B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah prosespengajuan kredit di bank?” untuk itu
pokok bahasannya adalah sebagai berikut : 1. Syarat dan prosedur pelaksanaan pengajuan kredit Pundi Perak pada PT. Bank
Pundi KCU Malahayati Teluk Betung Bandar Lampung. 2. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kredit Pundi Perak pada PT.
Bank Pundi KCU Malahayati Teluk Betung Bandar Lampung.
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup penelitian ini termasuk lingkup ilmu perdata ekonomi khususnya
hukum perbankan. 2.
Lingkup substansi penelitian ini adalah proses pengajuan kredit Pundi Perak pada PT. Bank Pundi KCU Malahayati Teluk Betung Bandar Lampung.
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan pokok bahasan diatas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai : 1. Syarat dan prosedur pelaksanaan pengajuan kredit Pundi Perak pada PT. Bank
Pundi KCU Malahayati Teluk Betung Bandar Lampung. 2. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kredit Pundi Perak pada PT.
Bank Pundi KCU Malahayati Teluk Betung Bandar Lampung.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah wawasan pengetahuan
serta memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan hukum perbankan, khususnya mengenai proses pengajuan kredit Pundi Perak.
2. Kegunaan Praktis
Memperluas wawasan dan pengetahuan peneliti mengenaiproses pengajuan kredit di bank.Sebagai bahan bacaan dan informasi, baik bagi mahasiswa
Universitas Lampung khususnya, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan dalam mengkaji permasalahan mengenai proses pengajuan kredit Pundi
Perak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Bank
1.
Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana
dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
1
Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan usahanya sehari-hari bank harus
mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada masyarakat. Dana tersebut dapat diperoleh dari pemilik bank pemegang saham, pemerintah, bank
Indonesia, pihak-pihak di luar negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran modal yang dilakukan pada saat pendirian bank.
Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh
pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan pembiayaan proyek-proyek pemerintah, misalnya Proyek Inpres Desa Tertinggal.
Sebelum dana diteruskan kepada penerima, bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapatkan keuntungan, misalnya dipinjamkan dalam bentuk
pinjaman antar bank interbank call money berjangka 1 hari hingga 1
1
Kuncoro, Manajemen Perbankan,Teori dan Aplikasi, 2002, hlm.68