PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM SAP DAN TEKNO

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM SAP DAN
TEKNOLOGI JARINGAN WIFI TERHADAP
PRODUKTIFITAS KERJA KARYAWAN
PADA PT VARTA MICROBATTERY
INDONESIA
Mustika Sitohang
Mahasiswa program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
Heri Nuryanto
Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam

ABSTRACT
The development of enterprises and business units in a company needed a system
to support all transaction and all activites of production, so that a system is running’well,
more effective and efficient it is, the system is supported by a computer network
techonology is WiFi network technology. Obviously the various factors that influence the
focus of this study, therefore, the authors describe the title “Effect of SAP System and
network Technology WiFi on employee productivity at PT Varta Microbattery
Indonesia”. The purpose of this study was to determine whether the SAP system and WiFi
Network Techologi has an influce on work productivity employees partially or
simultaneously. This research was conducted at PT Varta Microbattery Indonesia which
has a population of 110 employees. Of the population is taken 110 respondents to the

research sample using simple random sampling technique. The instrument used is this
study was a questionnaire. The analysis used to test the hypothesis is descriptive analysis,
multiple linear regression, the coefficient of determination, t-test F tes results showed the
influence of the SAP system on employee productivity, the influence of the SAP system on
employee productivity, the influence of WiFi Network Tecnology on employee
productivity, the influence of the SAP system and WiFi Network Tecnology on employee
productivity.
Keywords: SAP System, Network Tecnology WiFi, Employee Productivity

1

1. PENDAHULUAN
Sistem informasi dan teknologi informasi yang dirancang untuk
menjalankan kegiatan proses dalam perusahaan merupakan salah satu sarana
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan
perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan sistem
yang bisa membantu dalam melakukan pekerjaan operasional, seperti System
Application

And


Product

In

Data

Processing

(SAP)

yang

telah

di

implementasikan oleh PT Varta Microbattery Indonesia sebagai suatu sistem
pendukung produktivitas kerja karyawan. Dengan adanya sistem SAP akan
membuat pertukaran informasi dan data dalam suatu perusahaan menjadi mudah,

serta dapat membantu dalam produktivitas karyawan sehingga memberikan
keuntungan

bagi

perusahaan.

Perusahaan

harus

mampu

meningkatkan

produktivitas kerja karyawan untuk mencapai tujuan dan permintaan konsumen.
Keberhasilan perusahaan di pengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya
adalah faktor pemanfaatan seperti sistem SAP sebagai pendukung produktivitas
kerja karyawan dalam melakukan operasional perusahaan, sumber manusia yang
berkompetensi dan didukung dengan penggunaan yang dimiliki oleh perusahaan

merupakan suatu strategi dalam produktivitas karyawan. SAP dapat di artikan
sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua
transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara
berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul di SAP dapat bekerja secara
terintegrasi atau terhubung yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan harus
memperhatikan efektivitas atau sarana dan prasana yang harus dipenuhi
perusahaan untuk mencapai sesuatu tujuan.
Semakin meningkatnya produksi dan intensitas kerja yang semakin padat,
PT Varta Microbattery Indonesia menerapkan teknologi jaringan nirkabel (WIFI)
sebagai media untuk menunjang produktivitas kerja karyawannya. Hubungan
sistem SAP dan teknologi jaringan wifi yaitu apabila tidak ada teknologi jaringan
wifi maka sistem SAP tidak bisa di pergunakan atau tidak bisa di jalankan tanpa
adanya koneksi ke internet, apabila sistem SAP dan teknologi jaringan wifi tidak

2

di lakukan dengan baik maka sangat sulit untuk mencapai produktivitas kerja
sesuai target perusahaan itu sendiri. Dengan menggunakan sistem SAP dan
teknologi jaringan wifi PT Varta Microbattery Indonesia mengharapkan dapat
menyediakan media pendukung yang dapat meningkatkan produktivitas kerja

karyawan. Produktivitas kerja karyawan bisa disebut sebagai hasil konkrit
(produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok selama satuan waktu
tertentu selama masa kerja. Dari uraian diatas dengan menggunakan sistem SAP
dan teknologi jaringan wifi diharapkan produktivitas kerja karyawan pada PT
Varta Microbattery Indonesia dapat meningkat dan target yang diinginkan tercapai
selama waktu tertentu dalam masa kerja. Dalam kegiatan operasional masih ada
kendala yang ditemukan seperti masih adanya karyawan di PT Varta Mictobattery
yang belum mengetahui cara menggunakan sistem SAP yaitu karyawan yang
bertugas sebagai Quality control (QC) , padahal sistem dan tekonologi yang
digunakan bisa dikatakan cukup bagus. Dalam hal ini menjadi perhatian penulis
agar sistem SAP dan teknologi jaringan wifi benar-benar dipergunakan secara
efektif dan efesien sehingga produktivitas kerja karyawan menjadi sesuai dengan
target yabg di inginkan.
Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur yang menjadi hal
penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah unsur penerapan teknologi
jaringan wifi di lingkungan perusahaan. Dengan penerapan teknologi jaringan wifi
karyawan PT Varta Microbattery Indonesia bisa menjadi lebih mudah dalam
pengaksesan internet dan bisa mempermudah pekerjaan salah satu contohnya
pengiriman informasi data perusahaan melalui email, setiap informasi atau
arahan–arahan yang ingin di sampaikan kepada karyawan


