Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Studi...

PENINGKATAN JAMINAN YANG TIDAK SEMPURNA
DALAM KAITANNYA DENGAN PENGURUSAN
PIUTANG NEGARA
(STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN
PIUTANG DAN LELANG NEGARA MEDAN)

TESIS

Oleh:

MISNIWATI
NIM 037011054

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2005

Misniwati : Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan…, 2005
USU Repository © 2007


PENGIKATAN JAMINAN YANG TIDAK SEMPURNA DALAM KAITANNYA
DENGAN PENGURUSAN PIUTANG NEGARA
(STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PIUTANG DAN LELANG
NEGARA MEDAN)
Misniwati.1
Soleman Mantayborbir.
Syafnil Gani. 2
Budiman Ginting. 2

2

INTISARI
Dalam hal pemberian kredit perihal keberadaan jaminan sangat utama dalam hal seorang
debitur mendapatkan kreditnya. Aspek jaminan pada dasarnya didasarkan kepada
penanggulangan resiko apabila ternyata debitur lalai melunasi kreditnya. Kadang-kadang banyak
terjadi dalam perjanjian kredit yang pengikatannya tidak sempurna, hal ini dimungkinkan
terjadi dengan sebab klausula-klausula yang dibuat tidak sesuai dengan kesepakatan. Hal ini
memberikan keadaan bahwa perjanjian kredit tidak memiliki pengikatan yang sempurna dan
mempunyai cacat hukum. Pengikatan jaminan yang tidak sempurna rentan terjadinya kredit macet
karena pihak debitur pada awal pembuatan pengikatan kredit tersebut telah bertindak bertentangan

dengan itikad baik. Penyelesaian kredit macet bank pemerintah secara ekstren dilakukan
oleh Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN). Yang dikaji dalam tesis ini adalah
apakah sebenarnya yang menjadi sebab timbulnya pengikatan jaminan yang tidak sempurna,
karena pada dasarnya proses petinohonan kredit yang dilakukan sangat teliti dan bagaimana proses
pengurusan piutang negara akibat pengikatan jaminan yang tidak sempurna di KP2LN.
Jaminan adalah sebagai suatu bentuk pemberian hak kepada bank untuk
penguasaan harta debitur deng dasar adanya perjanjian kredit antara debitur dengan kreditur.
Lebih dari itu jamiran yang diserahkan oleh nasabah merupakan beban sehingga si
nasabah akan sungguh-sungguh untuk mengembalikan kredit yang diambilnya. Kredit
tanpa jaminan sangat mem.bahayakan posisi bank.oleh karena itu setiap Perjanjian kredit selalu
diikuti oleh pengikatan jaminan. Semua perjanjian pengikatan jaminan bersifat accesoir
artinya perjanjian pengikatan jaminan eksistensinya tergantung kepada perjanjian pokok
yaitu perjanjian Kredit. Macammacam jenis jaminan kebendaan yaitu gadai, hak tanggungan dan
Fidusia. Syarat pengikatan jaminan hams mengikuti perjanjian pokoknya, penilaian
jaminan disandarkan kepada apakah nilai kredit yang dimohonkan debitur sesuai dengan nilai

1
2

Mahasiswa Magister Kenotariatan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

Dosen Magister Kenotariatan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

Misniwati : Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan…, 2005
USU Repository © 2007

harta atau jaminan yang diajukan debitur
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum sosiologis (empiris). Jenis data ialah
data Primer yaitu hasil penelitian dilapangan.Lokasi Penelitian di KP2LN Medan, analisis data
yang digunakan kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara deduktif induktif
Faktor penyebab timbulnya pengikatan tidak sempurna adalah karena tidak memenuhi
persyaratan pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata yaitu kesepakatan para
pihak juga dikarenakan kurang pengetahuan tentang aturan hukum yang mengikat dan nrediksi
sebab akibat akta yang dibuat yang merupakan faktor yang sangat signifikan dalam dunia
Kenotaritan,selain itu juga karena pihak debitur yang tidak memenuhi persyaratan pengikatan
jaminan dengan tidak mengikut sertakan pasangan kawin atau salah satu pemilik bersama
jaminan untuk maksud tujuan tertentu yang dapat menimbulkan kerugian bagi para pihak yang juga
berhak atas barang yang clijaminkan.Pengurusan Pengikatan jaminan yang tidak sempurna yang
telah masuk ke KP2LN, apabila terjadi tuntutan oleh pihak yang dirugikan maka pihak KP2LN
terlebih dahulu akan menyelesaikan secara damai dengan cara memanggil para pihak yang
bersengketa. Namun apabila salah satu pihak merasa tidak puas akan diselesaikan melalui

