substance and leaf
cuttings position on the stem showed a significant influence on all parameters observed.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Umur Pindah Tanam Bibit TSS (True Shallot Seeds) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascaloicum L.)

6 85 199

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Produksi Dan Pertumbuhan Legum Stylo (Stylosanthes Gractlis)

0 34 66

Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Hydrasil Dan Pupuk Nitrophoska Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus Vulgaris Schard)

0 41 71

Pengaruh Pemberian Pupuk Stadya Daun Dan Zat Pengatur Tumbuh Atonik 6,5 L Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.)

0 41 96

Pengaruh Berbagai Level Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L dan Pupuk Kandang Domba Terhadap Kualitas Legum Stylo (Stylosanthes gracilis)

1 56 64

Pengarah campuran media tanam dan zat pengatur tumbuh Giberellin terhadap pertumbuhan bibit mengkudu (Morinda citrifolia L.)

0 27 84

Pengaruh Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Dosis Pupuk Urea terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jahe Muda (Zingiber officinale Rosc.)

4 51 92

Komposisi Media Pembibitan tl-m Zat Pengatur Tumbuh Dekamon 22,43 L Mempengaruhi Pertumbuhan Bibit Enten Tanaman Durian (Durio zibhethinus M u n*) Dibawah Naungan Tanaman Pepaya.

0 61 50

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Akar Dan Media Tanam Terhadap Keberhasilan Dan Pertumbuhan Setek Kamboja Jepang (Adenium Obesum)

8 73 80

Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelat (GA3) dan Pupuk NPK pada Penyambungan Tanaman Mangga (Mangifera indica L.)

3 30 93