oleh atasan atau

sesama rekan kerja bisa melalui email. Dalam penggunaan email tersebut harus
menggunakan pengaksesan teknologi jaringan wifi. Pembahasan produktivitas
menjadi lebih menarik pada saat dihubungkan dengan kondisi realita.
Setiap perusahaan selalu menginginkan terjadi peningkatan produktivitas
yang terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan produktivitas tersebut akan
membawa harapan pada peningakatan penjualan serta lebih jauh mampu

3

mempengaruhi profit perusahaan. Dalam realita ilmu produktivitas tidak hanya
harus dikaji dan dianalisis perusahaan saja namun secara individu setiap pihak
harus mengkaji tentang sejauh mana produktivitas yang dimiliki. Terdapat banyak
faktor yang mempengaruhi produktivitas diantaranya jumlah dan waktu kerja,
mutu dan efesiensi dan efektifitas. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi
pemimpin perusahaan harus memperhatikan disiplin kerja dan kompensasi.
Hilangnya kompensasi dan disiplin kerja akan berpengaruh terhadap efesien kerja
dan evektifitas tugas pekerjaan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan pekerjaan

akan dilakukan dengan efektif. Bilamana kedisiplinan tidak ditegakkan maka
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efesien dan
efektif. Sebagai gambaran apabila suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang
pendidikan, keahlian dan teknologi tanpa memikirkan kedisiplinan dan semangat
kerja karyawan, maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun
tidak akan menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak
dapat memanfaatkan secara teratur dan mempunyai kesungguhan disiplin kerja
yang tinggi. Untuk kesimpulan dari latar belakang masalah yang telah di uraikan
di atas yaitu adanya pengaruh positif sistem SAP dan teknologi jaringan wifi
terhadap produktivitas kerja.

II. LANDASAN TEORI
Pengertian Sistem SAP
Menurut Dhewanto dan falahah (2007: 171)SAP berasal dari bahasa
Jerman yang diperkenalkan pada tahun 1972 berarti systeme, anwendungen and
produkte in derdatenverarbeitung, yang dalam bahasa Inggris adalah systems,
applications, and products in data processing. SAP merupakan vendor utama
software ERP di Mannheim, Jerman yang dibangun oleh 5 orang dari IBM. SAP
adalah merupakan salah satu software ERP (Enterprise Structure) terkemuka
dunia yang sekarang ini sedang banyak diimplementasikan oleh perusahaanperusahaan di Asia. Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan-perusahaan

besar dan menengah yang sudah berhasil mengimplementasikan SAP untuk
mendukung proses bisnisnya. Memang harga untuk mendapatkan suatu ERP

4

dunia juga harus dibayar mahal baik dari segi lisensinya, konsultan IT, dan juga
SDM yang masih langka.
Perkembangan SAP
SAP telah berkembang dari perusahaan yang kecil, perusahaan menengah
sampai menjadi perusahaan berkelas di dunia internasional. Saat ini SAP adalah
salah satu pemimpin software perusahaan terbaik di dunia dengan adanya
kolaborasi dan solusi bisnis antar-perusahaan. Beberapa produk SAP diantaranya
adalah : (1) MySAP business suite adalah paket lengkap dari open enterprise
solution yang menghubungkan semua orang yang dilibatkan, informasi dan proses
dan oleh karena itu meningkatkan efektifitas dari hubungan bisnis. MySAP
business suite menawarkan solusi bisnis yang fleksibel untuk perusahaan yang
besar yang mempunyai jumlah user yang besar dan proses yang secara konstan
berubah.(2)MySAP all-in-one adalah prepackaged, versi spesifikasi industri dari
mySAP business suite dengan built-in content, peralatan, dan metodologi untuk
biaya yang efektif. Solusi mySAP all-in-one menawarkan kombinasi fleksibel outof- the-box dengan kekuatan dari SAP solusi bisnis kelas dunia .

