DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Tabel Dummy 2. Uji Statistik
3. Dokumentasi Penelitian
4. Surat Keterangan Lulus Kaji Etik 5. Surat Pernyataan Tidak Infeksius
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Sampel yang Digunakan dalam Penelitian
………………………
38 2. Volume Ekstrak Daun Jambu Biji yang Dibutuhkan pada Penelitian
…….. 41
3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
………………………………….. 44
4. Rerata dan Presentase Kematian Nyamuk Aedes aegypti Terhadap Ekstrak Daun Jambu Biji...........................................................................................
50
5. Hasil Uji Post Hoc Jumlah Kematian Nyamuk Aedes aegypti Terhadap Ekstrak Daun Jambu Biji..............................................................................
52
6. Hasil Uji Probit LD
50
dan LD
95
untuk Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Kematian Nyamuk Dewasa Betina Aedes aegypti.......................................
52
7. Hasil Uji Probit KT
50
dan KT
95
untuk Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Nyamuk Dewasa Betina Aedes aegypti........................................................
53
8. Perbandingan Mortalitas dari Beberapa Ekstrak Tanaman Herbal yang
Dapat Membunuh Nyamuk Aedes aegypti...................................................
60
Kamu Tidak Pernah Sendirian
Allah Selalu Ada Di Dekatmu Untuk Merangkul Dengan
Cinta, Kasih Sayang, dan Kehangatan
Skripsi Ini Saya Persembahkan Untuk,
Allah SWT
Papa Mama Adek tercinta, Farrel
Nenek dan Kakek beserta Keluarga Besar
MY LOVELY Teman-teman, Sahabat, dan FK Unila 2011
MY ALMAMATER Medical Faculty Lampung University
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jambi pada tanggal 1 April 1994, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari Bapak dr. H. Dalfian Adnan Th dan Ibu Hj. Desfefa
Bayti. Pendidikan Taman Kanak-kanak TK diselesaikan di TK ABA Yukum Jaya pada
tahun 1999, Sekolah Dasar SD diselesaikan di SD N 1 Poncowati Terbanggi Besar Lampung Tengah pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama SMP
diselesaikan di SMP N 1 Poncowati Terbanggi Besar Lampung Tengah pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas SMA ditempuh di SMA Taruna
Nusantara Magelang Jawa Tengah pada tahun 2008-2011. Tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui
jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri SNMPTN. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi aktif pada organisasi
mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa BEM FK Unila dan Gen-c.
i
SANWACANA
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Skripsi dengan judul “Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Merah Psidium
guajava Linn Sebagai Insektisida Aedes aegypti Dalam Sediaan Antinyamuk Bakar
” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. Sutyarso, M.Biomed., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;
3. Bapak dr. Muhartono, M.Kes, Sp.PA selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;
ii 4. Ibu dr. Susianti, M.sc selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung; 5. Bapak dr. Betta Kurniawan, M.Kes., selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung dan juga selaku Pembimbing Utama atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam
proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih banyak dr. Betta telah sabar membimbing saya, memotivasi saya serta memberikan arahan dan
perhatiannya terhadap skripsi ini. Beliau adalah orang yang paling berjasa terwujudnya penelitian pada skripsi ini;
6. Ibu dr. Fajriani Dam Huri, selaku Pembimbing Kedua, terimakasih atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam
proses skripsi. Nasehat, arahan, dan motivasi dari dokter lah yang akhirnya dapat membuat saya sampai pada tahap penyelesaian skripsi ini;
7. Ibu Dra. Endah Setyaningrum, M.Biomed., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi atas masukan, ilmu, dan saran-saran yang telah diberikan.
