IV. Erosi Potensial pada Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran.
Laju erosi yang menyatakan banyaknya lapisan tanah yang hilang dari suatu tempat karena proses erosi, merupakan salah satu indikator kecepatan proses
perusakan. Perhitungan laju erosi potensial didasarkan oleh faktor-faktor erodibilitas, erosivitas, topografi, dengan mengabaikan faktor tanaman dan teknik
konservasi. Menurut Rauf, dkk., 2011 curah hujan yang tinggi, tanah yang poros,
kemiringan lereng yang tinggi, vegetasi yang jarang dan aktivitas manusia yang intensif mempunyai peranan yang penting untuk berlangsungnya proses erosi
yang landai hingga datar. Lihat Tabel 6.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 6. Nilai Erosi Potensial pada Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran
Titik Sampel Erosivitas R
cmthn Erodibilitas
K Topografi
LS Tanaman
C Konservasi
P Erosi A
tonha.thn A1 Kemiringan 0-3
1927,305488 0,030
2,945 1
1,000 167,522
A2 Kemiringan 3-8 1927,305488
0,010 1,675
1 1,000
32,519 A3 Kemiringan 8-15
1927,305488 0,364
0,645 1
1,000 452,373
A4 Kemiringan 15-30 1927,305488
0,058 5,773
1 1,000
648,866 B1 Kemiringan 0-3
1927,305488 0,126
0,225 1
1,000 54,716
B2 Kemiringan 3-8 1927,305488
0,377 0,477
1 1,000
346,093 B3 Kemiringan 8-15
1927,305488 0,299
1,986 1
1,000 1145,422
B4 Kemiringan 15-30 1927,305488
0,274 3,122
1 1,000
1645,897 C1 Kemiringan 0-3
1927,305488 0,409
0,328 1
1,000 258,989
C2 Kemiringan 3-8 1927,305488
0,294 1,486
1 1,000
841,543 C3 Kemiringan 8-15
1927,305488 0,190
2,656 1
1,000 971,271
C4 Kemiringan 15-30 1927,305488
0,101 5,196
1 1,000
1006,783
IV. Erosi yang Ditoleransikan pada Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran.
Besar nilai erosi ditoleransikan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai ini masih dibawah batasan erosi ditoleransikan yang
ditentukan untuk tanah-tanah Indonesia berdasarkan Arsyad 2006 yang mengemukakan bahwa nilai T maksimum untuk tanah di Indonesia
adalah 30 tonhatahun, dengan demikian besaran nilai erosi yang masih dibawah 30 tonhatahun tidak mengalami kerusakan dan tetap berproduksi secara lestari.
Tabel 5. Erosi yang Ditoleransikan T pada Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran
Titik Sampel Kedalaman
Efektif Faktor
Kedalaman W
tahun BD
grcm3 T
tonha.thn cm
Tanah A1 Kemiringan 0-3
62 1
400 0,34
5,270 A2 Kemiringan 3-8
115 1
400 0,34
9,775 A3 Kemiringan 8-15
103 1
400 0,34
8,755 A4 Kemiringan 15-30
126 1
400 0,34
10,710 B1 Kemiringan 0-3
40 1
400 0,41
4,100 B2 Kemiringan 3-8
67 1
400 0,41
6,868 B3 Kemiringan 8-15
47 1
400 0,41
4,818 B4 Kemiringan 15-30
55 1
400 0,41
5,638 C1 Kemiringan 0-3
74 1
400 0,50
9,250 C2 Kemiringan 3-8
80 1
400 0,50
10,000
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
C3 Kemiringan 8-15 95
1 400
0,50 11,875
C4 Kemiringan 15-30 77
1 400
0,50 9,625
Keterangan : A = Tanaman Hutan B = Tanaman Semusim
C = Tanaman Tahunan W = Kelestarian Tanah
Dari Tabel 5 dapat diketahui nilai erosi ditoleransikan yang tertinggi yaitu sebesar 11,875 tonhatahun C3, hal ini disebabkan nilai bulk densiti yang tinggi
dibandingkan tipe penggunaan lahan yang lain, dan besarnya nilai kedalaman efektif dibandingkan dari nilai tanaman tahunan yang lain. Nilai erosi
ditoleransikan yang terendah yaitu 4,1 tonhatahun B1.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
V. Tingkat Bahaya Erosi pada Desa Kuta Rakyat Kecamatan Namanteran.