Fungsi Modul Dalam SAP

Beberapa modul pada SAP Netweaver versi LOGON 740 yang di gunakan
di PT Varta Microbattery, diantaranya adalah : (1) Modul Sales and Distribution
(SD) menyimpan sales order dan jadwal pengiriman. Informasi mengenai
pelanggan (harga, bagaimana dan dimana pengiriman produk, bagaimana
pelanggan membayar dan informasi lainnya) dikelola dan diakses dari modul
ini. (2)Modul Material Management (MM) mengatur akuisisi bahan baku dari
supplier (pembelian) dan kemudian penanganan penyimpanan bahan baku, dari
gudang untuk diproses sampai penyimpanan barang jadi. (3) Modul Production
Planning (PP) memelihara informasi produksi. Disini produksi direncanakan dan
dijadwalkan, dan aktifitas produksi disimpan. (4) Modul Quality Management
(QM) membantu untuk merencanakan dan menyimpan aktifitas control kualitas,
seperti pemeriksaan produk dan keterangan material. (5) Modul

5

Plant

Maintenance (PM) memungkinkan perencanaan untuk pencegahan perawatan

mesin-mesin pabrik dan mengatur perawatan sumber daya, jadi kerusakan
perlengkapan

dapat

diminimalisasi. (6)

Modul

Human

Resource

(HR)

memfasilitasi perekrutan karyawan, hiring, dan pelatihan. Modul ini dilengkapi
penggajian dan benefit. (7) Modul Financial Accounting (FI) menyimpan
transaksi dalam catatan buku besar. Juga menghasilkan pernyataan untuk
kegunaan laporan eksternal. (8) Modul Controlling (CO) digunakan untuk
manajemen internal. Disini, biaya pabrik perusahaan ditempatkan pada produk

dan cost center, memfasilitasi analisa biaya. (9) Modul Asset Management (AM)
membantu perusahaan untuk mengatur pembelian asset tetap (pabrik dan mesin)
dan hubungan depresiasi. (10) Modul Project System (PS) memungkinkan
perencanaan dan mengontrol kelebihan R&D, konstruksi, dan proyek pemasaran.
Modul ini memungkinkan agar biaya dikumpulkan pada proyek, dan ini sering
digunakan untuk mengatur implementasi dari sistem SAP R/3. (11) Modul
Workflow (WF) dapat digunakan untuk mengotomatisasi beberapa aktifitas dalam
R/3. Dapat menampilkan analisa alur tugas dan mendorong karyawan (via email)
jika mereka membutuhkan untuk menerima aksi. (12) Modul Industry Solutions
(IS) berisi pengaturan konfigurasi R/3 yang ada di SAP adalah tepat untuk faktafakta industri. Pengaturan ini mempermudah implementasi R/3 dan membiarkan
pembeli mendapat keuntungan dari pengalaman industri SAP.
SAP business one adalah sesuatu yang mudah digunakan untuk bisnis dan
solusi untuk manajemen operasional untuk bisnis dinamik dengan ukuran
karyawan antara 10 sampai beberapa ribu. Solusi ini mudah namun sangat kuat,
menyediakan dengan segera dan melengkapi gambaran operasi bisnis dan aktifitas
pelanggan.

Definisi Sistem SAP
Dari berbagai teori yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan
bahwa sistem SAP adalah sebuah software Resource Planning yang terdiri dari
sistem, aplikasi dan pemrosesan data yang ditujukan untuk sebuah organisasi atau
perusahaan yang memiliki kebutuhan pengelolaan data dengan skala besar.

6

Jaringan Nirkabel (Wifi)
Sejarah Wireless Network
Sejarah kemunculan WLAN dimulai tahun 1997, sebuah lembaga
independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama
yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada
frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data (throughput) maksimal 2 Mbps.
Sayangnya peralatan yang mengikuti spesifikasi 802.11 kurang diterima oleh
pasar. Throughput sebesar ini dianggap kurang memadai untuk aplikasi
multimedia dan aplikasi kelas berat.
WLAN atau Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan
computer bersifat lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media
transmisi data. Informasi data elektronik ditransfer dari satu komputer ke
komputer lain melalui gelombang radio (Sofana,2013: 345). Kadangkala orang
menyebut WLAN sebagai jaringan Wi-fi atau WaveLAN atau LAN nirkabel atau
jaringan wireless. Penamaan ini sebenarnya kurang tepat. Namun, karena istilahistilah tersebut suah sangat popular sehingga bisa diterima oleh orang banyak.
Spesifikasi Jaringan Nirkabel (WiFi)
Seiiring berkembangnya teknologi ternyata spesifikasi yang dibuat oleh
IEEE tidak hanya sebatas 802.11a/b/g saja. Menurut (sofana,2013: 347), untuk
mengetahui perbedaan masing-masing spesifikasi berikut tabel spesifikasi
informasi detailnya.