Terima kasih ibu Endah yang telah bersedia untuk menjadi tempat curahan keluh kesah saya dan juga telah bertukar pikiran untuk skripsi ini. Beliau
juga adalah orang yang paling berjasa terwujudnya penelitian pada skripsi ini;
8. Ibu dr. Reni Zuraida, selaku Pembimbing Akademik atas bantuan, dukungan dan motivasi dalam pembelajaran di Universitas;
9. Seluruh Dosen FK Unila atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis untuk menambah wawasan yang menjadi landasan untuk mencapai cita-
cita;
iii 10. Seluruh staff TU, Administrasi, dan Akademik FK Unila, serta pegawai
yang turut membantu dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini; 11. Papa dan Mama yang selalu menyebut nama saya dalam doanya,
membimbing, mendukung, dan memberikan yang terbaik untuk saya serta terimakasih banyak pa ma selama ini selalu mendukung setiap langkah
saya walau kalian harus kerja keras memenuhi kebutuhan akademik saya. Keinginan membahagiakan mereka adalah motivasi terkuat untuk tetap
bertahan dan semangat hingga skripsi ini selesai; 12. Kakek dan nenek yang telah memberikan doa, petuah dan insipirasi yang
sangat berharga dalam menjalani hidup; 13. Keluarga besar saya yang selalu memberikan motivasi hingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini; 14. Adik saya Farrel Darya Nyufal, terima kasih farrel yang selalu menjadi
penyemangat dan menguatkan hati ini untuk terus menggapai gerbang impian tersebut;
15. Kak Fitdia Nizilil Aski, terima kasih atas kesabarannya menjadi tempat curahan keluh kesah selama penelitian, selalu menemani dalam penelitian
dan penyelesaian skripsi ini, dan selalu melukiskan canda serta senyuman sehingga membuat saya untuk selalu bangkit lagi setelah terjatuh.
16. Kelompok jambu biji merah M. Dwi Ario, Pratiwi Wulandari, dan Satria Dharma Setiawan sebagai teman penelitian sekaligus sahabat yang sudah
menemani dan membuat beban penelitian lebih ringan, lebih mudah, dan lebih menyenangkan, semoga persahabatan ini tetap abadi. Lucky to have
this great team.
iv 17. Sahabat-sahabat saya Tiwi dan Ani, terima kasih telah menjadi rumah
kedua selama ini dan memberikan kehangatan serta tawa. Semoga persahabatan ini tetap terjaga selamanya, amin;
18. Teman-teman bimbingan skripsi Rayi, Gilang, dan Niko atas dukungan dan saran yang telah diberikan;
19. Teman-teman angkatan 2011 atas kekeluargaan yang telah terjalin selama ini, semangat, bantuan, dan kebahagiaan yang telah diberikan;
20. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat saya angkatan 2002–2014 yang sudah memberikan semangat kebersamaan dalam satu kedokteran.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua, Amin. Bandar Lampung, Januari 2015
Penulis Belinda Apriannanti Beauty
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam berdarah dengue DBD adalah penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat internasional serta merupakan jenis penyakit yang
berpotensi mematikan. World Health Organization WHO saat ini memperkirakan ada 50 juta infeksi dengue di seluruh dunia setiap tahun
WHO, 2012. Tahun 2010, Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah kasus 156.086 dan
kasus kematian 1.358 Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, 2011. Hal ini dapat terjadi karena Indonesia
beriklim tropis dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit. Angka kejadian DBD meningkat memasuki musim penghujan.
Rekapitulasi data kasus hingga 22 Agustus 2011 menunjukkan Case Fatality Rate CFR akibat DBD di beberapa wilayah tidak sesuai target
nasional sebesar 1, dengan Provinsi Lampung memiliki nilai CFR 3,51 Ditjen PP PL, 2012. Pemantauan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
selama 6 tahun terakhir, terdapat 1.425 kasus DBD, 13 orang diantaranya meninggal Dinkes Provinsi Lampung, 2013.
Demam berdarah dengue DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Aedes aegypti merupakan
vektor pembawa virus dengue sehingga pengendalian vektor menjadi sangat penting Soedarmo, 2005.
Untuk menanggulangi bahaya DBD pemerintah mencanangkan gerakan
3M untuk pencegahan dan fogging untuk membasmi nyamuk yang ada. Namun hal ini dirasa belum cukup karena kedua hal diatas tidak bisa
dilakukan setiap saat dan cenderung menunggu adanya kasus baru. Masyarakat cenderung menggunakan antinyamuk bakar pasaran yang
murah dan cepat bekerja namun mengandung bahan kimia yang kurang aman jika terhirup terlalu sering karena merupakan insektisida buatan.
