REDESAIN PINTU DENGAN SISTEM PNEMATIK PADA BUS

REDESAIN PINTU DENGAN SISTEMPNEMATIK PADA BUS
Oleh: DIDIK TRIYANTO (99510086)
Mechanical Engineering
Dibuat: 2006-04-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pneumatik
Dengan menggunakan sistem udara kempaan, kerja dari sistem pnematik masih belum optimal
karena udara kempaan disimpan menjadi satu dengan udara kempaan untuk memasok rem dalam
sebuah tabung yang sama. Sedangkan udara kempaan untuk rem rentan sekali mengalami
kebocoran, dikarenakan seal yang terdapat pada house brake tidak kuat mendapat tekanan
berlebih atau sering disebut rem nyeplos, dari sini dikhawatirkan udara kempaan mengalami
kebocoran maka udara kempaan tidak cukup untuk memasok pintu pnematik, sehingga kerja dari
pintu pnematik tidak berfungsi dengan baik.
Perencanaan alat pnematik ini harus diketahui berapa besar konsumsi udara yang dibutuhkan
untuk menggerakkan lengan batang penggerak daun pintu, karena itu perlu diketahui perhitungan
massa pintu dan panjang langkah piston pada tabung pnematik. Selanjutnya dapat dihitung
besarnya konsumsi udara yang diperlukan untuk kerja sistem pnematik.
Jumlah konsumsi udara yang dibutuhkan untuk menggerakkan pintu pne matik 10 kali gerak
(maju - mundur) dengan beban kerja 417 N = 27,4 liter dengan tekanan pada penampung udara =
5,17 bar. Penampung udara dengan ukuran : diameter luar (Do) = 241,8 mm; diameter dalam
(Di) = 225 mm; panjang tabung silinder = 700 mm; dan tutup penampung silinder = 8 mm.

Dapat menampung udara 27,8 liter cukup untuk konsumsi 10 kali gerak maju - mundur batang
piston.