7

Tabel 1. Spesifikasi Jaringan WiFi
No
1

Spesifikasi
802.11

Keterangan
Spesifikasi WLAN yang pertama, dibuat pada tahun 1997,
Kecepatan transfer data maksimal yang dapat dicapai
sebesar 2 Mbps.
2
802.11a
Dibuat pada tahun 1999. Menggunakan frekuensi 5 GHz
dan kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps.
3
802.11b
Dibuat pada tahun 1999 menggunakan frekuensi 24 GHz
dengan kecepatan transfer 11 Mbps.
4
802.11c
Merupakan spesifikasi yang dipakai untuk koneksi aridge
sekarang 802.11c telah diubah menjadi 802.1.
5
802.11d
Dibuat pada tahun 2001. Spesifikasi ini dipakai untuk
pengaturan spectrum sinyal.
6
802.11e
Dukungan QoS (Quality of Service) pada protokol WLAN
7
802.11f
Dibuat pada tahun 2003 yang merupakan standar bagi
protokol komunikasi antar access point.
8
802.11g
Dibuat pada tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi
2,4-5 GHz kecepatan transfer data maksimal 54 Mbps.
9
802.11h
Dibuat pada tahun 2003 yang merupakan pengembangan
802.11 dan dibuat untuk mengantisipasi persoalan regulasi
yang telah diterapkan Negara-negara dibenua eropa dan
asia.
10
802.11i
Dibuat pada tahun 2004 yang merupakan pengembangan
802.11 dengan dukungan security.
11
802.11j
Dibuat pada tahun 2004 dengan pengembangan sinyal 5
GHz dan mendukang regulasi yang telah diterapkan oleh
Negara jepang.
12
802.11k
Merupakan spesifikasi yang digunakan untuk sistem
manajemen WLcAN
13
802.11l
Didukung kemampuan security pada WLAN, Spesifikasi
ini kemudian dibatalkan oleh IEEE karena dapat
menimbulkan kebingungan.
14
802.11m
Untuk pemerluan pemeliharaan dokumentasi seluruh
keluarga 802.11
15
802.11n
Ditujukan untuk WLAN dengan kecepatan transfer 108
Mbps. Dipasar dapat dijumpai dengan merek dagang
MIMO atau pre-80211n.
Sumber: Sofana (2013: 346)
Dari jenis spesifikasi diatas, yang digunakan di PT Varta Microbattery adalah
jenis spesifikasi 802.11n.

8

Defenisi Jaringan Nirkabel (WiFi)
Menurut (Sofana,2013: 345) WLAN atau Wireless Local Area Network
merupakan salah satu jaringan komputer yang memanfaatkan gelombang radio
sebagai media transmisi data. Kadang kala orang menyebut jaringan WLAN
sebagai jaringan WiFi, WaveLan atau LAN nirkabel, Namun, istilah tersebut
sudah popular dan dapat diterima oleh banyak orang.
Menurut Hantoro (2010: 2) Wireless LAN dapat didefinisikan sebagai
sebuah sistem komunikasi data fleksibel yang dapat digunakan untuk
menggantikan atau menambah jaringan LAN yang sudah ada untuk memberikan
tambahan fungsi dalam konsep jaringan computer pada umumnya. Fungsi yang
ditawarkan disini dapat berupa konektivitasi yang andal sehubungan dengan
mobilitas user.
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer menurut sofana
(2013:4), maka jaringan komputer dapat dibagi berdasarkan beberapa klasifikasi
di antaranya adalah: (1) Berdasarkan area atau skala : (a) LAN (Local Area
Network) adalah jaringan lokal yang dibuat pada area tertutup. Misalnya dalam
satu gedung atau dalam satu ruangan kadang kala jaringan lokal tersebut juga
jaringan privat.(b) MAN (Metropolitan Area Network) adalah jaringan yang
menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cukupannya lebih
luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam
komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi.(c) WAN (Wide Area
Neywork) adalah jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari pada MAN.
Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu Negara, satu pulau, bahkan satu
benua.(d) Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada
didunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak menutup
kemugkinan mencakup antarplanet.(2) Berdasarkan media penghantar: (a) Wire
Network adalah jaringan computer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel-kabel yang umum digunakan pada
jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar tembaga. Ada juga jenis
kabel yang menggunakan bahan jenis fiber optis atau serat optik. Biasanya bahan
tembaga banyak menggunkan pada LAN. Sedangkan untuk MAN atau WAN

9

menggunakan gabungan kabel tembanga dan serat optik.(b) Wireless Network
adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media penghantar gelombang
radio atau cahaya infrared. Saat ini sudah semakin banyak outlet atau lokasi
tertentu yang menyediakan layanan wireless network. Sehingga pengguna dapat
lebih mudah melakukan akses internet tanpa kabel.(3) Berdasarkan fungsi: (a)
Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih) komputer
difungsikan sebagai server atau induk bagi computer lain.(b) Peer to Peer adalah
jaringan komputer dimana setiap komputer bisa menjadi server sekaligus client.

