Inflasi Indeks Ketimpangan Pembangunan Williamson Index

diatas garis kemiskinan di Kabupaten Pringsewu tahun 2009 sebesar 74,21. Jika dibandingkan dengan jumlah rumah tangga miskin di Provinsi Lampung maka jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Pringsewu tahun 2009 berada pada peringkat ke 11 dari 14 daerah KabupatenKota di Provinsi Lampung. Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2009 tergolong sedikit jika dibanding dengan jumlah rumah tangga miskin pada daerah KabupatenKota lainnya di Provinsi Lampung pada tahun yang sama. Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2009 hanya sebesar 3,23 dari jumlah total rumah tangga miskin di Provinsi Lampung. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2009 atau menjadi sebesar 45.417 jiwa pada tahun 2010 dari sebesar 94.091 jiwa pada tahun 2009. Tingkat kemiskinan Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010 sebesar 12,45. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada kabupatenkota lainnya di Provinsi Lampung kurun waktu yang sama 2010 maka jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010 berada pada urutan ke-4 empat terendah dari 14 KabupatenKota yang ada di Provinsi Lampung Garis Kemiskinan KG sebagai indikator pendapatan minimum masyarakat yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi pada tahun 2010 di Kabupaten Pringsewu adalah sebesar Rp237.868kapbln. Jika dibandingkan dengan GK KabupatenKota lainnya di Provinsi Lampung maka GK Kabupaten Pringsewu pada tahun 2010 berada pada urutan ke-11 sebelas, lebih tinggi dari Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus dan lebih rendah dari Kabupaten Mesuji, Kota Bandar Lampung, dan Kota Metro.

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pringsewu selama 6 tahun dari 2008 - 2013 selalu mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh jumlah nominalnya yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. 2. Sektor bangunan, sektor jasa – jasa, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pertanian dan sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor basis ekonomi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah di Kabupaten Pringsewu karena mimiliki nilai LQ lebih dari satu. Sektor bangunan dengan LQ rata – rata sebesar 1.71, sektor jasa – jasa dengan LQ rata – rata sebesar 1.31, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan LQ rata – rata sebesar 1.42, sektor pertanian dengan LQ rata – rata sebesar 1.02, dan sektor listrik, gas dan air bersih dengan LQ rata – rata sebesar 1.56. 3. Hasil perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukkan sektor pertanian termasuk dalam tipologi IV sehingga sektor ini memiliki tingkat kepotensialbility lebih dari cukup, sektor pertambangan penggalian