pengadilan. Pelaksanaan lelang hanya dapat dihentikan oleh Putusan pengadilan,
apabila tidak ada keputusan penghentian pelaksanaan lelang dan pengadilan maka lelang
harus tetap diialankan. Hambatan – hambatan yang di hadapi KP2LN dalam melakukan lelang
barang jaminan berdasarkan Undang – Undang PUPN di temukan banyak faktor yaitu Faktor
kelemahan kreditur dalam pengikatan kredit atas obyek jaminan yang di ajukan debitur serta
faktor kelemahan petugas PUPN dan Pengadilan Negeri. Solusi yang dapat dilakukan oleh
PUPN/KP2LN Medan tetap dilakukan eksekusi obyek jaminan sesuai dengan tujuan dibentuknya
PUPN yaitu untuk menyelesaikan/mengurus piutang negara, maka pelelangan adalah merupakan
upaya terakhir untuk menyelesaikan piutang negara tersebut. Karena itu meskipun sudah ada
pengumuman lelang, tidak ada alasan bagi PUPN untuk menolak pelunasan yang dilakukan
oleh debitur/pihak ketiga. Maka dari itu adanya kepastian hukum dan peraturan yang
kondusif serta semangat dan kemauan yang sama dari pihak-pihak terkait untuk memperlancar
eksekusi obyek jaminan untuk menyelesaikan kredit macet.
Hendaknya tingkat pengawasan perilaku manajemen perbankan dapat lebih proaktif dalam
meninjau dan menentukan status hukum dari jaminan hutang seorang calon debitur.Notaris lebih
meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam prediksi sebab akibat akta yang dibuat.Sebaiknya
pengurusan masalah pengikatan tidak sempurna bisa dilakukan dalam waktu singkat

Kata Kunci : - Pengikatan Jaminan
- Pengurusan Piutang Negara

- Lelang

Misniwati : Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan…, 2005
USU Repository © 2007

UNPERFECT COLLATERAL BINDING IN
STATE CREDIT AFFAIRS
STUDY AT KP2LN MEDAN
Misniwatil)
Soleman Mantayborbir2)
Syafnil Gani2)
Budiman Ginting2)
ABSTRACT
In credit affairs the collateral binding is an important requirement for debtor to receive
the loan. Collateral aspect based on risk management if debtor derelict in repay man of the loan.
This condition found in unperfected collateral binding loan in which there are not special clauses
according to agreement. This condition indicates that credit or loan agreement has not perfect
binding and has law defect. Unperfected collateral binding cause the had debt because the debtor in
the early of loan binding take action opposed the good intentions. Settlement of bad debt in
government bank be conducted externally by Directorate General of State credit and auction

(DJPLN). This thesis will study the actual causes of unperfected collateral binding because the
loan application is reviewed carefully and how the management of state credit caused by the
imperfect collateral binding in KP2LN.
Collateral is a transferred right to bank to occupies the properties of debtors as a 1 ace of
credit or loan agreement between debtor and creditor. In addition, the collateral submitted by
customer is a charge so the customer will; repay the credit in the due date. Credit without collateral
put the bank in risk position. Therefore, each credit agreement &ways followed by collateral
binding. All of collatera.1 binding agreement is assumed as accessories means the existence
of collateral binding agreement depend on the main agreement, i.e. credit or loan agreement. The
form of physical collaterals are pawning, dependence rights aid fiduciary. A requirement of
collateral binding based on the main agreement, the appraisal on collateral based on whether the
applied credit by debtor suitable to the properties or collateral value submitted by debtor.
This study is a sociology law research (empirical). While the data is primary data, i.e. the
results of field study. This study is conducted at KP2LN Medan, and the data analyzed by
qualitative analysis by conclusion will draw but inductive deductive method.

1)Students of Postgraduate School in Master of Notaries, North Sumatera University.
2)Lecturer of Postgraduate School in Master of Notaries, North Sumatera University.

Misniwati : Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan…, 2005

USU Repository © 2007

The causal factors for unperfected collateral binding is unfulfilled net of
requirement of article 1320 of Civil Law (KUM Perdata), i.e. the agreement of both sides in
addition to the lack of knowledge on binding rule and prediction of consequences of the
agreement as a significant factor in notaries affairs and because the debtor did not fulfill the
requirement of collateral binding by the involvement of the marriage couple or one of the
owner of collateral for •

Dokumen yang terkait

Hukum Perjanjian Dalam Kaitannya Dengan Sistem Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Medan)

0 25 152

Hubungan Hukum Kreditur/Bank Pemerintah Dengan PUPN Cabang Sumatera Utara Dan KP2LN Dalam Kaitannya Dengan Pelaksanaan Sistem Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada KP2LN Medan)

0 40 160

Kajian Hukum Terhadap Pembatalan Eksekusi Lelang Jaminan Hutang Kebendaan Milik Penanggung Hutang/ Penjamin Hutang Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada KP2LN Medan)

0 24 148

Kajian Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Penataan Terhadap Jaminan Hutang Milik Nasabah Debitur/Penjamin Hutang dalam Kaitannya dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian Pada PUPN dan KP2LN Medan)

1 37 143

Pelaksanaan Surat Paksa Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Penelitian pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Medan)

1 27 148

Peranan Notaris Dalam Kaitan Dengan Pengurusan Piutang Dan Lelang Negara (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Medan)

1 28 118

Paksaan Pemerintahan (Bestuursdwang) Dalam Pengurusan Piutang Negara Oleh Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) (Studi Kasus Kantor Pelayanan Piutang dan Lelang Negara Medan)

1 25 147

Peningkatan Jaminan Yang Tidak Sempurna Dalam Kaitannya Dengan Pengurusan Piutang Negara (Studi...

0 27 5

Pertanggung Jawaban Debituri Penanggung Hutang Dalam Pengurusan Piutang Negara (Kredit Macet) Pada Kantor Pelayanan Pengurusan Piutang Negara (KP3N) Medan Ditinjau Dari UU No. 49 PRP Tahun 1960

0 30 296

Pernyataan Bersama Antara Panitia Urusan Piutang Negara Dengan Debitur Dalam Kaitannya Dengan...

0 16 5