Komponen Utama Jaringan WiFi
Menurut Priyambodo dan Heriadi (2006: 3) ada empat komponen utama
untuk membangun jaringan WiFi: (1) Acces Point berfungsi menerima dan
mengirimkan data dari adapter wireless. Access point mengonversi sinyal
frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut
bertindak layaknya sebuah hub/switch pada jaringan Ethernet.(2) Wireless-LAN
Device: Komponen yang dipasangkan di Mobile/Desktop PC.(3) Mobile/Desktop
PC: Komponen akses untuk klien, mobile PC pada umumnya suah terpasang port
PCMCIA (Personal Computer Memory Card Internasional Association),
sedangkan desktp PC harus ditambah PCI (Peripheral Componen Interconnect)
Card, serta USB (Universal Serial Bus) adapter.(4) Ethernet LAN: jaringan kabel
yang sudah ada

Produktivitas
Menurut Sutrisno (2011: 99) produktivitas adalah sebagai hubungan antara
keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).
Produktivitas adalah ukuran efesiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil
keluaran dan masukan.Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan
keluaran diukur dalam ke-satuan fisik, bentuk, dan nilai.
Menurut Sunyoto (2012: 202) produktivitas merupakan sikap mental yang
selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih
baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Secara teknis

10

produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan
sumber daya yang dipergunakan, produktivitas tenaga kerja merupakan
perbandingan antar hasil yang dicapai dengan pasar tenaga kerja persatuan waktu
dan sebagai tolak ukur jika ekspansi dan aktivitas dari sikap sumber yang
digunakan selama produktivitas berlangsung dengan membandingkan jumlah
yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan.

Karyawan
Menurut Fajar Budiman dan Nia Angrie Pratiwi (2010: 58) karyawan
adalah semua pihak yang memperoleh penghasilan secara teratur dan bekerja
untuk suatu permasalahan dan penghasilannya telah dipotong/dihitung PPh pasal
21 oleh perusahaan melalui laporan bulanan perusahaan.

Produktivitas Kerja Karyawan
Dari pendapat yang telah dikemukan diatas produktivitas kerja karyawan
adalah sebagai hasil konkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau
kelompok selama satuan waktu tertentu selama massa kerja, dan semua pihak
yang memperoleh penghasilan secara teratur dan bekerja untuk suatu perusahaan
dan penghasilanya telah dipotong/dihitung PPh pasal 21 oleh perusahaan melalui
laporan bulanan perusahaan unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi
yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan.

III. METODE PEBELITIAN
Desain Penelitian
Menurut Dantes (2012: 167) Rancangan (desain) pada hakikatnya
mencakup abtraksi isi dan ruang lingkup. Desain penelitian tergantung pula dari
pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian yang berkaitan dengan
eksisten variabel yang diteliti. Eksisten variabel yang dimaksud apakah yang akan
diteliti dimunculkan secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen ataukah

11

variabel yang diteliti adalah variabel yang telah ada secara wajar pada subjek yang
diteliti.
Menurut Martono (2010: 132), Desain penelitian adalah penjelasan
mengenai berbagai komponen yang akan digunakan peneliti serta kegiatan yang
akan dilakukan selama proses penelitian. Penyusun desain penelitian merupakan
tahap awal dan tahap yang sangat penting dalam proses penelitian. Penyusunan
desain penelitian adalah tahap perencanaan penelitian yang biasanya disusun
secara logis dan mampu menvisualisasikan rencana dan proses penelitian secara
praktis. Penyusunan desain penelitian dapat diibaratkan dengan kegiatan
menggambar pola dalam proses pembuatan pakaian.
Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggambarkan desain penelitian
Pengujian
Instrument

sebagai berikut:

Populasi dan
Sampel

Rumusan
Masalah

Landasan
Teori

Perumusan
Masalah

Perumusan
Hipotesis

Pengembangan
Instrument

Pengumpulan
Data

Analisis
Data

Kesimpulan
dan Saran

Gambar 1 Desain Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT Varta Microbattery Indonesia, jalan
Gaharu Lot 23 dan 310, Muka Kuning Batamindo Industrial Park.
Populasi, Sampel Dan Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Varta Microbattey
Indonesia yang menggunkan sistem SAP pada depertemen document, store,
production dan Human resource departement (HRD) yang berjumlah 110
12

responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh
yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Semua populasi PT
Varta Microbattery Indonesia yang berjumlah 110 (seratus sepuluh) orang
dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut selanjutnya
akan dibuktikan kebenarannya secara empiris/nyata. Untuk itu peneliti
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi tertalu luas, sedangkan peneliti
memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 30-31).
Meneliti adalah mencari data yang akurat atau teliti. Untuk itu peneliti perlu
menggunakan instrumen penelitian, agar instrumen dapat dipercaya maka harus
diuji validitas dan relibilitasnya. Setelah instrumen teruji validitas dan
relibilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Imstrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk test
dan nontest.
Untuk intrumen yang berbentuk nontest dapat digunakan sebagai kuesioner,
wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Data yang sudah
terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah dan hipotetsis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data
menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa ststistik deskriptif
dan inferensial (induktif) (Sugiyono, 2012: 30-31).