antinyamuk bakar pemberantas nyamuk adalah bahan padat yang terdiri dari 2 dua buah lingkaran yang saling mengisi apabila akan digunakan
kedua buah lingkaran tersebut lebih dahulu dipisahkan satu sama lain. Bahan yang sering digunakan dalam pembuatan antinyamuk bakar adalah
serbuk kayu, tepung tempurung dan tepung sejenis kayu yang dicampur dengan zat pewarna, bahan perekat, pengawet, bahan aktif, dan wangi-
wangian. Campuran bahan ini kemudian dibentuk menjadi lempengan dan selanjutnya dicetak lalu dikeringkan. Satu koil antinyamuk bakar ini
ternyata bahayanya sama dengan 100 batang rokok sehingga haruslah dicari alternatif bahan alami yang murah sebagai substitusi bahan
kimianya Cahyana dkk., 2011.
Pengendalian vektor yang ada saat ini masih menggunakan bahan sintetis yang menyebabkan gangguan pernapasan dan pencernaan pada manusia
Fatmawati, 2012 serta dapat menimbulkan resistensi nyamuk Aedes aegypti Widawati et al, 2013. Berdasarkan hal tersebut pemanfaatan
ekstrak tumbuhan sebagai insektisida botani yang lebih alami dan ramah lingkungan dirasa lebih aman karena memiliki residu yang pendek dan
efek samping yang jauh lebih kecil bagi manusia Nurhayati, 2011. Penelitian mengenai ekstrak suatu tumbuhan sebagai insektisida botani
dalam menghambat vektor DBD dari fase telur, larva, dan nyamuk dewasa telah banyak dilakukan. Pada penelitian Cahyana dkk., 2011 yaitu
pembuatan antinyamuk bakar berbahan kulit gemor dan limbah kulit kemiri yang berfungsi sebagai insektisida alami terbukti dengan uji
fitokimianya yang mengandung alkaloid, tannin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, dan glikosida. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil
efektif dari penentuan LT
50
selama 6 hari terhadap 100 ekor nyamuk yaitu pada konsentrasi kulit gemor 50 dan kulit kemiri 50 yang memiliki
daya bunuh nyamuk sebanyak 59 ekor. Dan penelitian Widiani dkk., 2011 meneliti mengenai efektifitas minyak atsiri dari daun legundi
Vitex trifolia L sebagai insektisida Aedes aegypti dengan sediaan obat semprot yang diujikan terhadap 25 ekor nyamuk mendapatkan hasil
efektif pada konsentrasi 17 yang memiliki daya bunuh nyamuk sebanyak 22 ekor.
Senyawa tumbuhan dengan fungsi insektisida diantaranya golongan saponin, tanin, flavonoid, alkaloid, steroid, dan minyak atsiri Naria,
2005. Saponin merupakan senyawa entomotoxicity yang dapat menyebabkan kematian pada larva, kerusakan pada membran telur,
gangguan reproduksi dan pencernaan pada tingkat larva, pupa, dan dewasa Chaieb, 2010. Terpenoid, flavonoid, dan alkaloid memiliki aktivitas
hormon juvenile yang menyebabkan gangguan pada perkembangbiakan telur Aedes aegypti menjadi larva Elimam dkk., 2009. Minyak atsiri
menghasilkan bau yang sangat menyengat dan tidak disukai nyamuk sebab bisa mempengaruhi syaraf nyamuk yang akan menyebabkan nyamuk
mengalami kelabilan dan akhirnya mati Widiani dkk., 2011. Saat ini penggunaan daun jambu biji sudah banyak digunakan oleh
masyarakat sebagai antidiabetik, antimikrobial, dan antiinflamasi, namun penggunaan daun jambu biji sebagai insektisida terhadap nyamuk dewasa
Aedes aegypti belum pernah dilakukan. Tanaman jambu biji diduga memiliki potensi sebagai insektisida alami dikarenakan pada daun jambu
biji memiliki kandungan zat insektisida antara lain alkaloid, saponin, polifenol, flavonoid, tannin, minyak atsiri eugenol, minyak lemak,
dammar, zat samak, triterpenoid, dan asam malat. Pemilihan jambu biji dikarenakan tanaman ini sudah umum dan diketahui masyarakat, mudah
diperoleh dan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari Dalimartha, 2006; Daud, 2011; Afizia, 2012.