masyarakat. Interpretasi data yang dilakukan secara Interpretasi Gramatikal dan Interpretasi Ekstensif. Interpretasi Gramatikal adalah menafsirkan kata-kata atau
istilah dalam peraturan perundang-undangan sesuai dengan kaidah bahasa hukum tata bahasa dan Interpretasi Ekstensif adalah penafsiran dengan memperluas
cakupan suatu ketentuan.
40
Analisis secara kualitatif juga menguraikan data secara bermutu dalam bentuk
kalimat yang teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih dan efektif sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis, kemudian ditarik
kesimpulan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai jawaban dari permasalahan yang dibahas.
41
40
www.hukumpedia.comsifauzi174metode-penemuan-hukum diakses pada tanggal 31 Maret 2016 pukul 08.00 WIB
41
Abdulkadir Muhammad,Op.Cit., hlm. 127.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dasar pertimbangan Arbiter BPSK dalam mengeluarkan Putusan Arbitrase
Nomor 0304BPSK-LAMBARKPTSIII2014 adalah pertama, adanya kesepakatan kedua belah pihak untuk penyelesaian sengketa dengan cara
arbitrase, kedua, BPSK memiliki kewenangan menangani sengketa, tergugat melanggar Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Peraturan Menteri Keuangan PMK R.I No. 130PMK.0102012 tentang
Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor Dengan Pembebanan
Jaminan Fidusia 2.
Dasar gugatan pembatalan putusan arbitrase BPSK oleh Pengadilan Negeri Liwa Kabupaten Lampung Barat adalah pihak Teraju keberatan wanprestasi,
pernyataan pihak Teraju keberatan patut diduga merupakan hasil manipulasi kenyataan yang dilakukan dengan serangkaian tipu muslihat, pernyataan Teraju
keberatan dalam fakta persidangan mengenai pernah bekerja untuk Pengaju keberatan adalah tidak benar dan mengada-ada, pernyataan saksi ahli saat
persidangan di BPSK tidak diuraikan dalam Putusan Arbitrase BPSK, Teraju keberatan mengesampingkan azas pacta sunt servanda Pasal 1338 KUH