Metode Analisi Data
Menurut Sugiyono (2012: 2) mendefinisikan sebagai berikut: “Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”. Dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah

13

dipahami dan bermafaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
kagiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk menbuat
induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi berdasarkan data
yang diperoleh dari sampel.
Metode analisis data dalam penelitian dibagi menjadi dua, yaitu metode
analisis data deskritif dan metode analisis data inferensial.(1) Metode analisis data
secara deskiptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistic yang
digunakan untuk

menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.(2) Meode
analisis data secara inferensial dilakukan dengan statistic inferensial, yaitu
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan
yang bersifat umu. Ciri analisis data inferensial adalah digunakan rumus statistik
tertentu (misalnya uji t, uji F dan lain sebagainya). Hasil dari pehitungan rurmus
statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi
populasi.Teknik ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel sistem SAP
secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan PT Varta Microbattery
Indonesia, dengan model persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2

Rumus Model Regresi Berganda

Keterangan:
Y

: Produktivitas kerja karyawan

A

: Konstanta persamaan regresi

B1,b2: Koefisien regresi
X1

: Sistem SAO

X2

: Teknologi jaringan WiFi

14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Deskriptif
Analisis deskkriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui tanggapan user terhadap sistem SAP dan teknologi
jaringan wifi serta mengetahui gambaran terhadap produktivitas kerja karyawan
pada PT Varta Microbattery Indonesia.

Sistem SAP
Variabel Sistem SAP dalam penelitian ini diukur dengan enam indikator
melalui empat pernyataan. Secara keseluruhan pernyataan System Application And
Product In Data Processing ( SAP ) yaitu seperti table 4.4 dibawah ini :
Tabel 2. Hasil Penelitian Skor jawaban SAP ( X1)
SKOR
Kode

N

Skor
Pernyataan

STS

TS

C

S

SS

1

2

3

4

5

Skor

%

X1.1

10

23

33

34

10

410

25.69

X1.2
X1.3

8
7

17
8

35
33

38
49

12
13

394
390

24.69
24.44

X1.4

5

7

26

56

16

402

25.19

Jumlah

30

55

127

177

51

440

1596

Persentase(%)
skor ideal

6.82

12.50

28.86

40.23

11.59

100

2200

110

100
Rata-rata variabel persentase

399

72.5

Sumber: Hasil Pengolahan Data (kuesioner)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil analisis deskriptif dari
keseluruhan pernyataan variabel sistem SAP ( X1 ) dari total jawaban tiap-tiap
pernyataan didapat total skor 1596 dengan skor ideal 2200 dan rata-rata variabel
persentase 72,5%.
15

Teknologi Jaringan Wifi
Variabel Teknologi jaringan wifi dalam penelitian ini diukur dengan enam
indikator melalui tiga pernyataan. Secara keseluruhan pernyataan System
Application And Product In Data Processing ( SAP ) yaitu seperti table 4.6
dibawah ini :
Tabel 3. Hasil Penelitian Skor jawaban Teknologi Jaringan Wifi ( X2)
SKOR
STS

TS

C

S

Skor
Pernyataan

SS

N

Kode

1

2

3

4

5

Skor

X2.1

0

2

93

12

3

404

32.66

X2.2

0

11

29

49

21

406

32.82

X2.3

1

7

23

57

22

427

34.52

Jumlah

1

20

145

118

46

330

1237

Persentase(%)
skor ideal

0.3

6.1

43.9 35.8

13.9

100

1650

110

%

100

Rata-rata variabel persentase
Sumber: Hasil Pengolahan Data (kuesioner)

412.3

75.0

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil analisis deskriptif dari
keseluruhan pernyataan variabel teknologi jaringan wifi ( X2 ) dari total jawaban
tiap-tiap pernyataan didapat total skor 1237 dengan skor idela 1650 dan rata-rata
variabel persentase 75,0%.

Produktivitas Kerja
Variabel Produktivitas Kerja dalam penelitian ini diukur dengan enam
indikator melalui tujuh pernyataan. Secara keseluruhan pernyataan Produktivitas
Kerja yaitu seperti table 4 dibawah ini.

16

Tabel 4. Hasil Penelitian Skor jawaban Produktivitas Kerja ( Y1)
SKOR
STS

TS

C

S

Skor
Pernyataan

SS

N

Kode

1

2

3

4

5

Skor

Y1

0

4

32

44

30

435

14.19

Y2

0

8

27

40

35

430

14.02

Y3

0

5

21

36

48

441

14.38

Y4

0

1

24

27

58

451

14.71

Y5

0

3

25

31

51

443

14.45

Y6
Y7
Jumlah

0
0
0

2
6
29

26
24
179

36
38
252

46
42
310

14.22
14.02

770

436
430
3066

Persentase(%)
skor ideal

0.00

3.77

23.25

32.73

40.26

100

3850

Rata-rata variabel persentase
Sumber: Hasil Pengolahan Data (kuesioner)

110

438

%

100
79.6

Berdasarkan tabeal diatas, dapat diketahui bahwa hasil analisis deskriptif
dari keseluruhan pernyataan variabel Produktivitas Kerja ( Y ) dari total jawaban
tiap-tiap pernyataan didapat total skor 3066 dengan skor idela 3850 dan rata-rata
variabel persentase 79,6%.
Langkah berikut dalam analisis meliputi penetapan realiabilitas ukuran yang
digunakan dalam mengoperasionalkan variabel penelitian. Untuk menguji
hipotesis penelitian digunakan regression analysis.
Uji validitas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah
dengan melihat korelasi antar variabel. Uji validitas juga dapat dilakukan dengan
membandingkan nilai rhitung>rtabel. Hasil uji validitas diperoleh dari olah data
menggunakan software SPSS dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini.

