3.1 Peralatan Yang Digunakan
Adapun peralatan yang digunakan pada saat pengukuran dalam penelitian Tugas Akhir di PT PLN Persero Cabang Medan, rayon Medan Kota, pada
tanggal 01 Maret 2013 pukul 11.00 sd 15.30 WIB adalah sebagai berikut : 1. Alat ukur Power Quality Analyzer Fluke 435. Gambar alat ukur Power
Quality Analizer Fluke 435 dapat dilihat pada Gambar 3.2. 2. Laptop
3. Kabel penghubung
Gambar 3.2
Power Quality Analyzer Fluke 435
3.2 Rangkaian Pengambilan Data
Rangkaian pengukuran kandungan arus dan tegangan harmonisa disetiap phasa transformator R,S,T diperlihatkan pada Gambar 3.5, dimana masing –
masing phasa dihubungkan ke power quality analyzer fluke 435 PQA. Adapun gambar blok diagram pengukuran secara umum ditunjukkan pada Gambar 3.3 dan
Gambar 3.4 menunjukkan trafo tiang yang diukur.
PQA
Beban Sumber
Transformator
PCC 20 kV380 V
Bus 1
Bus 2
MVAsc = 68.240 kVA
Gambar 3.3 Blok Diagram Pengukuran Secara Umum
Gambar 3.4 Trafo Tiang.
Gambar 3.5
Pengukuran Kandungan Harmonisa pada Sisi Skunder Transformator.
3.3 Prosedur Pengambilan Data
Adapun prosedur dalam pengambilan data adalah sebagai berikut :
a. Hubungkan alat ukur Power Quality Analyzer Fluke 435 PQA
dengan sisi sekunder Transformator . b.
Nyalakan alat ukur Power Quality Analyzer Fluke 435 PQA, atur
tanggal, waktu pengukuran dan perbandingan yang digunakan dan
hubungkan dengan laptop. c.
Ukur besarnya arus, tegangan dan kandungan harmonisa pada
masing-masing phasa menggunakan alat ukur Power Quality Analyzer Fluke 435. Transfer langsung dan simpan data yang
diperoleh ke laptop yang terhubung.
3.4 Persamaan yang digunakan dalam perhitungan
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harmonisa pada transformator maka perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan berikut ini :
a. Mencari arus beban penuh I
FL
dan arus hubung singkat I
SC
• �
��
=
� √3�
................................................................. 3.1
Dimana : I
FL
S = daya nyata transformator kVA = arus beban penuh A
V = tegangan sisi sekunder transformator V • I
SC
Dimana : =
MVA
SC
√3 V 10
−3
....................................................... 3.2
I
SC
MVA = arus hubung singkat A
SC
V = tegangan sisi sekunder transformator V
= mega volt ampere hubung-singkat MVA
b. THD arus dan THD tegangan Pada Transformator THD arus dan THD tegangan dianalisa berdasarkan standar yang
ditetapkan oleh IEEE 519 “Recommended Practices and Requirements for Harmonic Control in Electrical Power System”. Nilai dari THD
arus dan THD tegangan yang didapat dari pengukuran kemudian dibandingkan dengan standar IEEE yang terdapat dalam tabel 2.5 dan
tabel 2.6 yang ada di bab 2 sub bab 2.3.5.
c. Perhitungan Faktor-K dan Derating Factor D Dampak lain timbulnya harmonisa pada transformator distribusi
adalah faktor-k transformator. Faktor-K ini akan mempengruhi Derating Factor D pada trnsformator sehingga transformator tersebut
dapat bekerja dengan kapasitas maksimum. Nilai Faktor-K dan Derating Factor tersebut dapat dihitung menggunekan persamaan 2.6
dan persamaan 2.7 yang ada di bab 2 sub bab 2.2.
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Dari hasil pengukuran akan dianalisis besar THD
I
Total Harmonic Distortion Arus dan THD
V
Untuk menentukan THD Total Harmonic Distortion Tegangan serta
pengaruh harmonisa terhadap faktor-k pada transformator.
I
tergantung dari besarnya rasio dari IscIL. Isc
adalah arus hubung singkat yang ada pada PCC Point of Comman Coupling sedangkan IL adalah arus beban nominal. THD
V
adalah persentase jumlah total tegangan yang terdistorsi oleh harmonisa terhadap frekuensi fundamentalnya.
THD
V
4.1 Data Pengukuran Kandungan Harmonisa pada Transformator