17

Tabel 5. Hasil uji validitas
Item total statistic
Pernyataan
Rhitung
Rtabel
0,341
0,359
X1
0,19822
0,383
0,401
0,346
X2
0,19822
0,410
0,422
0,430
0,432
0,457
Y
0,19822
0,472
0,460
0,456
0,446
Sumber : Hasil pengolahan data(kuesioner)

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil uji validitas instrument dari variabel-variabel yang telah disebutkan
di atas berdasarkan pada derajat kebebasan (db)=n-2, koresponden sebanyak 110
karyawan, sehingga pada db=110-2=108 pada taraf signifikansi 5% atau alpha
0.05 diperoleh dari angka r tabel sebesar 0,19822 bersumber dari Sambas Ali
Muhidin (2007) pada lampiran. Karena nilai korelasi Moment Product untuk
masing-masing instrument hasil hitung (rhitung) tersebut lebih besar dari pada nilai
rtabel maka dapat disimpulkan bahwa seluruh instrument dari variabel-variabel
dalam penelitian ini adalah valid pada taraf signifikan Alpha sebesar 0.05 atau 5%
untuk dijadikan bahan kuesioner.Berdasarkan hasil analisis data dari ketiga
variabel-variabel penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka pengujian
reliabilitas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Tabel 6. Reliability Statistic
Cronbach's
Alpha

Variabel

X1
X2
Y

Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
.923
.923
.698
.687
.764
.764

18

N of Items

4
3
7

Pada tabel 6 hasil uji reliabelitas yang dilakukan terhadap koefisien
variansi (Cronbach’s Alpha) untuk setiap variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel dan dapat dijadikan sebagai instrument
pengukuran.

Uji Asumsi Klasik
Model pengujian berdasarkan analisis regresi dalam penelitian ini harus
memenuhi asumsi klasik agar menghasilkan nilai parameter. Pemgujian asumsi
klasik tersebut lain uji normalitas dan uji heterokedastisitas.

Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan persyaratan penting yang harus terpenuhi dalam
analisis regresi, bila data yang dianalisis tidak berasal dari data yang berdistribusi
normal, maka analisis regresi tidak dapat terpenuhi. Penngujian normalitas data
dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test (Uji K-S),
normal Probability Plost dan Histogram Regression Residual hasil perhitungan
uji normalitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized

Standardized

Residual

Residual

N

110

110

0E-7

0E-7

2.90019601

.99078321

Absolute

.048

.048

Positive

.047

.047

Negative

-.048

-.048

Kolmogorov-Smirnov Z

.506

.506

Asymp. Sig. (2-tailed)

.960

.960

Normal Parameters

a,b

Most Extreme Differences

Mean
Std. Deviation

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

19

Berdasarkan tabel 7 diatas nilai signifikan sebesar 0,960 lebih besar dari alpha
0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data memiliki distribusi normal,
karena nilai asymp.Sig.(2-tailed)>0,05.

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas diperlukan jika variansi dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat
sebagai berikut:

Gambar 2 Scatterplot Heteroskedastisitas

Hasil Uji Regresi Berganda
Hubungan (korelasi) antara variabel sistem SAP (X1) dan teknologi
jaringan wifi (X2) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) untuk menguji
hipotesis akan diuji dengan menggunakan alat statistic koefisien korelasi.
Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh hasil yang dapat dilihat sebagai
berikut:

20

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficients
Model

a

Unstandardized Coefficients

Standardized

T

Sig.

Coefficients
B
(Constant)
1

Std. Error

14.258

1.694

TOTAL_X1

.399

.090

TOTAL_X2

.843

.189

Beta
8.417

.000

.381

4.411

.000

.385

4.454

.000

a. Dependent Variable: TOTAL_Y

Berdasarkan tabel 8 diatas diperoleh suatua analisis model estimasi regresi
linear berganda yaitu Y=14,258 + 0,399 X1 + 0,843X2 (Y=a+b1X1+b2X2) dari
persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa: (1) Variabel sistem SAP dan jaringan
wifi mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap produktivitas kerja
karyawan.(2) Nilai konstanta sebesar 14,258 artinya jika variabel sistem SAP
(X1) dan jaringan wifi (X2) nilainya 0 (nol), maka variabel produktivitas kerja
karyawan (Y) bernilai 14,258.(3) Koefisien regresi variabel sistem SAP (X1)
mempunyai nilai sebesar 0,399 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap
dan variabel sistem SAP mengalami kenaikan satu skor, maka akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,399. Koefisien bernilai positif artinya
terjadi hubungan positif antara variabel sistem SAP dengan produktivitas kerja
karyawan. Semakin tinggi nilai variabel sistem SAP maka semakin meningkat
produktivitas kerja karyawan.(4) Koefesien regresi variabel teknologi jaringan
wifi (X2) mempunyai nilai 0,843 artinya jika variabel independen lain nilainya
tetap dan variabel penguasaan teknologi jaringan wifi mengalami kenaikan satu
skor, maka variabel produktivitas kerja karyawan (Y) bernilai 0,843. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel teknologi jaringan
wifi dengan produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi nilai variabel teknologi
jaringan wifi maka semakin meningkat produktivitas kerja karyawan.
Hasil Uji Koefisi Determinasi (R Sguare)
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya
variasi dependen determinasi ini dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan

21

kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh
variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien
determinasi ditentukan nilai R Sguare sebagaimana dapat di lihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 9. Hasil Uji R Square
b

Model Summary
Model

R

1

.677

R Square
a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.459

.449

2.927

a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
b. Dependent Variable: TOTAL_Y

Hasil perhitungan regresi pada tabel 5 dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi (R Square) yang diperbolehkan sebesar 0,459. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Sistem SAP dan teknologi jaringan wifi berpengaruh sebesar
0,459% terhadap produktivitas kerja karyawan sedangkan sisanya 0,541%
berpengaruh oleh variabwl lain yang tidak diteliti.

Pengujian Hipotesis
Berdasarkan penjelasan di atas diperoleh nilai thitung untuk variabel (X1)
sistem SAP sebesar 4,11 dan untuk variabel (X2) teknologi jaringan wifi sebesar
4,454 lebih besar dari pada nilai ttabel dan thitung (0,19822 )>thitung (1,98217) .
Dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari
signifikan statistic pada alpha 5% yaitu sebesar 0,050, sehingga menolak H0 yang
artinya bahwa sistem SAP dan teknologi jaringan wifi berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian sebagaimana yang
peneliti lakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dari penelitian penggunaan sistem SAP pada PT Varta
Microbattery Indonesia sudah maksimal.

22

2. Berdasarkan hasil dari penelitian penggunaan Teknologi Jaringan Wifi
pada PT Varta Microbattery Indonesia sudah maksimal.
3. Berdasarkan hasil dari penelitian penggunaan produktivitas kerja
karyawan pada PT Varta Microbattery Indonesia sudah maksimal.
Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas maka dapat diusulkan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Pada tindakan ini ditemukan adanya faktor lain yang berpengaruh terhadap
produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. Misalnya motivasi
kerja, kebijakan manajemen, pelatihan kerja maupun disiplin kerja.
Kepada peneliti lain yang ingin menggali lebih jauh lagi tentang faktorfaktor yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, maka
hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan.
2. Bagi perusahaan, diharapkan melalukan perbaikan dan selalu meng-update
sistem yang digunakan untuk peningkatan sistem SAP.
3. Melakukan pemeliharaan dan monitoring secara berkala terhadap wifi
sehingga

dapat

memberikan

kepuasan,

kenyamanan

dan

dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada saat menggunakan
layanan wifi tersebut.
4. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan cara memfalisitasi
alat-alat kerja (yang berhubungan dengan pekerjaan) sehingga terciptanya
harmonisasi dalam bekerja dan tercapainya target yang diinginkan.

23

DAFTAR PUSTAKA
Budiman Fajar & Pratiwi, Nia Anggrie.(2010). 79 Masalah Pajak Pribadi dan Solusinya. Raih
Asa Sukses. Jakarta.
Dhewanto, Wawan & Falahah. (2007). ERP (Enterprise Resource Planning)
menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis (Dilengkapi dengan
Ulasan Fitur Berbagi Software ERP Terrkemuka). Informatika
Bandung:
Bandung.
Dantes , Nyoman. (2012). Metode Penelitian. C.V ANDI OFFSET. Yogyakarta.
Hantoro, Gunadi Dwi. (2010). Wifi (Wireless LAN). Informatika.

Bandung.

Martono, Nanang. (2010). Metode Penelitian Kuantatif. Edisi I. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Priyambodo, Tri Kuntoro & Heriadi Dodi.(2006). Jaringan Wi-Fi Teori dan Implementasi. Andi
Yogyakarta
Priyatno, Duwi. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data
Penelitian
dengan SPSS dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Gava Media Jogjakarta.
Sofana Iwan. (2013). Membangun Jaringan Komputer.

Informatika.Bandung

Sutrisno Edy.(2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenada Media Group. Jakarta
Sugiyono(2012). Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R&D. ALVABETA. Bandung.

24